• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakann statistik F (Uji F). Jika F-hitung < F-tabel maka Ho diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan output dibawah ini terilhat bahwa :

Tabel 4.13

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 177.726 3 59.242 9.858 .000a

Residual 168.274 28 6.010

Total 346.000 31

a. Predictors: (Constant), Lokasi , Motivasi, Efikasi Diri b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Tabel 4.13 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 9,858 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,95 . Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F -hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh variabel bebas (efikasi diri, motivasi dan lokasi) secara serempak adalah signifikan terhadap keberhasilan usaha.

4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah efikasi diri, motivasi dan lokasi secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada para pemilik usaha tekstil jalan Denai Medan

Tabel 4.14

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 3.987 6.116 .652 .520 Efikasi Diri .330 .125 .373 2.642 .013 Motivasi .409 .128 .431 3.184 .004 Lokasi .186 .111 .231 1.678 .104

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

1. Variabel efikasi diri berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,013) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,642) lebih besar dibandingkan t-tabel (2.04841).

2. Variabel motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,004) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (3,184) lebih besar dibandingkan t-tabel (2.04841).

3. Variabel lokasi berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,104) lebih besar dari 0,05 dan t-hitung (1,678) lebih kecil dibandingkan t-tabel (2.04841).

4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (efikasi diri, motivasi dan lokasi) terhadap variabel terikat (minat berwirausaha). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).

Tabel 4.15

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .717a .514 .462 2.45148

a. Predictors: (Constant), Lokasi , Motivasi, Efikasi Diri

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.717 sama dengan 71,7 % berarti hubungan antara variabel efikasi diri, motivasi dan lokasi usaha terhadap variabel keberhasialan usaha sebesar 71,7 % artinya hubungannya erat.

2. Nilai Adjusted R Square 0,462 berarti 46,2% % keberhasilan usaha dapat di jelaskan oleh variabel efikasi diri, motivasi dan lokasi usaha. Sedangkan sisanya 53,8 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti lingkungan keluarga, Pengetahuan kewirausahaan, Kompetensi kewirausahaan dan sebagainya.

3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate2,45148

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Efikasi Diri (X1) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha (Y) sebagai variabel terikat. Hal ini diketahui dari jawaban responden dengan pernyataan mengenai Efikasi Diri yang mendapatkan respon setuju yang paling dominan adalah “saya merasa mampu bersaing dengan pedagang lain” hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku usaha bahwa mereka merasa mampu bersaing dengan pedagang lain, hal ini dapat dilihat karena mereka menghasilkan produk lokal yang harganya jauh lebih murah tapi memiliki kualitas yang baik dan menawarkan harga yang relatif murah dibanding para pesaing di tempat lain.

Hal ini sesuai dengan teori Ghufron & Risnawita (2008) yang menyatakan bahwa efikasi diri adalah indikator positif dari core self evaluation untuk melakukan evaluasi diri yang berguna untuk memahami diri. Efikasi diri merupakan salah satu aspek pengetahuan tentang diri atau self knowledge yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari karena efikasi diri yang dimiliki ikut mempengaruhi individu dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, termasuk didalamnya perkiraan terhadap tantangan yang akan dihadapi.

Pernyataan kedua yang mendapat respon setuju yang paling dominan adalah “saya berkeinginan untuk maju” hal ini menunjukkan bahwa para pelaku usaha memiliki keinginan usaha mereka semakin maju karena sampai saat ini

usaha mereka bisa dibilang jalan ditempat karena sepinya jumlah konsumen yang datang ke PIK.

Hal ini sesuai dengan teori Hidayat (2011:156) yang menyatakan bahwa efikasi diri tidak boleh dikacaukan dengan penilaian tentang konsekuensi yang akan dihasilkan dari sebuah perilaku, tetapi akan membantu menentukan hasil yang diharapkan. Kepercayaan diri pada individu akan membantu mencapai keberhasilan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Ie dan Visantria (2013) dan Daulay dan Ramadini (2013) yang menyatakan bahwa Efikasi Diri berpengaruh positif terhadap Keberhasilan Usaha.

4.7.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Motivasi (X2) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha (Y) sebagai variabel terikat. Hal ini diketahui dari jawaban responden dengan pernyataan mengenai Motivasi yang mendapatkan respon setuju yang paling dominan adalah “saya ingin dapat membagi waktu antara keluarga dan usaha” hal ini menunjukkan bahwa para pengusaha yang ada di PIK ingin membagi waktu mereka secara seimbang antara keluarga dan usaha. Karena jika pembagian waktu yang tidak seimbang akan memberikan dampak bagi pihak salah satu pihak. Misalnya, salah seorang pengusaha lebih mementingkan keluarga dari pada usahanya, maka pendapatan yang dihasilkan oleh usahanya tentu tidak akan maksimal, dan usahanya akan terbengkalai. Jika dia memilih

sebaliknya, maka yang terjadi hubungan si pelaku usaha dengan keluarganya menjadi kurang harmonis.

Hal ini sesuai dengan teori Robbins dalam Purnama dan Suyanto (2010: 179) mengatakan bahwa motivasi sebagai suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan bebrapa kebutuhan individu.

Insentif juga merupakan motivasi para pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya, insentif yang didapat adalah laba dan menjadi kaya. Para pelaku usaha merasa dengan memiliki usaha sendiri akan memperoleh pendapatan yang lebih baik dan dengan memiliki usaha sendiri mereka dapat meningkatkan perekonomian keluarganya.

Pernyataan kedua yang mendapat respon setuju yang paling dominan adalah “saya ingin memenuhi kebutuhan permintaan pasar” hal ini menunjukkan bahwa para pelaku usaha yang ada di PIK ingin memenuhi permintaan pasar yang ada saat ini. Hal ini dikarenakan para pengusaha yang ada di PIK menghasilkan produk sesuai dengan apa yang dibutuhkan di pasar saat ini. Seperti usaha tenun batik yang belakangan ini mulai menyita perhatian para masyarakat yang sudah mulai terbiasa menggunakan batik, baik itu secara formal maupun informal.

Hal ini sesuai dengan teori Hariandja (2007:324) yang menyatakan bahwa kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi.

Kebutuhan Fisiologis (Basic Needs) merupakan hirarki kebutuhan manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makan,

minum, perumahan, oksigen, tidur dan sebagainya. Kebutuhan akan Rasa Aman (Security Needs) meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak lagi bekerja.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Purnama dan Suyanto (2011),Ie dan Visantria (2013) dan Daulay dan Ramadini (2013) yang menyatakan bahwa Motivasi berpengaruh positif terhadap Keberhasilan Usaha.

4.7.3 Pengaruh Lokasi Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Pengaruh Lokasi (X3) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha (Y) sebagai variabel terikat. Hal ini diketahui dari jawaban responden dengan pernyataan mengenai Lokasi yang mendapatkan respon setuju yang paling dominan adalah “ lokasi PIK dapat meningkatkan arus lalu lintas perdagangan” hal ini menunjukkan bahwa para pelaku usaha yang ada di PIK setuju bahwa lokasi PIK yang berada di jalan Panglima Denai Medan ini dapat meningkatkan arus lalu lintas perdagangan yang ada di daerah sekitarnya. Karena lokasi PIK tidak terlalu jauh dari lokasi penjualan bahan baku bagi para pelaku usaha,. Hal ini memudahkan para pelaku usaha lebih optimal dalam melakukan produksi karena lokasi usaha tidak jauh dengan lokasi pengambilan bahan baku.

Hal ini sesuai dengan teori dari Kristanto (2009:158) yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan usaha adalah lokasi. Lokasi dapat sangat mempengaruhi biaya produksi dan kemampuan

perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Ketika sebuah usaha mengevalusi berbagai lokasi, perusahaan harus dapat mempertimbangkan setiap faktor yang dapat mempengaruhi daya tarik dari setiap lokasi. Dengan demikian dimensi strategis dapat mempengaruhi variabel keberhasilan usaha dalam hal pertumbuhan pendapatannya yaitu kepuasan pelanggan sehingga meningkatkan jumlah pelanggan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Septika (2015) dan Ramdhani (2014) yang menyatakan bahwa Lokasi berpengaruh positif terhadap Keberhasilan Usaha.

BAB V

Dokumen terkait