HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Penelitian
4.2.4 Pengujian Hipotesis
4.2.4.1 Uji Serempak (Uji F) Sebelum Stock Split
Uji Serempak (Uji F) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return) secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen (Bid-Ask Spread). Hasil Uji Serempak (Uji F) sebelum stock split dapat dilihat pada Tabel 4.15:
Tabel 4.15
Uji Simultan (Uji F) Sebelum Stock Split ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 52.308 3 17.436 40.273 .000a
Residual 45.892 106 .433
Total 98.200 109
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 52.308 3 17.436 40.273 .000a
Residual 45.892 106 .433
Total 98.200 109
a. Predictors: (Constant), Ln_Varian_Return, Ln_Volume_Perdagangan, Ln_Harga_Saham b. Dependent Variable: Ln_Bid_Ask_Spread
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 40,273 dan nilai Ftabel pada alpha 5% dengan df1=k-1=3 dan df2=n-k= 107 adalah sebesar 2,69 maka terlihat bahwa nilai Fhitung(40,273) > Ftabel (2,69), dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka Ha diterima atau H0 ditolak. Artinya, secara serempak harga saham, volume perdagangan, dan varian return berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread sebelum stock split.
4.2.4.2 Uji Serempak (Uji F) Sesudah Stock Split
Uji Serempak (Uji F) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return) secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen (Bid-Ask Spread). Hasil Uji Serempak (Uji F) sesudah stock split dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut:
Tabel 4.16
Uji Simultan (Uji F) Sesudah Stock Split ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 37.540 3 12.513 47.004 .000a
Residual 28.220 106 .266
Total 65.760 109
a. Predictors: (Constant), Ln_Varian_Retur, Ln_Harga_Saham, Ln_Volume_Perdagangan b. Dependent Variable: Ln_Bid_Ask_Spread
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 47,004 dan nilai Ftabel pada alpha 5% dengan df1=k-1= 3 dan df2=n-k= 107 adalah sebesar 2,69 maka terlihat bahwa nilai Fhitung (47,004) > Ftabel (2,69), dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka Ha diterima atau H0 ditolak. Artinya, secara serempak harga saham, volume perdagangan, dan varian return berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread sesudah stock split.
4.2.4.3 Uji Parsial (Uji t) Sebelum Stock Split.
Uji Signifikansi Parsial (Uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial atau individual terhadap variabel dependen.
Tabel 4.17
Uji Parsial (Uji t) Sebelum Stock Split. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.530 .420 3.644 .000
Ln_Harga_Saham -.240 .051 -.331 -4.745 .000 .905 1.105
Ln_Volume_Perdagangan -.210 .023 -.642 -9.284 .000 .923 1.083
Ln_Varian_Return .010 .055 .013 .184 .855 .847 1.180
a. Dependent Variable: Ln_Bid_Ask_Spread
Berdasarkan Tabel 4.17 Uji Parsial (Uji t) dapat dijelaskan bahwa:
1. Pengujian harga saham (X1) terhadap bid-ask spread (Y) memiliki nilai -thitung-4,745 < -ttabel-1,662 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05., maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya, secara parsial harga saham berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread (Y).
2. Pengujian volume perdagangan (X2) terhadap bid-ask spread (Y) memiliki nilai -thitung-9,284 < -ttabel-1,662 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,000 < 0,05., maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya secara parsial volume perdagangan berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread (Y).
3. Pengujian varian return (X3) terhadap bid-ask spread (Y) memiliki nilai thitung0,184 < ttabel1,662 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,855 > 0,05., maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya secara parsial varian return tidak berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread (Y).
4.2.4.4 Uji Parsial (Uji t) Sesudah Stock Split.
Uji Signifikansi Parsial (Uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial atau individual terhadap variabel dependen.
Tabel 4.18
Uji Parsial (Uji t) Sesudah Stock Split Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.295 .348 6.603 .000
Ln_Harga_Saham -.315 .044 -.459 -7.107 .000 .970 1.031
Ln_Volume_Perdagangan -.161 .020 -.529 -8.136 .000 .957 1.045
Ln_Varian_Retur .107 .051 .135 2.095 .039 .975 1.026
a. Dependent Variable: Ln_Bid_Ask_Spread
Berdasarkan Tabel 4.18 Uji Parsial (Uji t) dapat dijelaskan bahwa:
1. Pengujian harga saham (X1) terhadap bid-ask spread (Y) memiliki nilai
-thitung -7107 < -ttabel-1,662 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05., maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya secara parsial harga saham berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread (Y).
2. Pengujian volume perdagangan (X2) terhadap bid-ask spread (Y) memiliki nilai -thitung-8,136 < -ttabel-1,662 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05., maka Ha diterima dan H0 ditolak. Artinya secara parsial volume perdagangan berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread (Y).
3. Pengujian varian return (X3) terhadap bid-ask spread (Y) memiliki nilai thitung2,095 > ttabel1,662 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,039 < 0,05., maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya secara parsial varian return tidak berpengaruh signifikan terhadap bid-ask spread (Y).
4.2.4.5 Uji Koefisien Determinasi (R2) Sebelum Stock Split
Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui kemampuan variabel harga saham, volume perdagangan dan varian return, menjelaskan variabel bid-ask spread melalui koefisien determinasi (R²). Hasil Uji Koefisien Determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut:
Tabel 4.19
Koefisien Determinasi (R2) Sebelum Stock Split Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .730a .533 .519 .65799 1.943
a. Predictors: (Constant), Ln_Varian_Return, Ln_Volume_Perdagangan, Ln_Harga_Saham
b. Dependent Variable: Ln_Bid_Ask_Spread
Dari hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) pada Tabel 4.19 diperoleh nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,519. Hal ini berarti 51,% bid-ask spread dapat dijelaskan oleh harga saham, volume perdagangan, dan varian return, sedangkan sisanya sebesar 48,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
4.2.4.6 Uji Koefisien Determinasi (R2) Sesudah Stock Split
Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui kemampuan variabel harga saham, volume perdagangan dan varian return, menjelaskan
variabel bid-ask spread sesudah stock split melalui koefisien determinasi (R²). Hasil Uji Koefisien Determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.20
Koefisien Determinasi (R2) Sesudah Stock Split Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .756a .571 .559 .51597 1.957
a. Predictors: (Constant), Ln_Varian_Retur, Ln_Harga_Saham, Ln_Volume_Perdagangan b. Dependent Variable: Ln_Bid_Ask_Spread
Dari hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) pada Tabel 4.20 diperoleh nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,559. Hal ini berarti 55,9% bid-ask spread dapat dijelaskan oleh harga saham, volume perdagangan, dan varian return, sedangkan sisanya sebesar 44,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
4.2.4.7 Uji Beda Paired Sample T Test
Uji Paired Sample T Test digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata bid-ask 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah stock split. Hasil uji beda paired Sample T Test dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.21
Deskriptif Paired Samples Statistik Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum_Stock_Split 2.06470165 110 1.860624960 .177403629
Sesudah_Stock_Split 2.40407474 110 2.960662900 .282288131
Pada Tabel 4.21 Deskriptif paired samples T Test terlihat bahwa jumlah pengamatan sebelum stock split sebanyak 110 data (N) dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 2,06470165. Jumlah pengamatan sesudah stock split sebanyak 110 data(N) dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 2,40407474. Dengan demikian,
terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) bid-ask spread sesudah stock split lebih tinggi dibanding nilai rata-rata bid-ask spread sebelum stock split.
Tabel 4.22
Hasil Uji Paired Samples T Test
Paired Samples Test Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error
Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Sebelum_Stock_Split - Sesudah_Stock_Split -.339373082 2.433180658 .231994673 -.799178982 .120432818 -1.463 109 .146
Hasil Uji beda Paired Sample T Test pada Tabel 4.22 terlihat bahwa nilai thitung-1,463 < ttabel1,662 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,146 > 0,05. Dengan demikian, tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata bid-ask spread 5 (lima) hari sebelum dengan nilai rata-rata bid-ask spread 5 (lima) hari sesudah stock split.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Harga Saham, Volume Perdagangan, dan Varian Return