BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
C. Pengujian Analisis Data
1. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah nilai residual memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu nilai residual, dapat dilihat dari nilai signifikan variabel, apabila nilai signifikan variabel lebih besar dari α=5% (0,05) maka menunjukkan distribusi data normal.
Tabel V.13
Tabel Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel V.13 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikan adalah 0,178. Nilai 0,178 > 0,05, maka dapat disimpulkan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 80
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,53326449
Most Extreme Differences Absolute ,089
Positive ,043
Negative -,089
Test Statistic ,089
Asymp. Sig. (2-tailed) ,178c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
bahwa distribusi nilai residual adalah normal, sehingga dapat dilakukan uji berikutnya.
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah didalam model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas. Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang
umum digunakan adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10,00. Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel V.14
Tabel Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel V.14 di atas, dapat diketahui bahwa nilai
Tolerance lingkungan kerja (X) dan semangat kerja (Y) adalah
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardi zed Coefficien ts T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1 (Constant) 21,007 4,279 4,909 ,000 Lingkungan Kerja ,346 ,088 ,408 3,918 ,000 ,997 1,003 Semangat Kerja -,075 ,099 -,079 -,759 ,450 ,997 1,003
0,997, di mana nilai 0,997 lebih besar dari 0,10 (0,997 > 0,10). Sedangkan nilai VIF lingkungan kerja (X) dan semangat kerja (Y) adalah 1,003, di mana nilai 1,003 lebih kecil dari 10,00 (1,003 < 10,00). Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas, sehingga dapat dilakukan uji berikutnya.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mengetahui apakah terjadi heteroskedastisitas, dapat dilihat dari perbandingan nilai signifikan dengan 0,05 (5%). Apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel V.15
Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4,949 4,245 1,166 ,247 Lingkungan Kerja -,136 ,083 -,183 -1,639 ,105 Semangat Kerja ,117 ,103 ,126 1,134 ,260
Berdasarkan tabel V.15 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikan lingkungan kerja (X) adalah 0,105 dan nilai signifikan semangat kerja adalah 0,260. Nilai signifikan dari variabel – variabel tersebut lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dan dapat dilakukan uji berikuttnya. 2. Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat, dan juga pengaruh tidak langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat melalui intervening variable. Analisis data menggunakan analisis jalur dilakukan sebanyak dua kali. Analisis substruktur I dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap
intervening variable (Y). Sedangkan analisis substruktur II dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh langsung dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Z) dan pengaruh tidak langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat (Z) melalui intervening variable (Y). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 22.0.
a. Analisis Substruktur I
Analisis substruktur I dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap intervening variable (Y). Berikut persamaan analisis substruktur I : Y = β₁X + ε₁
1) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada analisis substruktur I digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas (X) yaitu lingkungan kerja terhadap intervening variable (Y) yaitu semangat kerja. Hasil koefisien determinasi adalah sebagai berikut :
Tabel V.16
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018
Dari tabel V.16 di atas dapat diketahui bahwa nilai Rsquare
(R2) adalah 0,003 (0,3%). Nilai tersebut menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan kerja terhadap semangat kerja adalah sebesar 0,3%. Sedangkan untuk nilai error term (ε₁) adalah sebesar 𝜀₁ = √1 − 𝑅2= √1 − 0,003 = 0,998. Artinya elemen variasi semangat kerja (Y) yang tidak dapat dijelaskan oleh lingkungan kerja (X) adalah sebesar 0,998.
2) Uji t (uji parsial)
Hasil uji t dalam analisis substruktur I adalah sebagai berikut :
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,056a ,003 -,010 2,924
Tabel V.17 Tabel Hasil Uji t
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018
Berikut adalah hipotesis yang telah ditulis sebelumnya :
H0 = Lingkungan kerja (X) tidak berpengaruh terhadap semangat kerja (Y).
H1 = Lingkungan kerja (X) berpengaruh terhadap semangat kerja (Y).
a) Menentukan tingkat signifikan (α)
Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05 (5%) .
b) Menentukan nilai thitung
Nilai thitung dari variabel lingkungan kerja (X) adalah sebesar 0,498.
c) Menentukan ttabel
Nilai ttabel didapat dari rumus df = n – k – 1 = 80 – 1 – 1 = 78. Dengan signifikan 0,05, maka nilai ttabel dalam penelitian ini adalah 1,668 (terdapat pada lampiran).
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 22,237 4,177 5,324 ,000 Lingkungan Kerja ,050 ,100 ,056 ,498 ,620
d) Kriteria pengujian
H0 ditolak dan Ha diterima jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (5%).
H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung < ttabel atau nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (5%).
e) Menarik kesimpulan
Berdasar kriteria pengujian melalui perbandingan antara nilai thitung dengan ttabel yaitu 0,498 < 1,668, dapat diketahui bahwa thitung < ttabel sehingga H0 diterima dan Ha
ditolak. Sedangkan berdasar nilai signifikan variabel lingkungan kerja (X) yang terdapat dalam tabel Coefficients adalah sebesar 0,620. Apabila dibandingkan dengan tingkat signifikan (α), maka 0,620 > 0,05 yang artinya H0 diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja (X) tidak berpengaruh terhadap semangat kerja (Y). Besarnya nilai Beta (β) variabel lingkungan kerja (X) terhadap semangat kerja (Y) adalah 0,056.
0,056
Gambar V.1 Diagram Analisis Substruktur I Semangat Kerja (Y) Lingkungan Kerja (X) ε₁ = 0,998
b. Analisis Substruktur II
Analisis substruktur II dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh langsung dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Z) dan pengaruh tidak langsung dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Z) melalui intervening variable (Y). Berikut persamaan analisis substruktur II :
Z = β₂X + β₂Y + ε₂ 1) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada analisis substruktur II digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh langsung dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Z) dan pengaruh tidak langsung dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Z) melalui intervening variable (Y). Hasil koefisien determinasi analisis substruktur II adalah sebagai berikut :
Tabel V.18
Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel V.18 di atas dapat diketahui bahwa nilai R
square (R2) adalah 0,169 (16,9%). Nilai tersebut menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,411a ,169 ,147 2,566
adalah 16,9%. Sedangkan untuk nilai error term (ε) adalah sebesar 𝜀₂ = √1 − 𝑅2 = √1 − 0,169 = 0,912. Artinya elemen variasi kinerja karyawan (Z) yang tidak dapat dijelaskan oleh lingkungan kerja (X) adalah sebesar 0,912.
2) Uji t (uji parsial)
Hasil uji t adalah sebagai berikut : Tabel V.19
Tabel Hasil Uji t
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018
a) Uji t variabel lingkungan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Z)
Berikut rumusan hipotesis yang telah ditulis sebelumnya : H0 = Lingkungan kerja (X) tidak berpengaruh terhadap kinerja Karyawan (Z).
Ha1 = Lingkungan kerja (X) berpengaruh terhadap kinerja Karyawan (Z).
1) Menentukan tingkat signifikan (α)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 21,007 4,279 4,909 ,000 Lingkungan Kerja ,346 ,088 ,408 3,918 ,000 Semangat Kerja -,075 ,099 -,079 -,759 ,450
Tingkat signifikan (α) dalam penelitian ini adalah 0,05 (5%).
2) Menentukan nilai thitung
Nilai thitung dari variabel lingkungan kerja (X) adalah sebesar 3,918 dan nilai thitung dari variabel semangat kerja (Y) adalah sebesar -0,759.
3) Menentukan ttabel
Nilai ttabel didapat dari rumus df = n – k – 1 = 80 – 1 – 1 = 78. Dengan signifikan 0,05, maka nilai ttabel dalam penelitian ini adalah 1,668 (terdapat pada lampiran). 4) Kriteria pengujian
H0 ditolak dan Ha diterima jika thitung ≥ ttabel
H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung < ttabel
5) Menarik kesimpulan
Berdasar kriteria pengujian melalui perbandingan antara nilai thitung variabel lingkungan kerja (X) dengan ttabel yaitu 3,918 > 1,668, dapat diketahui bahwa thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan Ha1 diterima. Sedangkan berdasar nilai signifikan variabel lingkungan kerja (X) yang terdapat dalam tabel Coefficients adalah sebesar 0,000. Apabila dibandingkan dengan tingkat signifikan (α), maka 0,000 < 0,05 yang artinya H0 ditolak dan Ha1
kerja (X) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Z). Besarnya nilai Beta (β) variabel lingkungan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Z) adalah 0,408.
b) Uji t variabel semangat kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z)
Berikut hipotesis yang telah dituliskan sebelumnya :
H0 = Semangat kerja (Y) tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Z).
Ha2=Semangat kerja (Y) bepengaruh terhadap kinerja karyawan
(Z).
1) Menentukan tingkat signifikan (α)
Tingkat signifikan (α) dalam penelitian ini adalah 0,05 (5%).
2) Menentukan nilai thitung
Nilai thitung dari variabel semangat kerja (Y) adalah sebesar -0,759.
3) Menentukan ttabel
Nilai ttabel didapat dari rumus df = n – k – 1 = 80 – 1 – 1 = 78. Dengan signifikan 0,05, maka nilai ttabel dalam penelitian ini adalah 1,668 (terdapat pada lampiran). 4) Kriteria pengujian
H0 ditolak dan Ha diterima jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 (5%).
H0 diterima dan Ha ditolak jika thitung < ttabel atau nilai signifikan lebih besar dari 0,05 (5%).
5) Menarik kesimpulan
Berdasar kriteria pengujian melalui perbandingan antara nilai thitung variabel semangat kerja (Y) dengan ttabel
yaitu -0,759 < 1,668 (dapat dilihat pada tabel V.19), dapat diketahui bahwa thitung < ttabel sehingga H0 diterima dan Ha2 ditolak. Sedangkan berdasar nilai signifikan variabel semangat kerja (Y) yang terdapat dalam tabel
Coefficients adalah sebesar 0,450. Apabila dibandingkan
dengan tingkat signifikan (α), maka 0,450 > 0,05 yang artinya H0 diterima dan Ha2 ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semangat kerja (Y) tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Z). Besarnya nilai Beta (β) variabel semangat kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z) adalah -0,079.
0,056 -0,079
0,408
Gambar V.2 Diagram Analisis Substruktur II
3. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Pengaruh langsung dalam penelitian ini adalah pengaruh dari variabel lingkungan kerja (X) terhadap semangat kerja (Y), pengaruh langsung dari variabel lingkungan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Z) dan pengaruh langsung dari variabel semangat kerja (Y) terhadap kinerja karyawan (Z). Sedangkan pengaruh tidak langsung dalam penelitian ini adalah pengaruh dari lingkungan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Z) melalui semangat kerja (Y) sebagai intervening
variable. Hasil rangkuman pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung
dan pengaruh total dapat dilihat pada tabel berikut : Semangat Kerja (Y) Lingkungan Kerja (X) Kinerja Karyawan (Z) ε₁ = 0,998 ε₂ = 0,912
Tabel V.20
Tabel Rangkuman Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total
Variabel Koefisien
jalur (β)
Pengaruh
Langsung Tidak Langsung
(melalui Y) Total X terhadap Y 0,056 0,056 - 0,056 X terhadap Z 0,408 0,408 0,056 x 0,079 = -0,0044 0,4124 Y terhadap Z -0,079 -0,079 - -0,079 ε₁ 0,998 0,998 - 0,998 ε₂ 0,912 0,912 - 0,912
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel V.20 di atas, dapat diketahui nilai dari masing – masing pengaruh yaitu pengaruh langsung dari variabel lingkungan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Z) dan pengaruh tidak langsung dari lingkungan kerja (X) terhadap kinerja karyawan (Z) melalui semangat kerja (Y). Untuk menentukan pengaruh yang lebih mendominasi diantara pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, maka akan dilakukan perbandingan antara nilai pengaruh langsung dari variabel X terhadap Z yaitu 0,408 dengan nilai pengaruh tidak langsung dari X terhadap Z (melalui Y) yaitu -0,0044. Dari perbandingan kedua nilai tersebut dapat diketahui bahwa nilai pengaruh langsung X terhadap
Z lebih besar dari nilai pengaruh tidak langsung X tehadap Z (melalui Y), sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja (X) berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Z) tanpa intervening variable.