• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengorganisasian, kerja sama dan fleksibelitas.

Dalam dokumen 20160727145736 INFO SDPPI EDISI 10 2016 (Halaman 45-48)

Januari pada tahun berikutnya

b. Penilaian Prestasi kerja PNS dilakukan dengan cara menggabungkan antara unsur SKP dan unsur Perilaku Kerja dengan nilai Bobot :

- Unsur SKP : 60%

- Unsur Perilaku Kerja : 40%

3. Hak, Tugas, Fungsi dan Peran PNS Sebagai Pegawai PNS

a. HAK PNS meliputi : Gaji, Tunjangan dan fassilitas, Jaminan pensiun, Jaminan hari tua, Cuti, perlindungan dan pengembangan kompetensi.

b. Tugas PNS meliputi : melaksanakan kebijakan publik, memberikan pelayanan publik dan sebagai perekat pemersatu bangsa. c. Fungsi PNS meliputi : kebijakan publik, pelayanan publik,

pelaksanaan sebagai perekat pemersatu bangsa.

d. PERAN. Perencana pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum Pemerintah dan Pembangunan Nasional. 4. RAMBU – RAMBU PERJALANAN KARIER PNS

Manusia sebagai hamba Allah dan sebagai makhluk sosial, itrahnya tidak sempurna. Ketidak sempurnaannya manusia tersebut maka setiap manusia memiliki kelebihan sekaligus keterbatasan.

Karena keterbatasannya dalam perjalanan hidupnya dapat melakukan tindakan yang termasuk dalam Pelanggaran Norma Agama dan Peraturan dan Ketentuan yang berlaku dengan berbagai dalih dan alasannya.

Oleh karenanya sebagai upaya pencegahan agar sikap dan tindakan PNS tidak melanggar Peraturan dan Ketentuan yang berlaku, telah ditetapkan Peraturan dan Ketentuan Pembinaan PNS antara lain :

a. PERATURAN DISIPLIN PNS

1. Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan.

2. Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan PNS/CPNS yang tidak menaati kewajiban : 17 butir dan/atau melanggar larangan 15 butir.

3. PNS termasuk CPNS yang tidak melaksanakan kewajiban dan melanggar larangan dapat dijatuhi salah satu hukuman disiplin :

1) Tingkat ringan - Teguran lisan - Teguran tertulis

- Pernyataan tidak puas secara tertulis 2) Tingkat Sedang :

- Penundaan KGB 1 (satu) Tahun - Penundaan KP 1 (satu) Tahun 3) Tingkat Berat :

- Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) Tahun

- Penundaan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

- Pembebasan dari jabatan

- Pemberhentian Dengan Hormat tidak atas

permintaan sendiri

- Pemberhentian Tidak Dengan Hormat

4. Sebelum dijatuhi hukuman dinas PNS/CPNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin harus dilakukan pemeriksaan yang isinya harus mencerminkan kepastian hukum dengan rumus : 5W+1H = Who, What, When,

Where, Why dan How

5. Sebelum menjatuhkan hukuman dinas pejabat yang berwenang harus memperhatikan kesimpulan dan rekomendasi tim pemeriksa yang mencakup :

a. Latar belakang/faktor pendorong b. Dampak ( Unit kerja, Instansi, Negara ) c. Yang memberatkan

d. Yang meringankan

6. Tidak ada pendelegasian wewenang dalam penjatuhan hukum dinas karena wewenang dalam menjatuhkan hukuman dinas telah dibagi habis dari Presiden s/d Pejabat Struktural Es – V

b. PEMBERHENTIAN PNS

Pemberhentian sebagai PNS adalah pemberhentian yang mengakibatkan yang bersangkutan kehilangan statusnya sebagai PNS.

Jenis Pemberhentian PNS :

1. Pemberhentian atas permintaan sendiri

- Dapat diberikan hak pensiun apabila sekurang -kurangnya telah berusia 50 tahun dan masa kerja PNS 20 tahun.

2. Pemberhentian karena telah mencapai batas usia pensiun

- 58 tahun bagi Pejabat Administrasi, Pejabat Fungsional tertentu Tingkat Terampil dan Tingkat Ahli Pertama

- 60 tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pejabat Fungsional tertentu Tingkat Ahli Muda, Ahli Madya, Ahli Utama

3. Pemberhentian karena Meninggal Dunia

- PNS yang meninggal otomatis dianggap diberhentikan dengan hormat sebagai PNS

- Janda/duda PNS yang meninggal dunia berhak menerima pensiun

janda/duda orang tua/anak sesuai ketentuan yang berlaku

- PNS yang hilang dianggap telah meninggal dunia pada akhir bulan ke 12 sejak dinyatakan hilang - Surat pernyataan hilang dapat dibuat oleh Pimpinan

unit kerjanya, berdasarkan BAP atau keterangan dari pejabat yang berwenang

5. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani rohani - PNS diberhentikan dengan hormat dengan

menerima hak kepegawaian berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku, apabila berdasarkan Surat Keterangan Tim Penguji Kesehatan dinyatakan :

- Tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri karena kesehatannya; atau

- Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya sendiri dan/atau lingkungan kerjanya; atau setelah berakhirnya cuti sakit belum mampu bekerja kembali.

6. Pemberhentian karena Perampingan Organisasi Instansi karena penyederhanaan organisasi dan

mempunyai kelebihan Pegawai Negeri Sipil disalurkan ke instansi lain.

Apabila penyaluran ke instansi lain tidak memungkinkan lagi maka kelebihan PNS tersebut dapat dberhentikan sebagai PNS atau dari jabatan negeri dengan mendapatkan hak – hak kepegawaian : c. PEMBERHENTIAN SEMENTARA BAGI PNS

1. PNS diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena :

- Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, karena telah melakukan tindak pidana yang tidak direncanakan dengan hukum pidana penjara paling singkat 2 tahun.

2. PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat (berdasarkan PS. 7 ayat (4) huruf d, PP 53/2010 ) 3. PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena : - Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila UUD RI

1945

* Menjadi anggota / Pengurus PARPOL

* Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, karena melakukan tindak pidana dengan berencana dengan pidana penjara paling singkat 2 tahun.

* Dihukum penjara atau kurungan, berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana hukum.

4. PNS diberhentikan sementara apabila : * Diangkat menjadi Pejabat Negara

* Diangkat menjadi Komisioner atau Lembaga Non Struktural * Ditahan karena menjadi tersangka denda pidana – tidak

termasuk

d. IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN

Perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan seorang wanita, sebagai suami istri, dengan tujuan untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa ( UU NO 1 TH 1974 )

1. PNS termasuk CPNS wajib mengirimkan laporan tertulis kepada Pejabat yang berwenang secara hirarki :

a. Melaksanakan perkawinan pertama

b. Berstatus janda/duda melangsungkan perkawinan lagi 2. `PNS Wajib memperoleh izin tertulis/surat keterangan dari pejabat

yang berwenang apabila :

a. Akan melakukan perceraian baik sebagai penggugat / tergugat b. `Akan melakukan perkawinan ke 2 dan seterusnya

3. PNS termasuk CPNS yang melanggar PP NO : 10 TH 1983 JO PP NO : 45/1990 Tentang perkawinan dan perceraian dijatuhi salah satu hukuman disiplin tingkat berat berdasarkan PP NO : 53/2010 Tentang Disiplin PNS

4. PNS wanita yang menjadi isteri ke II/III/IV, dijatuhi hukuman disiplin berat berdasarkan pasal 7 ayat (4) huruf e PP NO : 53/2010, berupa pemberhentian tidak dengan hormat

C. KESIMPULAN

1. Pengangkatan pejabat sebagai pimpinan pada suatu unit/satu- an kerja organisasi/lembaga yang didasarkan pada kemampuan/ kompetensi dasar dan kompetensi bidang, diharapkan mampu membangun semangat kebersamaan seluruh pegawainya demi kelancaran tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, dan tercapainya tujuan lembaga yang telah ditetapkan.

2. Terwujudnya semangat kebersamaan tidak hanya dibangun dari pendekatan tugas dan fungsi, tetapi harus didukung melalui pendekatan etika, proses penilaian kinerja, pemberian reward dan panismant dan pembinaan langsung yang terkait dengan kewajiban dan hak pegawai.

D. PENUTUP

• Pemimpin yang baik bukan pemimpin yang ditakuti, melainkan pemimpin yang disegani karena sikap dan perilakunya. • Kebersamaan merupakan kekuatan suatu organisasi yang

dibangun bukan dari kesamaannya saja, melainkan dibangun dari beberapa perbedaan yang pada akhirnya menjadi kesepa- katan.

Jabatan Struktural dan Jabatan

Dalam dokumen 20160727145736 INFO SDPPI EDISI 10 2016 (Halaman 45-48)