• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Pengujian Hipotesis

1. Rumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi dengan guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi.

Ha : Ada perbedaan persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi dengan guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi.

2. Penarikan kesimpulan

Tabel 5.7

Persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi

Levene's Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2-tailed) Difference Mean Difference Std. Error

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

PERSEPSI Equal variances

assumed ,026 ,871 ,106 130 ,915 ,197 1,852 -3,467 3,861 Equal variances

not assumed ,106 127,519 ,915 ,197 1,852 -3,468 3,862 Pengujian persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi terlihat bahwa thitung persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi dengan Equal not Variances Assumed (diasumsikan kedua variance tidak sama atau

menggunakan separate variance test) adalah 0,106 dengan probabilitas 0,915. Oleh karena probabilitas > 0,05, maka Ho diterima atau kedua variance benar-benar sama. Dalam arti persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran yang sudah lulus sertifikasi dengan guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi adalah sama atau tidak ada perbedaan.

3. Pembahasan hasil penelitian

Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi dengan guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi. Nilai probabilitas 0,915 lebih besar dari taraf signifikasi (α=5%) atau = 0,05.

Berdasarkan deskripsi data tentang persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi pada SMK N 1 DEPOK diperoleh hasil sebagai berikut: untuk kriteria persepsi sangat positif sebanyak 3 siswa atau 4,55%, persepsi positif sebanyak 39 siswa atau 59,09%, persepsi cukup positif sebanyak 21 siswa atau 31,82%, persepsi negatif sebanyak 2 siswa atau 3,03%, persepsi sangat negatif sebanyak 1 siswa atau 1,52%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai persepsi positif terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi.

Sedangkan deskripsi data tentang persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi diperoleh hasil sebagai berikut: untuk kriteria persepsi sangat positif sebanyak 3 siswa atau 4,55%, persepsi positif sebanyak 40 siswa atau 60,61%, persepsi cukup positif sebanyak 20 siswa atau 30,30%, persepsi negatif sebanyak 2 siswa atau 3,03%, persepsi sangat negatif sebanyak 1 siswa atau 1,52%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai persepsi positif terhadap pengelolaan oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi.

Hasil deskripsi data pesepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi baik yang sudah lulus sertifikasi maupun yang belum lulus sertifikasi sebagian besar adalah positif atau baik. Hal ini disebabkan guru sudah membuat perencanaan pembelajaran yang baik dan melaksanakan perencanaan pembelajaran tersebut dengan baik. Sehingga persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi baik yang belum lulus sertifikasi maupun yang sudah lulus sertifikasi tetap sama baik.

Guru yang mampu menguasai tiga bidang pengelolaan kelas berarti guru dapat mengelola kelas dengan baik. Tiga bidang pengelolaan kelas tersebut meliputi: (1) Bidang I: Menciptakan iklim kelas yang baik, (2) Bidang II: Menanggapi permulaan gangguan untuk mempertahankan keterlibatan siswa dalam kegiatan kelas, (3) Bidang III: Mengembalikan

kondisi belajar yang baik dengan tindakan remedial/ kuratif/ represif bila terjadi gangguan yang berlangsung lama atau siswa tidak terlibat lagi dalam tugasnya. Dengan kemampuan guru dalam mengelola kelas dengan baik, maka siswa bisa menerima kontrak pembelajaran yang disepakati bersama guru dengan segala konsekuensinya.

Hipotesis penelitian pada Bab II adalah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi dengan guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi. Namun setelah diuji hasil yang diperoleh adalah tidak ada perbedaaan persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi dengan guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi. Hasil perbandingan nilai rata-rata antara persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi dengan persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi adalah 121,92 : 121,73. Perbandingan nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi dengan guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi

dengan guru yang belum lulus sertifikasi sudah baik dalam pengelolaan kelas. Hal itu mengakibatkan Ha ditolak dan Ho diterima.

Keberhasilan kegiatan belajar mengajar ditentukan oleh kemampuan guru dalam mengelola kelas. Guru yang dapat mengelola kelas dengan baik, maka akan mampu menciptakan situasi dan kondisi proses pembelajaran yang kondusif dan optimal. Oleh karena itu baik guru yang sudah lulus sertifikasi maupun yang belum lulus sertifikasi harus dapat mengelola kelas dengan baik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Oemar Hamalik (2002:117) yang menyatakan bahwa guru adalah salah satu bagian dalam kegiatan belajar mengajar dan memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, sebab fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dan pendapat Isjoni (2008:23-24) yang menyatakan bahwa guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin. Berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Berkenaan dengan wibawa, guru harus memiliki kelebihan dalam merealisasi nilai spiritual, emosional, moral, sosial, dan intelektual dalam

pribadinya, serta memiliki kelebihan dalam pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai dengan bidang yang dikembangkan. Guru juga harus mampu mengambil keputusan secara mandiri (independent), terutama dalam berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan. Guru harus mampu bertindak dan mengambil keputusan secara cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran, terutama berkaitan dengan masalah pembelajaran anak didik, tidak menunggu perintah atasan atau kepala sekolah.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 20, dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban: (a) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; (b) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (c) bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; (d) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; (e) dan memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Berdasarkan hakikat seorang guru dengan segala kewajibannya di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setiap guru, baik bagi guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi maupun bagi guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi mempunyai tanggung jawab yang sama dalam mengelola kelas, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif serta memperoleh hasil yang optimal dalam pembelajarannya.

83

Dokumen terkait