• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

4. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program statistik, maka diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.10

Tabel 4.10

Koefisian determinasi (R square) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .267a .071 -.035 1.79920 2.095

a. Predictors: (Constant), LN_GPM, LN_DER, LN_TATO, LN_CR b. Dependent Variable: LN_PL

Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisian determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah 0 sampai dengan 1. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai

R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Pada model summary diatas di atas, angka R sebesar 0,267 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara perubahan laba (Y) dengan current assets (X1), debt to total equity ratio (X2), total assets turnover (X3) dan gross profit

margin (X4) mempunyai hubungan yang rendah karena < 0,5 (50%) yaitu 26,7%. Kemudian standard error of the estimate adalah sebesar 1,79920, di mana semakin kecil angka ini akan membuat model regresi semakin tepat untuk memprediksi perubahan laba.

Untuk mengetahui apakah masing – masing variabel yaitu current

assets, debt to total equity ratio, total assets turnover dan gross profit margin

laba, dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan uji t dan uji F.

a. Uji t (t-test)

Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dalam uji t digunakan hipotesis seperti yang terlihat berikut ini.

H0: b1,b2,b3,b4 = 0, artinya current assets, debt to total equity ratio, total

assets turnover dan gross profit margin tidak mempunyai

pengaruh terhadap perubahan laba secara parsial pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha: b1,b2,b3,b40, artinya current assets, debt to total equity ratio, total

assets turnover dan gross profit margin mempunyai

pengaruh terhadap perubahan laba secara parsial pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kriteria :

Untuk koefisien positif :

Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung < t tabeluntuk α = 5%

Untuk koefisien negatif :

Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung > t tabeluntuk α = 5%

Ha diterima dan Ho ditolak jika t hitung < t tabeluntuk α = 5%

Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik t

Coefficientsa

Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010

Tabel 4.11 menunjukkan hasil pengujian statistik t sehingga dapat menjelaskan pengaruh variabel independen secara parsial.

1. Pengaruh current ratio terhadap perubahan laba

a. Nilai signifikansi sebesar 0,698 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual (parsial) lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu

current ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

perubahan laba pada tingkat kepercayaan 95%.

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.384 .911 -1.519 .138 LN_CR .274 .700 .093 .391 .698 LN_DER -.323 .518 -.143 -.624 .537 LN_TATO -.098 .411 -.045 -.239 .812 LN_GPM -.354 .563 -.124 -.629 .533 a. Dependent Variable: LN_PL

b. Variabel current ratio memiliki t hitung 0,391 dengan nilai signifikansi 0,698 (lebih besar dari 0,05). Dengan menggunakan tabel t, diperoleh t tabel sebesar 2,024. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar 0,391 lebih kecil dari t tabel sebesar 2,024 sehingga Hoditerima dan Haditolak artinya,

current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba secara

parsial pada perusahaan real estate dan property di Bursa Efek Indonesia.

2. Pengaruh debt to total equity ratio terhadap perubahan laba

a. Nilai signifikansi sebesar 0,537 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual (parsial) lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu

equity debt to total ratio secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap perubahan laba pada tingkat kepercayaan 95%.

b. Variabel equity debt to total ratio memiliki t hitung -0,624 dengan nilai signifikansi 0,537 (lebih besar dari 0,05). Dengan menggunakan tabel t, diperoleh t tabel sebesar -2,024. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar -0.624 lebih besar dari t tabel sebesar -2,024 sehingga Hoditerima dan Ha ditolak artinya, equity debt to total ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba secara parsial pada perusahaan real estate dan

3. Pengaruh total assets turnover terhadap perubahan laba

a. Nilai signifikansi sebesar 0,812 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual (parsial) lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu

total assets turnover secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

perubahan laba pada tingkat kepercayaan 95%.

b. Variabel total assets turnover ratio memiliki t hitung -0,239 dengan nilai signifikansi 0,812 (lebih besar dari 0,05). Dengan menggunakan tabel t, diperoleh t tabel sebesar -2,024. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar -0.239 lebih besar dari t tabel sebesar -2,024 sehingga Hoditerima dan Ha ditolak artinya, total assets turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba secara parsial pada perusahaan real estate dan property di Bursa Efek Indonesia.

4. Pengaruh gross profit magin terhadap perubahan laba

a. Nilai signifikansi sebesar 0,533 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual (parsial) lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu

gross profit magin secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

perubahan laba pada tingkat kepercayaan 95%.

b. Variabel gross profit magin memiliki t hitung -0,629 dengan nilai signifikansi 0,533 (lebih besar dari 0,05). Dengan menggunakan tabel t, diperoleh t tabel sebesar -2,024. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar

-0.629 lebih besar dari t tabel sebesar -2,024 sehingga Hoditerima dan Ha ditolak artinya, gross profit magin tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba secara parsial pada perusahaan real estate dan property di Bursa Efek Indonesia.

b. Uji F ( ANOVA)

Uji F ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen variabel dependen secara simultan. Dalam uji F digunakan hipotesis yang disebutkan dibawah ini.

H0: b1,b2,b3,b4 = 0, artinya current assets, debt to total equity ratio, total

assets turnover dan gross profit margin tidak mempunyai

pengaruh terhadap perubahan laba secara simultan pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha: b1,b2,b3,b4 0, artinya current assets, debt to total equity ratio, total

assets turnover dan gross profit margin mempunyai

pengaruh terhadap perubahan laba secara simultan pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kriteria:

H0 diterima dan Ha ditolak jika F hitung < F tabel untuk α = 5% Ha diterima dan H0 ditolak jika F hitung > F tabel untuk α = 5%

Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik F

Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010

Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 0,673 dengan tingkat signifikansi 0,615 yang lebih besar dari 0,05. Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai F tabel sebesar 2,641. Hal tersebut menunjukkan bahwa F hitung sebesar 0,673 lebih kecil dari F tabel sebesar 2,642 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen yaitu current assets, debt to total equity ratio, total assets turnover dan gross profit margin tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap perubahan laba pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dokumen terkait