• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN DATA PENGAWASAN SURAT

E. Pengolahan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

1. Tata Cara Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan, perlu diatur tata cara pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.

Sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 26/PJ/2012 dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-55/PJ/2012 tentang Tata Cara Pengolahan Surat Pemberitahuan Tahunan,yaitu sebagai berikut :

1. Petugas penerima SPT pada TPT/Pojok Pajak/Mobil Pajak/Drop Box mempunyai tugas :

a. Menerima SPT Tahunan/e-SPT Tahunan yang disampaikan langsung oleh wajib pajak dalam amplop tertutup yang di atasnya ditulis :

1. NPWP 2. Nama WP 3. Tahun pajak

4. Status SPT (Nihil/Kurang Bayar/Lebih Bayar) 5. Nomor Telepon

KPP dapat menyediakan amplop jika wajib pajak memintanya.Untuk mempercepat pelayanan, pada TPT/Pojok Pajak/Mobil Pajak/Drop Box disediakan stempel/cap yang berisi informasi di atas untuk dibubuhkan di amplop.

b. Menuliskan NPWP wajib pajak pada lembar “untuk wajib pajak”, membubuhkan stempel KPP, tanggal penerimaan, nama, NIP dan tanda tangan pada Tanda Terima.

c. Memberikan Tanda Terima (bagian untuk wajib pajak) kepada wajib pajak dan menempelkan bagian lain (bagian untuk ditempelkan pada amplop) pada amplop SPT wajib pajak. Bagian arsip disimpan untuk diserahkan kepada Kepala Seksi Pelayanan.

d. Memisahkan antara SPT Tahunan/e-SPT Tahunan wajib pajak yang terdaftar pada KPP sendiri dengan wajib pajak yang terdaftar pada KPP lain, serta per status SPT (KB, N, LB) dan per jenis wajib pajak (Orang Pribadi dan Badan ) e. Membuat Berita Acara Serah Terima Berkas Penerimaan SPT melalui

TPT/Pojok Pajak/Mobil Pajak/Drop Box.

f. Menyerahkan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan yang diterima dan Berita Acara Serah Terima Berkas Penerimaan SPT kepada Petugas Seksi Pelayanan.

2. Pelaksana Seksi Pelayanan mempunyai tugas :

a. Menerima dan meneliti SPT dan Berita Acara Serah Terima SPT Tahunan/e- SPT Tahunan dari petugas penerima SPT, selanjutnya meneruskan ke Kepala Seksi Pelayanan untuk ditandatangani.

b. Merekam Tanda Terima dan informasi wajib pajak pada amplop ke dalam aplikasi pengawasan.

c. Mengelompokkan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan (termasuk SPT yang diterima dari KPP lain) berdasarkan tempat wajib pajak terdaftar.

d. Dari hasil pengelompokkan SPT pada angka 3, atas SPT Tahunan/e-SPT Tahunan sendiri dibuatkan Daftar Nominatif Pengiriman SPT wajib pajak sendiri untuk kemudian dilakukan penelitian kelengkapan SPT.

e. Dari hasil penelitian kelengkapan SPT :

1. SPT Tahunan/e-SPT Tahunan yang dinyatakan lengkap, dicetak Daftar Nominatif SPT Lengkap dan diteruskan ke Petugas TPT untuk dilakukan perekaman penerimaan SPT; dan

2. SPT Tahunan/e-SPT Tahunan yang tidak lengkap, dibuatkan lembar Penelitian Ketidaklengkapan SPT Tahunan II untuk disatukan dengan masing-masing SPT yang tidak lengkap selanjutnya diteruskan ke Account

Representative bersama dengan Daftar Nominatif SPT Tidak Lengkap. f. Dari hasil pengelompokan SPT pada huruf c, atas SPT Tahunan/e-SPT Tahunan

yang tidak terdaftar di KPP sendiri dibuatkan/dicetak Daftar Nominatif Pengiriman SPT Tahunan/e-SPT Tahunan dan dibuatkan konsep Surat Pengiriman SPT Tahunan/e-SPT Tahunan.

g. Meneruskan Daftar Nominatif Pengiriman SPT dan konsep Surat Pengiriman Berkas SPT ke Kepala Seksi Pelayanan untuk diteliti dan diparaf dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala KPP untuk disetujui dan ditandatangani.

h. Menerima Surat Pengiriman dan Daftar Nominatif yang telah ditandatangani oleh Kepala KPP.

i. Menatausahakan dan mengirimkan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan, Surat Pengiriman dan Daftar Nominatif sesuai dengan SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen.

j. Menerima SPT Tahunan yang telah dilakukan perekaman penerimaan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan oleh Petugas TPT, untuk dilakukan pengemasan SPT jika pengolahan SPT dilakukan di Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (PPDDP).

k.. Menerima SPT Tahunan/e-SPT Tahunan yang telah direkam dan Register Harian dari Seksi PDI untuk selanjutnya diproses sesuai SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak.

l. Dalam hal SPT Tahunan/e-SPT Tahunan yang diterima melalui pos/ekspedisi tidak terdaftar di KPP sendiri akibat kesalahan pengiriman, pelaksana Seksi Pelayanan meneruskan ke KPP Wajib Pajak terdaftar sesuai SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen.

3. Petugas TPT mempunyai tugas :

a. Menerima SPT Tahunan/e-SPT Tahunan yang telah dinyatakan lengkap dari Petugas Seksi Pelayanan.

b. Melakukan perekaman penerimaan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan serta

loading e-SPT Tahunan.

d. Meneruskan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan ke Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) untuk dilakukan perekaman detil SPT.

e. Menerima SPT Tahunan/e-SPT Tahunan dari KPP lain dan/atau dari Pos/ekspedisi untuk selanjutnya diteruskan ke Seksi Pelayanan untuk diteliti. f. Menandai nomor dan tanggal Surat pengiriman SPT dari KPP lain,serta

menandai setiap SPT yang terdapat pada Daftar Nominatif Pengiriman SPT. g. Atas Respon Surat Permintaan Kelengkapan SPT ;

1 . Menerima kelengkapan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan dari Wajib Pajak. 2. Meneliti kelengkapan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan dari Wajib Pajak 3. Mencetak dan menandatangani LPAD/BPS kelengkapan SPT Tahunan/e- SPT Tahunan dan menyerahkan BPS kepada Wajib Pajak.

4. Meneruskan kelengkapan SPT ke Account Representative.

h. Menerima SPT Tahunan/e-SPT Tahunan yang telah dinyatakan lengkap oleh

Account Representative untuk dilakukan perekaman penerimaan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan serta loading e-SPT Tahunan.

4. Account Representative mempunyai tugas :

a. Menerima SPT Tahunan/e-SPT Tahunan dari Pelaksana Seksi Pelayanan yang dinyatakan tidak lengkap.

b. Mencetak konsep Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan yang terdapat di dalam aplikasi pengawasan Drop Box, selanjutnya meneruskan

ke Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk diteliti dan diparaf dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala KPP untuk disetujui dan ditandatangani. c. Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan yang telah

ditandatangani oleh Kepala KPP selanjutnya diproses sesuai SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen.

d. Menerima kelengkapan SPT dari Petugas TPT untuk digabungkan dengan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan. .

e. SPT Tahunan/e-SPT Tahunan yang telah dinyatakan lengkap diteruskan ke Petugas TPT untuk dilakukan perekaman penerimaan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan serta loading e-SPT Tahunan.

f. Dalam hal Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan tidak dipenuhi dalam batas waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Surat Permintaan Kelengkapan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan, Account Representative mencetak konsep Surat Pemberitahuan SPT Dianggap Tidak Disampaikan selanjutnya meneruskan ke Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi untuk diteliti dan diparaf dan selanjutnya diteruskan kepada Kepala KPP untuk disetujui dan ditandatangani.

g. Mencetak Daftar Nominatif SPT yang dianggap tidak disampaikan dan mengirimkan ke Seksi PDI bersama berkas SPT yang dianggap tidak disampaikan.

h. Dalam hal terjadi kesalahan matematis dalam pengisian SPT, Account Representative menerbitkan Surat Himbauan Pembetulan SPT sesuai dengan SOP Tata Cara Penerbitan Surat Himbauan Pembetulan SPT.

i. Dalam hal terjadi keterlambatan penyampaian SPT dan/atau keterlambatan pembayaran pajak, Account Representative menerbitkan Surat Tagihan Pajak sesuai dengan SOP Tata Cara Penerbitan Surat Tagihan Pajak.

5. Petugas Seksi Pengolahan data dan informasi mempunyai tugas :

a. Menerima SPT Tahunan/e-SPT Tahunan dari Petugas TPT yang telah diberi LPAD/BPS.

b. Merekam SPT Tahunan/loading e-SPT Tahunan ke dalam basis data perpajakan.

c. Meneruskan SPT Tahunan/e-SPT Tahunan yang telah direkam/di-load ke Seksi Pelayanan untuk selanjutnya diproses sesuai SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak.

d. Mengadministrasikan Daftar Nominatif SPT yang dianggap tidak disampaikan dan melaksanakan SOP Pembentukan Bank Data atas berkas SPT yang dianggap tidak disampaikan.

2. Penilaian Kelengkapan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Dalam rangka pelaksanaan pengawasan penerimaan surat pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Pengshasilan (PPh) orang Pribadi,Pihak KPP Pratama menilai kelengkapan SPT Tahunan wajib Pajak. Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER - 26/PJ/2012 pasal 3 SPT Tahunan dinyatakan tidak lengkap apabila:

1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan nama Wajib Pajak tidak dicantumkan dalam SPT Induk dengan benar, lengkap dan jelas;

2. SPT Induk tidak ditandatangani oleh Wajib Pajak atau Kuasanya;

3. SPT Induk ditandatangani oleh kuasa Wajib Pajak tetapi tidak dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus atau SPT Tahunan PPh Orang Pribadi ditandatangani oleh ahli waris tetapi tidak dilampiri dengan Surat Keterangan Kematian dari Instansi yang berwenang;

4. Terdapat elemen SPT Induk yang diisi tidak lengkap;

5. SPT Tahunan Kurang Bayar tetapi tidak dilampiri dengan bukti pelunasan berupa SSP yang sesuai;

6. SPT Tahunan tidak atau kurang disertai dengan lampiran pada Formulir sebagaimana ditetapkan pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini

7. SPT Tahunan tidak atau kurang disertai dengan Lampiran Keterangan dan/atau Dokumen yang Disyaratkan sebagaimana ditetapkan pada Lampiran IV butir

I.A s.d. butir IV.A atau butir I.B s.d. butir IV.B atau butir I.C s.d. butir IV.C pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini;

8. Lampiran "Daftar Harta dan Kewajiban Pada Akhir Tahun dan Daftar Susunan Anggota Keluarga" dalam SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dilampirkan tetapi diisi tidak lengkap;

9. Lampiran "Daftar Pemegang Saham/Pemilik Modal dan Daftar Susunan Pengurus dan Komisaris" dalam SPT Tahunan PPh Badan dilampirkan tetapi diisi tidak lengkap;

10. Terdapat Lampiran Khusus sebagaimana ditetapkan pada Lampiran IV butir I.A s.d. butir IV.A atau butir I.B s.d. butir IV.B atau butir I.C s.d. butir IV.C pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini yang diisi tidak lengkap;

11. SPT Induk hasil cetakan dari aplikasi e-SPT Tahunan yang disampaikan oleh Wajib Pajak tidak dilampiri dengan media elektronik yang berisi data digital SPT Tahunan;

12. e-SPT Tahunan yang data digitalnya disampaikan dengan menggunakan media elektronik, tetapi isi datanya tidak sesuai dengan SPT Induk hasil cetakan yang disampaikan oleh Wajib Pajak;

13. e-SPT Tahunan yang data digitalnya disampaikan dengan menggunakan media elektronik tetapi tidak dapat di-load pada aplikasi Sistem Informasi Perpajakan di Direktorat Jenderal Pajak;

14. e-SPT Tahunan yang data digitalnya disampaikan dengan menggunakan media elektronik tetapi elemen-elemen datanya tidak diisi atau diisi tetapi tidak lengkap;

15. e-SPT Tahunan yang data digitalnya disampaikan melalui e-filing tetapi elemen-elemen data digitalnya tidak diisi atau diisi tetapi tidak lengkap.

3. Petunjuk Penetapan Kode Unit Penerimaan SPT Tahunan Orang Pribadi

Dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-103/PJ/2011 terdapat Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan kode unit penerimaan SPT Tahunan orang pribadi yaitu :

1. Untuk mempermudah pengawasan dalam penerimaan dan pengolahan SPT Tahunan, Kepala KPP harus menetapkan kode unit penerimaan SPT Tahunan Dengan Surat Keputusan Kepala KPP.

2. Contoh template Surat Keputusan Kepala KPP tentang penetapan kode unit penerimaan SPT Tahunan terdapat pada Romawi II dalam Lampiran ini. 3. Dua digit kode unit penerimaan SPT tersebut merupakan bagian dari

nomor tanda terima SPT Tahunan.

4. Kode unit penerimaan SPT Tahunan untuk:

a. TPT : 01 - 09

b. Drop Box : 10 - 19

c. Pojok Pajak : 20

e. KP2KP : 40

5. Khusus untuk penerimaan SPT Tahunan yang disampaikan melalui pos atau perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir maka kode penerimaan SPT diisi dengan angka 99.

6. Banyaknya bagian TPT dan jumlah drop box disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing KPP.

7. Contoh penetapan kode unit penerimaan SPT Tahunan di suatu KPP yang membuka unit penerimaan di empat bagian TPT, tiga drop box, pojok pajak,mobil pajak dan KP2KP yaitu sebagai berikut :

TPT 1 : 01

TPT 2 : 02

TPT 3 : 03

TPT 4 : 04

Drop Box di Mall A : 10

Drop Box di Mall B : 11

Drop Box di Kawasan Perkantoran X : 12

Pojok Pajak : 20

Mobil Pajak : 30

KP2KP Y : 40

8. Petugas penerima SPT Tahunan di TPT/ pojok pajak/ mobil pajak/ drop box harus memberikan nomor tanda terima SPT Tahunan yang sesuai dengan kode unit penerimaan SPT Tahunan yang telah di tetapkan oleh Kepala KPP.

9. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, operator consule merekam kode unit penerimaan SPT Tahunan dalam aplikasi drop box.

Dokumen terkait