• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

METODELOGI PENELITIAN

C. Hasil Pengujian dan Analisis Data

2. Pengujian Hipotesis a.T-test

Analisis Independent Samples T-Test bertujuan membandingkan rata-rata dari dua kelompok yang tidak berhubungan satu dengan yang lain, untuk mengetahui apakah kedua rata-rata tersebut mempunyai nilai yang sama atau tidak secara signifikan. Analisis Uji-t digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis pertama dan kedua. Pengujian melalui signifikansi t-value adalah membandingkan signifikansi t– value (thitung) dengan probabilitas 5%.Apabila hasil pengujian menunjukkan :

1) Probabilitas kesalahan kurang dari 5% maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan diantara kedua variabel yang diuji. 2) Probabilitas kesalahan lebih dari 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan diantara kedua variabel yang diuji.

Dari tabel dibawah ini dapat dilihat dan diperoleh hasil sebagai berikut Hipotesis ke-1 :

Tabel IV.6

Uji beda usia terhadap TE

UMURD N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean T E 1.00 61 78.3443 18.61709 2.38367

commit to user

2.00 42 85.3095 17.77569 2.74285

Dari tabel diatas terlihat rata-rata persepsi tax evasion untuk reponden yang berumur ≤ 30 tahun sebesar 78.3433 sedangkan untuk responden yang berumur > 30 tahun sebesar 85.309. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa responden yang berumur > 30 tahun lebih menentang tax evasion dibandingkan dengan responden yang berumur ≤ 30 tahun. Hasil tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Mc. Gee dan Tyler (2007) yang menyatakan bahwa seseorang akan lebih menentang tax evasion manakala umur mereka bertambah tua. Alm dan Torgler (2004) mendapatkan kesimpulan yang sama. Penelitian Mc.Gee & Smith (2007) pun mendapatkan hasil yang sama bahwa responden yang lebih tua cenderung lebih menentang tax evasion dibandingkan responden yang lebih muda. Selanjutnya yaitu untuk melihat apakah perbedaan ini nyata secara statistik maka lihat tabel dibawah ini :

Tabel IV.7

Uji beda usia terhadap persepsi etika atas tax evasion

Levene’s test untuk t-test untuk

Variabel equality of variances equality of means Keterangan

F- Stat sig t-stat sig

Equal

Var.assumed 0.343 0.559 - 1.900 0.060 Equal var.

commit to user

Terlihat dari output SPSS bahwa F hitung levene test sebesar 0.343 dengan probabilitas 0.559 karena probabilitas > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tidak dapat ditolak jadi variance sama. Maka Hipotesis ke-1 ditolak karena tidak terdapat perbedaan usia dalam memandang etika atas tax evasion. Hal ini didukung oleh penelitian Cortese (1989) yang menegaskan bahwa usia tampaknya tidak menjadi variabel yang signifikan dalam menjelaskan penilaian moral. Stanga dan Turpen (1991) tidak menemukan perbedaan dalam penilaian etis yang dapat dihubungkan dengan usia dalam studi mereka. White (2000) berpendapat bahwa perkembangan moral tidak hanya tergantung umur tetapi lebih tergantung pada faktor lainnya. Kohut dan Corriher (1994) tidak menemukan perbedaan usia yang signifikan dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan etis.

Ekin dan Tezolmez (1999) menemukan bahwa umur tidak menjelaskan perbedaan etika sejumlah manajer. Mereka juga memberikan catatan, bagaimanapun, bahwa manajer yang adalah antara 26 dan 29 tahun tampaknya memiliki etika berarti skor terendah. Demikian juga, kemudian penelitian tidak menemukan perbedaan usia atau tidak signifikan dalam kaitannya dengan moral penalaran (Christie et al., 2003; forte, 2004). Di Hongkong, usia justru bukanlah faktor yang signifikan yang berpengaruh pada persepsi etis tidaknya suatu tindakan. Babakus et.al dalam Mc.Gee (2007) menjelaskan bahwa apa yang membuat berbeda tergantung pada budaya masing-masing Negara. Konsumen muda dari UK, USA, dan Prancis cenderung lebih kurang etis daripada konsumen yang tua, sebaliknya konsumen muda

commit to user

Austria cenderung lebih etis daripada konsumen yang tua. Dari penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sampai dengan saat ini belum ada hasil yang pasti apakah orang yang lebih tua atau yang lebih muda yang menentang tax evasion. Semua tergantung pada kondisi Negara masing-masing. Cummings et al., (2004) menyatakan bahwa perilaku penghindaran pajak antara negara satu dengan negara lain berbeda karena adanya perbedaan sistem administrasi perpajakan dan sikap masyarakat terhadap pemerintah negara satu dengan negara lainnya

Hipotesis ke-2 :

Tabel IV.8

Uji beda gender terhadap TE

GENDER N Mean Std. Deviation Std. Error Mean TE 1.00 39 83.7949 18.69869 2.99419 2.00 64 79.5938 18.36294 2.29537

Dari tabel diatas terlihat rata-rata persepsi tax evasion untuk reponden pria sebesar 83.7949 sedangkan untuk responden wanita sebesar 79.5938. maka dapat didimpulkan bahwa rata-rata pria lebih besar daripada wanita, yang artinya bahwa pria cenderung lebih menentang tax evasion dibandingkan pria. Selanjutnya yaitu untuk melihat apakah perbedaan ini nyata secara statistik maka lihat tabel dibawah ini :

commit to user Tabel IV.9

Uji beda gender terhadap persepsi etika atas tax evasion Levene’s test untuk t-test untuk

Variabel equality of variances equality of means Keterangan

F- Stat sig t-stat sig

Equal

Var.assumed 0.08 0. 927 1.118 0.266

Equal var.

Not assumed 1.114 0.269

Terlihat dari output SPSS bahwa F hitung levene test sebesar 0.008 dengan probabilitas 0.927 karena probabilitas > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tidak dapat ditolak jadi variance sama antar pria dan wanita tidak terdapat perbedaan dalam memandang etika atas tax evasion. Maka Hipotesis ke-2 Ditolak karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar pria dan wanita dalam memandang tax evasion. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan yaitu study di Polandia (McGee & Bernal, 2006), Hong Kong (McGee & Ho, 2006), Hubei (McGee & Guo,2006), Macau (McGee, Noronha & Tyler, 2006) dan Cina bagian selatan (McGee & Noronha, 2007) menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan berdasarkan gender. Studi di Romania (McGee, 2005) menemukan bahwa pria lebih menentang daripada wanita. Studi lainnya yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita dalam hal etika adalah penelitian Roxas & Stoneback (2004),

commit to user

Sikula & Costa (1994) dan Swaidan, Vitell, Rose & Gilbert (2006). Hasil ini sesuai dengan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh Mc.Gee & Ho(2006), Mc.Gee & Bose (2007), bahwa tidak terdapat perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam memandang etika tax evasion.

b. Analisis Regresi

Analisis regresi ini untuk menguji apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebagaimana dikemukakan dalam hipotesis. Koefisisen regresi diperoleh dari hasil regresi yang ditunjukkan oleh output yang dinamakan coefficient atau nilai beta. Koefisien tiap variabel digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien dipeoleh dari model regresi sebagai berikut:

+ SE + Usia + Gender + e

Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut Tabel 1V.10 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .485(a) .235 .212 16.43817

a Predictors: (Constant), GENDER, UMUR, SE_NEW

Dari tampilan output SPSS model summarry besarnya adjusted R Square adalah 0.212 hal ini berarti hanya 20.12 5 variabel TE dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen sensitivitas etika, umur dan gender.

commit to user Coefficientsa 46.848 11.087 4.226 .000 2.137 .409 .484 5.220 .000 .040 .222 .016 .179 .859 -8.736 3.502 -.230 -2.495 .014 (Constant) SE_NEW UMUR GENDER Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: TE a.

Untuk uji signifikansi simultan (uji statistik F), dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dari tabel tersebut didapat nilai F hitung sebesar 10.123 dengan probabilitas 0.000 karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi persepsi etika atas tax evasion atau dapat dikatakan bahwa sensitivitas etika, usia, dan gender secara bersama-sama berpengaruh terhadap persepsi etika atas tax evasion.

Tabel 1V ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8206.350 3 2735.450 10.123 .000(a)

Residual 26751.146 99 270.214

Total 34957.495 102

a Predictors: (Constant), GENDER, UMUR, SE_NEW b Dependent Variable: TE

Sedangkan untuk menginterpretasikan koefisien variabel bebas dilihat dari coiefficient maupun standardized coefficients. Dilihat dari tabel dibawah ini

Tabel IV.12

Dari ketiga variabel yang masuk ke dalam model regresi variabel umur tidak signifikan hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi sebesar 0.859 jauh diatas 0.05. sedangkan variabel sensitivitas etika dan gender dapat dikatakan signifikan karena masing-masing memiliki tingkat signifikansi 0.000 dan 0.014 atau dibawah 0.05. Dengan demikian

commit to user

Hipotesis ke-3 dan Hipotesis ke-4 diterima karena sensitivitas etika dan gender berpengaruh terhadap persepsi etika atas tax evasion. Orang yang memiliki tingkat sensitivitas etika lebih tinggi cenderung menentang tax evasion. Untuk Hipotesis ke-4 yaitu bahwa gender berpengaruh terhadap persepsi etika atas tax evasion juga diterima, namun dapat dilihat bahwa dari hasil SPSS menunjukkan hubungan yang berkebalikan , artinya bahwa pria cenderung lebih menentang tax evasion dibandingkan dengan wanita. Hal ini didukung oleh penelitian-penelitian terdahulu yaitu penelitian di Romania (Mc.Gee, 2005) menemukan bahwa pria lebih menentang daripada wanita. Sedangkan Hipotesis ke-5 ditolak karena usia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi etika atas tax evasion. Seperti pada penelitian Cortese (1989) yang menegaskan bahwa usia tampaknya tidak menjadi variabel yang signifikan dalam menjelaskan penilaian moral. Stanga dan Turpen (1991) tidak menemukan perbedaan dalam penilaian etis yang dapat dihubungkan dengan usia dalam studi mereka. White (2000) berpendapat bahwa perkembangan moral tidak hanya tergantung umur tetapi lebih tergantung pada faktor lainnya.

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan berdasarkan ketertarikan penulis terhadap penelitian sebelumnya yaitu penelitian Mc.Gee & Smith (2007) tentang hubungan gender, usia, etika dan Tax evasion. Penelitian ini menguji apakah sensitivitas etika, usia, dan

commit to user

gender berpengaruh terhadap persepsi atas tax evasion, dan melihat bagaimnana perbedaan pria & wanita dalam memandang tax evasion dan dilihat pula dari perbedaan usia responden yang terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu usia ≤ 30 tahun dan > 30 tahun.

Penulis ingin membuktikan bagaimana pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap terhadap persepsi etika atas tax evasion yang diujikan pada karyawan yang bekerja di bagian akuntansi perusahaan. Jika dilihat dari penelitian-penelitian sebelumnya belum ada hasil yang pasti apakah gender dan usia berpengaruh signifikan terhadap etika atas tax evasion. Beberapa penelitian mendapatkan hasil yang bertentangan dengan hasil penelitian yang lainnya. Seperti penelitian Mc. Gee dan Tyler (2007) yang menyatakan bahwa seseorang akan lebih menentang tax evasion manakala umur mereka bertambah tua. Lain halnya dengan penelitian di Hongkong, usia justru bukanlah faktor yang signifikan yang berpengaruh pada persepsi etis tidaknya suatu tindakan. Penelitian lainnya menyatakan bahwa wanita lebih etis dibandingkan pria (Akaah & Riordan 1989; Baird 1980; Brown & Choong 2005; Sims, Cheng & Teegen 1996) namun studydi Polandia (McGee & Bernal, 2006), Hong Kong (Mc.Gee & Ho, 2006), Hubei (Mc.Gee & Guo,2006), Macau (McGee, Noronha & Tyler, 2006) dan Cina bagian selatan (Mc.Gee & Noronha, 2007) menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan berdasarkan gender.

Hasil dari penelitian ini yaitu tidak ada perbedaan yang signifikan pada usia dan gender dalam memandang persepsi etika atas tax evasion, namun terdapat pengaruh sensitivitas etika dan gender terhadap persepsi etika atas tax evasion.

Dokumen terkait