• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

2. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis I dengan Analisis Multinomial Logit

Pengujian hipotesis satu pada penelitian ini dilakukan untuk menguji daya klasifikasi dan signifikansi dari rasio keuangan yang berasal dari neraca, laba rugi dan laporan arus kas. Ho ditolak apa bila rasio keuangan menunjukan nilai sig. < 5% sehingga dapat dikatakan bahwa rasio tersebut dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas kondisi financial distress pada suatu perusahaan. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah model regresi multinomial logit. Regresi logistik multinomial atau disebut juga model logit politomus adalah model regresi yang digunakan untuk menyelesaikan kasus regresi dengan variabel dependen berupa data kualitatif berbentuk multinomial (lebih dari dua kategori) dengan satu atau lebih variabel independen.

Dalam penelitian ini variabel dependen dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress, perusahaan yang mengalami kondisi financial distress yang ditunjukkan dengan laba bersih negatif selama beberapa tahun dan perusahan yang mengalami kondisi financial distress yang ditunjukkan dengan nilai buku ekuitas negatif dan laba bersih negatif selama beberapa tahun. Penelitian ini akan menggunakan regresi multinomial logit. Karena

variabel independen adalah kategorinya lebih dari dua. Persamaan model regresi logistik multinomial sebagai berikut:

Zj = b

j1

X

1

+ b

j2

X

2

+ .... b

jn

X

n Keterangan:

J: Kelompok perusahaan mulai 1 sampai 3 yaitu: Status 1: Perusahaan non financial distress

Status 2: Perusahaan financial distress kelompok 1 Status 3: Perusahaan financial distress kelompok 2 X1... Xn: Rasio keuangan neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas

Pj = exp(Zj)/∑j j=1 exp (Zj) Langkah-langkah pengujian:

1. Melakukan uji banding antara model awal dengan model final.

2. Menghitung persentase hasil variabel dependen dapat dijelaskan variabel independen.

3. Menghitung kontribusi setiap variabel independen terhadap model.

b. Menentukan Rumusan Hipotesis 1. Menentukan Hipotesis

Ho: β1 = 0 (tidak ada pengaruh antara rasio likuiditas, profitabilitas, financial leverage, dan rasio aktivitas operasi terhadap perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress, perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dilihat dari laba bersih negatif dan perusahaan yang mengalami

kondisi financial distress dilihat dari laba bersih negatif dan ekuitas negatif).

H1: β1 ≠ 0 (ada pengaruh antara rasio likuiditas, profitabilitas, financial leverage, dan rasio aktivitas operasi terhadap perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress, perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dilihat dari laba bersih negatif dan perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dilihat dari laba bersih negatif dan ekuitas negatif).

2. Menentukan level of significance

Tingkat signifikansi dengan (α) sebesar 5% dengan tingkat keyakinan 95%.

3. Menentukan kriteria penerimaan Ho ditolak jika p-value ≤ α Ho tidak ditolak jika p-value > α

4. Mengambil keputusan berdasarkan perbandingan p-value dengan tingkat signifikansi (α), apakah ditolak atau tidak ditolak.

5. Menarik kesimpulan

a. Jika Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh antara beberapa rasio likuiditas, profitabilitas, financial leverage dan rasio aktivitas operasi terhadap

perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress, perusahaan yang mengalami kondisi financial distress yang dilihat dari laba bersih negatif, dan perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dilihat dari laba bersih negatif dan ekuitas negatif. Rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress.

b. Jika Ho tidak ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara beberapa rasio likuiditas, profitabilitas, financial leverange, dan rasio aktivitas operasi terhadap perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress, perusahaan yang mengalami kondisi financial distress yang dilihat dari laba bersih negatif dan perusahaan yang mengalami kondisi financial distress dilihat dari laba bersih negatif dan ekuitas negatif. Rasio keuangan tidak dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress.

3. Pengujian Hipotesis II

a. Pengujian Hipotesis II dengan Menggunakan Analisis Manova Pengujian hipotesis II dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan rasio keuangan perusahaan (yang berasal dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas) antara ketiga kelompok perusahaan dengan Teknik Analisis Manova

(Multivariate Analysis of Variance). Teknik Analisis Manova digunakan peneliti karena dalam penelitian ini memiliki lebih dari satu variabel dependen. Analisis Manova adalah teknik statistik yang digunakan untuk memeriksa hubungan antara beberapa variabel bebas dengan dua atau lebih variabel tak bebas secara simultan (Hair, Anderson, & Black, 1998).

Langkah-langkah pengujian:

1. Menguji matrik variance/covariance dari variabel dependen.

2. Menghitung apakah setiap variabel dependen memiliki varians yang sama dengan menggunakan uji levine’s test. b. Menentukan Rumusan Hipotesis

1. Menentukan Hipotesis

Ho: tidak ada perbedaan rasio keuangan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress baik karena laba bersih negatif selama dua tahun berturut-turut ataupun perusahaan yang mengalami kondisi financial distress yang laba dan nilai ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut dengan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress.

H1: terdapat perbedaan rasio keuangan antara perusahaan yang mengalami kondisi financial distress baik karena laba bersih negatif selama dua tahun berturut-turut

ataupun perusahaan yang mengalami kondisi financial distress yang laba dan nilai ekuitas negatif selama 2 tahun berturut-turut dengan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress.

2. Menentukan level of significance (α)

Tingkat signifikansi dengan (α) sebesar 5% dan tingkat keyakinan 95%.

3. Pengambilan keputusan Dasar pengambilan keputusan:

Jika probabilitas > 0,05, maka Ho tidak ditolak. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. 4. Kesimpulan

a. Jika Ho ditolak maka terdapat perbedaan rasio keuangan dari perusahaan yang mengalami kondisi financial distress baik karena laba bersih negatif ataupun perusahaan yang laba dan nilai buku ekuitas negatif dengan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress.

b. Jika Ho tidak ditolak maka tidak terdapat perbedaan rasio keuangan dari perusahaan yang mengalami kondisi financial distress baik karena laba bersih negatif ataupun perusahaan yang laba dan nilai buku

ekuitas negatif dengan perusahaan yang tidak mengalami kondisi financial distress.

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Bursa Efek Indonesia

Indonesia mempunyai dua Bursa Efek yaitu Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta, pada tanggal 1 Desember 2007 kedua Bursa Efek tersebut digabung menjadi Bursa Efek Indonesia dan berpusat di Jl. Jend. Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran baru, Jakarta Selatan 12190. Sampai dengan tahun 2010 perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah 145 emiten. Perusahaan ini terdiri dari sembilan sektor usaha dan tiga sektor usaha pokok.

Sektor-sektor tersebut antara lain: 1. Sektor-sektor Primer (Ekstraktif):

a. Sektor satu, yaitu Pertanian. b. Sektor dua, yaitu Pertambangan.

2. Sektor-sektor Sekunder (Industri Pengolahan dan Manufaktur): a. Sektor tiga, yaitu Industri Dasar dan Kimia.

b. Sektor empat, yaitu Aneka Industri.

c. Sektor lima, yaitu Industri Barang Konsumsi. 3. Sektor-sektor Tersier (Jasa):

a. Sektor enam, yaitu Properti dan Real Estate.

b. Sektor tujuh, yaitu Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi. c. Sektor delapan, yaitu Keuangan.

d. Sektor 9, yaitu Perdagangan, Jasa dan Investasi.

B. Deskripsi Data

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang telah listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Dari 145 emiten yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, akan diambil sampel sesuai kriteria yang telah ditentukan. Sampel digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok pertama adalah kelompok perusahaan sehat atau perusahaan yang tidak mengalami financial distress, kelompok kedua adalah kelompok perusahaan yang mengalami financial distress dilihat dari laba bersih negatif selama dua tahun berturut-turut, dan kelompok yang ketiga adalah perusahaan yang mengalami financial distress dilihat dari ekuitas negatif dan laba bersih negatif selama dua tahun berturut-turut. Dapat dilihat pada tabel 4.1

Perusahaan Non Financial Distress Kelompok Satu

No Kode Nama Perusahaan Alamat Industri Sub Industri

1 SMCB PT. Holcim Indonesia Tbk Jl. Jend. Gatot Subroto No 38 jakarta 12930

Industri Dasar

dan Kimia Semen

2 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk

Wisma Indocement, 8th,

Jl.Jend.Sudirman kav 70-71 Jakarta

Industri Dasar

dan Kimia Semen

3 SMGR PT. Semen Gresik (Persero) Tbk Jl. Veteran, Gresik, Surabaya 61122 Industri Dasar

dan Kimia Semen

4 ARNA PT. Arwana Citramulia Tbk Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No 24 Kembangan Selatan, Jakarta-11610

Industri Dasar dan Kimia

Keramik, Kaca, Porselin

5 AMFG PT. Asahimas Flat Glass Tbk Jl. Ancol IX/5, Ancol Barat Jakarta Industri Dasar dan Kimia

Keramik, Kaca, Porselin

6 KIAS PT. Keramika Indonesia Assosiasi Tbk

Graha Atrium 5th, Jl.Senen Raya 135, Jakarta

Industri Dasar dan Kimia

Keramik, Kaca, Porselin

7 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry

Tbk Sawotratap, Gedangan sidoarjo-61254

Industri Dasar dan Kimia

Logam dan semacamnya 8 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk BTC, Jl.Jend Sudirman Blok K,

Tangerang

Industri Dasar dan Kimia

Logam dan semacamnya 9 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk Menara Imperium 10th, Jl HR.Rasuna

Said Kav.1 Jakarta

Industri Dasar dan

Kimia Plastik & Pembungkus 10 BRNA PT. Berlina Tbk Jl. Raya Pandaan Km 43 Pandaan,

Pasuruan, Jawa Timur

Industri Dasar dan

11 IGAR PT. Kageo Igar Jaya Tbk Jl. Raya Sultan Agung km.29,5 Bekasi Industri Dasar dan

Kimia Plastik & Pembungkus 12 SIAP PT. Sekawan Intipratama Tbk Jl.Raya Sidorejo Km 25, Sidoarjo Industri Dasar dan

Kimia Plastik & Pembungkus 13 TRST PT. Trias Sentosa Tbk Jl.Kebon sirih kav 75, Jakarta Industri Dasar dan

Kimia Plastik & Pembungkus 14 YPAS PT. Yanaprima Hastapersada Tbk Jl.HR.Rasuna Said blok X1, Jakarta Industri Dasar dan

Kimia Plastik & Pembungkus 15 JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Wisma Milenia 7th, Jl.MT.Haryono

Kav.16, Jakarta

Industri Dasar dan

Kimia Makanan binatang

16 ASII PT. Astra International Tbk AMDI Building, Jl. Gaya Motor Raya

No 8 Sunter II Jakarta Aneka Industri Mesin &Suku cadang 17 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk Jl. Raya Pegangsaan Dua km 2.2

kelapa gading, Jakarta Aneka Industri Mesin &Suku cadang 18 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk Jl. Hayam wuruk No.8 Jakarta Aneka Industri Mesin &Suku cadang 19 INDS PT. Indospring Tbk Jl.May.Jend Sungkono no 10, Gresik,

Surabaya Aneka Industri Mesin &Suku cadang

20 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk Jl.Pluit Selatan no 1, Jakarta Aneka Industri Mesin &Suku cadang 21 ESTI PT. Ever Shine Textile Industry

Tbk Jl.H.Fachruddin No.16 Jakarta Aneka Industri Tekstil & Pakaian 22 SSTM PT. Sunson Textile Tbk Jl. Raya Rancaekek km. 25.5

23 BATA PT. Sepatu Bata Tbk Graha Bata, Jl.R.A.Kartini Kav 28

Cilandak Barat, Jakarta selatan Aneka Industri Sepatu 24 ADES PT. Akasha Wira International Tbk Jl Letjen. Tb. Simatupang kav 88,

Jakarta Barang Konsumsi Makanan & Minuman

25 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk

Jl.Inspeksi Tarum Barat, Desa Setiadharma kec. Tambun,Bekasi timur

Barang Konsumsi Makanan & Minuman 26 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Sudirman Plaza, Indofood Tower,

Jl.Jend.Sudirman kav 76-78, Jkt Barang Konsumsi Makanan & Minuman 27 MYOR PT. Mayora Indah Tbk Jl.Tomang Raya No 21-23 Jakarta Barang Konsumsi Makanan & Minuman 28 STTP PT. Siantar Top Tbk Jl.Tambak sawah no 21, Sidoarjo Barang Konsumsi Makanan & Minuman 29 ULTJ PT. Ultrajaya Milk Industry &

Trading Comp Jl.Raya Cimareme no 143 Bandung Barang Konsumsi Makanan & Minuman 30 RMBA PT. Bentoel International Investama

Tbk Jl.Mega Kuningan Lot 5.1, Jakarta Barang Konsumsi Tembakau

31 GGRM PT. Gudang Garam Tbk Jl.Semampir II/1 Kediri - 64121 Barang Konsumsi Tembakau 32 DVLA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk Jl.Letjen.TB Simatupang no 22-26

Jakarta Barang Konsumsi Obat-Obatan

33 INAF PT. Indofarma Tbk Jl.Tambak No 2, Manggarai, Jkt Barang Konsumsi Obat-Obatan 34 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk Jl. Letjen, Suprapto, Jakarta Barang Konsumsi Obat-Obatan 35 KAEF PT. Kimia Farma Tbk Jl.Veteran No 9 Jakarta Barang Konsumsi Obat-Obatan

36 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk Jl.Gatot Subroto Kav 74, Jakarta Barang Konsumsi Kosmetik & Rumah Tangga

37 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk Jl.Jend.Gatot Subroto kav 15, Jkt Barang Konsumsi Kosmetik & Rumah Tangga

38 FAST PT. Fast Food Indonesia Tbk Jl. M.T.Haryono kav.7 Jakarta Barang Konsumsi Kosmetik & Rumah Tangga

39 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk Jl.Jend.Gatot Subroto kav 54, Jkt Barang Konsumsi Kosmetik & Rumah Tangga

Tabel 4.2

Perusahaan yang Mengalami Financial Distress Dari Laba Bersih Negatif Kelompok Dua

No Kode Nama Perusahaan Alamat Industri Sub Industri

1 AKKU PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk Jln. Yos Sudarso no 143, Kebon Besar Batu Ceper, Tangerang 15124

Industri dasar dan

Kimia Plastik & Pembungkus 2 APLI PT. Asiaplast Industry Tbk Jl. HR.Rasuna Said kav.1 Jakarta

12980

Industri dasar dan

Kimia Plastik & Pembungkus 3 FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk Jl. AM Sangaji No. 12 Jakarta -10130 Industri dasar dan

Kimia Plastik & Pembungkus 4 SQMI PT. Albon Makmur Usaha Tbk Jl. Agung Timur X – Blok N 1, Jakarta Aneka Industri Mesin & Suku Cadang 5 ARGO PT. Argo Pantes Wisma Argo Manunggal 2nd FI. Jln.

Gatot Subroto Kav. 22 No. 95, Jakarta Aneka Industri Tekstil & Pakaian 6 ESTI PT. Evershine Textile Industri Tbk Jl.H.Fachruddin No.16 Tanah Abang

Bukit Blok C17-18 Aneka Industri Tekstil & Pakaian 7 ADES PT. Ades Jl. Letjen TB.Simantupang kav.88,

8 BATI PT. BAT Indonesia Tbk Jl. Jend. Sudirman Kav.54055, Jakarta

12190 Barang Konsumsi Tembakau

Tabel 4.3

Perusahaan yang Mengalami Financial Distress Dari Laba Bersih Negatif dan Ekuitas Negatif Kelompok Tiga

No Kode Nama Perusahaan Alamat Industri Sub Industri

1 MLIA PT. Mulia Industrindo Jl. H. R Rasuna Said Kav. C11-14, Jakarta - 12940

Industri dasar dan Kimia

Keramik, Kaca, Porselin

2 JKSW PT. Jakarta Kyosteel Jl. Rawa Teratai ll No. 1 Kawasan Industri Pulo Gading Jakarta - 13930

Industri dasar dan Kimia

Logam dan semacam nya

3 DSUC PT. Dayasakti Unggul Wisma B5G, Jl. Abdul Muis No.40 Jakarta - 10160

Industri dasar dan

Kimia Kayu dan semacamnya

4 POLY PT. Polisindo Eka Perkasa Jl.HR Rasuna Said kav. X. 6 No 8

Jakarta 12940 Aneka Industri Tekstil dan Pakaian 5 TFCO PT. Teidjin Indo Jl. Jend. Sudirman Kav 10-11 Jakarta -

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskrispsi Data

Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar sebagai perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2010. Terdapat 41 perusahaan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan prosedur pemilihan sampel. Disajikan dalam tabel 5.1 Sebagai berikut: Tabel 5.1 : Kriteria Pengambilan Sampel

Keterangan Jumlah

Perusahaan Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama

periode 2007-2010 545

Perusahaan yang tidak memenuhi kriteria dan data yang

tidak lengkap (441)

Perusahaan non financial distress kelompok 1 periode

2009 - 2010 78

Perusahaan financial distress kelompok 2 periode 2007 -

2008 16

Perusahaan financial distress kelompok 3 periode 2007 -

2008 10

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari net income; total assets; current asset; total liabilities;current liabilities; cash flow from operation.

B. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan dalam menjelaskan mengenai gambaran umum tentang faktor-faktor yang mempengaruhi financial distress pada perusahaan-perusahaan manufaktur di BEI pada tahun. Statistik deskriptif untuk variabel penelitian ini akan disajikan pada tabel 5.2

Tabel 5.2 : Hasil Pengujian Statistik Deskriptif

Kelompok Mean Std.Deviation N CA/CL 1 2 3 Total 65.2731 61.4363 29.7980 61.2717 19.88202 23.58820 14.30775 22.42168 78 16 10 104 NI/TA 1 2 3 Total 13.8755 -22.0138 -1.0830 6.9158 10.35569 30.45220 26.37138 21.18693 78 16 10 104 TL/TA 1 2 3 Total 42.5614 53.8250 35.0580 43.5728 18.12623 17.99337 22.90535 19.04618 78 16 10 104 CFFO/TL 1 2 3 Total 30.7083 -7.3769 1.3380 22.0250 29.10021 24.85848 4.18650 30.94381 78 16 10 104 CA/TA 1 2 3 Total 52.8173 34.2725 35.6560 48.3141 19.55257 21.80420 12.65745 20.75031 78 16 10 104 CFFO/TA 1 2 3 Total 11.2231 -2.8994 7.7500 8.7164 9.55651 14.47674 17.08156 12.25145 78 16 10 104

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui Variabel CA/CL untuk perusahaan kategori kelompok pertama non financial distress memiliki rata-rata 65,2731 dan standar deviasi sebesar 19,88202 dengan total sebanyak 39 perusahaan selama dua tahun. Perusahaan financial distress kelompok kedua memiliki rata-rata 61,4363 dan standar deviasi sebesar 23,58820 dengan total sebanyak delapan perusahaan selama dua tahun. Perusahaan financial distress kelompok ketiga memiliki rata-rata 29,7980 dan standar deviasi sebesar 14,30775 dengan total sebanyak lima perusahaan selama dua tahun. Total rata-rata rasio CA/CL tiga kelompok perusahaan adalah 61,2717 dan total standar deviasi sebesar 22,42168. Total sampel 104 perusahaan yang terdiri dari 52 perusahaan selama dua tahun.

Variabel NI/TA untuk perusahaan kategori kelompok pertama atau non financial distress memiliki rata-rata 13,8755 dan standar deviasi sebesar 10,35569 dengan total sebanyak 39 perusahaan selama dua tahun. Perusahaan financial distress kelompok kedua memiliki rata-rata -22,0138 dan standar deviasi sebesar 30,45220 dengan total sebanyak delapan perusahaan selama dua tahun. Perusahaan financial distress kelompok ketiga memiliki rata-rata -1,0830 dan standar deviasi sebesar 26,37138 dengan total sebanyak lima perusahaan selama dua tahun. Total rata-rata rasio NI/TA tiga kelompok perusahaan adalah 6,9158 dan total standar deviasi sebesar 21,18693

Total sampel 104 perusahaan yang terdiri dari 52 perusahaan selama dua tahun.

Variabel TL/TA untuk perusahaan kategori kelompok pertama atau non financial distress memiliki rata-rata 42,5614 dan standar deviasi sebesar 18,12623 dengan total sebanyak 39 perusahaan selama dua tahun. Perusahaan financial distress kelompok kedua memiliki rata-rata 52,8250 dan standar deviasi sebesar 17,99337 dengan total sebanyak delapan perusahaan selama dua tahun. Perusahaan financial distress kelompok ketiga memiliki rata-rata 35,0580 dan standar deviasi sebesar 22,90535 dengan total sebanyak lima perusahaan selama dua tahun. Total rata-rata rasio TL/TA tiga kelompok perusahaan adalah 43,5728 dan total standar deviasi sebesar 19,04618 Total sampel 104 perusahaan yang terdiri dari 52 perusahaan selama dua tahun.

Variabel CFFO/TL untuk perusahaan kategori kelompok pertama atau non financial distress memiliki rata-rata 30,7083 dan standar deviasi sebesar 29,10021 dengan total sebanyak 39 perusahaan selama dua tahun. Perusahaan financial distress kelompok kedua memiliki rata-rata -7,3769 dan standar deviasi sebesar 24,85848 dengan total sebanyak delapan perusahaan selama dua tahun. Perusahaan financial distress kelompok ketiga memiliki rata-rata 1,3380 dan standar deviasi sebesar 4,18650 dengan total sebanyak

kelompok perusahaan adalah 22,0250 dan total standar deviasi sebesar 30,94381 Total sampel 104 perusahaan yang terdiri dari 52 perusahaan selama dua tahun.

Variabel CA/TA untuk perusahaan kategori kelompok pertama atau non financial distress memiliki rata-rata 52,8173 dan standar deviasi sebesar 19,55257 dengan total sebanyak 39 perusahaan selama dua tahun. Perusahaan financial distress kelompok kedua memiliki rata-rata 34,2725 dan standar deviasi sebesar 21,80420 dengan total sebanyak delapan perusahaan selama dua tahun. Perusahaan financial distress kelompok ketiga memiliki rata-rata 35,6560 dan standar deviasi sebesar 12,65745 dengan total sebanyak lima perusahaan selama dua tahun. Total rata-rata rasio CA/TA tiga kelompok perusahaan adalah 48,3141 dan total standar deviasi sebesar 20,75031 Total sampel 104 perusahaan yang terdiri dari 52 perusahaan selama dua tahun.

Variabel CFFO/TA untuk perusahaan kategori kelompok pertama atau non financial distress memiliki rata-rata 11,2231 dan standar deviasi sebesar 9,55651 dengan total sebanyak 39 perusahaan selama dua tahun. Perusahaan financial distress kelompok kedua memiliki rata-rata -2,8994 dan standar deviasi sebesar 14,47674 dengan total sebanyak delapan perusahaan selama dua tahun. Perusahaan financial distress kelompok ketiga memiliki rata-rata

lima perusahaan selama dua tahun. Total rata-rata rasio CFFO/TA tiga kelompok perusahaan adalah 8,7164 dan total standar deviasi sebesar 12,25145 Total sampel 104 perusahaan yang terdiri dari 52 perusahaan selama dua tahun.

2. Pengujian Hipotesis I

a. Pengujian Regresi Multinomial Logit

Pengujian hipotesis I dalam penelitian ini menggunakan regresi Multinomial Logit. Analisis Multinomial Logit adalah suatu analisis regresi dimana variabel dependen memiliki kategori yang jumlahnya lebih dari dua. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress.

1. Uji banding antara model awal dengan model final Tabel 5.3

Hasil Proses dari Model Awal ke Hasil Akhir Pengujian Model Fitting Information

Model

Model Fitting

Criteria Likelihood Ratio Tests -2 Log Likelihood Chi- Square df Sig. Intercept Only 151.612 Final 44.245 107.367 12 .000

Tabel 5.3 menunjukkan apakah dengan memasukkan variabel independen ke dalam model hasilnya lebih baik dibandingkan dengan model yang hanya memasukkan intersep saja (model awal). Untuk menilai kesuruhan model

(overall model fit) adalah dengan membandingankan angka - 2LL pada awal (intercept only) dengan angka -2LL pada model final. Apabila terjadi penurunan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil tersebut menunjukan hasil regresi yang baik. Untuk hasil ini angka -2LL pada model awal (intercept only) sebesar 151,612 sedangkan dengan memasukkan variabel independen maka angka -2LL pada model final sebesar 44,245 atau terjadi penurunan Chi-square sebesar 107,367 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil ini menunjukan hasil regresi yang sangat baik.

2. Menghitung persentase hasil variabel dependen dapat dijelaskan variabel independen

Tabel 5.4

Hasil Persentase Variabel Dependen yang Terwakili Oleh Tiga Metode

Pseudo R-Square Cox and Snell .644 Nagelkerke .839 McFadden .708

Berdasarkan tabel 5.4 nilai Nagelkerke untuk model metoda langsung sebesar 0,839 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 83,9%.

3. Menghitung kontribusi setiap variabel independen terhadap model

Tabel 5.5

Hasil Kontribusi Setiap Variabel Independen pada Model Likelihood Ratio Tests

Effect

Model Fitting

Criteria Likelihood Ratio Tests -2 Log Likelihood of Reduced Model Chi- Square df Sig. Intercept 66.339 22.094 2 .000 CA/CL 66.338 22.093 2 .000 NI/TA 65.187 20.943 2 .000 TL/TA 52.715 8.470 2 .014 CFFO/TL 67.535 23.291 2 .000 CA/TA 46.558 2.313 2 .315 CFFO/TA 52.261 8.016 2 .018

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan kontribusi setiap variabel independen terhadap model. Variabel yang

Dokumen terkait