• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

A. Profil Lembaga 1. Letak Geografis

1. Penguasaan Kosakata Anak

a. Penguasaan Kosa Kata Benda

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosakata benda pada anak dapat meningkat dengan menggunakan macam-macam media gambar atau alat penunjang. Adapun media gambar yang digunakan yaitu media gambar benda serta benda-benda yang ada di ruangan kelas.seperti kursi, tas, bola, baju dan lain sebagainya. Pada umumnya anak sudah mampu menyebutkan kata benda, dari 10 orang anak secara keseluruhan mampu menyebutkan kata benda yang berjumlah 10 kata.(Observasi, 14 Oktober 2020).

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ibu A yang menyatakan bahwa penguasaan kosakata anak terlatih atau meningkat pada saat anak diminta menyebutkan kata benda dengan menggunakan media gambar serta alat penunjang lainnya. Guru menugaskan anak untuk menyebutkan kata benda dengan menyebutkan benda-benda dengan media gambar yang disediakan oleh gurunya serta benda-benda yang ada di ruangan kelas. Selanjutnya wawancara yang dilakukan dengan ibu B yang menyatakan bahwa meminta anak untuk menyebutkan kata benda dengan menggunakan media gambar dan menyebutkan benda-benda yang ada di ruangan kelas bisa membantu, melatih serta meningkatkan perbendaharaan kata anak. .(Wawancara, 14 Oktober 2020).

b. Penguasaan Kosa Kata Kerja

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata kerja pada anak dapat meningkat dengan melakukan pembiasaan oleh anak pada saat melakukan sesuatu seperti pada anak diminta oleh guru membuang sampah, belajar di rumah, memetik bunga, bermain di taman serta belajar berhitung. Guru meminta anak untuk mengulang kata kerja yang disebutkan oleh gurunya. Dengan begitu secara tidak langsung dengan bantuan pembiasaan serta memanfaatkan lingkungan yang ada disekitarnya guru telah mengajarkan anak kosakata kerja. Pada umumnya anak sudah mampu menyebutkan kata kerja akan tetapi dari 10 orang anak yang diteliti hanya 7 orang yang mampu menyebutkan kata kerja secara keseluruhan dan 3 anak yang masih mendapatkan arahan dari gurunya. .(Observasi, 14 Oktober 2020).

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata kerja pada anak dapat meningkat dengan melakukan pembiasaan oleh anak pada saat melakukan sesuatu seperti pada anak diminta oleh guru membuang sampah, belajar di rumah, memetik bunga, bermain di taman serta belajar berhitung. Guru meminta anak untuk mengulang kata kerja yang disebutkan oleh gurunya. Dengan begitu secara tidak langsung dengan bantuan pembiasaan serta memanfaatkan lingkungan yang ada disekitarnya guru telah mengajarkan anak kosakata kerja. Pada umumnya anak sudah mampu menyebutkan kata kerja akan tetapi dari 10 orang anak yang diteliti hanya 8 orang yang mampu menyebutkan kata kerja secara keseluruhan dan 2 anak yang masih mendapatkan arahan dari gurunya. .(Observasi, 23 Oktober 2020).

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ibu A yang menyatakan bahwa penguasaan kosakata anak terlatih atau meningkat pada saat anak diminta melakukan pembiasaan oleh anak pada saat melakukan sesuatu seperti pada saat anak diminta oleh guru membuang sampah, belajar di rumah, memetik bunga, bermain di taman serta belajar berhitung. Selanjutnya wawancara yang dilakukan dengan ibu B yang menyatakan bahwa dengan melakukan pembiasaan oleh anak pada saat melakukan sesuatu seperti diminta membuang sampah, memetik bunga.

Sambil melakukan pembiasaan yang diminta oleh gurunya anak juga menyebutkan kata kerja yang disebutkan tadi. .(wawancara, 23 Oktober 2020).

c. Penguasaan Kosa Kata sifat

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata sifat pada anak dapat meningkat dengan menggunakan macam-macam media gambar atau alat penunjang. Serta memberikan motivasi kepada anak melalui cerita dengan cara menunjukkan gambar. Adapun media gambar yang digunakan yaitu media gambar anak yang sedang belajar serta anak yang sedang membersihkan. Pada umumnya anak sudah mampu menyebutkan kata sifat, dari 10 anak yang diteliti ada 8 orang anak yang mampu menyebutkan secara keseluruhan kata sifat yang diajarkan kan oleh gurunya dan 2 anak yang masih diarahkan oleh gurunya untuk menyebutkan kata sifat tersebut. .(Observasi, 23 Oktober 2020).

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ibu A yang menyatakan bahwa penguasaan kosakata anak terlatih atau meningkat pada saat anak diminta

menyebutkan kata sifat dengan menggunakan media gambar serta alat penunjang lainnya. Guru menugaskan anak untuk bercerita tentang media gambar yang berhubungan dengan kata sifat seperti pada gambar anak sedang belajar. Yang berarti bahwa anak yang rajin belajar akan menjadi anak pintar. Selanjutnya wawancara yang dilakukan dengan ibu B yang menyatakan bahwa penguasaan kosa kata anak dapat meningkat dengan menggunakan media gambar serta memberikan cerita motivasi yang menunjukkan kata sifat. Guru menugaskan anak untuk mengulang cerita yang diceritakan oleh gurunya tentang kata sifat yang terdapat pada gambar. .(Wawancara, 23 Oktober 2020).

d. Penguasaan Kosa Kata Bilangan

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosakata bilangan pada anak dapat meningkat dengan menggunakan macam-macam media gambar atau alat penunjang. Adapun media gambar yang digunakan yaitu media gambar serta benda-benda yang ada di ruangan kelas. Dari 10 anak yang diteliti,keseluruhan anak sudah mampu membilang angka dari 1-10.

.(Observasi, 14 Oktober 2020).

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosakata bilangan pada anak dapat meningkat dengan menggunakan macam-macam media gambar atau alat penunjang. Adapun media gambar yang digunakan yaitu media gambar serta benda-benda yang ada di ruangan kelas. Dari 10 anak yang diteliti,keseluruhan anak sudah mampu membilang angka dari 1-10.

.(Observasi, 21 Oktober 2020).

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosakata bilangan pada anak dapat meningkat dengan menggunakan macam-macam media gambar atau alat penunjang. Adapun media gambar yang digunakan yaitu media gambar serta benda-benda yang ada di ruangan kelas. Dari 10 anak yang diteliti,keseluruhan anak sudah mampu membilang angka dari 1-10.

.(Observasi, 23 Oktober 2020).

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ibu A yang menyatakan bahwa penguasaan kosakata anak terlatih atau meningkat pada saat anak diminta menyebutkan kata bilangan dari 1-10 yang ada di tembok kelasnya. Dengan menggunakan media yang ada di tembok memudahkan guru untuk mengajar anak tentang bilangan. Serta guru menugaskan anak untuk menghitung berapa jumlah anak yang hadir hari ini. Selanjutnya wawancara dengan ibu B mengatakan bahwa dengan bantuan media yang ada di dalam kelas seperti angka bilangan yang ada di tembok serta meminta anak untuk berhitung jumlah yang hadir sebelum pelajaran dimulai membantu meningkatkan penguasaan kosakata atau perbendaharaan kata.

.(Wawancara, 23 Oktober 2020).

e. Penguasaan Kosa Kata Ganti

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata ganti pada anak dapat meningkat dengan menggunakan metode bercerita, dengan lagu serta alat penunjang lainnya. Adapun metode yang digunakan yaitu metode bercerita yang memberikan motivasi kepada anak dan menjelaskan cerita tentang diri kita yaitu aku, dia yang berarti kamu,

teman yang berarti mereka dan aku dan dia yang berarti kami atau kita. Pada umumnya anak sudah mampu menyebutkan kata ganti akan tetapi dari 10 orang anak yang diteliti anak 5 anak yang mampu mengulang cerita gurunya dan 5 anak yang masih mendapat bimbingan dan arahan dari gurunya. .(Observasi, 23 Oktober 2020).

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata ganti pada anak dapat meningkat dengan menggunakan metode bercerita, dengan lagu serta alat penunjang lainnya. Adapun metode yang digunakan yaitu metode bercerita yang memberikan motivasi kepada anak dan menjelaskan cerita tentang diri kita yaitu aku, dia yang berarti kamu, teman yang berarti mereka dan aku dan dia yang berarti kami atau kita. Pada umumnya anak sudah mampu menyebutkan kata ganti akan tetapi dari 10 orang anak yang diteliti anak 6 anak yang mampu mengulang cerita gurunya dan 4 anak yang masih mendapat bimbingan dan arahan dari gurunya. .(Observasi, 26 Oktober 2020).

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ibu A yang menyatakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata ganti anak terlatih atau meningkat pada saat anak diminta mengulang apa yang diceritakan oleh gurunya. Yang secara tidak langsung anak sudah menyebutkan kata ganti. Selanjutnya wawancara yang dilakukan dengan ibu B yang menyatakan bahwa penguasaan kosakata anak dapat terlatih atau meningkat dengan bantuan metode bercerita oleh gurunya. Yakni anak diminta mengulang apa yang telah didengarkan,secara tidak langsung anak

sudah menyebutkan kata ganti seperti aku, kamu dan lain sebagainya.

.(Wawancara, 23 Oktober 2020).

f. Penguasaan Kosa Kata kekerabatan

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata kekerabatan pada anak dapat meningkat dengan mengenalkan nama-nama panggilan yang ada lingkungan keluarganya.

Seperti panggilan ayah, ibu, kakak, adik dan lain sebagainya. Pada umumnya anak sudah mampu mengucapkan kata kekerabatan. Dari keseluruhan anak yang diteliti semua anak sudah mampu mengucapkan kata kekerabatan. .(Observasi, 14 Oktober 2020).

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata kekerabatan pada anak dapat meningkat dengan mengenalkan nama-nama panggilan yang ada lingkungan keluarganya.

Seperti panggilan ayah, ibu, kakak, adik dan lain sebagainya. Pada umumnya anak sudah mampu mengucapkan kata kekerabatan. Dari keseluruhan anak yang diteliti semua anak sudah mampu mengucapkan kata kekerabatan. .(Observasi, 21 Oktober 2020).

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata kekerabatan pada anak dapat meningkat dengan mengenalkan nama-nama panggilan yang ada lingkungan keluarganya.

Seperti panggilan ayah, ibu, kakak, adik dan lain sebagainya. Pada umumnya anak sudah mampu mengucapkan kata kekerabatan. Dari keseluruhan anak yang diteliti

semua anak sudah mampu mengucapkan kata kekerabatan. .(Observasi, 23 Oktober 2020).

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ibu A yang menyatakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata kekerabatan anak terlatih atau meningkat pada saat anak diminta menyebutkan kata panggilan ayah, ibu, kakak,adik dan lain sebagainya. Selanjutnya wawancara yang dilakukan oleh ibu B yang menyatakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata kekerabatan dapat meningkat dengan metode pembiasaan yang dilakukan dilingkungan sekitar untuk mengucapkan panggilan ayah,ibu, adik kakak, dan lain sebagainya. .(Wawancara, 23 Oktober 2020).

g. Penguasaan Kosa Kata Depan

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata depan pada anak dapat meningkat dengan menggunakan metode berbicara pada saat guru mengajar, yakni ketika guru mengatakan di sana, di sini, atau situ pada saat sedang berlangsung pelajaran maka secara tidak langsung guru telah mengucapkan kata depan yang berarti telah mengajarkan anak pembendaharaan kata. Untuk membantu proses pembelajaran tentang penguasaan kosakata anak maka guru juga meminta anak untuk mengulang kembali apa yang telah disebutkan seperti di sini, di sana atau di situ.

Dari 10 orang anak ada 7 yang mampu mengulang kembali apa yang disebutkan gurunya dan 3 anak yang masih mendapatkan bimbingan ataupun arahan.

.(Observasi, 21 Oktober 2020).

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata depan pada anak dapat meningkat dengan menggunakan metode berbicara pada saat guru mengajar, yakni ketika guru mengatakan di sana, di sini, atau situ pada saat sedang berlangsung pelajaran maka secara tidak langsung guru telah mengucapkan kata depan yang berarti telah mengajarkan anak pembendaharaan kata. Untuk membantu proses pembelajaran tentang penguasaan kosakata anak maka guru juga meminta anak untuk mengulang kembali apa yang telah disebutkan seperti di sini, di sana atau di situ.

Dari 10 orang anak ada 8 yang mampu mengulang kembali apa yang disebutkan gurunya dan 2 anak yang masih mendapatkan bimbingan ataupun arahan.

.(Observasi, 23 Oktober 2020).

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ibu A yang menyatakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata depan pada anak terlatih atau meningkat pada saat anak diminta menyebutkan serta mengulang kata depan yang telah diucapkan oleh gurunya seperti di sini, di sana, atau di situ. Secara langsung anak sudah belajar tentang kosa kata depan. Selanjutnya wawancara yang dilakukan dengan ibu B yang menyatakan bahwa penguasaan kosa kata pada anak tentang kata kekerabatan dapat meningkat atau terlatih dengan melakukan pembiasaan mengucapkan apa yang telah diajarkan oleh gurunya. Yakni guru meminta anak untuk menyebutkan atau mengulang apa yang telah disebutkan seperti di sini, di sana atau di situ. .(Observasi,23 Oktober 2020).

h. Penguasaan Kosa Kata Turunan Imbuhan Prefix

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosakata tentang kata imbuhan Prefix pada anak dapat meningkat dengan menggunakan metode bercerita serta alat penunjang lainnya. Yakni ketika guru sedang melakukan proses pembelajaran guru melakukan pembiasaan mengucapkan kata yang berimbuhan prefix seperti membaca, berhitung, bermain, membuang dan lain sebagainya sehingga anak dapat mendengarkan dan mengulang apa yang telah diucapkan oleh gurunya.yang secara tidak langsung guru telah mengajarkan kata yang berimbuhan prefix kepada anak. Dari 10 orang anak ada 5 anak yang mampu mengulang kembali apa yang telah diucapkan oleh gurunya dan 5 anak yang masih mendapatkan arahan dan bimbingan. .(Observasi, 23 Oktober 2020).

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosakata tentang kata imbuhan Prefix pada anak dapat meningkat dengan menggunakan metode bercerita serta alat penunjang lainnya. Yakni ketika guru sedang melakukan proses pembelajaran guru melakukan pembiayaan mengucapkan kata yang berimbuhan prefix seperti membaca, berhitung, bermain, membuang dan lain sebagainya sehingga anak dapat mendengar kan dan mengulang apa yang telah diucapkan oleh gurunya.yang secara tidak langsung guru telah mengajarkan kata yang berimbuhan prefix kepada anak. Dari 10 orang anak ada 7 anak yang mampu mengulang kembali apa yang telah diucapkan oleh gurunya dan 3 anak yang masih mendapatkan arahan dan bimbingan. .(Observasi, 26 Oktober 2020).

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ibu A yang menyatakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata yang berimbuhan prefix anak terlatih atau meningkat pada saat anak diminta menyebutkan atau mengulang kata yang berimbuhan prefix oleh gurunya seperti berhitung, bermain, membaca dan lain sebagainya. Dengan begitu secara tidak langsung anak sudah menambah perbendaharaan katanya. Selanjutnya wawancara yang dilakukan oleh ibu B yang menyatakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata berimbuhan prefix pada anak dapat terlatih atau meningkat ketika anak diminta oleh gurunya menyebutkan atau mengulang kata yang telah disebutkan seperti bermain, berhitung dan lain sebagainya. .(Wawancara, 23 Oktober 2020).

i. Penguasaan Kosa Kata Turunan Imbuhan Sufiks

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata yang berimbuhan sufiks pada anak dapat meningkat dengan menggunakan metode pembiasaan berbicara setiap memulai pembelajaran oleh guru yang berkaitan dengan kata imbuhan sufiks sehingga anak dapat mendengar dan mengetahui serta mampu menyebutkan.Seperti kata tugasnya, mencoreti, kerjakan dan lain sebagainya. Dari 10 anak yang diteliti ada 4 anak yang mampu menyebutkan atau mengulang apa yang disebutkan oleh gurunya dan 6 anak yang masih mendapatkan bimbingan dan arahan oleh gurunya. .(Observasi, 26 Oktober 2020).

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata yang berimbuhan sufiks pada anak dapat meningkat dengan

menggunakan metode pembiasaan berbicara setiap memulai pembelajaran oleh guru yang berkaitan dengan kata imbuhan sufiks sehingga anak dapat mendengar dan mengetahui serta mampu menyebutkan.Seperti kata tugasnya, mencoreti, kerjakan dan lain sebagainya. Dari 10 anak yang diteliti ada 5 anak yang mampu menyebutkan atau mengulang apa yang disebutkan oleh gurunya dan 5 anak yang masih mendapatkan bimbingan dan arahan oleh gurunya. .(Observasi, 28 Oktober 2020).

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ibu A yang menyatakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata imbuhan sufiks anak terlatih atau meningkat pada saat anak diminta menyebutkan atau mengulang kembali kata imbuhan sufiks yang telah disebutkan oleh gurunya, seperti kata tugasnya, kerjakan dan lain sebagainya. Selanjutnya wawancara yang dilakukan oleh guru B yang mengatakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata imbuhan sufiks anak dapat terlatih dan meningkat pada saat anak diminta menyebutkan atau mengulang kembali kata imbuhan sufiks yang telah disebutkan oleh gurunya, seperti kata tugasnya, kerjakan dan lain sebagainya. .(Wawancara, 26 Oktober 2020).

j. Penguasaan Kosa Kata Turunan Imbuhan Infiks

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata yang berimbuhan infiks pada anak dapat meningkat dengan menggunakan metode pembiasaan berbicara setiap memulai pembelajaran oleh guru yang berkaitan dengan kata imbuhan infiks sehingga anak dapat mendengar dan mengetahui serta mampu menyebutkan.Seperti kata belajar, kelereng, pintar

dan lain sebagainya. Dari 10 anak yang diteliti ada 4 anak yang mampu menyebutkan atau mengulang apa yang disebutkan oleh gurunya dan 6 anak yang masih mendapatkan bimbingan dan arahan oleh gurunya. .(Observasi, 14 Oktober 2020).

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata yang berimbuhan infiks pada anak dapat meningkat dengan menggunakan metode pembiasaan berbicara setiap memulai pembelajaran oleh guru yang berkaitan dengan kata imbuhan infiks sehingga anak dapat mendengar dan mengetahui serta mampu menyebutkan.Seperti kata belajar, kelereng, pintar dan lain sebagainya. Dari 10 anak yang diteliti ada 7 anak yang mampu menyebutkan atau mengulang apa yang disebutkan oleh gurunya dan 3 anak yang masih mendapatkan bimbingan dan arahan oleh gurunya. .(Observasi, 23 Oktober 2020).

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ibu A yang menyatakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata imbuhan infiks anak terlatih atau meningkat pada saat anak diminta menyebutkan atau mengulang kembali kata imbuhan infiks yang telah disebutkan oleh gurunya, seperti kata belajar, kelereng, pintar dan lain sebagainya. Selanjutnya wawancara yang dilakukan oleh guru B yang mengatakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata imbuhan infiks anak dapat terlatih dan meningkat pada saat anak diminta menyebutkan atau mengulang kembali kata imbuhan infiks yang telah disebutkan oleh gurunya, seperti belajar, kelereng, pintar dan lain sebagainya. .(Wawancara, 23 Oktober 2020).

k. Penguasaan Kosa Kata Ulang

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata ulang pada anak dapat meningkat dengan menggunakan metode pembiasaan berbicara setiap memulai pembelajaran oleh guru yang berkaitan dengan kata ulang sehingga anak dapat mendengar dan mengetahui serta mampu menyebutkan. Seperti kata balok-balok, main-main, bunga-bunga, buku-buku, dan lain sebagainya. Dari 10 anak yang diteliti ada 6 anak yang mampu menyebutkan atau mengulang apa yang disebutkan oleh gurunya dan 4 anak yang masih mendapatkan bimbingan dan arahan oleh gurunya. .(Observasi, 26 Oktober 2020).

Berdasarkan hasil observasi di kelompok B dapat dikemukakan bahwa penguasaan kosa kata ulang pada anak dapat meningkat dengan menggunakan metode pembiasaan berbicara setiap memulai pembelajaran oleh guru yang berkaitan dengan kata ulang sehingga anak dapat mendengar dan mengetahui serta mampu menyebutkan. Seperti kata balok-balok, main-main, bunga-bunga, buku-buku, dan lain sebagainya. Dari 10 anak yang diteliti ada 8 anak yang mampu menyebutkan atau mengulang apa yang disebutkan oleh gurunya dan 2 anak yang masih mendapatkan bimbingan dan arahan oleh gurunya. .(Observasi, 28 Oktober 2020).

Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan ibu A yang menyatakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata ulang anak terlatih atau meningkat pada saat anak diminta menyebutkan atau mengulang kembali kata ulang yang telah

disebutkan oleh gurunya, Seperti kata balok-balok, main-main, bunga-bunga, buku-buku, dan lain dan lain sebagainya. Selanjutnya wawancara yang dilakukan oleh guru B yang mengatakan bahwa penguasaan kosa kata tentang kata ulang anak dapat terlatih dan meningkat pada saat anak diminta menyebutkan atau mengulang kembali kata ulang yang telah disebutkan oleh gurunya, Seperti kata balok-balok, main-main, bunga-bunga, buku-buku, dan lain sebagainya.

.(Wawancara, 26 Oktober 2020).

Berdasarkan hasil observasi di TK Aisyiyah Mamajang Makassar tentang penguasaan kosa kata yang diperkuat dengan wawancara oleh guru serta dokumentasi yang terdapat di lampiran bahwa perkembangan kosakata anak dari data diatas anak mampu mengucapkan kata benda yang dikategorikan berkembang sesuai harapan 10 anak. Pada tanggal 14 Oktober 2020 Mampu menyebutkan kata kerja yang dikategorikan mulai berkembang 3 anak dan berkembang sesuai harapan 7 anak. Pada tanggal 23 Oktober 2020 Mampu menyebutkan kata kerja yang dikategorikan mulai berkembang 2 anak dan berkembang sesuai harapan 8 anak. Pada tanggal 23 Oktober 2020 Mampu menyebutkan kata sifat yang dikategorikan berkembang sesuai harapan 8 anak dan mulai berkembang 2 anak. Pada tanggal 14 Oktober 2020 Mampu menyebutkan kata bilangan yang dikategorikan berkembang sesuai harapan 10 anak. Pada tanggal 21 Oktober 2020 Mampu menyebutkan kata bilangan yang dikategorikan berkembang sesuai harapan 10 anak.Pada tanggal 23 Oktober 2020 Mampu menyebutkan kata bilangan yang dikategorikan berkembang sesuai harapan 10 anak. Pada tanggal 23 Oktober 2020 Mampu menyebutkan kata ganti

yang dikategorikan mulai berkembang 5 anak dan berkembang sesuai harapan 5 anak. Pada tanggal 26 Oktober 2020 Mampu menyebutkan kata ganti yang dikategorikan mulai berkembang 6 anak dan berkembang sesuai harapan 4 anak.

yang dikategorikan mulai berkembang 5 anak dan berkembang sesuai harapan 5 anak. Pada tanggal 26 Oktober 2020 Mampu menyebutkan kata ganti yang dikategorikan mulai berkembang 6 anak dan berkembang sesuai harapan 4 anak.

Dokumen terkait