• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

D. Hasil dan Pembahasan 1.Analisis Deskriptif

2. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Univariat a.Pengujian Univariat

Untuk mengetahui apakah metode rata-rata dan metode FIFO mempunyai perbedaan dilihat dari variabel ukuran perusahaan, rasio lancar, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, intensitas persediaan, dan financial leverage dilakukan dengan pengujian univariat. Namun, sebelum dilakukan pengujian univariat dilakukan terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data.

Uji normalitas data yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan One-Sample Kolmogrov-Smirnov dengan tingkat signifikasi 5%. Dari pengujian tersebut didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

108 108 108 108 108 108 2.1768 4904514986739.8300 1.0349 .2472 12.2268 .2090 2.53549 24511248956179.970 2.65749 .20548 49.66071 .23300 .232 .421 .349 .189 .429 .192 .232 .390 .271 .189 .429 .188 -.199 -.421 -.349 -.117 -.409 -.192 2.414 4.375 3.632 1.961 4.456 1.993 .000 .000 .000 .001 .000 .001 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

CURRENT RATIO UKURAN PERUSAHAAN FINANCIAL LEVERAGE VARIABILITAS PERSEDIAAN INTENSITAS PERSEDIAAN VARIABILITAS HPP

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Dari hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan one-sampleKolmogrov-Smirnov diperoleh hal bahwa semua variabel yang ada tidak berdistribusi normal. Karena tingkat signifikasi dari seluruh variabel lebih kecil dari 5%, semua dapat dilihat dari nilai Assym. Sig. (2-tailed) dari ukuran perusahaan, rasio lancar, financial leverage, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, dan intensitas persediaan menunjukan nilai probabilitas lebih kecil dari 5%.

Dengan hasil tersebut, maka pengujian univariat dilakukan dengan nonparametrik statistik. Alat uji yang digunakan adalah Mann-Whitney Test. Hal tersebut dilakukan Karena data yang ada berupa rasio dan pengujian menggunakan tingkat signifikasi 5%. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Mann-Whitney Test

Nilai asimtotic significance variabel yang lebih kecil dari 5% adalah variabel ukuran perusahaan yang berarti bahwa ukuran perusahaan signifikan. Sedangkan variabel-variabel yang lain seperti rasio lancar, financial leverage, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok

861.000 447.000 866.000 895.000 880.000 934.500 1137.000 723.000 4521.000 4550.000 1156.000 4589.500 -.874 -3.981 -.837 -.619 -.732 -.323 .382 .000 .403 .536 .464 .747 Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed) CURRENT RATIO UKURAN PERUSAHAAN FINANCIAL LEVERAGE VARIABILITAS PERSEDIAAN INTENSITAS PERSEDIAAN VARIABILITAS HPP

Grouping Variable: METODE PERSEDIAAN a.

penjualan, dan intensitas persediaan nilainya lebih besar dari 5% yang berarti bahwa variabel-variabel tersebut tidak signifikan.

b. Pengujian Multivariat

1) Pengujian multivariat tahap pertama

Dalam penelitian ini, pengujian multivariate dengan menggunakan regresi logistik berganda. Logistic regresi sebetulnya mirip dengan analisis deskriminan yaitu untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel idependen dapat diprediksi dengan variabel independennya. Dalam hal ini, peneliti ingin melihat pengaruh dari ukuran perusahaan, rasio lancar, financial leverage, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, dan persediaan.

Penggunaan regresi logistic pada penelitian ini dikarenakan asumsi multivariate normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebasnya merupakan campuran antara variabel kontinyu (metric) dan kategorial (non-metrik) sehingga tidak memerlukan asumsi normalitas data pada variabel independennya.

Metode yang digunakan pada regresi logistic dalam penelitian ini adalah metode enter dengan tingkat signifikasi 5%. Pengujian dilakukan dengan dua tahapan, yaitu pada tahapan pertama pengujian dilakukan dengan pengujian seluruh variabel selama tahun pengamatan. Dan pada tahap kedua pengujian dilakukan pada seluruh

variabel untuk masing-masing tahun pengamatan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah perbedaan tingkat inflasi setiap tahunnya berpengaruh atau memberikan hasil yang berbeda pada hasil penelitian tiap tahunnya.

Tabel 4.5 Uji Fit Data

Dalam regresi logistic sebelum menganalisa hasil pengolahan maka terlebih dahulu dilihat fit data. Dari tabel di atas didapat nilai -2 log L dari pengolahan data adalah 111.857 baik untuk model yang hanya memasukan konstanta saja maupun model dengan memasukan variabel. Nilai dari X2 dari df = 200 adalah sebesar 128.412 dengan selisih 16.555.

Penurunan nilai pada -2 log likehood mengindikasikan model fit dengan data atau model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. 112.328 -1.148 111.858 -1.301 111.857 -1.307 111.857 -1.307 Iteration 1 2 3 4 Step 0 -2 Log likelihood Constant Coefficients

Constant is included in the model. a.

Initial -2 Log Likelihood: 111.857 b.

Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001. c.

Tabel 4.6

Uji Simultan Variabel Bebas

Dari tabel di atas dapat dijelaskan, hasil dari Negelkerke R square yang sebesar 0.220 menunjukan bahwa variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independent sebesar 22%. sedangkan sisanya sebesar 78% dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain, seperti dalam penelitian yang pernah dilakukan terdahulu yang dilakukan oleh Gunawan (2006), maupun penelitian yang dilakukan oleh Abdullah dan Muslim (2004). Variabel tersebut bisa seperti struktur kepemilikan, intensitas modal atau juga variabilitas laba akuntansi ataupun variabel-variabel yang lainnya.

Dalam teori akuntansi positif, mengatakan bahwa ada banyak landasan atau alasan sebuah perusahaan memilih suatu metode akuntansi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bersifat sosiologis. Sedangkan dalam kenyataannya, pemilihan metode akuntansi yang dipilih oleh perusahaan disesuaikan dengan jenis perusahaan itu sendiri. Misalnya perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan, maka perusahaan yang hasil produksinya berupa makanan yang cepat mengalami kadaluarsa akan memilih metode FIFO. 95.302a .142 .220 Step 1 -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

Estimation terminated at iteration number 10 because parameter estimates changed by less than .001. a.

Tabel 4.7

Uji Hosmer dan Lemeshow

Besarnya nilai Hosmer and Lemeshow adalah sebesar 7.116 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0.524 yang nilainya jauh diatas 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima karena cocok dengan data data observasinya.

Tabel 4.8

Uji Ketepatan Model Data

Tabel di atas menunjukkan ketepatan dari model adalah sebesar 100% dan 4.3% yang berarti bahwa variabel independen mampu memprediksi penggunaan metode akuntansi persediaan dengan ketepatan prediksi sebesar 100% untuk metode rata-rata 4.3% untuk metode FIFO.

Hal ini dikarenakan sebagian besar perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menggunakan metode rata-rata daripada metode FIFO. Dalam penelitian ini perbandingan perusahaan

85 0 100.0 22 1 4.3 79.6 Observed RATA-RATA FIFO METODE PERSEDIAAN Overall Percentage Step 1 RATA-RATA FIFO METODE PERSEDIAAN Percentage Correct Predicted

The cut value is .500 a.

7.116 8 .524

Step 1

yang menggunakan metode rata-rata dan metode FIFO adalah 4 banding 1, karena dalam penelitian sampel yang digunakan sebanyak 107 perusahaan dan perusahaan yang menggunakan metode rata-rata sebanyak 84 perusahaan dan yang menggunakan metode FIFO sebanyak 23 perusahaan. Itulah mengapa ketepatan prediksi dari data yang diperoleh cukup besar bedanya.

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Logistic Regression 2004 - 2007

-.030 .097 .098 1 .754 .970 .000 .000 4.801 1 .028 1.000 -.017 .098 .030 1 .862 .983 .606 1.355 .200 1 .655 1.832 .018 .017 1.138 1 .286 1.018 -1.002 1.455 .475 1 .491 .367 -.457 .552 .685 1 .408 .633 CURRAT UKPER FINLEV VARPERSED INTPERSED VARHPP Constant Step 1 a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: CURRAT, UKPER, FINLEV, VARPERSED, INTPERSED, VARHPP.

a.

Dari hasil pengujian multivariat tahap pertama, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis 1

Dalam tabel terlihat bahwa hasil pengujian menunjukan nilai ukuran perusahaan adalah sebesar 0.028. apabila digunakan tingkat signifikan sebesar 5%, maka ukuran perusahaan signifikan sehingga hipotesis ini diterima.

Dalam penelitian ini didapat bahwa ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap probabilitas pemilihan metode akuntansi persediaan yang dilakukan perusahaan antara metode rata-rata atau metode FIFO. Hasil ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Gunawan (2006), Takwa (2003), Mukhlasin (2002), Dopuch dan Pincus (1988), serta penelitian Cushing dan LeClere (1992). Tetapi hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan Abdullah (2004), Lee dan Hsieh (1985), serta Niehaus (1989) pengaruh ukuran perusahaan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan dikarenakan perusahaan yang besar lebih memilih metode persediaan yang dapat menghemat pajak dengan cara menurunkan nilai laba pada akhir laporan keuangan. Sedangkan perusahaan yang kecil memilih metode perusahaan yang dapat meningkatkan labanya yaitu metode FIFO dengan alasan untuk mendapatkan perhatian dari para pemilik modal atau investor demi penambahan dana untuk perusahaan.

Hipotesis 2

Dilihat dari hasil pengujian dengan regresi logistic didapat nilai dari variabilitas persediaan adalah sebesar 0.655. Yang dibandingkan dengan tingkat signifikan sebesar 5%, maka variabilitas persediaan tidak signifikan karena hasilnya lebih besar dari 5%. Sehingga hipotesis 2 ditolak.

Variabilitas persediaan dalam penelitian ini, tidak dapat mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode persediaan. Hasil ini konsisten dengan hasil yang diperoleh Gunawan (2006), Abdullah (2004), Mukhlasin (2002). Hasil penelitian yang mereka lakukan sama dengan hasil yang penulis dapat, yaitu variabilitas persediaan tidak mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan. Karena variabilitas persediaan berbanding terbalik dengan pemilihan metode akuntansi persediaan. Jika variabilitas persediaannya tinggi maka perusahaan akan memilih metode FIFO.

Hipotesis 3

Nilai dari pengujian untuk variabel rasio lancar adalah sebesar 0.754 adalah lebih besar bila dibandingkan tingkat signifikan yang nilainya sebesar 0.05 maka, variabel rasio lancar lebih besar dan tidak signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Maka hipotesis 3 juga ditolak.

Dalam penelitian ini, pemilihan metode persediaan tidak dipengaruhi oleh rasio lancar perusahaan. Artinya perusahaan dalam memlilih metode persediaan tidak memperhatikan hutang jangka pendeknya dalam meningkatkan kesejahteraan perusahaan dengan memilih metode persediaan yang dapat menghemat pajaknya. Hasil ini konsisten dengan hasil yang ditemukan oleh Gunawan (2006), Abdullah (2004), Takwa (2003), dan Cushing dan LeClere (1992), yang

sama-sama tidak menemukan pengaruh dari rasio lancar terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan.

Hipotesis 4

Hipotesis 4 adalah untuk melihat apakah variabel intensitas persediaan berpengaruh terhadap pemilihan akuntansi persediaan. Dari hasil pengujian didapat nilai variabel intensitas persediaan adalah sebesar 0.286 dan nilai tersebut lebih besar dari tingkat signifikan yaitu sebesar 5%. Dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel ini tidak signifikan, dan hipotesis 4 juga ditolak.

Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa intensitas persediaan tidak signifikan atau tidak berpengaruh dalam pemilihan metode akuntansi persediaan yang dilakukan perusahaan. Hasil ini juga konsisten dengan hasil yang didapat oleh Mukhlasin (2002), dan Dopuch dan Pincus (1988). Tapi hasil ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lee dan Hsieh (1985) yang memperoleh hasil bahwa intensitas persediaan akan mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode akuntansi persediaan.

Hipotesis 5

Pengujian multivariat mendapatkan hasil untuk variabel financial leverage adalah sebesar 0.862 yang lebih besar dari 5% sebagai tingkat signifikasi. Sehingga variabel ini tidak berpengaruh

terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Dengan kata lain hipotesis 5 ini ditolak.

Merupakan rasio yang digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka panjangnya. Hasil yang didapat peneliti adalah bahwa financial leverage tidak mempengaruhi pemilihan metode persediaan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan manufaktur. hasil ini mendukung hasil yang didapat oleh Gunawan (2006), Abdullah (2004), dan Takwa (2003). Hal tersebut karena, perusahaan tidak memperhatikan hutang jangka panjangnya dalam melakukan pemilihan metode akuntansi persediaan.

Hipotesis 6

Hipotesis 6 bertujuan untuk melihat apakah variabilitas harga pokok penjualan berpengaruh terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Karena hasil pengujian mendapatkan nilai dari variabel ini adalah sebesar 0.491 yang lebih besar dari dari 5%. Untuk itu hipotesis 6 ditolak.

Hipotesis 7

Hipotesis tujuh bertujuan untuk ,elihat pengaruh simultan variabel bebas tehadap variabel terikat. Dari hasil regresi logistic didapat bahwa variabel bebas dapat berpengaruh terhadap probabilitas pemilihan metode akuntansi persediaan dengan nilai Negelkerke’s

sebesar 0.220, yang artinya bahwa variabel probabilitas pemilihan metode akuntansi persediaan dapat dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, rasio lancar, financial leverage, dan intensitas modal sebesar 22%.

Hasil penelitian yang penulis dapat mengenai pengaruh variabilitas harga pokok penjualan adalah tidak signifikan. Yang berarti bahwa variabilitas harga pokok penjualan tidak mempengaruhi pemilihan metode akuntansi persediaan yang dilakukan perusahaan. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mukhlasin (2002).

2) Pengujian multivariat tahap kedua a. Pengujian multivariat tahun 2005

Pengujian multivariat pada tahun 2005 adalah untuk melihat pengaruh tingkat inflasi pada tahun ini yang berkisar pada tingkat 12.55%. hasil dari pengujian multivariat adalah :

Tabel 4.10

Logistic Regression tahun 2005

-1.191 1.854 .413 1 .520 .304 .285 .171 2.762 1 .097 1.330 -.186 .175 1.127 1 .288 .830 -.541 .185 8.564 1 .003 .582 .017 .015 1.357 1 .244 1.017 -.653 1.453 .202 1 .653 .521 12.985 4.971 6.824 1 .009 435657.0 Varpersed Currat FinLev Ukper Intnspersed VarHPP Constant Step 1a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: Varpersed, Currat, FinLev, Ukper, Intnspersed, VarHPP. a.

Tabel di atas menunjukan hasil bahwa dari ke enam variabel penelitian hanya variabel ukuran perusahaan yang signifikan. Hasil ini sama dengan penelitian yang menggunakan pengujian selama tiga tahun pengujian, Dan pada penelitian dengan menggunakan tiga tahun hanya variabel ukuran perusahaan saja yang signifikan. Nilai dari ukuran perusahaan adalah 0. 03.

b. Pengujian multivariat tahun 2006

Tingkat inflasi pada tahun 2006 adalah sebesar 10.15%. pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah inflasi yang menurun juga dapat mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode persediaan. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11

Logistic Regression tahun 2006

-.019 .048 .157 1 .692 .981 .151 .146 1.078 1 .299 1.163 .044 .135 .108 1 .743 1.045 -.461 .193 5.719 1 .017 .631 -.004 .016 .072 1 .788 .996 1.395 1.094 1.628 1 .202 4.036 10.585 5.199 4.145 1 .042 39536.9 VarPersed Currat Finlev Ukper Intanpersed VarHPP Constant Step 1 a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: VarPersed, Currat, Finlev, Ukper, Intanpersed, VarHPP.

a.

Dari hasil pengujian didapat bahwa ukuran perusahaan masih tetap signifikan terhadap pemilihan metode persediaan

dibandingkan dengan variabel-variabel yang lain, seperti intensitas persediaan sebesar 0.996.

c. Pengujian multivariat tahun 2007

Pengujian multivariat tahun 2007 adalah untuk melihat pengaruh dari inflasi yang sebesar 7,4%. Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Logistic Regresion tahun 2007

.723 1.248 .336 1 .562 2.061 -.048 .152 .098 1 .755 .953 -.006 .134 .002 1 .966 .994 -.417 .185 5.098 1 .024 .659 .011 .336 .785 1 .376 1.011 -1.906 .098 1.162 1 .281 .149 10.163 .002 4.036 1 .045 25913.982 Varpersed Currat Finlev Ukper Intenspersed VarHPP Constant Step 1 a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: Varpersed, Currat, Finlev, Ukper, Intenspersed, VarHPP.

a.

Dari hasil penelitian didapat bahwa dari enam variabel yang digunakan, hanya variabel ukuran perusahaan yang signifikan yaitu sebesar 0.024%, sedangkan variabel-variabel yang lain nilainya diatas 5%.

3. Pembahasan

Dalam penelitian yang penulis lakukan, kenyataan perusahaan dalam memilih metode akuntansi persediaan adalah sebagian besar perusahaan memilih metode rata-rata dibandingkan perusahaan yang menggunakan metode FIFO. Hal tersebut mengindikasikan, bahwa

sebagian besar perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia melakukan minimalisasi laba dengan tujuan untuk melakukan penghematan pajak. Dengan cara memilih metode akuntansi yang dapat menurunkan tingkat labanya (metode rata-rata). Bila melihat standar akuntansi keuangan yang ditetapkan oleh ikatan akuntan Indonesia, perusahaan-perusahaan diberikan kebebasan untuk memilih metode akuntansi persediaan. Walaupun dalam peraturan perpajakan yang dikeluarkan pemerintah hanya mengakui 2 metode persediaan saja, yaitu metode FIFO atau metode rata-rata.

Dari hasil hipotesis tersebut dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi metode persediaan yang signifikan adalah ukuran perusahaan saja, sedang faktor yang lain tidak berpengaruh.

BAB V

Dokumen terkait