• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pengujian Hipotesis

3. Pengujian Hipotesis Kemampuan Kerjasama dan

a. Pengujian Hipotesis Prestasi Belajar

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dengan uji t (t test) apabila data berdistribusi normal, sedangkan apabila uji normalitas tidak terpenuhi akan digunakan Uji Mann-Whitney U. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan terhadap prestasi belajar siswa. Uji hipotesis dilakukan terhadap data hasil posttest yang diberikan setelah mendapat

85

perlakuan. Ada tidaknya pengaruh dapat dilihat dari nilai akhir prestasi belajar siswa dari kedua kelas.

Perumusan hipotesis statistik untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dituliskan sebagai berikut:

H0 : µ1 = µ2

Ha: µ1 ≠ µ2 Keterangan:

µ1 : rata-rata prestasi belajar siswa di kelas kontrol

µ2 : rata-rata prestasi belajar siswa di kelas eksperimen Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

H0 : tidak ada pengaruh antara penggunaan model pembelajaran cooperative

tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD N Progowati pada mata pelajaran PKN.

Ha : ada pengaruh antara penggunaan model pembelajaran cooperative tipe

Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SD N Progowati pada mata pelajaran PKN.

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas > 0,05, maka artinya tidak ada pengaruh Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa. Namun, jika nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas < 0,05 maka ada pengaruh Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa.

86

b. Pengujian hipotesis untuk nilai sikap kerjasama

Pengujian hipotesis tentang kerjasama dilakukan dengan melihat hasil analisis kuesioner kerjasama dan mengukur total skor dari lembar observasi. Analisis yang digunakan untuk menganalisis data kuesioner dalam penelitian ini adalah analisis dengan uji t ( t-test) apabila data berdistribusi normal, sedangkan apabila uji normalitas tidak terpenuhi akan digunakan Uji Mann-Whitney U. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan terhadap kemampuan kerjasama siswa.

Perumusan hipotesis statistik untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dituliskan sebagai berikut:

H0 : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2 Keterangan:

µ1 : rata-rata nilai kemampuan kerjasama siswa di kelas kontrol

µ2 : rata-rata nilai kemampuan kerjasama siswa di kelas eksperimen

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

H0 : tidak ada pengaruh antara penggunaan model pembelajaran cooperative

tipe Jigsaw terhadap kemampuan kerjasama siswa kelas IV SD N Progowati pada mata pelajaran PKN.

Ha : ada pengaruh antara penggunaan model pembelajaran cooperative tipe

Jigsaw terhadap kemampuan kerjasama siswa kelas IV SD N Progowati pada mata pelajaran PKN.

87

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas > 0,05, maka artinya tidak ada pengaruh Jigsaw terhadap kemampuan kerjasama siswa. Namun, jika nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas < 0,05 maka ada pengaruh Jigsaw terhadap kemampuan kerjasama siswa.

c. Pengujian hipotesis untuk nilai prestasi belajar dan kemampuan kerjasama Pengujian hipotesis tentang prestasi belajar sekaligus kemampuan kerjasama dilakukan dengan menggunakan MANOVA. Uji tersebut dilakukan terhadap data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol serta data kuesioner akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum dilakukan analisisi menggunakan MANOVA, data di analisis normalitas dan homogenitasnya.

Selanjutnya, analisis data terhadap prestasi belajar dan kemampuan kerjasama dilakukan untuk mengetahui hipotesis H0 ditolak atau diterima.

Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : tidak ada pengaruh antara penggunaan model pembelajaran cooperative

tipe Jigsaw terhadap kemampuan kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Progowati pada mata pelajaran PKN.

Ha : ada pengaruh antara penggunaan model pembelajaran cooperative tipe

Jigsaw terhadap kemampuan kerjasama dan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Progowati pada mata pelajaran PKN.

88

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas > 0,05, maka artinya tidak ada pengaruh Jigsaw terhadap kemampuan kerjasama dan prestasi belajar siswa. Namun, jika nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas < 0,05 maka ada pengaruh Jigsaw terhadap kemampuan kerjasama siswa dan prestasi belajar siswa.

89 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian tentang Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Jigsaw terhadap Kemampuan Kerjasama dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD N Progowati dilakukan di SD Negeri Progowati yang merupakan salah satu Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Magelang. SD N Progowati berada di dusun Paren Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Letak sekolah yang jauh dari keramaian dan dekat dengan alam dapat mendukung suasana belajar yang kondusif di sekolah ini.

a. Visi dan Misi Sekolah

Visi dari SD N Progowati adalah “Beriman, Bertaqwa, Berakhlak Mulia,

Mandiri, Berprestasi”. Misi sekolah antara lain:

1) membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agama di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat,

2) membimbing siswa agar memiliki akhlak mulia,

3) melaksanakan pembelajaran secara aktif, kreatif, inovatif, efektif dan rekreatif agar siswa berkembang optimal,

4) memotivasi siswa dalam menumbuhkembangkan potensinya secara mandiri, dan

90

5) menumbuhkembangkan kedisiplinan warga sekolah, semangat cinta tanah air dan budaya bangsa, rasa tanggung jawab, dan rasa kesetiakawanan sosial.

b. Kondisi Fisik Sekolah

Secara keseluruhan, SD N Progowati termasuk sekolah yang cukup luas. Kondisi fisik sekolah dilihat dari bangunan dan sarana prasarananya dapat dikatakan cukup baik dan memadai. Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di SD N Progowati antara lain:

1) Jumlah Kelas dan Siswa

Jumlah ruang kelas yang ada sebanyak 9 kelas dengan jumlah total siswa sebanyak 189 siswa.

2) Jumlah Guru dan Karyawan

Jumlah guru yang ada di SD N Progowati sebanyak 13 orang dengan guru yang berstatus PNS berjumlah 8 orang.berstatus sebagai guru tidak tetap. Kemudian jumlah karyawan yang ada di sekolah ini sebanyak 3 orang.

3) Ruang Perkantoran

Ruang perkantoran terdiri dari ruang tamu, ruang kepala sekolah dan ruang guru dan ruang Tata Usaha (TU).

4) Perpustakaan

Perpustakaan sekolah dilengkapi dengan rak-rak dan koleksi buku pelajaran, cerita bergambar dan dilengkapi dengan meja dan kursi untuk pengunjung perpustakaan.

91 5) Tempat Ibadah

Mushola di SD N Progowati ini tidak terlalu luas dan fasilitasnya juga kurang memadai. Hanya ada beberapa peralatan ibadah dan tempat wudhu juga masih minim.

6) Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang ada di SD ini cukup lengkap yang terdiri dari alat-alat peraga pembelajaran, LCD dan Proyektor, globe, peta besar dan lain-lain. Namun, media-media tersebut sangat jarang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

7) Kegiatan Ekstrakulikuler

Kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah ini adalah drum band, seni tari, taekwondo dan kegiatan pramukan yang wajib diikuti oleh semua siswa.

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Deskripsi data yang akan dipaparkan merupakan gambaran data yang dikumpulkan melalui kegiatan penelitan. Deskripsi data dilakukan untuk menyajikan data setiap variabel yang mendukung pembahasan dalam penelitian dan sebagai syarat untuk memasuki tahap pengambilan keputusan.

Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret – April 2017 di kelas IV A dan IV B SD Negeri Progowati. Jumlah responden di masing-masing kelas sebanyak 20 siswa kelas IV A dan 21 siswa kelas IV B. Kelas IV A digunakan sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas IV B digunakan sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapatkan perlakuan dengan menerapkan

92

model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw. Kelas kontrol adalah kelas yang tidak mendapatkan perlakuan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw tetapi menggunakan model pembelajaran ekspositori.

Data penelitian yang diperoleh berupa nilai pretest, posttest, kuesioner sebelum dan sesudah perlakuan dan hasil observasi kerjasama selama kegiatan pembelajaran. Data pretest diperoleh dari hasil tes kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dilakukan perlakuan. Kemudian, data posttest diperoleh dari hasil tes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah dilakukan perlakuan. Data hasil kuesioner diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi siswa sebelum dilakukan perlakuan dan sesudah dilakukan perlakuan. Selanjutnya, data observasi kerjasama siswa diperoleh dari hasil pengamatan observer selama kegiatan perlakuan berlagsung. Observasi dilakukan sebanyak satu kali oleh dua observer. Hasil data observasi digunakan untuk memperkuat data hasil kuesioner kerjasama yang telah diisi oleh siswa.

Hasil penelitian yang telah dilakukan kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi data sebagai berikut:

a. Deskripsi Data Kelompok Kontrol 1) Pretest

Nilai pretest diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan. Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi globalisasi. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan soal pretest kepada 21 siswa di kelas IV B. Distribusi frekuensi perolehan nilai pretest di kelas IV B sebagai kelas kontrol dapat dilihat dalam tabel berikut:

93

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Kontrol No Interval Nilai Frekuensi

1. 30 - 36 1 2. 37 - 43 2 3. 44 - 50 7 4. 51 - 57 4 5. 58 - 64 2 6. 65 - 71 5 2) Posttest

Nilai posttest diperoleh dari hasil tes yang diberikan setelah adanya perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori. Hasil posttest digunakan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan. Kegiatan posttest dilakukan dengan memberikan soal posttest kepada 21 siswa kelas IV B. Distribusi frekuensi perolehan nilai posttest kelas IV B sebagai kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol No Interval Nilai Frekuensi

1. 40 - 50 5 2. 51 - 61 1 3. 62 - 72 5 4. 73 - 83 2 5. 84 - 94 5 6. 95 - 105 3 3) Kuesioner

Data hasil kuesioner diperoleh dari pemberian kuesioner kepada siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Data hasil kuesioner ini terbagi menjadi dua yaitu data kuesioner awal dan data kuesioner akhir. Data kuesioner awal

94

digunakan untuk mengetahui kemampuan kerjasama siswa sebelum diberi perlakuan, sedangkan data kuesioner akhir digunakan untuk mengetahui kemampuan kerjasama siswa setelah diberikan perlakuan. Data kuesioner kelas kontrol diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada 21 siswa kelas IV B. Distribusi frekuensi perolehan hasil kuesioner awal kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Kuesioner Awal Kelas Kontrol No Interval Skor Frekuensi

1. 58 - 63 2 2. 64 - 69 3 3. 70 - 75 2 4. 76 - 81 6 5. 82 - 87 7 6. 88 - 93 1

Sementara itu, distribusi frekuensi perolehan hasil kuesioner akhir kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Kuesioner Akhir Kelas Kontrol

No Interval Skor f 1. 60 - 65 3 2. 66 - 71 3 3. 72 - 77 5 4. 78 - 83 2 5. 84 - 89 6 6. 90 - 95 2

95 b. Deskripsi Data Kelompok Eksperimen 1) Pretest

Nilai pretest diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw. Nilai pretest tersebut digunakan untuk mengetahui pemahaman awal siswa terhadap materi globalisasi. Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan soal pretest kepada 20 siswa kelas IV A. Distribusi frekuensi perolehan nilai pretest di kelas IV A sebagai kelas eksperimen dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 19. Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen No Interval Nilai Frekuensi

1. 40 - 45 3 2. 46 - 51 5 3. 52 - 57 7 4. 58 - 63 3 5. 64 - 69 - 6. 70 - 75 2 2) Posttest

Nilai posttest diperoleh dari hasil tes yang diberikan setelah adanya perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw. Hasil posttest digunakan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan. Kegiatan posttest dilakukan dengan memberikan soal posttest kepada 20 siswa kelas IV A. Distribusi frekuensi perolehan nilai posttest kelas IV A sebagai kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

96

Tabel 20. Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen No Interval Frekuensi 1. 65 - 70 3 2. 71 - 76 3 3. 77 - 82 3 4. 83 - 88 5 5. 89 - 94 2 6. 95 - 100 4 4) Kuesioner

Data hasil kuesioner diperoleh dari pemberian kuesioner kepada siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Data hasil kuesioner ini terbagi menjadi dua yaitu data kuesioner awal dan data kuesioner akhir. Data kuesioner awal digunakan untuk mengetahui kemampuan kerjasama siswa sebelum diberi perlakuan, sedangkan data kuesioner akhir digunakan untuk mengetahui kemampuan kerjasama siswa setelah diberikan perlakuan. Data kuesioner kelas eksperimen diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada 20 siswa kelas IV A. Distribusi frekuensi perolehan hasil kuesioner awal kelas IV A sebagai kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 21. Distribusi Frekuensi Kuesioner Awal Kelas Eksperimen No Interval Skor Frekuensi

1. 61 – 66 4 2. 67 72 2 3. 73 – 78 5 4. 79 – 84 3 5. 85 – 90 3 6. 91 – 96 3

97

Sementara itu, distribusi frekuensi perolehan hasil kuesioner akhir kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 22. Distribusi Frekuensi Kuesioner Akhir Kelas Eksperimen No Interval Skor Frekuensi

1. 76 - 83 1 2. 84 - 91 5 3. 92 - 99 4 4. 100 - 107 4 5. 108 - 115 5 6. 116 - 123 1

B.Pengujian Prasyarat Analisis 1. Analisis Data Hasil Pretest

Analisis data hasil pretest dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang telah dimiliki siswa terhadap materi yang akan diajarkan sebelum siswa menerima materi tersebut. Nilai hasil pretest kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol dianalisis dengan bantuan software SPSS 23. Hasil analisis tersebut ditampilkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 23. Nilai Hasil Pretest Kelas Kontrol

Nilai Frekuensi Presentase Presentase Kumulatif 30 1 4,76 4,76 40 2 9,52 14,28 45 4 19,05 33,33 50 3 14,29 47,62 55 4 19,05 66,66 60 2 9,52 76,19 65 2 9,52 85,71 70 3 14,29 100,00

98

Selanjutnya, nilai pretest kelas IV A sebagai kelompok eksperimen dianalisis dengan bantuan software SPPSS 23, ditampilkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 24. Nilai Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Nilai Frekuensi Presentase Presentase Kumulatif

40 1 5 5 45 2 10 15 50 5 25 40 55 7 35 75 60 3 15 90 70 1 5 95 75 1 5 100

Nilai hasil pretest siswa kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol selanjutnya dianalisa menggunakan software SPSS 23. Hasil analisa tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 25. Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol Jumlah Sampel 20 21 Rata-rata 54, 50 53,33 Median 55,00 55,00 Modus 55 45 Std. Deviation 8,095 10,992 Varian 65,526 120,833 Range 35 40 Minimum 40 30 Maximum 75 70 Jumlah Nilai 1090 1120

99

Berdasarkan tabel deskripsi data di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata, skor minimum dan maksimum. Perbedaan rata-rata kedua kelas cukup besar, maka penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan analisis statistik Uji Beda. Namun, sebelum dilakukan uji beda perlu diketahui normalitas sebaran nilai kedua kelompok. Sehingga, perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk menentukan teknik uji beda yang akan digunakan.

a. Uji Normalitas Data Pretest

Uji normalitas data pretest dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan sofware SPSS 23. Hasil pengujian tersebut telah dijabarkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 26. Hasil Uji Normalitas Data Pretest (Uji Kolmogorov-Smirnov) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Eksperimen Kontrol

N 20 21

Normal Parametersa,b Mean 54,50 53,33 Std. Deviation 8,095 10,992 Most Extreme Differences Absolute ,225 ,109 Positive ,225 ,109 Negative -,139 -,094 Test Statistic ,225 ,109

100

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai K-S untuk kelas eksperimen adalah 0,225 dengan nilai signifikansi 0,009. Nilai signifikansi kelas eksperimen lebih kecil dari taraf signifikansi (0,05), hal ini menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi secara normal. Kemudian untuk kelas kontrol nilai K-S adalah 0,109 dengan nilai signifikansi 0,200. Nilai signifikansi kelas kontrol lebih besar dari taraf signifikansi (0,05), hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi secara normal.

Berdasarkan hasil analisis tersebut terdapat data yang tidak berdistribusi secara normal yaitu data di kelas eksperimen, maka analisis selanjutnya dialihkan ke teknik analisis non parametrik. Dalam analisis non parametrik tidak dibutuhkan persyaratan apapun termasuk normalitas dan homogenitas, sehingga tidak perlu dilakukan pengujian homogenitas lebih lanjut. Teknik uji beda yang akan digunakan untuk menganalisis data pretest ini adalah teknik uji non parametrik Mann Whitney.

b. Uji Beda

Hasil uji data pretest menunjukkan bahwa data kelas eksperimen tidak berdistribusi secara normal. Oleh karena itu, uji beda data pretest dianalisis dengan teknik uji statistik non-parametrik Mann-Whitney karena syarat normalitas data tidak terpenuhi. Analisis uji Mann-Whitney dilakukan dengan bantuan software SPSS 23. Hasil uji Mann-Whitney dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

101

Tabel 27. Hasil Uji Beda Data Pretest (Uji Mann-Whitney) Test Statisticsa pretest Mann-Whitney U 196,000 Wilcoxon W 427,000 Z -,371 Asymp. Sig. (2- tailed) ,710

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,710. Nilai tersebut lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki perbedaan nilai rata-rata yang tidak signifikan. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa sebelum mendapat perlakuan kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama.

2. Analisis Data Hasil Posttest

Analisis data hasil posttest dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman yang telah dimiliki siswa terhadap materi yang akan diajarkan setelah siswa menerima perlakuan yaitu pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw untuk kelas eksperimen dan pembelajaran dengan model pembelajaran ekspositori untuk kelas kontrol. Nilai hasil posttest kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol dianalisis dengan bantuan software SPSS 23. Hasil analisis tersebut ditampilkan dalam tabel dan grafik sebagai berikut:

102

Tabel 28. Nilai Hasil Posttest Kelas Kontrol

Skor Frequency Percent

Valid Percent Cumulative Percent 40 1 4,8 4,8 4,8 45 3 14,3 14,3 19,0 50 1 4,8 4,8 23,8 55 1 4,8 4,8 28,6 60 1 4,8 4,8 33,3 65 2 9,5 9,5 42,9 70 2 9,5 9,5 52,4 75 1 4,8 4,8 57,1 80 1 4,8 4,8 61,9 85 4 19,0 19,0 81,0 90 4 19,0 19,0 100,0 Total 21 100,0 100,0

Selanjutnya, nilai posttest kelas IV A sebagai kelas eksperimen dianalisis dengan bantuan software SPSS 23, ditampilkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 29. Nilai Hasil Posttest Kelas Eksperimen Skor Frequency Percent Valid

Percent Cumulative Percent 65 2 10,0 10,0 10,0 70 1 5,0 5,0 15,0 75 3 15,0 15,0 30,0 80 3 15,0 15,0 45,0 85 5 25,0 25,0 70,0 90 2 10,0 10,0 80,0 95 3 15,0 15,0 95,0 100 1 5,0 5,0 100,0 Total 20 100,0 100,0

103

Nilai hasil posttest siswa kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol selanjutnya dianalisa menggunakan software SPSS 23. Hasil analisa tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 30. Deskripsi Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Eksperimen Kontrol Jumlah Sampel 20 21 Rata-rata 82,75 69,76 Median 85,00 70,00 Modus 85 85 Std. Deviation 9,931 17,570 Varian 98,618 308,690 Range 35 50 Minimum 65 40 Maximum 100 90 Jumlah Nilai 1655 1465

Berdasarkan tabel deskripsi data di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata, skor minimum dan maksimum. Perbedaan rata-rata kedua kelas cukup besar, maka penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan analisis statistik Uji Beda. Namun, sebelum dilakukan uji beda perlu diketahui normalitas sebaran nilai kedua kelompok. Sehingga, perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk menentukan teknik uji beda yang akan digunakan.

104 a. Uji Normalitas Data Posttest

Uji normalitas data posttest dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan sofware SPSS 23. Hasil pengujian tersebut telah dijabarkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 31. Hasil Uji Normalitas Data Posttest (Uji Kolmogorov-Smirnov) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Eksperimen Kontrol

N 20 21

Normal Parametersa,b Mean 82,75 69,76

Std. Deviation 9,931 17,570 Most Extreme Differences Absolute ,140 ,188 Positive ,110 ,125 Negative -,140 -,188 Test Statistic ,140 ,188

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,051c

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai K-S untuk kelas eksperimen adalah 0,140 dengan nilai signifikansi 0,200. Nilai signifikansi kelas eksperimen lebih besar dari taraf signifikansi (0,05), hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi secara normal. Kemudian untuk kelas kontrol nilai K-S adalah 0,188 dengan nilai signifikansi 0,051. Nilai signifikansi kelas kontrol lebih besar dari taraf signifikansi (0,05), hal ini menunjukkan bahwa data juga berdistribusi secara normal.

105 b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji Levene dengan bantuan software SPSS 23. Uji homogenitas digunakan untuk menguji variansi antar variabel. Jika hasil uji Levene signifikan pada taraf signifikansi atau lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa variabel memiliki variansi yang homogen, begitupun sebaliknya. Hasil analisis uji homogenitas nilai posttest disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 32. Hasil Uji Homogenitas Data Posttest (Uji Levene) Levene

Statistic df1 df2 Sig.

9,811 1 39 0,003

Hasil Uji Levene menunjukkan bahwa nilai F test sebesar 9,811 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,003. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa setiap kelompok memiliki variansi yang berbeda atau tidak homogen.

c. Uji Beda

Hasil uji normalitas dan homogenitas data posttest menunjukkan bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal namun tidak homogen. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji selanjutnya yaitu uji beda data posttest yang dianalisis dengan teknik uji statistik parametrik yaitu uji t (t test), karena syarat normalitas data terpenuhi. Analisis uji t dilakukan dengan bantuan software SPSS 23. Hasil uji t disajikan dalam tabel di bawah ini:

106

Tabel 33. Hasil Uji Beda Data Posttest (Uji t)

Kelas t df Sig. Kesimpulan

Eksperimen 2,894 39 0,006 Ada perbedaan Kontrol 2,931 31,891 0,006

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,006. Nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki perbedaan nilai rata-rata yang signifikan. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan.

3. Analisis Uji Gain Data Pretest dan Posttest

Uji gain merupakan analisis data yang dilakukan dengan mencari selisish nilai anatar pretest dan posttest. Pengujian tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum mendapat perlakuan dan sesudah mendapat perlakuan. Selain itu, analisis data yang didapatkan dari skor gain dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw yang telah diterapkan di kelas eksperimen dibandingkan dengan model pembelajaran ekspositori yang telah diterapkan di kelas kontrol. Hasil analisis uji gain dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

107

Tabel 34. Hasil Analisis Gain

Kelompok Rata- rata Nilai Pretest Rata-rata Nilai Posttest Nilai Maksimum Nilai

Gain Gain Skor Kriteria Eksperimen 54,50 82,75 100,00 0,621 Rendah

Kontrol 53,33 69,76 90 0,448

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai gain antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai yang lebih tinggi dimiliki oleh kelas eksperimen, sedangkan yang lebih rendah dimiliki oleh kelas kontrol. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang diberikan di kelas eksperimen yaitu model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap prestasi belajar siswa daripada perlakuan yang diberikan di kelas kontrol yaitu model pembelajaran ekspositori.

Selisih nilai gain kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sebesar 0,173. Nilai gain tersebut termasuk ke dalam kriteria rendah, sehingga dapat disimpulkan bahwa meskipun pengaruh Jigsaw lebih besar, namun perbedaan pengaruh antara model pembelajaran cooperative tipe Jigsaw dengan model pembelajaran ekspositori terhadap prestasi belajar masih tergolong rendah.

4. Analisis Data Kuesioner Awal

Analisis data hasil kuesioner dilakukan untuk mengetahui kemampuan

Dokumen terkait