• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Instrumen Penelitian

3. Pengujian Hipotesis

Setelah data Profesionalisme Guru terhadap karakter siswa kelas X di madrasah Aliyah muhammadiyah cabang mamajang kota Makassar berhasil dikumpulkan dan dilakukan uji persyaratan analisis, kemudian data diolah dengan menggunakan teknik analisis data untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh

Profesionalisme Guru terhadap karakter siswa kelas X di madrasah Aliyah muhammadiyah cabang mamajang kota Makassar, yang nantinya dapat dilakukan sebagai langkah pembuktian hipotesis dalam penelitian ini.

Untuk lebih jelasnya maka langkah selanjutnya adalah memasukkan hasil perhitungan distribusi frekuensi ke dalam tabel persiapan yang nantinya untuk menentukan frekuensi yang diperoleh (๐‘“0) dan nantinya dapat digunakan untuk mencari frekuensi yang diharapkan (๐‘“โ„Ž) dan harga Chi Kuadrat (๐‘ฅ2).

a) Tabel kerja data Profesionalisme Guru (Terlampir pada tabel 4.11)

Berdasarkan angket Profesionalisme Guru diperoleh nilai tertinggi 30 dan nilai terendah 17, maka data dianalisis untuk mencari nilai baik, cukup dan kurang dari Profesionalisme Guru dengan terlebih dahulu mencari nilai mean (ยต) dan

๐‘–๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ : skor maksimun item ๐‘–๐‘š๐‘–๐‘› : skor minimum item

Setelah mengetahui nilai mean dan standar deviasi dari hasil angket Profesionalisme Guru, kemudian mencari kategori baik, cukup, dan kurang. Untuk mencari skor kategori diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

a. Baik

= 20 + 4

= 24

b. Cukup

= Mean โ€“

= 20 โ€“

c. Kurang

= X < Mean โ€“ 1.sd

= X < 20- 1.4

= X < 16

Setelah diketahui nilai kategori baik, cukup, dan kurang kemudian mencari persentase dengan rumus:

P= ๐‘“

๐‘ . 100%

Keterangan:

P = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah subjek

Analisis hasil persentase angkat Profesionalisme Guru dijelaskan dalam tabel frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Hasil Angket Tentang Profesionalisme Guru Kategori Normal Frekuensi Persentase

Baik 24 31 77,5%

Cukup 9 22,5%

Kurang X < 16 0 0

TOTAL 40 100%

Sumber: Distribusi Frekuensi Hasil Angket Tentang Profesionalisme Guru Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa 40 siswa yang menjadi sampel penelitian. 31 siswa atau 77,5% siswa menjawab bahwa Profesionalisme Guru dalam kategori baik, dan sebanyak 9 siswa atau 22,5%

siswa menjawab bahwa Profesionalisme Guru dalam kategori cukup. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa Profesionalisme Guru dapat dikatakan dalam kategori baik, karena diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab dalam kategori cukup yaitu sebanyak 31 siswa atau 77,5%.

b) Tabel kerja karakter siswa di Madrasah Aliyah Muhammadiyah cabang Mamajang Kota Makassar ( Terlampir pada tabel 4.13)

Berdasarkan angket karakter siswa diperoleh nilai tertinggi 30 dan nilai terendah 17, maka data dianalisis untuk mencari nilai baik, cukup dan kurang dari

karakter siswa dengan terlebih dahulu mencari nilai mean (ยต) dan standar devisian ) dengan rumus sebagai berikut:

ยต = 1

Menghitung standar deviasi ( hipotetik dengan rumus :

1

Setelah mengetahui nilai mean dan standar deviasi dari hasil angket karakter siswa, kemudian mencari kategori baik, cukup, dan kurang. Untuk mencari skor kategori diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:

a. Baik

= X < 20- 1.4

= X < 16

Setelah diketahui nilai kategori baik, cukup, dan kurang kemudian mencari persentase dengan rumus:

P= ๐‘“

๐‘ . 100%

Keterangan:

P = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah subjek

Analisis hasil persentase angkat karakter siswa dijelaskan dalam tabel frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.13

Distribusi Frekuensi Hasil Angket Tentang Profesionalisme Guru terhadap karakter siswa kelas X di Madrasah aliyah Muhammadiyah Cabang

Mamajang kota Makassar

Kategori Normal Frekuensi Persentase

Baik 24 31 77,5%

Cukup 9 22,5%

Kurang X < 16 0 0%

TOTAL 40 100%

Sumber: Distribusi Frekuensi Hasil Angket Tentang Profesionalisme Guru terhadap karakter siswa kelas X di madrasah aliyah muhammadiyah cabang mamajang kota Makassar.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa 40 siswa yang menjadi sampel penelitian 31 siswa atau 77,5% siswa menjawab bahwa karakter siswa dalam kategori baik, dan sebanyak 9 siswa atau 22,5% siswa menjawab bahwa karakter siswa dalam kategori cukup. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa karakter siswa dapat dikatakan dalam kategori baik karena diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab dalam kategori cukup yaitu sebanyak 31 siswa atau 77,5%.

Tabel 4.14

Tabel Silang Antara Profesionalisme Guru terhadap karakter siswa kelas X di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Cabang Mamajang kota Makassar

Karakter Siswa Baik Cukup kurang Total

baik 29 2 0 31

cukup 2 7 0 9

kurang 0 0 0 0

Total 31 9 0 40

Profesionalisme Guru

Sumber: Tabel Silang Antara Profesionalisme Guru Terhadap Karakter Siswa Kelas X Di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Cabang Mamajang Kota Makassar

Tabel 4.15

Kerja untuk menghitung ๐’™๐Ÿ antara Profesionalisme Guru terhadap karakter siswa kelas X di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Cabang Mamajang Kota

Makassar

No

Sumber: Kerja untuk menghitung ๐‘ฅ2 antara Pengaruh Profesionalisme Guru terhadap karakter siswa kelas X di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Cabang M Mamajang kota Makassar.

Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh hasil Chi Kuadrat hitung (๐‘ฅ2 ๐‘–๐‘ก) adalah sebesar 10,4. Untuk mengetahui harga Chi Kuadrat tabel (๐‘ฅ2๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™) maka terlebih dahulu harus diketahui degrees of freedom (df) atau drajat kebebasan (db) yaitu dengan rumus df (r-1) (c-1).

df atau db = (r-1)(c-1) = (3-1) (3-1) = (2) (2) = 4

Menggunakan df atau db sebesar 4 diperoleh harga Chi Kuadrat (๐‘ฅ2๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™) pada taraf signifikansi 5% atau 0,05 sebesar 6 dengan demikian berarti harga Chi Kuadrat hitung (๐‘ฅ2 ๐‘–๐‘ก) sebesar 10,4 lebih besar dari Chi Kuadrat tabel (๐‘ฅ2๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™) pada taraf signifikan 5% atau 0,05 pada df = 4, oleh karena itu peneliti Ho ditolak. Jadi, Ha diterima sehingga peneliti dapat simpulkan bahwa ada pengaruh Profesionalisme Guru terhadap karakter siswa.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor yang satu dengan yang lainnya, maka digunakan Koefisien Kontingensi yang dilambangkan dengan

C, dengan rumus sebagai berikut:

C= ๏ฟฝ๐‘ฅยฒ+๐‘›๐‘ฅยฒ

C= ๏ฟฝ10,4 +4010,4

= ๏ฟฝ10,450,4

= 0,2063

= 0,454

Agar Koefisien Kontingensi dapat dipakai untuk memperoleh drajat asosiasi antara faktor, maka harga Koefisien Kontingensi ini perlu dibandingkan dengan Koefisien Kontingensi maksimun yang bisa terjadi . Harga maksimun dihitung dengan rumus sebagai berikut:

๐ถ๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ= ๏ฟฝ๐‘šโˆ’1๐‘š

Dimana m adalah harga maksimun antara baris dan kolom, dalam perhitungan diatas daftar Koefisien Kontingensi terdiri dari 3 baris dan 3 kolom sehingga:

๐ถ๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ= ๏ฟฝ3โˆ’13

= ๏ฟฝ23

= 0,816

Semakin dekat dengan harga ๐ถ๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ semakin besar drajat asosiasinya, dengan kata lain bahwa faktor yang satu berkaitan dengan faktor yang lain. Perhitungan tersebut diperoleh harga C= 0,454 dengan ๐ถ๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ= 0,816, kemudian diliat tabel

Koefisien Kontingensi maksimun yaitu ada keterkaitan yang erat atau pada kriteria tinggi dengan persentase sebagai berikut:

KK= ๐ถโ„Ž๐‘–๐‘ก๐‘ข๐‘›๐‘”

๐ถ๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ ๐‘ฅ 100%

= 0,454

0,816๐‘ฅ 100%

= 55,63

Dari perhitungan diatas perbandingan ๐ถโ„Ž๐‘–๐‘ก= 0,454 dengan ๐ถ๐‘š๐‘Ž๐‘ฅ= 0,816 yang kemudian dilihat pada tabel KK dari hasil konsultasi dengan tabel KK, diperoleh hasil bahwa hubungan kedua variabel berada pada kriteia sedang. Hal ini membuktikan bahwa terdapat Pengaruh Profesionalisme Guru terhadap karakter siswa kelas X di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Cabang Mamajang kota Makassar.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil frekuensi angket penelitian yang terdiri dari 16 item pertanyaan untuk Pengaruh Profesionalisme Guru (Variabel X) dan Karakter Siswa (Variabel Y), dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang.Dari hasil frekuensi angket tersebut, diketahui bahwa pada pertanyaan Apakah mata pelajaran yang diajarkan menimbulkan minat belajar?Diketahui frekuensi 20 siswa yang menjawab selalu dan 15 siswa yang menjawab sering.Ini menunjukan bahwa guru mampu memahami karakter belajar siswa.

Apakah Cara mengajar guru senantiasa anda sukai ?Diketahui frekuensi 19 siswa yang menjawab selalu dan 14 siswa yang menjawab sering. Dari hasil

frekuensi ini bisa kita ketahui bahwa guru secara professional mampu mengalihkan perhatian siswa disaat proses belajar mengajar.

Guru anda sebelum menutup matapelajaran melakukan efaluasi tentang materi yang telah dipelajari ?Diketahui frekuensi 14 siswa yang menjawab sering dan 2 siswa yang menjawab kadang-kadang. Dari frekuensi tersebut bisa kita ketahui bahwa Guru tidak selalu disetiap pertemuan memberikan evaluasi.

Apakah anda Merasah bosan,jenuh atau tidak betah mengikuti matapelajaran yang diajarkan ? Diketahui frekuensi 13 siswa yang menjawab kadang-kadang dan 20 siswa yang menjawab tidak perna.Hasil frekuensi ini menunjukan bahwa secara professional guru mampu memberikan matapelajaran sesui minat dan bakat dari setiap siswa.

Apakah guru mengajak anda untuk sholat berjamaah?Diketahui frekuensi 22 siswa yang menjawab selalu dan 2 siswa yang menjawab sering.Ini menunjukan bahwa guru mampu membina dan mendidik karakter siswa agar dapat mengatur waktu dengan tepat.

Apakah guru anda mengucapkan salam pada saat memulai mengajar.?Diketahui frekuensi 17 siswa yang menjawab selalu dan 16 siswa yang menjawab sering. Dari hasil frekuensi tersebut dapat kita ketahui bahwa sebagaimana umat yang beriman dan bertakwa,guru secara professional mengajak atau membina agar selalu mengucapkan salam ketika saat memulai/mengakhiri.

Guru anda berpenampilan menarik (Berpakayan rapi dan sopan) ketika ia sedang mengajar ?Diketahui frekuensi 26 siswa yang menjawab selalu dan 10

siswa yang menjawab sering.Dapat kita ketahui bahwa hasil frekuensi tersebut menunjukan bahwa guru adalah cerminan bagi setiap siswa.

Guru anda selalu datang kesiangan ( tidak tepat waktu) ketika jam mengajarpada tempatnya? Diketahui frekuensi 19 siswa yang menjawab tidak perna dan 16 siswa yang menjawab kadang-kadang. Dari hasil frekuensi tersebut dapat kita ketahui bahwa secara professional ia menjalankan tugasnya sebagai seorang guru yang professional. Dan juga iasecara tidak lansung ia memberikan contoh kepada siswa mengenai disiplin waktu.

Apakah anda berpakayan rapi datang ke sekolah ?Diketahui frekuensi 20 siswa yang menjawab selalu dan 15 siswa yang menjawab sering. Diketahui bahwa frekuensi tersebut menjawab bahwa siswa selalu berpakayan rapi mengikuti kegiatan belajar mengajar.Olehnya itu dapat peneliti simpulkan bahwa secara professional,guru mampu membina karakter siswa melalui gaya atau layaknya berpayan sebagai seorang pelajar.

Apakah anda sering datang terlambat (tiak tepat waktu)?Diketahui frekuensi 19 siswa yang menjawab tidak perna dan 14 siswa yang menjawab kadang-kadang. Dapat kita ketahui dari frekuensi tersebut bahwa lebih banyak yang menjawab selalu,artinya siswa selalu datang tepat waktu.

Apakah anda sering bolos sekolah?Diketahui frekuensi 22 siswa yang menjawab tidak perna dan 14 siswa yang menjawab kadang.Dari hasil frekuensi tersebut bahwa secara professional guru mampu membentuk karakter siswa menyangkut kedisiplinan waktu.

Apakah anda bermain ketika proses belajar berlangsung ?Diketahui frekuensi 20 siswa yang menjawab tidak perna dan 13 siswa yang menjawab kadang. Dapat kita ketahui dari hasil frekuensi tersebut bahwa siswa selalu mengikuti apa yang menjadi prosedur yang ditentukan oleh gurunya.

Apakah anda berpakaian rapi ke sekolah ?Diketahui frekuensi 20 siswa yang menjawab selalu dan 15 siswa yang menjawab kadang-kadang.Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa secara professional guru mampu membentuk karakter siswa melalui segi penampilan.

Apakah anda sering keluar masuk ketika proses belajar berlangsung?

Diketahui frekuensi 17 siswa yang menjawab tidak perna dan 16 siswa yang menjawab kadang-kadang.

Apakah anda sholat tepat waktu? Diketahui frekuensi 20 siswa yang menjawab selalu dan 15 siswa yang menjawab sering

Apakah anda mengantuk ketika proses belajar berlangsung ?Diketahui frekuensi 20 siswa yang menjawab selalu dan 15 siswa yang menjawab sering.

Dari hasil frekuensi tersebut dapat kita simpulkan bahwa siswa secara professional dapat mengikuti proses belajar mengajar yang sedang berlansung.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi Profesionalisme guru dapat diketahui bahwa 40 siswa yang menjadi sampel penelitian 31 siswa atau 77,5%

siswa menjawab bahwa Profesionalisme Guru dalam kategori baik, dan sebanyak 9 siswa atau 22,5% siswa menjawab bahwa Profesionalisme Guru dalam kategori cukup. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa Profesionalisme Guru dapat

dikatakan dalam kategori baik karena diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab dalam kategori cukup yaitu sebanyak 31 siswa atau 77,5%

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi karakter siswa dapat diketahui bahwa 40 siswa yang menjadi sampel penelitian 31 siswa atau 77,5% siswa menjawab bahwa karakter siswa dalam kategori baik, dan sebanyak 9 siswa atau 22,5% siswa menjawab bahwa karakter siswa dalam kategori cukup. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa karakter siswa dapat dikatakan dalam kategori baik karena diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab dalam kategori cukup yaitu sebanyak 31 siswa atau 77,5%.

Kemudian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah peneliti kumpulkan dalam penelitian ini, selanjutnya penulis menginterpretasikan hasil Chi Kuadrat dengan harga Chi Kuadrat tabel untuk menguji hipotesis penulis sebelumnya yaitu ada pengaruh Profesionalisme Guru terhadap karakter siswa kelas X di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Cabang Mamajang Kota Makassar.

Dari perhitungan tersebut dengan menggunakan df atau db sebesar 4 diperoleh harga Chi Kuadrat (๐‘ฅ2๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™) pada taraf signifikansi 5% atau 0,05 sebesar 6 dengan demikian berarti harga Chi Kuadrat hitung (๐‘ฅ2 ๐‘–๐‘ก) sebesar 10,4 lebih besar dari Chi Kuadrat tabel (๐‘ฅ2๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™) pada taraf signifikan 5% atau 0,05 pada df = 4, oleh karena itu penulis Ho ditolak. Jadi, Ha diterima sehingga peneliti dapat simpulkan bahwa ada Pengaruh Profesionalisme Guru terhadap karakter siswa kelas X di Madrasah Aliyah Muhammadiyah Cabang Mamajang Kota Makassar. Dengan adanya pengaruh profesionalisme guru terhadap karakter

siswa, hendaknya guru selalu menunjukkan profesionalitas dan mencerminkan perilaku yang baik sebagai tenaga pendidik.

72

Berdasarkan analisis data yang peneliti lakukan yaitu mengenai Pengaruh Profesionalisme Guru terhadap Karakter siswa kelas X Madrasah Aliyah Muhammadiya cabang Mamajang kota Makassar diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi profesionalisme guru dapat diketahui bahwa 40 siswa yang menjadi sampel penelitian 31 siswa atau 77,5% siswa menjawab bahwa Profesionalisme Guru dalam kategori baik, dan sebanyak 9 siswa atau 22,5% siswa menjawab bahwa Profesionalisme Guru dalam kategori cukup. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa Profesionalisme Guru dapat dikatakan dalam kategori baik karena diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab dalam kategori cukup yaitu sebanyak 31 siswa atau 77,5%

2. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi karakter siswa dapat diketahui bahwa 40 siswa yang menjadi sampel penelitian 31 siswa atau 77,5% siswa menjawab bahwa karakter siswa dalam kategori baik, dan sebanyak 9 siswa atau 22,5%

siswa menjawab bahwa karakter siswa dalam kategori cukup. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa karakter siswa dapat dikatakan dalam kategori baik karena diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab dalam kategori cukup yaitu sebanyak 31 siswa atau 77,5%.

Dari perhitungan tersebut dengan menggunakan df atau db sebesar 4 diperoleh harga Chi Kuadrat (๐‘ฅ2๐‘ก๐‘Ž๐‘๐‘’๐‘™) pada taraf signifikansi 5% atau 0,05

sebesar 6 dengan demikian berarti harga Chi Kuadrat hitung (๐‘ฅ2

74

Dokumen terkait