• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Analisis Data Tes Hasil Belajar 1. Uji Normalitas Tes Hasil Belajar 1.Uji Normalitas Tes Hasil Belajar

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dengan skor

pretest kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut:

Ho :μx= μy

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor

pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol Ha :μxy

Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan rumus uji-t, dengan kriteria pengujian adalah jika ttabel≤ thitung ≤ ttabel, berarti Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95 dan jika thitung≤ ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.

Dari penghitungan diperoleh nilai thitung sebesar 1,96 dan ttabel 1,99. Ternyata memenuhi kriteria pengujian ttabel ≥ thitung atau 2,00≥ 1,96. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak pada taraf kepercayaan 0,95 hal ini menunjukkan bahwa tidakterdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest

kelompok kontrol.3 Hasil uji kesamaam nilai rata-rata hasil pretest

kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut: Tabel 4.10

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest

Keterangan Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah Sampel 45 45 ̅ 54,13 56 s2 11,58 68,72 thitung 1,96 ttabel 1,99

Kesimpulan Tidak Berbeda

b. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest

Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dengan skor

pretest kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut:

Ho :μx= μy

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor

pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol Ha :μxy

Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

3

Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan rumus uji-t, dengan kriteria pengujian adalah jika ttabel≤ thitung ≤ ttabel, berarti Ho diterima pada tingkat kepercayaan 0,95 dan jika thitung≤ ttabelatau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada tingkat kepercayaan 0,95.

Dari penghitungan diperoleh nilai thitung sebesar2,30 dan ttabel 1,99. Ternyata memenuhi kriteria pengujian ttabel≤ thitung atau 1,99≤2,30. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 0,95 hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor posttest kelompok kontrol.4Hasil uji kesamaam nilai rata-rata hasil pretest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.11

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest Keterangan Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Jumlah Sampel 45 45 ̅ 74,03 69,55 s2 87,61 83,17 thitung 2,30 ttabel 1, 99 Kesimpulan Berbeda

4. Uji Normal Gain

Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data berupa tes objektif (pilihan ganda). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest desaign, maka data yang disajikan untuk kedua kelompok sampel tersebut digolongkan menjadi data hasil pretest dan posttest dari kedua kelompok tersebut. Dari hasil penghitungan untuk normal gain, diperoleh data pada tabel 4.11.

4

Tabel 4.12

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Normal Gain Kategori Persentase Siswa (%)

Eksperimen Kontrol

Tinggi 23,7 5,4

Sedang 68,4 64,9

Rendah 7,9 29,7

Nilai Gain Kelas 0,56 0,40

Kategori Gain Kelas Sedang Sedang

Berdasarkan hasil perhitungan dari normal gain, diperoleh nilai rata-rata normal gain dari kelompok eksperimen sebesar 0.56 dan kelompok kontrol sebesar 0,40. Siswa pada kelas eksperimen yang termasuk dalam kriteria tinggi sebanyak 11 orang, 19 siswa termasuk dalam kriteria sedang dan 13 orang untuk kriteria rendah, sedangkan pada kelas kontrol yang tidak terdapat siswa yang termasuk dalam kriteria tinggi, 26 orang termasuk dalam kriteria sedang, dan 19 orang untuk kriteria rendah. Terdapat perbedaan N-Gain terutama dari nilai tertinggi yang diperoleh presentase pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelas control yakni 23,7% dan 5,4% dengan selisih 18,3%. Dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yakni terjadi peningkatan hasil belajarsiswa karena rata-rata normal gain pada kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol.

C. Pembahasan

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi think talk write di kelas eksperimen mempunyai perbedaan hasil belajar yang signifikan dengan hasil belajar di kelas kontrol yang pengajarannya dengan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajarpada kelompok eksperimen yang mengalami peningkatan cukup baik, dimana nilai rata-rata hasil belajar posttest 74,03 lebih besar daripada

kelompok kontrol yaitu 69,55. Peningkatan hasil belajar pun juga berbeda di mana kelas eksperimen dengan peningkatan 0,56 dan kelas kontrol 0,40, walaupun keduanya dalam kategori sedang, namunperbedaaniniterlihatpada presentase nilai N-Gain yaitu pada kelas eksperimen, presentase untuk siswa yang termasuk kriteria tinggi sebanyak 23,7%, sedang 68,4% dan tinggi 7,9%, sedangkan pada kelas control siswa yang termasukkriteriatinggi sebanyak 5,4%, sedang 64,9% dan yang termasuk kriteria tinggi sebanyak 29,7%.

Berdasarkan pengujian hipotesis data pretest untuk kedua kelas diperoleh thitung < ttabel sebesar 1,96 < 1,99, maka dinyatakan bahwa Ho diterima. Dengan demikian bahwa hasil pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda nyata. Akan tetapi berbeda dengan data posttest

dari kedua kelas diperoleh thitung > ttabel sebesar 2,30 > 1,99 padataraf signifikansi 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima. Dengan demikian bahwa hasil posttest antara kelas eksperimen dan kelas control berbeda nyata. Sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas yang menggunakan strategi think talk (kelompok ekperimen) dankelas yang menggunakan pembelajaran konvensional (kelompok kontrol). Perbedaan hasil belajar tersebut muncul karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan kepada kedua kedua kelompok.

Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemapuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu kita berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efesien. Ini sangat penting untuk dipahami, sebab apa yang harus dicapai akan menentukan bagaimana cara mencapainya.5Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu.6 Untuk melaksanakan strategi tertentu diperlukan seperangkat metode pengajaran. Suatu program pengajaran yang

5

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011), Cet 8, h. 129.

6

diselenggarakan oleh guru dalam satu kali tatap muka, bisa dilaksanakan berbagai metode, seperti ceramah, diskusi kelompok, maupun tanya jawab.7

Strategi yang diperkenalkan oleh Huinker & Laughlin ini pada dasarnya dibangun melalui berfikir (think), berbicara (talk), dan menulis (write).8

Huinker dan Laughlin, menyatakan: “strategi think talk write memungkinkan siswa untuk menyampaikan ide dalam pikiran mereka sebelum mereka menulis. Berbicara mendorong eksplorasi kata-kata dan menguji ide-ide. Berbicara mengembangakan pemahaman. Saat siswa banyak diberikan kesempatan untuk berbicara, mereka dapat menemukan cara yang akan ditulis kedalam tulisannya, dan tulisan memberikan lebih lanjut untuk pembangunan makna.”9

Aktivitas talking atau berbicara dilakukan siswa agar dapat berukar pendapat sehingga antara siswa satu dengan siswa yang lain dapat saling melengkapi pemahaman mereka. Aktivitas membaca, mengembangkan kemampuan berfiikir, berbicara secara tepat, terutama saat menyampaikan ide-ide biologi, dan menuliskan hasil diskusi dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran biologi, dengan demikian diharapkan peran aktif siswa mampu mendorong prestasi belajarnya.

Menulis dalam proses belajar membantu merealisasikan salah satu tujuan pembelajaran Biologi yaitu pemahaman peserta didik tentang materi yang dipelajari. Menulis (write) yaitu menuliskan hasil diskusi atau dialog pada lembar kerja yang di sediakan (lembar aktivitas siswa). Aktivitas menulis berarti mengkonstruksikan ide, karena setelah berdiskusi atau berdialog antar teman dan kemudian mengungkapkannya melaluitulisan. Aktivitas menulis akan membantu siswa dalam membuat kesimpulan. Hal ini terlihat pada nilai LKS kelas eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol (Tabel 4.6)

7

Isjoni, dkk.,Pembelajaran Visioner: Perpaduan Indonesia-Malaysia

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 2.

8

Ibid., h. 84.

9

Deann Huinker & Connie Laughlin, Talk Your Way Into Writing”,

Strategi think talk write dapat mendorong siswa untuk selalu aktif berpartisipasi, komunikatif, siap mengemukakan pendapatnya sendiri secara obyektif, menghargai pendapat orang lain dan melatih siswa untuk menuliskan hasil diskusinya kedalam bentuk tulisan secara sistematis sehingga siswa lebih memahami materi pelajaran.10Strategi think talk writeini mengarahkan siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan terlibat langsung secara aktif dalam pembelajaran berkelompok. Strategi ini juga membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa imelalui kerja kelompok. Jadisiswa berperan aktif dalam proses belajar sehingga mampu memperoleh hasil yang maksimal.

Penerapan strategi pembelajaran think talk write meningkatkan hasil belajar,dapat mengaktifkan seluruh siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkap gagasan yang ada dalam pikiran siswa sehingga siswa berani berargumen, percaya diri, dan kreatif dalam pembelajaran.11Strategi ini mendorong siswa terlibat secara aktif untuk bekerja sama, berdiskusi dan saling membantu antar anggota kelompok dalam belajar sehingga siswa dapat mengkonstruksi pemahaman siswa sendiri secara bersama sama serta dapat membentuk suasana belajar lebih interaktif. Selain itu, penyampaian materi dengan menggunakan starategi ini mempermudah siswa memahami materi yang disampaikan.

Secara keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi think talk write berjalan dengan baik, hal ini ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan hasil belajar yang dicapai oleh siswa (kelompok eksperimen). Sehingga, dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi think talk write berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem pernapasan pada manusia.

10

Arnelis, dkk., Upaya Peningkatan Peningkatan Motivasi dan Aktivitas Belajar Biologi Siswamelalui Strategi Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kampar Kiri, Jurnal, (Pekanbaru: Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, 2009). h. 2.

11

YuniarPrasastrri , „‟Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Think Talk Write disertai Modul Hasil Penelitian Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal, (Semarang: Pendidikan Biologi FKIP UNS, 2011) Vol. 3, No. 2,h 95

59 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh strategi think talk write terhadap hasil belajar biologi pada konsep sistem pernapasan manusia. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji t yakni thitung (2,30) > ttabel (1,99), pada taraf signifikan α = 0,05. Pengaruh perlakuan dapat dilihat dari perbedaan hasil rata-rata nilai posttest

antara kelas yang menggunakan strategi think talk write (kelas ekspermien) dan kelas yang konvensional (kelas kontrol), yakni kelas eksperimen sebesar 74,03 dan kelas kontrol sebesar 69,55. Pengaruh dari perlakuan juga terlihat dari rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,40 dan untuk kelas kontrol sebesar 0,31.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang diperoleh, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai perbaikan di masa mendatang. 1. Guru bidang studi biologi diharapkan dapat menerapkan strategi think talk

write dalam pembelajaran biologi di sekolah.

2. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut dari strategi think talk write

sistem pernapasan manusia. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas materi dari strategi think talk write tersebut, yang nantinya mengarah kepada kegiatan belajar mengajar yang lebih optimal.

3. Perlu adanya pengembangan lebih lanjut tentang strategi think talk write

pada pada konsep lain yang menuntut kognitif siswa agar mampu menganalisis dan mengevaluasi.

4. Perlu memunculkan pembahasan tentang strategi think talk write yang menuntut kognitif siswa agar mampu menganalisis dan mengevaluasi.

5. Mengingat hasil penelitian yang masih terbilang sederhana, maka perlu untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

61