• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

TABEL Analisis Korelasi

D. Pemaparan Dan Analisisi Data Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Motivasi Belajar Siswa MAN Kota Blitar

2. Pengujian Hipotesis

Variabel Mean Std. Dev r p n

Gaya kepemimpina n 19.74 371 0.159 0.000 156 Motivasi Belajar 22.35 4.00 0.159 0.000 156

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jika r hitung > r tabel maka instrumen tersebut valid. Artinyan instrument yang digunakan layak diujikan untuk mengetahui motivasi belajar siswa MAN Kota Blitar.

Selanjutnya untuk mengetahui korelasi antara gaya kepemimpinan kepala madrasah dengan motivasi belajar siswa secara umum, peneliti menggunakan rumus analisis korelasi product moment.

2. Pengujian Hipotesis

Sebagaiman telah diungkapkan dalam rumusan masalah bahwa yang akan dicari dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh antara gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi belajar siswa .

bentuk hepoptesis dan untuk membuktikan kebenarannya diadakan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan, sehubungan dengan itu maka digunakan metode analisis statistik sebagaimana diatas dan selanjunya dengan hal tersebut juga diadakan pengujian hipotesis sebagai berikut:

Ha : ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dengan motivasi belajar siswa

Ho : tidak ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dengan motivasi belajar siswa

Untuk menguji hipoesis ini digunakan tehnik analisis dengan menggunakan rumus product moment yang hasilnya 0.483 > 0.001 (sig dg 5 %).

Hal ini berarti Ho ditolak dengan iterval kepercayaan 5 % dan ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif antara gaya kepemimpinan dengan motivasi belajar siswa di MAN Kota Blitar dan ini menunjukkan bahwa Ha diterima.

Data yang disajikan diperoleh dari hasil interview dan observasi terhadap kepemimpinan kepala madrasah dengan Bapak Hasyim selaku kepala madrasah di MAN Kota Blitar.

Sebagaimana diketahui bahwa gaya kepemimpinan kepala madrasah sangat berperan dalam memberikan tujuan yang akan dicapai. Keberhasilan suatu lembaga bergantung pada kepemimpina kepala madrsah karena kepala madrasah merupakan pemimpin dalam lembaga pendidikan maka harus mampu membawa lembaganya kearah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan untuk madrasah.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada pengaruh signifikan antara keseluruhan ketiga gaya kepemimpinan kepala madrasah berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dengan nilai (f = 16.033, sig = 0.000 < 0.05).

Besarnya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi sebesar R2 x 100 = 24 %. Ini berarti bahwa gaya kepemimpiann kepala madrasah terhadap motivasi sebesar 24 %. Sedangkan 76 % di pengaruhi factor lain.

Menurut peneliti jika kepala madrasah sebagai penentu kebijakan sekolah maka bukan hanya gaya kepemimpinan saja yang mempengaruhi. Akan tetapi dari factor sikap, dan sifat yang dimiliki merupakan factor pendukung yang tak kalah

pentingnya. Kepala madrasah seharusnya bias memahami keadaan para siswa nya. Karena kondisi siswa sangat mempengaruhi kemauan untuk belajar.

Dengan melihat tabel diatas urutan gaya kepemimpinan kepala madrasah yang paling mempengaruhi motivasi belajar siswa saat ini adalah sebagai berikut:

Gaya kepemimpinan kepala madrasah demokratis dengan nilai 0.367

(sig= 0.000), gaya kepemimpinan laissez-fire dengan nilai 0.313 (sig =0.000), dan gaya kepemimpinan kepala madrasah yang otokrasi dengan nilai 0.140 (sig = 0.069).

`Dari table diatas dapat diprediksi jika motivasi yang dihasilkan seperti saat ini maka gaya kepemimpinan kepala madrasah yang sesuai adalah gaya kepemimpinan kepala madrasah yang laissez-fire.

Menurut peneliti berdasarkan tabel diatas bahwa gaya kepemimpinan masing-masing mempunyai efek bagi kelangsungan belajar siswa sendiri. Kepala madrasah yang menerapkan gaya demokrasi cenderung membuat murid merasa dihargai dan diperhatikan dengan sering meminta pendapat para murid atau bahkan melibatkan para murid dalam menentukan kebijakan sekolah. Sedangkan gaya

Kepemimpinan yang laissez-fire biasa membentuk siswa untuk bertanggung jawab terhadap kepercayaan guru karna dalam gaya ini seorang pemimpin memberikan kebijakan penuh kepada bawahan.akan tetapi kelemahan gaya ini adalah jika siswa yang tidak mempunyai kesadaran akan tanggung jawab dan amanah akan menyia-nyiakan kepercayaan ini bahkan bisa mengakibatkan siswa menjadi lepas control.

Gaya yang ketiga yakni gaya kepemimpinan yang otokrasi. Akan menimbulkan dampak keterpaksaan dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Karna semakin dikekang siswa akan semakin berani melawan dan bisa mengakibatkan hilangnya semangat untuk belajar karna merasa tidak dipaksa. Karna motivasi tidak aakn timbul dengan paksaan melainkan timbul dari dalam diri dan kesadaran.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari keseluruhan hasil analisis, dapat dikemukakan bebrapa kesimpulan sesuai dengan masalah yang diajukan dalam penelitian ini:

1. Terbukti dari analisis data dan penyebaran angket bahwa kepala sekolah di MAN Kota Blitar menerapkan gaya kepemimpinan demokrasi dalam memotivasi belajar para siswanya dalam menjalankan fungsinya sebagai kepala madrasah. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata dari pendapat para siswa tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah yang demokrasi di MAN Kota Blitar sebesar 0.308 dengan sigfikansi = 0.000. Ini merupakan gaya kepemimpinan yang paling berpengaruh dalam memotivasi belajar siswa di MAN Kota Blitar.

2. Bahwa Tujuan utama dari pemberian motivasi belajar bagi seseorang adalah untuk membangkitkan dan menggairahkan pencapaian puncak kreatifitas dan prestasi belajarnya seoptimal mungkin. Sebagai individu historis, keberadaan sikap mental pelajar dan pola pikirnya dipengaruhi oleh berbagai macam faktor budaya, peradapan, etnik, pola pikir dan lain sebagainya.

Berdasarkan data diatas, maka dapat diketahui bahwa dari 156 responden yang ada 22 orang (14.16 %) yang memiliki motivasi belajar tinggi, 113 orang responden (72. 44 %) bermotivasi sedang, 21 orang dari responden (13.40 %) memiliki motivasi rendah. 3. Besarnya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi sebesar R2 x 100 = 24 %.

Ini berarti bahwa gaya kepemimpiann kepala madrasah terhadap motivasi sebesar 24 %. Sedangkan 76 % di pengaruhi factor lain.

Gaya kepemimpinan kepala madrasah yang paling mempengaruhi motivasi belajar siswa saat ini adalah sebagai berikut:

Gaya kepemimpinan kepala madrasah demokratis dengan nilai 0.367

(sig= 0.000), gaya kepemimpinan laissez-fire dengan nilai 0.313 (sig =0.000), dan gaya kepemimpinan kepala madrasah yang otokrasi dengan nilai 0.140 (sig = 0.069). Dari table diatas diprediksi jika motivasi yang dihasilkan seperti saat ini maka gaya kepemimpinan kepala madrasah yang sesuai adalah gaya kepemimpinan kepala madrasah yang laissez-fire.

2. Saran

Dalam akhir penelitian ini penulis ingin memberikan saran kepada para oranmg-orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan yaitu:

1. Kepala Madrasah

Untuk lebih meningkatkan motivasi belajar para siswa hedaknya perlu memberikan perhaian dan pendekatan-pendekatan kjepada siswa yang mengalami bahkan kesulitan dalam belajar. Hal ini bias edipicu oleh factor ekonomi, tingkat kenakaln remaja, dan factor dari diri sendiri.

2. Siswa.

Untuk lebih memperhatikan pelajaran, dan meningkatkan motivasinya dalam belajar untuk meraih cita-cita masa depan. Karna dipundaknyalah harapan bangsa kan terpenuhi dengan prestasi tentunya.

Responden: siswa-siswa kelas II MAN kodya Blitar

Nama :

Kelas :

1. Cara mengisi angket

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi tanda ( x ) pada pilihan jawaban yang telah disediakan sesuai dengan keadaan dan menurut pendapat anda yang sesuai dan tepat.

Dokumen terkait