• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Pengujian Hipotisis

C. Pengujian Hipotisis

Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data diketahui bahwa data hubungan Presepsi Siswa tentang Kompetensi Guru, Fasilitas Belajar di Sekolah, Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa pada mata pelajaran Akuntansi tidak berdistribusi normal. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spearman yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0.

1. Hubungan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Pengujian hipotesis yang pertama adalah antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Siswa, rumus hipotesis sebagai berikut:

a. Rumusan Hipotesis Pertama

Ho1 = Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan Kompetensi Guru Akuntansi dengan Prestasi Belajar Siswa

Ha1 = Ada hubungan yang positif dan signifikan Kompetensi Guru Akuntansi dengan Prestasi Belajar Siswa

Hasil uji korelasi peresepsi siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi dengan Prestasi Belajar Siswa adalah :

Tabel 5.9

Hasil pengujian Korelasi Spearmans Variabel Persepsi Siswa Tentang Kompetansi Guru akuntansi dengan Prestasi Belajar

B e r Correlations kompetensi Prestasi Spearman's rho kompetensi Correlation Coefficient 1.000 .058 Sig. (1-tailed) . .258 N 128 128 Prestasi Correlation Coefficient .058 1.000 Sig. (1-tailed) .258 . N 128 128

Berdasarkan tabel 5.9, hasil output spss dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara persepsi siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi dengan Prestasi Belajar Siswa adalah 0,058. Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r hitung dengan r tabel yaitu 0,058 lebih kecil dari 0,1460 maka Ha1ditolak.

Signifikan terlihat dari nilai probabilitasnya 0,258 lebih besar dari 0,05 maka Ha1ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Ha1

ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar.

2. Hubungan Persepsi Siswa tentang Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Pengujian hipotesis yang kedua adalah antara Persepsi Siswa tentang Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa, rumus hipotesisnya sebagai berikut:

b. Rumusan hipotesis kedua

Ho2 = Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa

Ha2 = Ada hubungan yang positif dan signifikan Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa

Hasil uji korelasi peresepsi siswa tentang Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa adalah :

Tabel 5.10

Hasil pengujian Korelasi Spearmans Variabel Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar

Correlations

Fasilitas Prestasi

Spearman'

s rho Fasilitas Correlation Coefficient 1.000 .191

* Sig. (1-tailed) . .016 N 128 128 Prestasi Correlation Coefficient .191* 1.000 Sig. (1-tailed) .016 . N 128 128

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Berdasarkan tabel 5.10, hasil output spss dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara persepsi siswa tentang Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa adalah 0,191. Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r hitung

dengan r tabel yaitu 0,191 lebih besar dari 0,1460 maka Ha1

diterima.

Signifikan terlihat dari nilai probabilitasnya 0,016 lebih kecil dari 0,05 maka Ha2 diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Ha2

diterima yang berarti ada hubungan yang positif dan signifikan antara Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar.

3. Hubungan Persepsi Siswa tentang Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Pengujian hipotesis yang ketiga adalah antara Persepsi Siswa tentang Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa, rumus hipotesisnya sebagai berikut:

c. Rumusan hipotesis ketiga

Ho3 = Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa

Ha3 = Ada hubungan yang positif dan signifikan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa

Hasil uji korelasi persepsi siswa tentang Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa adalah :

Tabel 5.11

Hasil pengujian Korelasi Spearmans Variabel Persepsi Siswa Tentang Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar

B e

Berdasarkan tabel 5.11, hasil output spss dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara Persepsi Siswa tentang

Correlations

motivasi Prestasi Spearman's rho motivasi Correlation

Coefficient 1.000 .216 Sig. (1-tailed) . .007 N 128 128 prestasi Correlation Coefficient .128 1.000 Sig. (1-tailed) .075 . N 128 128

Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa adalah 0,216. Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r hitung dengan r tabel yaitu 0,216 lebih besar dari 0,1460 maka Ha3diterima.

Signifikan terlihat dari nilai probabilitasnya 0,007 lebih kecil dari 0,05 maka Ha3 diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Ha3 diterima yang berarti ada hubungan yang positif dan signifikan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar.

D. Pembahasan

1. Hubungan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK N 1 Klaten

Dari hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan positif dan signifikan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi dan Prestasi Belajar Siswa. Hal ini dibuktikan dengan t hitung2.48321 lebih besar dari t tabeldengan df = n - 2, df = 128 – 2 = 126 pada taraf signifikan 5% (0,05 : 126) sebesar 1.65704 r hitung lebih kecil dari r tabel ( 0,108 < 0,1460), probabilitas 0,113 > 0,05 dan t hitung lebih kecil dari t tabel (1.21942 < 1.65704 ).

Persepsi Siswa mengenai Kompetensi Guru bukan merupakan hal utama yang dapat mempengaruhi Pretasi Belajar Siswa pada mata pelajaran akuntansi. Deskripsi data berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa kecenderungan Persepsi Siswa tentang Kompetensi

Guru berada dalam katagori baik yaitu 46%. Modal utama yang harus dimiliki guru adalah kompetensi mengajar. Kualitas guru dalam lingkungan sekolah, juga merupakan faktor penting bagi siswa dalam menentukan pilihan sekolah. Penerapan guru dalam membagikan lembar foto copyan materi pelajaran juga memberi upaya peningkatan pembelajaran di dalam kelas. Guru juga harus mengajak siswa melakukan refleksi di setiap akhir pembelajaran ini berguna untuk memeriksa apa saja yang sudah kita pelajari. Penggunaan media seperti

laptop, viewer suadah dimanfaatkan secara efektif oleh guru tapi tidak

didengarkan atau tidak diperhatikan oleh siswa membuat siswa tidak paham dengan materi. Hal tersebut akan berdampak pada menurunnya prestasi belajar siswa. Guru yang mampu membangkitkan minat belajar siswa baik melalui rangsangan, berupa sentuhan, pujian atau sebaiknya tetapi tidak direspon oleh siswa dengan positif. Hal tersebut juga bisa membuat prestasi belajar siswa juga menurun akibat persepsi siswa terhadap guru kurang baik.

2. Hubungan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Dari hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa Persepsi Siswa tentang Fasilitas Belajar dan Prestasi Belajar Siswa ada hubungan. Hal ini dibuktikan dengan t hitung 3.28664 lebih besar dari t tabel dengan df = n - 2, df = 128 – 2 = 126 pada taraf signifikan 5% (0,05 : 126) sebesar 1.65704 nilai koefisien korelasi yaitu

nilai rhitung lebih besar dari r tabel ( 0,281 > 0,1460), probabilitas 0,001 < 0,05 dan t hitung lebih besar dari t tabel (3.28664 > 1.65704).

Karena koefisiensi menunjukkan positif atau arah hubungan yang searah antara Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar. Jadi Ketersediaan Fasilitas merupakan hal utama yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Deskripsi data berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa kecenderungan Ketersediaan Fasilitas Belajar di sekolah berpusat pada kategori baik sebesar 66%. Ketersediaan Fasilitas Belajar di sekolah memadai dan dipergunakan sangat baik oleh para siswa membuat prestasi siswa meningkat. Gedung SMK N 1 Klaten merupakan hal yang menjadi pertimbangan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan. Ukuran kelas, penerangan, ventilasi udara di dalam kelas juga merupakan hal yang dapat siswa merasa nyaman saat belajar sehingga prestasi belajar siswa meningkat. Meja dan kursi tersedia dengan baik dan digunakan dengan baik pula. Hal tersebut membuat siswa menjadi lebih berkonsentrasi dalam belajar yang berdampak pada meningkatnya prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran akuntani.

Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa maka diharapkan kelengkapan fasilitas sekolah dapat meningkatkan hasrat untuk belajar sehingga prestasinya meningkat dalam mata pelajaran akuntansi.

3. Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa

Dari hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa Persepsi Siswa tentang Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa ada hubungan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung 2.48321 lebih besar dari t tabel dengan df = n - 2, df = 128 – 2 = 126 pada taraf signifikan 5% (0,05 : 126) sebesar 1.65704 koefisien korelasi yaitu nilai r hitunglebih besar dari r tabel( 0,216 > 0,1460), probabilitas 0,007 < 0,05 dan t hitung lebih besar dari t tabel (2.48321 >1.65704 ).

Karena koefisiensi menunjukkan positif atau arah hubungan yang searah antara Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar. Jadi, semakin tinggi motivasi belajar maka prestasi belajar siswa akan mengalami peningkatan dan sebaliknya jika motivasi belajar mengalami penurunan maka prestasi belajar siswa akan menurun. Sedangkan Asymp. Sig 0,000 lebih kecil 0,05 maka motivasi belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa. Deskripsi motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki disiplin belajar yang tinggi . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu (Suryabrata, 2002:70). Jadi, motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri dan luar siswa untuk berbuat atau bertindak melakukan

sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan yakni prestasi belajar sesuai dengan keinginan siswa.

Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa maka diharapkan guru dan orang tua dapat memotivasi siswa termotivasi untuk belajar sehingga prestasinya meningkat.

63 BAB VI

Dokumen terkait