• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

8. Variabel Dana Pihak Ketiga

5.3 Pengujian Hipotesis Pertama .1 Uji Regresi Berganda

Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) dan layak dilakukan analisis regresi. Uji regresi berganda telah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai koefisien regresi dari variabel Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to

Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum yang diregresikan dengan Return On Assets.

Return On Assets = 9,024 – 0,008 Ca pital Adequacy Ratio – 0,096 Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional + 0,240 Net Interest Margin – 0,028 Non Performing Loan –0,003

Loan to Funding Ratio – 0,003 Giro Wajib Minimum

Tabel 5.7 Hasil Uji Statistik Regresi Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9,024 ,422 21,394 ,000

Capital Adequacy Ratio -,008 ,004 -,041 -2,191 ,031 Beban Operasional terhadap Pendapatan

Operasional

-,096 ,003 -,783 -31,168 ,000

Net Interest Margin ,240 ,017 ,316 13,998 ,000

Non Performing Loan -,028 ,030 -,020 -,929 ,356

Loan to Funding Ratio -,003 ,003 -,018 -,906 ,367

Giro Wajib Minimum -,003 ,005 -,010 -,509 ,612 a. Dependent Variable: Return On Assets

Sumber : output SPSS

Persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Konstanta (a= 9,024), mengindikasikan bahwa apabila semua

variabel independen diasumsikan konstan atau sama dengan nol maka

Return On Assets adalah sebesar 9,024%.

2. Capital Adequacy Ratio (b = -0,008), mengindikasikan Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif terhadap Return On Assets dan setiap kenaikan Capital Adequacy Ratio sebesar 1% akan

diikuti dengan penurunan Return On Assets sebesar -0,008%, dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.

3. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (b= -0,096), mengindikasikan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh negatif terhadap Return On Assets dan setiap kenaikan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional sebesar 1% akan diikuti dengan penurunan Return On Assets

sebesar -0,096%, dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.

4. Net Interest Margin (b=0,240), mengindikasikan NIM berpengaruh positif terhadap Return On Assets dan setiap kenaikan NIM sebesar 1% akan diikuti dengan peningkatan Return On Assets

sebesar 0,240%, dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.

5. Non Performing Loan (b= -0,028), mengindikasikan Non Performing Loan berpengaruh negatif terhadap Return On Assets dan setiap kenaikan Non Performing Loan sebesar 1% akan diikuti dengan penurunan Return On Assets sebesar -0,028%, dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.

6. Loan to Funding Ratio (b= -0,003), mengindikasikan Loan to Funding Ratio berpengaruh negatif terhadap Return On Assets dan setiap kenaikan Loan to Funding Ratio sebesar 1% akan diikuti dengan penurunan Return On Assets sebesar -0,003%, dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.

7. Giro Wajib Minimum (b= -0,003), mengindikasikan Giro Wajib Minimum berpengaruh negatif terhadap Return On Assets dan setiap kenaikan Giro Wajib Minimum sebesar 1% akan diikuti dengan penurunan Return On Assets sebesar -0,003%, dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.

Variabel independen yang paling besar pengaruhnya terhadap Return On Assets adalah Net Interest Margin, sedangkan variabel independen yang paling kecil pengaruhnya terhadap Return On Assets adalah Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum.

5.3.2 Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi telah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum ) yang dimasukkan dalam model regresi dapat menjelaskan variasi dalam variabel dependen, Return On Assets. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (lihat Tabel 5.8), mengindikasikan adanya hubungan yang sangat kuat antara variabel independen (Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio

dan Giro Wajib Minimum) dengan variabel Return On Assets (R = 0,985 > 50%). Seperti terlihat pada Tabel 5.8, nilai koefisien determinasi (R Square = R2) dari model regresi adalah sebesar 0,969, menunjukkan bahwa sekitar 96,9% variasi dalam Return On Assets dijelaskan oleh kombinasi dari Capital Adequacy

Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin,

Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum yang dimasukkan ke dalam model regresi sedangkan sisanya sebesar 3,1% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

Tabel 5.8 Hasil Uji statistik Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,985a ,969 ,967 ,26842

a. Predictors: (Constant), Giro Wajib Minimum, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin,

Loan to Funding Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Sumber : Output SPSS

5.3.3 Uji Statistik Simultan (Uji F)

Uji Simultan bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model secara simultan terhadap variabel dependen. Uji Simultan (Uji Statistik F) telah dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum secara simultan terhadap Return On Assets sebagai proksi dari kinerja keuangan perbankan pada periode 2011-2015. Hasil uji statistik F (lihat Tabel 5.9) menunjukkan bahwa kombinasi dari keenam variabel independen (Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan,

Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum) signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, p-value = 0,00 < α 0,05. Dari Tabel 5.9

diketahui bahwa secara keseluruhan model regresi cocok dengan data dalam memprediksi Return On Assets, F hitung = 489,53 (df1 = 6, df2 = 93) > F tabel = 2,19. Dari hasil Uji Statistik F, dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ra tio dan Giro Wajib Minimum secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets.

Tabel 5.9 Hasil Uji Statistik Simultan

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 211,619 6 35,270 489,535 ,000b

Residual 6,700 93 ,072

Total 218,320 99

Sumber: Output SPSS

5.3.4 Uji Statistik Parsial (Uji t)

Uji Parsial bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi dalam variabel dependen. Uji Parsial (Uji Statistik t) telah dilakukan untuk menguji pengaruh variabel

Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional,

Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum secara parsial terhadap Return On Assets sebagai proksi dari kinerja keuangan perbankan pada periode 2011-2015. Hasil uji statistik t ditampilkan pada Tabel 5.10 berikut ini:

Tabel 5.10 Hasil Uji Statistik Parsial

Model t Sig. Keterangan

(Constant) 21,394 ,000

Capital Adequacy Ratio -2,191 ,031 Signifikan (p < 0,05) Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional

-31,168 ,000 Signifikan (p < 0,05)

Net Interest Margin 13,998 ,000 Signifikan (p < 0,05)

Non Performing Loan -,929 ,356 Tidak Signifikan (p > 0,05)

Loan to Funding Ratio -,906 ,367 Tidak Signifikan (p > 0,05) Giro Wajib Minimum -,509 ,612 Tidak Signifikan (p > 0,05)

Sumber: Output SPSS

Hasil uji Statistik parsial (t) dalam Tabel 5.10 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Capital Adequacy Ratio memiliki nilai t hitung sebesar -2,191 dengan p-value sebesar 0,031, mengindikasikan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif dan signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, karena nilai absolut t hitung > t tabel (α = 5%, df = 93, two-tailed) = 1,985 , p-value < α 0,05.

2. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional memiliki nilai t hitung sebesar -31,168 dengan p-value sebesar 0,000, mengindikasikan bahwa Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh negatif dan signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, karena nilai absolut t hitung > t tabel (α = 5%, df = 93, two-tailed) = 1,985 , p-value < α 0,05. 3. Net Interest Margin memiliki nilai t hitung sebesar 13,998 dengan

positif dan signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, karena nilai absolut t hitung > t tabel (α = 5%, df = 93, two-tailed) = 1,985 , p-value < α 0,05.

4. Non Performing Loan memiliki nilai t hitung sebesar - 0,929 dengan p-value sebesar 0,356, mengindikasikan bahwa Non Performing Loan berpengaruh negatif dan tidak signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, karena nilai absolut t hitung > t tabel (α = 5%, df = 93, two-tailed) = 1,985 , p-value < α 0,05.

5. Loan to Funding Ratio memiliki nilai t hitung sebesar -0,906 dengan p-value sebesar 0,367, mengindikasikan bahwa Loan to Funding Ratio tidak berpengaruh negatif dan tidak signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, karena nilai absolut t hitung > t tabel (α = 5%, df = 93, two-tailed) = 1,985 , p-value < α 0,05. 6. Giro Wajib Minimum memiliki nilai t hitung sebesar -0,509 dengan

p-value sebesar 0,612, mengindikasikan bahwa Giro Wajib Minimum berpengaruh negatif dan tidak signifikan secara statistik dalam memprediksi Return On Assets, karena nilai absolut t hitung > t tabel (α = 5%, df = 93, two-tailed) = 1,985 , p-value < α 0,05.

Dokumen terkait