• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

5.6 Pengujian Hipotesis

1) Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu budaya organisasi terhadap variabel terikat, yaitu kinerja karyawan. Adapaun persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a+bx+e

Berikut adalah hasil analisis analisis data dengan menggunakan bantuan

Software SPSS 16.O:

Tabel 5.45

Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. 95% Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound 1 (Constant) 10.198 5.854 1.742 .096 -1.976 22.371 Budaya Organisasi .839 .188 .698 4.462 .000 .448 1.229

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Output SPSS for Windows yang diolah, 2014

Berdasarkan Tabel 5.45 diatas dapat kita ketahui bahwa koefsien untuk Variabel Budaya Organisasi (X) adalah 0,839 dan konstanta sebesar 10,198 sehingga kita mendapatkan model persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

Y = 10,198 + 0,839(X)

Dimana :

Y = Variabel Kinerja Karyawan

Persamaan Regresi linear sederhana diatas dapat diartikan sebagai berikut :

1. Koefisien Regresi konstanta sebesar 10,198 artinya jika variabel bebasnya yakni Budaya Organisasi tetap yakni x = 0, maka nilai y (variabel terikat) yakni kinerja karyawan tetap ada sebesar 10,198 dalam hal ini kinerja karyawan yang dilakukan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan

2. Koefiesien Regresi Variabel Budaya Organisasi dalam hal ini b = 0,839, artinya budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan. Jika nilai Budaya Organisasi ada upaya penambahan sebesar satu satuan, maka Kinerja Karyawan pada BPJS Ketenagakerjaa Kanwil Sumbagut Medan akan bertambah sebesar 0,839 satuan.

Dari persamaan Regresi di atas dapat diketahui bahwa Budaya Organisasi memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan pada BPJS Ketengakerjaan Kanwil Sumbagut Medan. Artinya, peningkatan pada Variabel Budaya Organisasi maka akan diikuti pula pada variabel Kinerja Karyawan. Melihat hal tersebut perusahaan harus lebih memperhatikan mengenai keputusan yang tepat pada aspek Budaya Organisasi karena akan berdampak langsung terhadap Kinerja Karyawan.

2) Koefisien Determinasi

Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variable bebas yakni Budaya Organisasi terhadap variabel terikat yakni Kinerja Karyawan. Dari hasil perhitungan melalui bantuan

Software SPSS 16.0 for Windows didapatkan hasil koefisien determinasi sebagai berikut:

Tabel 5.46

Hasil Uji Hipotesis Pendekatan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .698a .487 .462 7.41505

a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber : Output SPSS for Windows yang diolah, 2014

Dapat kita lihat pada tabel 5.46 diatas, kita mendapatkan nilai R-Square sebesar 0,487 atau sebesar 48,7% maka kemampuan variabel bebas yakni Budaya organisasi untuk menerangkan Variabel Terikat yakni Kinerja Karyawan sebesar 48,7% pada BPJS Ketengakerjaan Kanwil Sumbagut Medan sedangkan 51,3% lainnya merupakan pengaruh dari faktor lainnya.

3) Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas (Budaya Organisasi) dengan variabel terikat (Kinerja Karyawan).

pengujian hipotesis dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikansi, yaitu apabila nilai probabilitas yang dihitung ≤ 0,05 (Sig. ≤α0,05), Ho ditolak dan Ha diterima. Demikian sebaliknya apabila nilai probabilitas yang dihitung ≥ 0,05

(Sig. ≥α0,05), Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil korelasi Product Moment dapat dilihat pada tabel 5.46 berikut ini :

Tabel 5.47

Hasil Uji Hipotesis Pendekatan Product Moment

Correlations

Kinerja Karyawan

Budaya Organisasi

Pearson Correlation Kinerja Karyawan 1.000 .698

Budaya Organisasi .698 1.000

Sig. (1-tailed) Kinerja Karyawan . .000

Budaya Organisasi .000 .

N Kinerja Karyawan 23 23

Budaya Organisasi 23 23

Sumber : Output SPSS for Windows yang diolah, 2014

Setelah perhitungan diperoleh bahwa Sig. (2-tailed = 0,000). Dengan membandingkan Sig.(2-tailed) dengan α0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan adalah Signifikan.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa kuat dan rendahnya pengaruh tersebut, maka dapat digunakan Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi Product Moment sebagai berikut :

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sanggat tinggi

Koefiesien korelasi Product Moment pada penelitian ini sebesar 0,698. Maka dengan berpanduan pada Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi Product Moment diatas kita dapat melihat bahwa interval koefisien berada di tingkat hubungan yang termaksud tinggi yakni pada interval 0,60 – 0,799. Maka hal ini menunjukan bahwa pengaruh antara Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan berada pada tingkat yang Tinggi.

5.7 Pembahasan

Pada topik pembahasan ini, peneliti akan menjelaskan dan membahas mengenai pengaruh Variabel Bebas (Budaya Organisasi) terhadap Variabel Terikat (Kinerja Karyawan). Disini akan diuraikan apa yang menjadi hasil dari penelitian selama dilapangan yang tujuannya untuk menjawab Rumusan Masalah yang telah ditetapkan sebelumnya yakni “seberapa besar pengaruh Budaya Organisasi terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan kanwil Sumbagut Medan”

1. Variabel Bebas (Budaya Organisasi)

Hasil dari perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya peneliti mendapatkan bahwa Variabel Budaya Organisasi di BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan berada pada Kategori baik karena setelah melakukan penyebaran angket atau kuesioner sebagian besar memilih jawaban Sangat Setuju dan Setuju ini menunjukkan bahwa Budaya Organisasi yang telah ada di perusahaan tersebut memiliki pandangan yang baik bagi Karyawannya.

Berdasarkan Perhitungan kuesioner yakni untuk 18 pertanyaan yang terdiri dari 6 indikator, terdapat 3 pernyataan yang mayoritas responden menjawab Sangat Setuju yakni pada pertanyaan nomor 5, 12, dan 13 mengenai Arahan, Kontrol, dan Sistem Imbalan sedangkan Indikator yang paling Tinggi yang dijawab oleh Responden yakni pada Indikator Inisiatif Individu dimana Mayoritas menjawab Sangat Setuju dan Setuju, ini berarti karyawan BPJS Ketengakerjaan Kanwil Sumbagut Medan telah merasakan kebebasan dalam mengemukakan ide, gagasan, dan pendapat untuk memajukan perusahaan dimana pimpinan telah memberikan perhatian lebih pada karyawan yang telah menyumbangkan ide-idenya sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap Kinerja Kerja Karyawan di perusahaan tersebut.

Sedangkan pengaruh indikator lainnya seperti Pengarahan, Integritas, Kontrol, Sistem Imbalan, dan Pola Komunikasi tergolong pada pada kategori Tinggi karena sebagaian besar memilih jawaban Setuju dan Sangat Setuju.

2. Variabel Terikat (Kinerja Karyawan)

Hasil dari perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya peneliti mendapatkan bahwa Variabel Kinerja Karyawan di BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan berada pada Kategori baik karena setelah melakukan penyebaran angket atau kuesioner sebagian besar memilih jawaban Sangat Setuju dan Setuju ini menunjukkan bahwa Kinerja Karyawan yang telah ada di perusahaan tersebut memiliki pandangan yang baik bagi Karyawannya.

Berdasarkan Perhitungan kuesioner yakni untuk 18 pertanyaan yang terdiri dari 6 indikator, terdapat 3 pernyataan yang mayoritas responden menjawab Sangat Setuju yakni pada pertanyaan nomor 16, 18 dan 19 mengenai cooperation, dan dependability sedangkan Indikator yang paling Tinggi yang dijawab oleh Responden yakni pada Indikator cooperation dimana karyawan BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan telah dapat dan memiliki kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain atau sesama karyawan sehingga memudahkan didalam penyelesaian pekerjaan. Sedangkan pengaruh indikator lainnya seperti Quantity Of Work, Quality Of Work, Knowledges, Creatineness, dan Dependability tergolong pada pada kategori Tinggi karena sebagaian besar memilih jawaban Setuju dan Sangat Setuju.

3. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Sesuai dengan Rumusan Masalah yang telah ditetapkan sebelumnya yakni untuk mengetahui adakah pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan. Untuk

dapat mengetahui apakah tujuan dari penelitian ini telah tercapai atau tidak maka perlu dilakukan beberapa langkah, yaitu dengan menggunakan teknik analisis data melalui rumus regresi linear sederhana, Product Moment, dan koefisien determinasi.

Agar dapat mengetahui apakah variabel bebas memiliki pengaruh positif terhdap variabel terikat pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan maka peneliti menggunakan rumus regresi linear sederhana dimana didapatkan persamaan regresi yakni Y = 10,198 + 0,839(X) maka dapat kita artikan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh yang postif terhadap Kinerja karyawan BPJS Ketenagakerjaa Kanwil Sumbagut Medan dilihat dr angka 0,839 (positif), yang berarti setiap ada peningkatan pada Budaya Organisasi maka akan diikuti pula pada peningkatan Kinerja Karyawan BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan.

Sedangkan dengan menggunakan teknik pengolahan data Product Moment, diperoleh nilai Probabilitas Sig. (2-tailed) 0,000<0,05 yang berarti hipotesos (Ho) ditolak dan (Ha) diterima, sehingga dapat disimpulakan bahwa :

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan kanwil Sumbagut Medan

Dan teknik terakhir yang digunakan yakni dengan menggunakan idntifikasi koefisien determinan dimana teknik ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan variabel bebas dalam menjelaskan

variabel terikat dan didapatkan nilai R-Square pada penelitian ini yakni sebesar 0,487 atau sebesar 48,7% dimana 48,7% kinerja karyawan BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan dapat dipengaruhi oleh faktor budaya organisasi. Sedangkan sisa sebesar 41,3% dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak termaksud pada penelitian ini, misalnya motivasi, disiplin kerja, pengawasan dan lain-lain.

Menurut teori yang telah di uraikan pada bab sebelumnya begitu pula pada kesimpulan yang terdapat di peniliti terdahulu yang menyatakan bahwa Budaya Organisasi merupakan faktor utama yang menentukan Kinerja karyawan, namun pada penelitian ini di dapatkan Budaya organisasi tidaklah sebagai penentu utama kinerja karyawan di sebuah perusahaan, melainkan masih ada faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

Apabila kita melihat dari peneliti terdahulu, sesuai dengan yang diteliti oleh asfar halim dalimunthe (2009) yang menyimpulkan bahwa budaya organisasi mempunyai hubungan dan pengaruh yang cukup kuat terhadap kinerja pegawai pada Dinas Informasi dan Komunikasi, begitu pula pada penelitian Juanda Yudhitya Wirawan (2013) yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh anatar budaya organisasi dan kinerja karyawan pada PT.Perkebunan Nusantara III Medan, selanjutnya pada penelitian Ainun Mardiah Lubis (2009) menunjukan bahwa budaya organisasi pada CV. Jabal Rahmat Medan sudah diterapkan dengan baik sehingga terdapat pengaruh terhadap kinerja pegawai pada Organisasi tersebut. Melihat ke 3 peneliti terdahulu tersebut maka dapat membantu menguatkan hasil dari

peneliti ini, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan, namun budaya organisasi bukanlah faktor satu-satunya yang menentukan kinerja karyawan disebuah perusahaan, melainkan ada faktor-faktor lainnya yang ikut berpengaruh pula, yang menjadikan perbedaan penelitian dengan penelitian sebelumnya yakni terletak pada objek penelitiannya.

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Sesuai dengan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya mengenai Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan diamana hasil ini telah sesuai dengan tujuan penelitian yakni untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan kanwil Sumbagut Medan.

2. Budaya Organisasi memiliki pengaruh yang positif terhadap Kinerja Karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan, dimana dapat kita artikan bahwa peningkatan terhadap variabel Budaya Organisasi akan diikuti dengan peningkatan Kinerja Karyawan. Besarnya pengaruh Variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan adalah sebesar 48,7% dimana sisanya sebesar 41,3% di pengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

3. Menurut hasil perhitungan dari Uji analisis Regresi linier Sederhan dimana Koefisien Regresi konstanta sebesar 10,198 artinya jika variabel bebasnya yakni Budaya Organisasi tetap yakni x = 0, maka nilai y (variabel terikat) yakni kinerja karyawan tetap ada sebesar 10,198 dalam hal ini kinerja

karyawan yang dilakukan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan, sedangkan Koefiesien Regresi Variabel Budaya Organisasi dalam hal ini b = 0,839, artinya budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan. Jika nilai Budaya Organisasi ada upaya penambahan sebesar satu satuan, maka Kinerja Karyawan pada BPJS Ketenagakerjaa Kanwil Sumbagut Medan akan bertambah sebesar 0,839 satuan.

6.2 Saran

Menurut hasil kesimpulan yang telah didapatkan, maka pada penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran maupun masukan kepada perusahaan BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut Medan, adapun saran yang ingin peneliti sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan Perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan nilai- nilai budaya yang ada diperusahaan dengan cara lebih memperhatikan setiap kebijakan maupun keputusan mengenai aspek Budaya Organisasi karena Nilai dan Budaya perusahaan yang telah ada di BPJS Ketenagakerjaan telah cukup baik sebagai pemicu kerja diperusahaan tersebut sehingga kedepannya perusahaan haruslah berhati-hati dalam membuat keputusan mengenai kebijakan budaya organisasi karena dapat berdampak langsung terhadap kinerja karyawan diperusahaannya.

2. Menurut dari hasil kuesioner yang telah dibagikan kepada responden terdapat beberapa pertanyaan yang tidak valid melihat hal tersebut peneliti

menyarankan kepada perusahaan agar lebih memerhatikan beberapa aspek tersebut untuk kedepannya dapat lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Andreas, Lako. 2004. Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi Isu Teori dan Solusi. Yogyakarta: Amara Book

Bernadin and Russel. 1993. Human Resource Management, An Experiential Approach, Mac Graw Hill. Singapore:Book CO

Dharma, Surya. 2010. Manajemen Kinerja: Falsafah Teori dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Hani, Handoko.2003. Manajemen Personalia dan SDM. Yogyakarta: BP

Hasibuan, Malayu SP. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT.Bumi Aksara

Juliandi, Azuar. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: untuk ilmu-ilmu Bisnis. Medan: M2000

Mangkunegara, Anwar. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya

Mangkunegara, Anwar. 2005. Prilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: PT.Refika Aditama

Mangkunegara, Anwar. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT.Refika Aditama

Ndaraha, Taliziduhu. 2003. Budaya Organisasi. Jakarta: PT.Rineka Cipta

PT.Jamsostek. 2013. Modul Persiapan Kerja PT.Jamsostek. Jakarta: PT.Jamsostek

Robins, Stephen P. 1996. Organinizational Behaviour. Prentice Hall

Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT.Pustaka LP3ES Indonesia

Stoner, J.A.F. 1995. Manajemen. Jakarta:PT. Prenhallindo

Sugiyono. 1993. Metode Penelitian Organisasi. Bandung:Alfabeta Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana

Tika, Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.

Skripsi :

Anugerah, Prima. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara

Halim, Asfar Dalimunte. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja pegawai pada dinas informasi dan komunikasi dan pengolahan data elektronik kota Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara

Harisa. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap kinerja pegawai Studi kasus pada SOGO Store Sun plaza Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Mardiah, Ainun. 2009. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja pada CV.Jabal Rahmat Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Wirawan, Juanda Yuditya. 2013. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT.Perkebunan Nusantara III. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Dokumen terkait