• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUMLAH RESPONDEN

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji Signifikansi Simultan (Uji F) bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel bebas (budaya organisasi dan motivasi) secara simultan terhadap variabel terikat (kinerja).

Tabel 4.12

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 177.394 2 88.697 15.232 .000a

Residual 320.261 55 5.823

Total 497.655 57

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Budaya Organisasi

b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Tabel 4.12 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 15,232 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95%

(α = 0,05) adalah 3,16. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh variabel bebas (budaya organisasi dan motivasi) secara serempak adalah signifikan terhadap kinerja karyawan JNE Jl. Suka Sopan Johor kota Medan.

4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah budaya organisasi dan motivasi secara parsial apakah masing-masing berpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan JNE Jl. Suka Sopan Johor kota Medan.

Tabel 4.13

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 14.412 3.281 4.393 .000 Budaya Organisasi .244 .116 .264 2.108 .040 Motivasi .459 .138 .418 3.331 .002

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa :

1. Variabel budaya organisasi berpengaruh secara positif dansignifikan terhadap kinerja, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,040) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,108) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,00404) artinya jika variabel budaya organisasi ditingkatkan makakinerja karyawan JNE Jl. Suka Sopan Johor kota Medan akan meningkat sebesar 0,244

2. Variabel motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,002) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (3,331) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,00404) artinya jika variabel motivasi ditingkatkan maka kinerja karyawan JNE Jl. Suka Sopan Johor kota Medan akan meningkat sebesar 0,459.

4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (budaya organisasi dan motivasi) terhadap variabel terikat (kinerja kerja). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .597a .356 .333 2.41307

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Budaya Organisasi

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.597 sama dengan 59,7 % berarti hubungan antara variabel budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan JNE Jl. Suka Sopan Johor kota Medanedan. sebesar 59,7 % artinya hubungannya kurang erat.

2. Nilai Adjusted R Square0.333 berarti 33,3% kinerja karyawan JNE Jl. Suka Sopan Johor kota Medan dapat di jelaskan oleh variabel budaya organisasi dan motivasi. Sedangkan sisanya 66,7 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor selain yang diteliti dalam penelitian ini seperti kompensasi, pengembangan karir dan sebagainya. 3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi.

Nilai Standard Error of the Estimate2,41307

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja

Menurut Robbins (2008:99), budaya organisasi yang disosialisasikan dengan komunikasi yang baik akan dapat menemukan kekuatan menyeluruh organisasi, kinerja dan daya saing dalam jangka panjang.Menurut Djokosusanto (2003:42) adanya keterkaitan hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan yang dapat dijelaskan dalam model diagnosis budaya organisasi yang menyatakan bahwa semakin baik kualitas faktor – faktor budaya organisasi, maka semakin baik

pula kinerja karyawan. Dengan budaya organisasi akan memudahkan karyawan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan, dan membantu karyawan untuk mengetahui tindakan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam perusahaan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut sebagai pedoman karyawan untuk berperilaku yang dapat dijalankan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.

Berdasarkan Uji-tvariabel budaya organisasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan JNE Jl. Suka Sopan Johor kota Medan. Pernyataan mengenai budaya organisasi yang mendapat tanggapan cenderung setuju yang paling dominan (86,2% responden) adalah “Saya mampu untuk mengetahui bagaimana mengatur yang sulit diatur” hal ini menjukan mayoritas responden memiliki kemampuan dalam menyesaikan suatu pekerjan dengan baik. Budaya Organisasi bisa menciptakan situasi yang dapat mendorong karyawan agar meningkatkan kinerja yang mereka miliki. Karena dengan adanya suatu budaya organisasi yang baik dan terarah dapat menjalankan pekerjaan dengan runtun dengan hasil yang maksimal. Tanpa adanya budaya organisasi yang diterapkan pada suatu organisasi atau perusahaan, maka akan sangat sulit organisasi atau perusahaan tersebut mencapai tujuan yang diinginkan.

Hasil penelitian ini didukung oleh Mahmuda (2014) yang menyatakan budaya oganisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada LKMS jaringan Muamalat Center Indonesia Wilayah DIY. Penelitian yang dilakukan oleh Adi dan Toto (2012) juga menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada pabrik minyak kayu putih (PMKP)

4.6.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja

Menurut Rivai (2004: 455) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.Sejalan dengan pernyataan ini, Handoko (2003:252), mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yangmendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.Menurut Hasibuan (2005:143) Motivasi adalah pemberian daya penggerak yangmenciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Berdasarkan Uji-tvariabel motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan JNE Jl. Suka Sopan Johor kota Medan. Pernyataan mengenai motivasi yang mendapat tanggapan cenderung setuju yang paling dominan (86,2% responden) adalah “Saya memiliki komunikasi yang baik dengan atasan”. Kinerja seseorang dapat dilihat dan diamati melalui hasil kerja yang telah dihasilkan oleh seseorang dalam organisasi atau perusahaan. Untuk mencapai kerja yang maksimal ataupun yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pimpinan organisasi/perusahaan,maka harus diperhatikan juga faktor-faktor yang mendukung untuk tercapainya hasil kerja yang memuaskan dari para anggota organisasi,sebab hal ini nantinya akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai oleh anggota organisasi itu sendiri.karena terkadang seorang pimpinan organisasi / perusahaan hanya ingin anggotanya bekerja lebih giat lagi tanpa memperdulikan ataupun memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari karyawan /anggotanya itu sendiri.Berdasarkan hasil tanggan responden terhadap pernyataan pada variable motivasi menujukan mayoritas responden menyatakan mereka sudah memiliki

hubungan yang baik dengan atasan. Hubungan baik pimpinan dengan karyawan menimbulkan pengaruh yang baik bagi semua pihak yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari masing-masing karyawan.

Hasil penelitian ini didukung oleh Cahya (2013) yang menyatakan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada kantor PDAM Surakarta. Penelitian yang dilakukan Ellien (2009) juga menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah.

BAB V

Dokumen terkait