• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.4. Pengujian Asumsi Klasik

4.1.4.2. Pengujian asumsi klasik hipotesis kedua

Sebelum melakukan pengujian hipotesis kedua dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal yang dilakukan dengan grafik histogram dengan normal curve pada model regresi hipotesis kedua.

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Gambar 4.4. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua

Berdasarkan Gambar 4.4 diketahui bahwa tampilan grafiknya menunjukkan pola penyebaran di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian maka model persamaan regresi uji hipotesis kedua tersebut memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar, hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Ex

pec

ted

Cu

m P

rob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Tabel 4.11. Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Kedua

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Berdasarkan pada Tabel 4.11, diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel bebas lebih kecil dari 10 (VIF<10). Dengan demikian, persamaan regresi hipotesis kedua terbebas dari asumsi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas, hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Gambar 4.5. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua Regression Standardized Predicted Value

2 1 0 -1 -2 Re gr es sion St ude nt ize d Re sidua l 4 2 0 -2 Scatterplot

Dependent Variable: PRESTASI_KERJA

,498 2,007 ,498 2,007 KEMAMPUAN (X1) MOTIVASI (X2) Model 1 Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: PRESTASI_KERJA a.

Dari Gambar 4.5 di atas, grafik Scatterplot diketahui bahwa titik-titik yang dihasilkan menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola atau trend garis tertentu. Gambar di atas juga menunjukkan bahwa sebaran data ada di menyebar secara acak di atas dan di bawah titik nol. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa model persamaan regresi hipotesis kedua ini bebas dari masalah heteroskedastisitas.

4.1.5. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama

Pengujian hipotesis pertama menyatakan bahwa budaya organisasi, dan prestasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara. Dalam hal ini, budaya organisasi dan prestasi kerja ternyata sangat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja pegawai. Dengan nilai-nilai yang dibentuk organisasi selama ini, berhasil memotivasi pegawai untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik, sehingga kepuasan kerja pegawai dapat terwujud. Hal ini yang tentunya membentuk loyalitas pegawai terhadap organisasi. Berdasarkan tabel berikut, maka persamaan regresi berganda untuk hipotesis pertama dalam penelitian ini dapat ditulis dengan persamaan berikut:

Tabel 4.12. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Pertama

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

4.1.5.1. Koefisien determinasi (R2)

Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas budaya organisasi (X1) dan prestasi kerja (X2) menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel

terikat kepuasan kerja (Y) pegawai pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara, maka perlu diketahui nilai koefisien determinatik yang diperoleh dengan mengakarkuadratkan nilai R dari model persamaan regresi hipotesis pertama.

Tabel 4.13. Nilai Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.13 diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,658. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 65,8% variabel budaya organisasi (X1) dan

Coefficientsa 5,731 3,251 1,763 ,084 ,221 ,104 ,214 2,128 ,038 ,758 ,113 ,673 6,692 ,000 (Constant) BUdAYA ORGANISASI (X1) PRESTASI KERJA (X2) Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA a. Model Summaryb ,811a ,658 ,644 1,845 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), PRESTASI_KERJA, BUDAYA_ORG a.

Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA b.

prestasi kerja (X2), menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikat kepuasan kerja

(Y), dan sisanya sebesar 34,2% (1-R2 ) dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini antara lain pegawai dan pekerjaan.

4.1.5.2. Uji serempak (Uji F) hipotesis pertama

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah budaya organisasi dan prestasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas pendapatan Provinsi Sumatera Utara. Untuk menguji pengaruh variabel budaya organisasi dan prestasi kerja secara serempak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara digunakan uji Statistik F (uji F). Apabila nilai Fhitung > nilai Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila nilai Fhitung <

nilai Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis secara

serempak dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini.

Tabel 4.14. Hasil Uji F Hipotesis Pertama

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Hasil pengujian hipotesis secara serempak diperlihatkan pada Tabel 4.14 diperoleh nilai Fhitung sebesar (47,131) dan dari Tabel distribusi F diperoleh nilai Ftabel

sebesar (2,79) maka Fhitung > Ftabel (47,131) > (2,79) dan Sig.á (0,000a) < á (0,05).

320,938 2 160,469 47,131 ,000a 166,832 49 3,405 487,769 51 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PRESTASI_KERJA, BUDAYA_ORG a.

Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA b.

Maka keputusannya adalah Ho ditolak, dan Ha diterima, artinya secara serempak

variabel budaya organisasi (X1), dan prestasi kerja (X2) berpengaruh sangat signifikan

terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas pendapatan Provinsi Sumatera Utara (Y). 4.1.5.3. Uji parsial (uji t) hipotesis pertama

Penelitian untuk menguji pengaruh variabel budaya organisasi (X1), dan

prestasi kerja (X2) secara parsial terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas pendapatan

Provinsi Sumatera Utara (Y) digunakan uji Statistik t (uji t). Apabila nilai thitung >

nilai ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya apabila nilai thitung < nilai ttabel,

maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat

dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini.

Tabel 4.15. Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (Data Diolah)

Hasil pengujian hipotesis secara parsial diperlihatkan pada Tabel 4.15 di atas, untuk variabel budaya organisasi diperoleh nilai thitung sebesar (2,218) dan dari Tabel

distribusi t diperoleh nilai ttabel sebesar (2,006), maka nilai thitung > ttable (2,218 > 2,006)

dan Sig.á (0,038) < á (0,05). Maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima.

5,731 3,251 1,763 ,084 ,221 ,104 ,214 2,128 ,038 ,758 ,113 ,673 6,692 ,000 (Constant) BUDAYA_ORGANISASI (X1) PRESTASI_KERJAB(X2) Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: KEPUASAN_KERJA

Hal ini berarti variabel budaya organisasi (X1) berpengaruh terhadap kepuasan kerja

pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara (Y).

Dan untuk variabel prestasi kerja diperoleh nilai thitung sebesar (6,692) dan dari

Tabel distribusi t diperoleh nilai ttabel sebesar (2,006), maka thitung>ttabel (6,692 >2,006)

dan Sig.á (0,000) < á (0,05). Maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima.

Hal ini berarti variabel prestasi kerja (X2) berpengaruh terhadap kepuasan kerja

pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara (Y). Dan variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara adalah prestasi kerja.

Dokumen terkait