• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

D. Pengujian Hipotesis

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh karakteristik keuangan perusahaan dan karakteristik komite audit terhadap frekuensi rapat komite audit. Untuk tujuan penelitian tersebut, maka dalam melakukan analisis data penelitian dengan menggunakan model regresi berganda. Pengujian hipotesis terdiri dari uji signifikansi-F, uji signifikansi-t dan uji koefisien determinasi yang dipaparkan seperti di bawah ini.

a. Uji Signifikansi-F

Uji signifikansi-F dilakukan guna menentukan good of fittest atau uji kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis hipotesis dalam penelitian. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah probability value (sig), apabila probability value dalam hasil pengujian lebih kecil dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi dalam penelitian yaitu ukuran perusahaan, leverage, rugi perusahaan, pertumbuhan perusahaan, independensi komite audit, keahlian akuntansi dan keuangan dan ukuran komite audit secara simultan berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit dan sebaliknya jika probability value lebih besar dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa model tidak layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Berikut disajikan hasil uji signifikansi-F dalam penelitian ini.

Tabel IV. 7 Hasil Uji Signifikansi-F Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 63.273 7 9.039 11.451 .000a

Residual 197.340 250 .789

Total 260.613 257

a. Predictors: (Constant), SQRT_FIRMSIZE, SQRT_COMPET, SQRT_GROWTH, SQRT_RUGI, SQRT_INDP, SQRT_LEVERAGE, SQRT_SIZE

b. Dependent Variable: SQRT_ACMEET

Sumber : Hasil pengolahan data

Tabel di atas menunjukkan bahwa probability value (sig) dari model regresi yang digunakan dalam penelitian lebih kecil dari tingkat signifikansi

penelitian 5% sebesar 0,000. Hasil ini mengindikasikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak (fit) untuk digunakan sebagai model regresi pengujian hipotesis.

b. Uji Koefisien Regresi Parsial ( Uji Signifikansi-t)

Uji signifikansi-t dimaksudkan untuk pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian sebagaimana dinyatakan dalam hipotesis penelitian ini. Selain untuk menguji pengaruh tersebut, uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui tanda koefisien regresi masing-masing variabel independen sehingga dapat ditentukan arah pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan kesimpulan atas hasil pengujian adalah probability value (sig)-t, apabila probability value (sig)-t lebih kecil dari 5%, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian dapat diterima atau didukung oleh data penelitian. Berikut ini disajikan hasil uji signifikansi-t dalam penelitian ini.

Tabel IV. 8 Hasil Uji Signifikansi-t

Variabel B T Sig. Constant -3.229 -3.643 .000 SQRT_INDP -.871 -1.528 .128 SQRT_COMPET 1.173 3.005 .003* SQRT_SIZE .781 2.690 .008* SQRT_RUGI .497 2.315 .021** SQRT_LEVERAGE .045 .558 .577 SQRT_GROWTH .121 2.006 .046** SQRT_FIRMSIZE 1.012 5.250 .000*

a. Dependent Variable: ACMEET %,

Sumber : Hasil pengolahan data

Dari hasil pengaruh uji parsial (uji t), terlihat bahwa variabel karakteristik komite audit yang diproksikan dengan independensi komite audit memiliki nilai lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,128, artinya bahwa variabel independensi komite audit secara parsial tidak berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa independensi komite audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah ditolak.

Dari hasil pengaruh uji parsial (uji t), terlihat bahwa variabel karakteristik komite audit yang diproksikan dengan keahlian akuntansi dan keuanganmemiliki nilai kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,003, artinya bahwa variabel keahlian akuntansi dan keuangan secara parsial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa keahlian akuntansi dan keuangan komite audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah diterima

Dari hasil pengaruh uji parsial (uji t), terlihat bahwa variabel karakteristik komite audit yang diproksikan dengan ukuran komite audit memiliki nilai kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,008, artinya bahwa variabel ukuran komite audit secara parsial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa ukuran komite audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah diterima.

Dari hasil pengaruh uji parsial (uji t), terlihat bahwa variabel karakteristik keuangan perusahaan yang diproksikan dengan rugi dan laba perusahaan memiliki nilai kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,021, artinya bahwa variabel rugi dan laba perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa rugi dan laba yang dilaporkan perusahaan berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah diterima.

Dari hasil pengaruh uji parsial (uji t), terlihat bahwa variabel karakteristik keuangan perusahaan yang diproksikan dengan leverage

memiliki nilai lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,577, artinya bahwa variabel

leverage secara parsial tidak berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa leverage

perusahaan berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah ditolak.

Dari hasil pengaruh uji parsial (uji t), terlihat bahwa variabel karakteristik keuangan perusahaan yang diproksikan dengan pertumbuhan

perusahaan memiliki nilai kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,046, artinya bahwa variabel pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah diterima.

Dari hasil pengaruh uji parsial (uji signifikansi-t), terlihat bahwa variabel karakteristik keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ukuran perusahaan memiliki nilai kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000, artinya bahwa variabel ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit adalah diterima.

c. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menyatakan persentase total variasi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Untuk model regresi dengan satu variabel independen koefisien determninasi ditunjukkan oleh nilai R square (R2) dan untuk model regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai adjusted R square (adj R2). Penelitian ini menggunakan nilai adj R2. Berikut ini disajikan hasil uji koefisien determinasi.

Tabel IV. 9

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .493a .243 .222 .88846

a. Predictors: (Constant), SQRT_FIRMSIZE, SQRT_COMPET,

SQRT_GROWTH, SQRT_RUGI, SQRT_INDP, SQRT_LEVERAGE,

SQRT_SIZE

b. Dependent Variable: SQRT_ACMEET Sumber : Hasil pengolahan data

Hasil pengujian mengindikasikan bahwa nilai Adjusted R2 sebesar 0.222 yang menunjukkan bahwa 22,2%. Hasil ini mengindikasikan bahwa variabel independen dalam penelitian ini yang terdiri dari karakteristik keuangan perusahaan dan karakteristik komite audit mampu menjelaskan 22,2% variabel dependen. Sementara itu, sisanya sebesar 77,8% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

Dokumen terkait