METODOLOGI PENELITIAN
F. Pengujian Efek Motorik
Pengujian efek motorik dilakukan setelah uji pendahuluan dilakukan.
Pengujian ini menggunakan aquadest sebagai kontrol negatif, kafein dosis 65,72
mg/KgBB sebagai kontrol positif, infusa akar Mrica Kepyar sebagai senyawa uji
dengan empat peringkat dosis. Data tersebut kemudian dianalisis secara statistik dan
akan diperoleh persen proteksi senyawa uji yang dibandingkan dengan kontrol
negatif. Data rata-rata waktu pertama jatuh mencit dari rotarod dapat dilihat pada
tabel XVI.
Tabel XVI. Data rata-rata waktu jatuh pertama mencit dari rotarod pada pengujian efek motorik seluruh kelompok
Kelompok Subyek uji
Waktu jatuh pertama dalam detik (X±SE) I 7 2356,42±1043,269 II 7 9172,14±1157,660 III 7 5201,71±1405,879 IV 7 5340,86±1362,821 V 7 7001,57±1146,083 VI 7 6113,43±1503,354 X : mean (rata-rata) SE :standard eror ( (SD√n)
Data rata-rata waktu pertama jatuh mencit dari rotarod pada pengujian efek
motorik seluruh kelompok dapat juga disajikan dalam bentuk diagram grafik pada
I II III IV V VI kelompok 0.00 1000.00 2000.00 3000.00 4000.00 5000.00 6000.00 7000.00 8000.00 9000.00 w a k tu (s ) D D D D D D 2356.43 9172.14 5201.71 5340.86 7001.57 6113.43
Gambar 9. Diagaram batang rata-rata waktu pertama jatuh mencit dari rotarod pada pengujian efek motorik seluruh kelompok uji (batang eror menunjukan mean ± 1,0 SE).
Keterangan
I : kelompok kontrol negatif aquadest
II : kelompok kontrol positif kafein dosis 65,72 mg/KgBB III : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 4,40 g/KgBB IV : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 5,76 g/KgBB V : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 7,54 g/KgBB VI : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 9,88 g/KgBB Batang eror menunjukan mean ± 1,0 SE
Untuk melihat perbedaan rata-rata waktu jatuh pertama mencit pada
pengujian efek motorik seluruh kelompok dilakukan analisis variansi satu arah
dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji variansi satu arah rata-rata waktu jatuh
pertama mencit pada pengujian efek motorik seluruh kelompok pada tabel XVII.
Tabel XVII. Hasil uji variansi satu arah rata-rata waktu jatuh pertama mencit pada pengujian efek motorik seluruh kelompok
Sumber variansi Jumlah kuadrat Derajat bebas Rata-rata Kuadrat F Probra hitung bilitas Antar kelompok 1.77 x 108 5 35441629,87 3,089 0,020 Dalam kelompok 4.13x 108 36 11475265,01
Dari hasil analisis variansi satu arah waktu pertama jatuh mencit pada
pengujian efek motorik seluruh kelompok diperoleh probabilitas 0,020 (<0,05), hal
ini menunjukkan bahwa pada keenam kelompok tersebut terdapat perbedaan.
Kemudian dilakukan uji LSD untuk mengetahui perbedaan tersebut bermakna atau
tidak.
Tabel XVIII. Hasil uji LSD waktu pertama jatuh mencit pada pengujian efek motorik seluruh kelompok Kelompok I II III IV V VI I - BB TB TB BB BB II BB - BB BB TB TB III TB BB - TB TB TB IV TB BB TB - TB TB V BB TB TB TB - TB VI BB TB TB TB TB Keterangan -
I : kelompok kontrol negatif aquadest
II : kelompok kontrol positif kafein dosis 65.72 mg/KgBB III : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 4.40 g/KgBB IV : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 5.76 g/KgBB V : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 7.54 g/KgBB VI : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 9.88 g/KgBB BB: berbeda bermakna
TB: berbeda tidak bermakna
Dari hasil uji LSD pada tabel XVIII didapatkan rata-rata waktu pertama
jatuh mencit pada kelompok kontrol negatif berbeda tidak bermakna dengan
rata-rata waktu pertama jatuh mencit pada kelompok infusa dosis 4,40 g/KgBB,dan 5,76
pertama mencit pada kelompok dosis 4,40 g/KgBB dan 5,76 g/KgBB dengan kontrol
negatif, tetapi perbedaan tersebut sangat kecil sehingga belum memberikan efek
motorik. Rata-rata waktu pertama jatuh mencit pada kelompok dosis infusa 7,54
g/KgBB dan dosis 9,88 g/KgBB memberikan hasil berbeda bermakna terhadap
kontrol negatif dan memberikan hasil berbeda tidak bermakna dengan kontrol positif,
sehingga dapat dikatakan infusa dosis 7,54 g/KgBB dan dosis 9,88 g/KgBB
memberikan efek motorik sebanding dengan kafein dosis 65,72 mg/KgBB. Antara
dosis infusa 4,40 g/KgBB, 5,76g/KgBb, 7,54g/KgBB dan 9,88 g/Kg BB memberikan
hasil berbeda tidak bermakna, hal ini disebabkan meskipun terdapat perbedaan
rata-rata waktu jatuh pertama mencit tetapi perbedaan tersebut sangat kecil sehingga bisa
dikatakan efek keempat variasi dosis infusa akar Mrica Kepyar sama.
Rata-rata jumlah kumulatif jatuh mencit selama (3x60) menit dan persen
proteksi dapat dilihat pada tabel XIX dan disajikan dalam bentuk grafik pada gambar
10.
Tabel XIX. Rata-rata jumlah kumulatif jatuh mencit selama (3x60) menit dan persen proteksi pada pengujian efek motorik seluruh kelompok
Kelompok Subyek uji
jumlah kumulatif jatuh mencit selama (3x60) menit
(X±SE) Persen proteksi (%) I 7 5,7±1,584 0±0,000 II 7 0,6±0,429 90,0 ±7,513 III 7 3,6±1,510 37,3±26,482 IV 7 2,3±0,747 59,9±13,103 V 7 1,7±0,606 69,9±10,635 VI 7 3,1±1,204 44,9±21,118
I II III IV V VI kelompok 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 % p ro te k s i D D D D D 90.0 37.3 59.9 69.9 44.9 0.0 1.5 3.0 4.5 6.0 7.5 9.0 m e a n j lh k u m j th ( 3 x 6 0 ) m e n D D D D D D 5.7 0.6 3.6 2.3 1.7 3.1 I II III IV V VI kelompok
Gambar 10. (a)Diagram batang rata-rata jumlah kumulatif jatuh mencit selama (3x60) menit dan persen proteksi pada pengujian efek motorik seluruh kelompok
(b)Digram batang persen proteksi pada pengujian efek motorik seluruh kelompok
(c)Batang eror menunjukkan mean ± 1,0 SE Keterangan
I : kelompok kontrol negatif aquadest
II : kelompok kontrol positif kafein dosis 65,72 mg/KgBB III : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 4,40 g/KgBB IV : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 5,76 g/KgBB V : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 7,54 g/KgBB VI : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 9,88 g/KgBB X : mean (rata-rata)
SE : standard eror ( (SD√n)
Pada diagram batang pada gambar 10 dapat dilihat kelompok kontrol positif
memberikan rata-rata jumlah kumulatif jatuh mencit selama (3x60) menit kecil dan
persen proteksi yang paling besar. Pada kelompok infusa dosis 4,40 g/KgBB, 5,76
g/KgBB, dan 7,54 g/KgBB memberikan rata-rata jumlah kumlatif jatuh selama
(3x60) menit semakin kecil dengan rata-rata jumlah kumlatif jatuh selama (3x60)
menit berturut-turut 3,6, 2,3, dan 1,7, tetapi naik menjadi 3,1 pada kelompok infusa
g/KgBB, 7,54 g/KgBB memberikan persen proteksi yang meningkat yaitu 37,3%,
59,9% dan 69,9%, tetapi menurun pada infusa dosis 9,88 g/KgBB menjadi 44,9%.
Hal ini mungkin disebabkan efek motorik optimum karena pemberian infusa akar
Mrica Kepyar terletak antara dosis 7,54 g/KgBB dan 38,39g/KgBB.
Zat aktif pada tanaman obat umumya dalam bentuk metabolit sekunder,
sedangkan satu tanaman bisa menghasilkan beberapa metabolit sekunder; sehingga
memungkinkan tanaman tersebut memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Efek
tersebut adakalanya saling mendukung, tetapi ada juga yang seakan-akan saling
berlawanan atau kontradiksi. Pada infusa yang sama ada kemungkinan terdapat
metabolit sekunder yang saling berlawan, kelompok infusa dosis 7,54 g/KgBB
memberikan efek motorik yang optimum dan kemudian menurun pada dosis 9,88
g/KgBB, hal ini mungkin disebabkan pada infusa dosis 7,54 g/KgBB, metabolit
sekunder yang memberikan efek berlawan terhadap efek motorik belum mencapai
nilai ambang sehingga belum memberikan efek, sedangkan pada dosis 9,88 g/Kg
metabolit sekunder yang memberikan efek berlawan terhadap efek motorik tersebut
sudah melewati nilai ambang sehingga menyebabkan penurunan efek motorik. Oleh
karena itu proses isolasi penting dilakukan untuk mengurangi efek yang saling
berlawanan tersebut. Belum diketahui senyawa pada infusa akar Mrica Kepyar yang
memberikan efek yang berlawanan terhadap efek motorik tersebut.
Untuk melihat perbedaan rata-rata jumlah kumulatif jatuh mencit selama (3x60)
variansi analisis satu arah rata-rata jumlah kumulatif jatuh mencit selama (3x60)
menit pada pengujian efek motorik seluruh kelompok pada tabel XX
Tabel XX. Hasil uji variansi analisis satu arah rata-rata jumlah kumulatif jatuh mencit selama (3x60) menit pada pengujian efek motorik seluruh kelompok
Sumber variansi
Jumlah kuadrat Derajat
bebas Rata-rata Kuadrat F hitung Probra bilitas Antar kelompok 109,262 5 21,852 2,549 0,045 Dalam kelompok 308,571 36 8,571
Dari hasil analisis pada tabel XX didapatkan probabilitasnya 0,045 (<0,05),
menunjukan bahwa diantara keenam kelompok tersebut terdapat perbedaan rata-rata
jumlah kumulatif jatuh mencit selama (3x60) menit. Kemudian dilakukan uji LSD
untuk mengetahui perbedaan tersebut bermakna atau tidak. Hasil uji LSD rata-rata
jumlah kumulatif jatuh mencit selama (3x60) menit pada pengujian efek motorik
seluruh kelompok disajikan dalam tabel XXI.
Tabel XXI. Hasil uji LSD rata-rata jumlah kumulatif jatuh mencit selama (3x60) menit pada pengujian efek seluruh kelompok
Kelompok I II III IV V VI I - BB TB BB BB TB II BB - TB TB TB TB III TB TB - TB TB TB IV BB TB TB - TB TB V BB TB TB TB - TB VI TB TB TB TB TB -
Keterangan
I : kelompok kontrol negatif aquadest
II : kelompok kontrol positif kafein dosis 65,72 mg/KgBB III : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 4,40 g/KgBB IV : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 5,76 g/KgBB V : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 7,54 g/KgBB VI : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 9,88 g/KgBB BB: berbeda bermakna
TB : Berbeda tidak bermakna
Dari tabel XXI dapat dilihat pada kelompok kelompok infusa dosis 4,40
g/KgBB , dan 9,88 g/Kg memberikan rata-rata jumlah kumulatif jatuh mencit yang
berbeda tidak bermakna dengan kontrol negatif, dapat disimpulkan kedua dosis infusa
tersebut memberikan perubahan rata -rata jumlah kumulatif jatuh mencit yang kecil
sehingga belum memberikan perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif. Pada
kelompok infusa dosis 5,76 g/KgBB dan 7,54g/KgBB memberikan hasi berbeda
bermakna dengan kontrol negatif dan berbeda tidak bermakna dengan kontrol positif
sehingga disimpulkan infusa dosis tersebut memiliki efek yang sama dengan kafein
dosis 65,72 mg/KgBB.
Untuk melihat perbedaan persen proteksi pada pengujian efek motorik
seluruh kelompok dilakukan uji n independent sampel (Kruskal-Wallis test), tidak
dilakukan analisis variansi satu arah karena sampel memiliki variansi yang berbeda..
Hasil uji Kruskal-Wallis persen proteksi pada pengujian efek motorik seluruh
Tabel XXII. Hasil uji Kruskal-Wallis persen proteksi pada pengujian efek motorik seluruh kelompok
jumlah kumulatif jatuh (3x60) menit
Chi –Square 19,092
Derajat bebas 5
Probrabilitas 0,002
Dari hasil analisis pada tabel XXII didapatkan probabilitasnya 0,002 (<0,05),
menunjukan bahwa diantara keenam kelompok tersebut terdapat perbedaan persen
proteksi. Kemudian dilakukan uji Mann-Withney untuk mengetahui perbedaan
tersebut bermakna atau tidak. Hasil analisis uji Mann-Withney persen proteksi pada
pengujian efek motorik seluruh kelompok dapat dilihat pada tabel XXIII.
Tabel XXIII. Hasil analisis uji Mann-Withney persen proteksi pada pengujian efek motorik seluruh kelompok
Kelompok I II III IV V VI I - BB BB BB BB BB II BB - BB TB TB TB III BB BB - TB TB TB IV BB TB TB - TB TB V BB TB TB TB - Keterangan TB VI BB TB TB TB TB -
I : kelompok kontrol negatif aquadest
II : kelompok kontrol positif kafein dosis 65,72 mg/KgBB III : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 4,40 g/KgBB IV :kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 5,76 g/KgBB V : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 7,54 g/KgBB VI : kelompok infusa akar Mrica Kepyar dosis 9,88 g/KgBB BB : berbeda bermakna
Dari hasil didapatkan kelompok pemberian infusa dan kontrol positif
memberikan hasil berbeda bermakna dengan kontrol negatif. Pada dosis infusa 5,76
g/Kg, 7,52 g/KgBB,dan 9,88 mg/KgBB memberikan hasil berbeda tidak bermakna
dengan % proteksi kelompok pemberian kafein, sehingga dapat dikatakan infusa
dosis 5,76 g/Kg , 7,52 g/KgBB dan 9,88 g/Kg BB memberikan % proteksi sebanding
dengan kafein dosis 65,72 mg/KgBB. Persen proteksi kafein infusa dosis 4,40
g/KgBB memberikan hasil berbeda bermakna dengan kontrol negatif dan kafein
dosis 65,72 mg/KgBB, dapat disimpulkan infusa dosis 4,40 g/KgBB memberikan
persen proteksi lebih rendah dari kafein 65,72 mg/Kg BB .
Analisis data waktu pertama jatuh mencit dari rotarod, rata-rata kumulatif
jatuh mencit selama (3x60) menit, dan persen proteksi menunjukkan pada keempat
variasi dosis infusa memberikan hasil berbeda tidak bermakna, hal ini menunjukkan
tidak ada hubungan antara kenaikan dosis infusa dan efek motorik yang dihasilkan,
sehingga dapat disimpulkan efek motorik yang disebabkan karena pemberian infusa
akar Mrica Kepyar memiliki respon kuantal.
Dari penelitian ini terbukti infusa akar Mrica Kepyar memiliki efek motorik,
tetapi belum diketahui zat aktif yang menyebabkan efek motorik tersebut. Zat aktif
dalam akar Mrica Kepyar yang diduga memiliki efek motorik adalah saponin dan
alkaloid. Saponin merupakan salah satu zat aktif yang memiliki efek motorik,
sebagai contoh kandungan saponin dalam tanaman Panax ginseng C.A. Meyer
(ginsenosida) dapat memberikan efek motorik. Ekstrak ginseng dapat menekan
melakukan olah raga berat dengan mencegah penggunaan glikogen endogen di dalam
otot dan oksidasi lemak yang terjadi pada saat berolah raga atau latihan. Kandungan
alkaloid dalam berbagai tanaman seperti kafein pada kopi, teh, cola, strychin dari
tanaman Strychonos nux-vomica, dan kokain dari tanaman Erythroxylon coca juga
memberikan efek motorik Kafein bekerja sebagai antagonis reseptor adenosin
dengan efek utama meningkatkan kapasitas kerja otot. Strychin bekerja dengan
memblok saraf penghambat menyebabkan efek stimulan langsung pada sistem saraf
terutama pada otak menyebabkan eksitasi yang mempengaruhi otot volunter. Strychin
digunakan untuk mengurangi kelelahan. Kokain bekerja dengan menghambat uptake
katekolamin karenanya meningkatkan efek perifer dari saraf simpatik dan
memberikan stimulasi psikomotorik, yang salah satunya akan menghasilkan efek
BAB V