• Tidak ada hasil yang ditemukan

NO PENDIDIKAN JUMLAH (ORANG)

6. b1 2 adalah nilai b1 yang dikuadratkan

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah ada korelasi antara variabel X (Motivasi) dengan variabel Y (Kinerja) signifikan atau tidak, maka untuk n≥30 diujikan dengan uji t.

Langkah-langkah pengujiannya adalah:

1. formulasi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (ha) yaitu :

a. Ho : p=0 (tidak ada hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur)

3. Kriteria pengujian :

a. jika t hitung > t tabel maka hasilnya adalah signifikan (dapat dipercaya)

sehingga Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur.

b. Jika t hitung < t tabel maka hasilnya adalah tidak signifikan (tidak dapat

dipercaya) sehingga Ha ditolak dan Ha diterima yang artinya tidak ada hubungan antara motivasi dan kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur.

4. Perhitungan harga uji t adalah sebagai berikut : T hitung = r √ n-1 √1- r2 = 0,14 √ 125 - 2 √1 – 0,02 = 0,14 . 11,091 0,99 = 1,5526 0,99 = 1,57

dk= n-2 karena disini uji dua pihak, maka harga t untuk uji dua pihak dengan kesalahan 5%. Dan dalam penelitian ini digunakan responden yang berjumlah 125 orang (dk= 125 - 2) berarti dk= 123, maka diperoleh t tabel =1,960.

4.2.5 Pembahasan

Berdasarkan temuan di lapangan penelitian di Kantor Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur diketahui bahwa variabel X yaitu Motivasi dalam kategori baik. Apabila variabel dilihat secara sendirian tidak dihubungkan dengan variabel lainberada dalam kategori baik. Pada dasarnya responden tersebut adalah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki motivasi baik dan melalui tahapan seleksi yang bagus saat masuk menjadi Pegawai Negeri Sipil yaitu denan mengikuti beberapa tes untuk masuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil.

Sedangkan variabel Y yaitu Kinerja bila dilihat secara sendiri dan tidak dihubungkan dengan variabel yang lain dalam kategori baik. Hal ini karena Pegawai Negeri Sipil bertanggung jawab untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.

Dikemukakan oleh Danim (2004:2) bahwa motivasi (motivation)

diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan atau mekanisme psikologi yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai kinerja tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya.

Dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja yang diberikan oleh pimpinan atau kepala Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur kurang meningkatkan semangat dan juga kegairahan bekerja tiap-tiap pegawai. Dengan kurangnya kegairahan bekerja maka hasil kerja pegawai akan tidak maksimal dan tidak dapat meningkatkan kinerja.

Menurut Mangkunegara (2005:67) istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Sedangkan hubungan motivasi dengan kinerja pegawai menurut Zainun (2004:50) adalah motivasi dan kemampuan untuk menghasilkan memang merupakan syarat poko yang istimewa bagi manusia yang langsung berpengaruh terhadap tingkat dan mutu kinerja. Konsepsi motivasi mempuanyai peranan penting bagi seorang penanggung jawab dalam satu kesatuan organisasi untuk menggerakkan, mengarahkan segala daya dan potensi tenaga kerja yang kearah pemanfaatan yang paling optimal dengan dan dalam batas-batas kemampuan manusia dengan bantuan sarana-sarana dan fasilitas lainnya dalam rangka meningkatkkan kinerja pegawai.

antara motivasi dengan kinerja pegawai di Kantor Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur.

Maka kesimpulannya adalah ada hubungan antara motivasi dengan kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur tetapi sangat rendah,Walaupun motivasi dan kinerja pegawai dalam kategori baik tetapi jika dihubungkan hasilnya sangat rendah. Hal ini berarti kinerja tidak hanya dipengaruhi oleh faktor motivasi saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Seperti halnya terdapat pada Bab II dalam pengertian kinerja menurut Robbins (1996:50) kinerja pegawai dapat dilihat dari tiga kriteria, yaitu : individual task outcomes adalah hasil-hasil tugas individual, behaviours

adalah perilaku dari individual, dan Traits adalah ciri atau sifat dari individual, dimana hal ini lebih berhubungan dengan traits atau ciri (sifat) ini merupakan bagian terlemah dari kriteria kinerja yang ada. Ciri atau sifat pegawai pada umumnya berlangsung lama dan tetap sepanjang waktu, tetapi adanya perubahan-perubahan dan campur tangan dari pihak luar seperti diadakannya pelatihan akan mempengaruhi kinerja dalam beberapa hal.

Oleh karena Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur kerap kali sering mengadakan diklat maupun pelatihan-pelatihan, maupun perubahan-perubahan dari pihak luar, mungkin hal ini lah yang lebih diutamakan atau diprioritaskan di Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur dalam

motivasi, masih ada faktor-faktor lainnya yang juga dapat meningkatkan kinerja pegawai, seperti halnya pada Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur.

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab terdahulu, maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi yang dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur sudah dalam kategori baik, dilihat dari hasil ketegori jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada responden, sebagian besar jawaban dalam kategori baik sebanyak 101 orang atau sebesar 80,8% yang berarti bahwa diklat yang dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur terlaksana dengan baik, dikarenakan motivasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai yang efektif dan efisien.

2. Kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur sudah baik dilihat dari hasil ketegori jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada responden, sebagian besar jawaban dalam ketegori baik sebanyak 117 orang atau sebesar 93,6%. Bahwa kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur menunjukkan hasil yang baik.

3. Sesuai dengan analisis hubungan motivasi dengan kinerja pegawai uji r diperoleh rho 0,14 dimana hasil tersebut terletak antara 0,00 – 0,199 yang menunjukkan tingkat hubungan yang sangat rendah

5.2 SARAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan motivasi yang tinggi Instansi diharapkan agar meningkatkan pengakuan atas prestasii kerja yang dicapai oleh pegawai agar

dapat meningkatkan kinerja pegawai.

2. Diharapkan para peneliti yang akan meneliti tentang motivasi dan kinerja pegawai di Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Tinur dapat melihat bahwa motivasi di dinas ini sangat rendah,untuk itu disarankan agar melanjutkan penelitian tentang motivasi dan kinerja pegawai berdasarkan factor-faktor yang lain.

Jakarta: PT. Pradyna Pramita.

Dharma, Agus, 2002, Manajemen Supervisi, Jakarta: Raya Gravindo Persada. Dwi Yanto,1995, Manajemen Sumber daya Manusia, Erlangga,Jakarta

Handoko, Hani T., 1992, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi II, Yogyakarta: BPFI.

Hasibuan, Malayu S.P., 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Manulang, 1990, Manajemen Personalia, Jakarta: Ghaya.

Mangkunegara, Prabu Anwar, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mathius L Robert dan Jakson,2002, MSDM, Jakarta,PT Salemba Empat.

Moekijat, 1996, Motivasi dan Pengembangan Manajemen, Bandung: Penerbit Alami

Nawawi Hadari H,2005,Manajemen Sumber daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif, Gadjah Mada University Press

Ruky, 2001, Managemen Sumber Daya Manusia, Badan Penerbit IPWI, Jakarta

Sastrohadiwiryo, 2003, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi dan Operasional, Jakarta: Bumi Aksara.

Siagian, Sondang P., 2000, Manajemen Abad 21, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Soedarmayanti,2001, SDM dan Produktivitas Kerja, Bandung Mandar Maju Soesilo, Martoyo,2000, Manajemen Sumber Daya Manusia .STIEYKPN,Jakarta Sugiono, 2002, Metodelogi Penelitian Administrasi, Bandung: Alfa Beta.

Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Daerah Popinsi jawa Timur, no. 11 tahun 2005, Tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.

Dokumen terkait