• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.4. Pengujian Hipotesis

Terdapat dua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kepuasan kerja, kejelasan peran, dan kinerja bendahara BOS saling mempengaruhi di Sekolah Dasar Negeri Kota Medan.

Untuk menguji hipotesis ini dapat diketahui dari uji Kaiser-Meyer-Olki (KMO) dan uji Bartlett’s . Nilai KMO Adequancy sebesar 0,689, dimana nilai tersebut diatas 0,5 dan nilai Bartlett’s yang diperoleh sebesar 333,538 dengan signifikansi 0,00. Hal ini bearti terjadi korelasi yang signifikan, disebabkan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat diketahui bahwa kepuasan kerja, kejelasan peran, dan kinerja bendahara BOS saling mempengaruhi di Sekolah Dasar Negeri Kota Medan.

2. Terdapat indikator yang paling dominan menentukan kepuasan kerja, kejelasan peran, dan kinerja bendahara BOS di Sekolah Dasar Negeri Kota Medan.

Untuk menguji hipotesis ini dapat dilakukan dengan cara mengurutkan nilai skor faktor dari nilai terbesar sampai terkecil. Adapun cara untuk mengetahui skor faktor adalah; Variance Total Factor Variance Matrix Component Rotated faktor skor = ×

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa X22 (menetapkan batas waktu penyelesaian pekerjaan) merupakan indikator yang paling dominan menentukan kepuasan kerja, kejelasan peran, dan kinerja bendahara BOS di Sekolah Dasar Negeri Kota Medan. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12. Indikator Dominan

Variance 1 2 3 4 5 6 22,492 12,693 7,636 6,979 6,221 5,91 Skor Faktor Variabel X11 -,043 ,352 ,212 ,252 ,124 ,498 0,171 X12 ,124 ,029 ,643 ,059 ,401 -,020 0,175 X13 ,049 ,211 ,019 ,848 ,011 ,137 0,173 X14 ,066 ,045 ,134 ,150 ,730 -,048 0,135 X15 ,057 ,207 ,065 ,009 ,788 ,141 0,164 Kepuasan kerja X21 ,005 ,050 ,787 ,203 ,048 ,072 0,143 X22 ,706 ,032 ,238 -,123 ,151 ,266 0,319 X23 ,355 ,416 -,111 -,124 ,322 ,308 0,248 X24 ,588 -,037 -,081 -,017 ,100 ,477 0,249 X25 ,704 -,062 -,097 ,159 ,115 ,217 0,281 X26 ,025 ,633 -,048 ,171 ,129 ,093 0,174 Kejelasan peran X31 ,549 ,523 ,017 ,271 -,081 -,167 0,315 X32 -,113 ,220 ,240 ,618 ,273 ,120 0,142 X33 ,097 ,447 ,517 -,109 -,092 ,276 0,195 X34 ,556 -,279 ,317 ,466 -,001 -,056 0,231 X35 -,081 ,724 ,256 ,131 ,165 -,037 0,178 X36 ,184 ,002 ,081 ,124 -,005 ,800 0,167 X37 ,738 ,127 ,073 -,130 -,049 -,116 0,272 Kinerja

5. 2. Pembahasan

Pemerintah memprogramkan pemberian BOS yang merupakan penggantian atas pengurangan subsidi bahan bakar minyak bagi SD / MI /SDLB/ SMP / MTs / SMPLB negeri atau swasta dan Pesantren Salafiyah serta sekolah agama non Islam setara SD dan SMP yang menyelenggarakan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.

Dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk periode Januari sampai Desember. Penyaluran dana dilakukan setiap 3 bulanan yang akan dikirimkan ke nomor rekening masing-masing sekolah. Penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru dan Komite Sekolah. Keputusan yang dihasilkan dari kesepakatan tersebut harus dijalankan sesuai dengan pedoman BOS yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

Dalam melaksanakan penggunaan dana BOS, kepala sekolah dapat menunjuk salah satu guru sebagai bendahara BOS ditingkat sekolah dimana tugasnya membuat rencana kerja, menerima dana, memungut pajak, membayar, dan membuat laporan penggunaan atas pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dana BOS. Tugas tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah sangat kompleks sehingga kepala sekolah harus lebih teliti untuk menunjuk bendahara BOS, karena bendahara merupakan seorang guru yang tugas utamanya melaksanakan kegiatan proses belajar di sekolah.

Dari data yang diperoleh bahwa terdapat 79 bendahara BOS yang menjabat sebagai seorang bendahara selama 2 tahun berturut dan pernah mengikuti pelatihan penyusunan laporan keuangan. Jumlah ini masih sangat kecil, dikarenakan terdapat 379 bendahara BOS yang tersebar di 20 Kecamatan Kota Medan. Begitu besarnya dana BOS yang diberikan kepada sekolah, sehingga perlu perhatian dari kepala sekolah dalam menunjuk seorang bendahara BOS.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara kepuasan kerja, kejelasan peran, dan kinerja bendahara BOS dan memperoleh bukti empiris indikator paling dominan menentukan kepuasan kerja, kejelasan peran, dan kinerja bendahara dana BOS di Sekolah Dasar Negeri Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan kerja, kejelasan peran dan kinerja bendahara saling mempengaruhi, hal ini dapat diketahui dari nilai KMO Adequancy sebesar 0,689, dimana nilai tersebut diatas 0,5 dan nilai Bartlett’s yang diperoleh sebesar 333,538 dengan signifikansi 0,00 dibawah 0,05.

Kejelasan peran bendahara dalam menyusun laporan keuangan saling berhubungan interaktif dengan kepuasan kerja dan kinerja bendahara. Tidak adanya tekanan dari pimpinan dan jelasnya standar operasional pekerjaan dapat memudahkan peran bendahara dalam menyusun laporan keuangan tepat dengan waktu yang ditentukan oleh Tim Manajemen BOS tingkat Kabupaten/Kota. Hal ini dapat diketahui dari indikator yang paling dominan menentukan kejelasan peran bendahara BOS adalah menentukan batas waktu pekerjaan.

Sesuainya laporan keuangan yang disusun dengan pedoman dana BOS oleh bendahara, meningkatkan kepuasan kerja bendahara. Kepuasan kerja yang diperoleh bendahara dapat berupa terpenuhinya kebutuhan bendahara, baik kebutuhan primer ataupun skunder. Terpenuhinya kebutuhan bendahara BOS merupakan indikator yang paling dominan dalam menentukan kepuasan kerja bendahara, sedangkan kesesuaian ketersediaan fasilitas kerja yang dibutuhkan oleh bendahara BOS masih harus diperhatikan oleh kepala sekolah. Kesesuaian ketersediaan fasilitas kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam menyusun laporan keuangan. Bendahara tidak dapat bekerja apabila fasilitas kerja tidak dapat dipenuhi oleh sekolah. Faktor kesesuaian ketersediaan fasilitas kerja merupakan faktor yang memberikan kontribusi sangat rendah dalam meningkatkan kepuasan kerja bendahara.

Semakin meningkatnya kejelasan peran dan kepuasan kerja bendahara juga berhubungan interaktif dengan kinerja bendahara BOS. Kinerja bendahara BOS yang meningkat dapat diketahui dari kuantitas kerja yang dilaksanakan oleh bendahara. Dimana faktor kuantitas kerja merupakan faktor yang paling dominan dalam meningkatkan kinerja bendahara BOS. Bendahara BOS dapat menyelesaikan banyaknya pekerjaan yang diberikan seperti membuat rencana kerja, menerima dana, memungut pajak, membayar, dan membuat laporan penggunaan atas pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dana BOS dengan tepat waktu. Akan tetapi, masih diperlukan peningkatan kemampuan bendahara dalam menjalankan tugasnya. Kualitas pekerjaan yang dihasilkan oleh bendahara masih sangat kurang dari apa yang diharapkan oleh kepala sekolah dan Dinas Pendidikan. Faktor kualitas kerja merupakan faktor yang

paling kecil memberikan kontribusi dalam meningkatkan kinerja bendahara BOS. Kualitas kerja ini dapat dipengaruhi salah satunya dari pelatihan yang pernah diikuti oleh bendahara BOS. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh, bahwa dari 379 bendahara BOS hanya 79 bendahara yang memiliki karakteristik sudah bertugas sebagai bendahara BOS selama 2 tahun berturut dan pernah mengikuti pelatihan.

Faktor baru yang terbentuk paling dominan menentukan kepuasan kerja, kejelasan peran, dan kinerja bendahara adalah menetapkan batas waktu penyelesaian pekerjaan, penyusunan anggaran dana BOS, pengelolaan dana BOS, kuantitas kerja, pemahaman terhadap tugas dan kehandalan dapat diketahui dari nilai cumulative

eigenvalues yang paling tinggi dari faktor baru yang terbentuk lainnya sebesar

22,492%. Pihak kepala sekolah dan Dinas Pendidikan harus memperhatikan faktor baru tersebut agar kepuasan kerja, kejelasan peran, dan kinerja bendahara dapat meningkat. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada bendahara BOS agar menetapkan batas waktu penyelesaian pekerjaan, penyusunan anggaran dana BOS, pengelolaan dana BOS, kuantitas kerja, pemahaman terhadap tugas dan kehandalan bendahara BOS sesuai dengan pedoman pelaksanaan dana BOS.

Sedangkan indikator yang paling dominan menentukan kepuasan kerja, kejelasan peran, kinerja bendahara BOS adalah menetapkan batas waktu penyelesaian pekerjaan. Hal ini dapat diketahui dari nilai skor faktor menetapkan batas waktu penyelesaian pekerjaan sebesar 0,319, dimana nilai tersebut paling tinggi dibandingkan dengan 17 indikator penelitian lainnya. Bendahara BOS dalam

menjalankan tugasnya harus memperhatikan ketepatan waktu dalam menyelesaikan laporan penggunaan dana BOS. Laporan tersebut harus sesuai dengan batas waktu penyelesaian pekerjaan yang telah direncanakan oleh Dinas Pendidikan. Jika laporan penggunaan dana BOS tidak sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan, maka kepuasan kerja, kejelasan peran, dan kinerja bendahara BOS akan menurun. Bendahara memerlukan perhatian dari kepala sekolah dan Dinas Pendidikan yang salah satunya berupa pelatihan kepada bendahara BOS agar laporan penggunaan dana BOS dapat terselesaikan sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan.

Dokumen terkait