• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

H. Pengujian Keabsahan Data

Pada pengujian keabsahan data triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data, yang sifatnya menggabungkan. Dalam artian menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang sudah ada.6 Teknik ini menggunkan sesuatu yang lain diluar data yang telah ada untuk kepentingan pengecekan, pembanding suatu data sehingga data yang telah difilter kembali. Oleh karena itu, peneliti menggunakan teknik ini yaitu triangulasi. Sebagai pemeriksaan melalui sumber yang lain, dalam kegiatan yang dilaksanakan peneliti melakukan pengecekan data tersebut yang berasal dari hasil wawancara kepala sekolah, guru dan peserta didik di SMAN 1 Bulukumba.

5 Afifuddin, Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka Setia, 2012), h. 156.

6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 240.

BAB IV

Deskripsi Strategi Guru Pendidikan Agama Islam

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Profil SMAN 1 Bulukumba

a. Sejarah Sekolah SMAN 1 Bulukumba

Asal mula nama SMA Negeri 1 Bulukumba berasal dari SMA Negeri 198 Bulukumba yang merupakan salah satu sekolah menengah atas yang ada di Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan yang didirikan sejak tahun 1961 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik.

Berdirinya program ekstrakulikuler menghafal al-Qur‟an di SMAN 1 Bulukumba yaitu pada tahun 2018 dimana pada saat itu banyak peserta didik dari alumni pesantren yang kemudian guru Pendidikan Agama Islam mengusulkan pendapatnya kepada kepala sekolah untuk membuka program ini karena guru ingin peserta didik yang dari alumni pesantren tidak melupakan hafalannya begitupun dengan peserta didik yang bukan dari pesantren tetapi ingin mengafal al-Qur‟an. Tujuan guru mengusulkan ini karena saat ini peserta didik lebih senang membuka handphone dari pada belajar al-Qur‟an maupun belajar ilmu Pendidikan lainnya, agar peserta didik lebih mengasah kemampuan menghafal al-Qur‟an, memberikan tugas hafalan dan memperbaiki bacaan di rumah agar peserta didik mempunyai kegiatan dan mengurangi membuka hal-hal yang tidak baik dalam handphone. Setelah berjalan ekstrakulikuler ini guru Pendidikan Agama Islam di sekolah SMAN 1 Bulukumba juga terkendala dengan hafalan al-Qur‟an karena kebanyakan yang masuk pada ekstralulikuler ini peserta didik yang memiliki hafalan ada sampai 5 juz maka dari

itu guru dan kepala sekolah berinisiatif untuk memberikan tanggung jawab ini kepada pembina tahfizh agar sesuai yang di inginkan pihak sekolah.

a. Waktu Pembelajaran Rabu Jam 10.00-12.00 b. Tata tertib

1. Kewajiban

a. Muqaddim adalah santri yang terdaftar pada bidang tahfiz

b. Muqaddim wajib mengaji (setor) pada ustadz dan peserta didik yang telah ditentukan

c. Muqaddim wajib membawa buku setoran setiap menghadap ke ustadz (setor al-Qur‟an)

d. Muqaddim wajib merawat buku setoran dengan baik.

2. Larangan

a. Tidak dibenarkan peserta didik mengaji menyetor hafalan pada ustadz lain kecuali berhalangan

b. Dilarang menaruh di sembarangan tempat atau menghilangkan buku setoran Sejak tahun 2019 Bapak Drs. Rusli Umar, M.Pd diangkat oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan menjadi Kepala SMA Negeri 1 Bulukumba dengan Nomor SK : 821.29-02 tanggal 25 April 2019 dan masih bertugas sampai dengan sekarang.

SMA Negeri 1 Bulukumba telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, ruang kegiatan proses belajar mengajar saat ini sebanyak 33 lokal, Laboratorium IPA (Fisika, Kimia dan Biologi), Perpustakaan, Ruang Guru dan Staf Tata Usaha serta Masjid Nurul Tarbiyah (Sementara dalam tahap pembangunan

Masjid yang baru dan Aula. Dengan sarana tersebut SMA Negeri 1 Bulukumba telah menammatkan +17.743 orang siswa selama 61 tahun kegiatan proses belajar mengajar berlangsung.

b. Data Sekolah

Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 BULUKUMBA

Alamat : Jalan Bung Tomo No.28

Kecamatan Ujungbulu

Provinsi Sulawesi Selatan

No Telp (0413) 81053

Fax (0413) 81053

Status Sekolah : Negeri

Jenjang akreditasi : Disamakan/Diakui/Terdaftar/Izin

Tanggal Akreditasi terakhir 28 Oktober 2016

Nomor : 150/SK/BAP-SM/X/2016

NSS : 301191104001

NDS : 182844

NPSN : 40304260

Luas Tanah : 8111 M2

Jumlah ruang belajar : 32 Lokal Kelas

Waktu Belajar : Pagi Pukul 07.00 s.d 16.00 Mata Pelajaran Bahasa Asing : Bahasa Jerman

Jenis kegiatan ekstrakurikuler : a. Pramuka

b. Kospala

c. PMR d. Kesenian e. Paskibra f. olahraga

2. Visi, Misi, Tujuan Sekolah a. Visi Sekolah

“Unggul dalam prestasi, kreatif, inovatif, berjiwa wirausaha yang ramah anak berlandaskan iptek dan imtaq dengan menjunjung tinggi nilai-nilai karakter bangsaserta berwawasan lingkungan hidup dan global”

1. Terwujudnya kurikulum yang adaptif;

2. Terwujudnya peserta didik yang memiliki kompetensi sesuai standar kompetensi yang tercantum dalam standar isi;

3. Terwujudnya lulusan yangmenjunjung tinggi nilai - nilai karakter bangsa, cerdas, terampil,sehat, kompetitif;kreatif dan berjiwa wirausaha serta berwawasan global

4. Terwujudnya Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang memiliki kompetensi dan berkualifikasi standar;

5. Terwujudnya prasarana dan sarana pendidikan standar yang mendukung proses pembelajaran;

6. Terwujudnya manajemen sekolah yang efektif dan efisien yang berorientasi pada lingkungan hidup serta pelayanan yang berorientasi Ramah Anak

7. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai;

8. Terwujudnya standar penilaian prestasi akademik dan non akademik;

9. Terwujudnya pengelolaan lingkungan hidup yang berwawasan adiwiyata.

b. Misi Sekolah

1. Mewujudkan kurikulum yang adaptif

a. Mengembangkan perangkat kurikulum yang adaptif, lengkap, mutakhir, dan berwawasan kedepan;

b. Mengembangkan silabus untuk semua mata pelajaran sesuai dengan BSNP dangan pendekatan ilmiah (scientific approach).;

c. Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan BSNP dangan pendekatan ilmiah (scientific approach);

d. Mengembangkan program peminatan dengan pendekatan ilmiah (scientific approach).

2. Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

a. Melaksanakan penyelenggaraan pembelajaran yang berorentasi pada pendekatan ilmiah (scientific approach);

b. Melaksanakan pengembangan proses pembelajaran di sekolah secara berkelanjutan;

c. Melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran yang berorentasi pada pendekatan ilmiah (scientific approach).

3. Mewujudkan lulusan yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani, kreatif, dan kompetitif.

a. Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang akademik;

b. Melaksanakan kegiatan keagamaan dan memberikan keteladanan berperilaku santun dan berakhlak mulia sesuai nilai-karakter bangsa;

c. Melaksanakan kegiatan olahraga untuk menghasilkan peserta didik yang sehat jasmani rohani dan tangguh serta kompetitif;

d. Mewujudkan peserta didik yang berwawasan cinta lingkungan.

4. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang dipersyaratkan SNP

a. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan agar memiliki kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian yang tangguh;

b. Melaksanakan standar profesionalitas pendidik;

c. Meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan;

d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kineja pendidik dan Tenaga Kependidikan.

5. Mewujudkan prasarana dan sarana pendidikan yang sesuai standar a. Melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran;

b. Melaksanakan kegiatan pengembangan media pembelajaran berbasis local materials;

c. Mengembangkan jumlah sarana pendidikan;

d. Memelihara prasarana pendidikan;

e. Menciptakan lingkungan K7 (keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kerindangan, kedisiplinan, kesehatan, dan kekeluargaan).

6. Mewujudkan manajemen sekolah yang efektif dan efisien a. Menerapkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh;

b. Melaksanakan MBS;

c. Melaksanakan pengembangan administrasi sekolah.

7. Mewujudkan penggalangan biaya pendidikan yang memadai

a. Mengupayakan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil;

b. Membuat jalinan kerja dengan masyarakat dan lembaga yang relevan;

c. Melaksanakan penggalangan dana dari berbagai sumber.

8. Mewujudkan standar penilaian prestasi akademik dan non akademik

a. Melaksanakan pengembangan perangkat metode-metode penilaian pembelajaran yang otentik;

b. Melaksanakan evaluasi di tingkat sekolah dan kelas;

c. Melaksanakan standar penilaian.

9. Mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup yang berwawasan adiwiyata.

a. Melaksanakan penghijauan lingkungan sekitar sekolah;

b. Melaksanakan penataan lingkungan hidup di sekitar sekolah;

c. Melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan konsep adiwiyata.

c. Tujuan Satuan Pendidikan

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.

Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.

Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Penggambaran tujuan pendidikan nasional lebih reel lagi tercermin pada visi pendidikan nasional, yakni terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Implementasi Kurikulum terhadap tujuan pendidikan nasional dijabarkan pada tujuan satuan-satuan pendidikan. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Penjabaran tujuan pendidikan menengah ini, secara operasional terimplementasi pada setiap satuan pendidikan.

Tujuan SMA Negeri 1 Bulukumba berdasarkan visi dan misi yang diembangnya, dijabarkan dalam program tahunan yang bersifat spesifik sebagai berikut:

1. Pendidik mampu mengimplementasikan kurikulum KTSP;

2. Menyiapkan silabus dan perangkat pembelajaran yang berbasis saintifik dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dengan model-model pembelajaran khusus sesuai kurikulum KTSP;

3. Terlaksananya proses penilaian yang sesuai dengan prosedur penilaian berbasis kompetensi;

4. Terlaksananya proses belajar belajar mengajar, dan kegiatan peserta didik lainnya yang berbasis ICT.

5. Peserta didik kompeten dalam setiap materi yang disajikan Pendidik dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam kehidupannya.

6. Meningkatkan pencapaian rata-rata nilai UN setiap tahunnya;

7. Menggiatkan kelompok-kelompok belajar peserta didik pencinta mata pelajaran;

8. Memanfaatkan teknologi informatika sebagai sebuah daya saing diera global;

9. Meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi;

10. Peserta didik diharapkan mampu berprestasi dalam berbagai event baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional melalui Kegiatan OSN dan O2SN atau yang sejenisnya;

11. Mengembangkan Kreativitas dan prestasi Peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler;

12. Menanamkan disiplin dan percaya diri pada setiap tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik;

13. Meningkatkan pelaksanaan ibadah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta memupuk rasa solidaritas dan kesetiakawanan sosial dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat;

14. Menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, indah, rapi, hijau dan bersahaja melalui kegiatan Adiwiyata.

15. Membina berkembangnya akhlak peserta didik lewat budaya 5 S, (senyum, salam, sapa, sopan dan santun) dalam dan luar sekolah.

3. Keadaan Guru dan pegawai SMAN 1 Bulukumba

Saat ini di SMAN 1 Bulukumba memiliki guru dan pegawai yang masih aktif.

Adapun nama-nama dan jabatannya adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Tenaga Kependidikan, Tenaga Pendidik di SMAN 1 Bulukumba

No NAMA L/P MATA PELAJARAN GELAR

1 Drs. RUSLI UMAR, M.Pd L Pend.Matematika S2

2 ARIF KUSMIANTO, S.Pd L Pend.Fisika S1

3 Drs. ABDUL HADIS, M.Pd L Pend.Lingk.Hidup S2

4 Dra. MARYAM NGENDE, M.Pd P Pend.Bhs & Sas.Ind. S2

5 Hj. HARWATI, S.Pd P Pend.Fisika S1

6 HJ. HASBIAH, S.Pd P Bhs. Indonesia S1

7 Dra. Hj. HASRIYANI,MM P Manaj.Pendidikan S2

8 Drs. H. MUH. UMAR L Bhs.Inggris S1

9 Drs. H. MUH. SAID, M.Si L Ilmu Adm.Publik S2

10 NAIMU, S.Pd L Pend.Fisika S1

11 NASRIAH, S.Pd.,M.Pd P Pend.Matematika S2

12 SURYANA, S.Pd P Pend.Biologi S1

13 ROSMIATI, S.Pd. P Pend.Matematika S1

14 Dra. SITTI SUKMAWATI P Pend.Matematika S1

15 Hj. ROSLINA,S.Pd P Pend.Fisika S1

16 Dra. Hj.KUSMAWATI.NS P Fisika S1

17 AGUSTINA,S.Pd P Pend.Kimia S1

18 Drs. NURDIN USMAN L Biologi S1

19 BIOLLA, S.Pd, M.Pd L Pend.Matematika S2

20 MUSLINA, S.Pd P Pend.Geografi S1

21 Drs. BUSMAN L Pend.Kes.Rekreasi S1

22 Dra. ASTINA,MM P Manaj.Pendidikan S2

23 Drs. ANDI BASO PATADJAI L PMP-KN S1

24 Dra. DARMAWATI P PMP dan KN S1

25 Dra. HAJRAH, MM P Manaj.Pendidikan S2

26 MARHAENI, S.Pd P Bhs.Indonesia S1

27 Dra. SITTI HADIJAH P Bhs.Indo. Dan Sast. S1

28 SITTI DINIAH, S.Pd P Pend.Kimia S1

29 SUKIMIN, S.Pd L Pend.Jas.& olahraga S1

30 Dra. NURHAYATI P Pend.Koperasi S1

31 MUHAMMAD

JAFAR.S.Pd,M.Pd L

Pend.Biologi S2

32 Drs. FAJAR L Bhs.Jerman S1

33 HADMAWATI, S.Pd, M.Si P Adm.Negara S2

34 NITA KHADIJAH, S.TP, M.Pd P Pend.Biologi S2

35 DARWIS, S.Sos L Sosiologi S1

36 NURMAWATI, ST P Teknik Kimia S1

37 SURIADI, S.Ag L PAI S1

38 KARMILA, S.Pd P Pend.Bhs.Inggris S1

39 NURLIAH, S.Pd P Bhs.Jerman S1

40 MASRIDA, S.Pd P Kimia S1

41 ANDI NUR ISMI P Matematika S2

42 JURAEDAH, S.Ag,M.Pd.I P Man.Pend.Islam S2

43 ANDRIANI, S.Pd, M.Si P Komunikasi Pend. S2

44 ABDUL RAHMAN, S.Kom L Tek.Informatika S1

45 HASNIAH, S.Pd P Psikologi Pend.& Bim S1

46 ANDI HUTRI, S.Kom P M.Informatika S1

47 MUHTAR, S.Pd.I L PAI S1

48 SUDARMAN, S.Pd,M.Pd L Pend.Jasmani O.raga S2

49 RISMA, S.Pd P Pend.Matematika&IP

A S1

50 ASTI ARIFUDDIN, S.Pd P Pend.Matematika S1

51 RIZKI YULIANTI,S.Pd P Psikologi Pend.& Bim S1 Tabel 4.2 Staf Tata Usaha SMAN 1 Bulukumba

NO NAMA L/P JABATAN GELAR GOL.

1 Drs. ASDAR L Kasubag TU S1 III/d

2 NURHAYATI,S.Sos P Staf Tata Usaha S1 III/d

3 MUH. BAKRI, S.Sos L -sda- S1 III/d

4 ANDI BASO.S L -sda- SMTA III/b

Tabel 4.3 Pembina Ekstrakulikuler Program Tahfizh SMAN 1 Bulukumba

No NAMA L/P PEKERJAAN UMUR

1 MUH. KHOLID, S.Pd L Guru/ Pembina Pesantren 34 th 2 WAHID MAHMUD, S.Pd L Guru/ Pembina Pesantren 40 th

3 SYAMSUL BAHRI, S.Sos L Pembina Pesantren 32 th

4 RAHMAT YADA L Pembina Pesantren 28 th

5 AHMAD ASYURAH L Pembina Pesantren 27 th

6 HIDAYAT, S.Sos L Pembina Pesantren 34 th

7 A.IBNU L Pembina Pesantren 35 th

8 MUHAMMAD FIKAR L Pembina Pesantren 25 th

Sumber: Arsip/dokumen tata usaha SMAN 1 Bulukumba Pada 23 Agustus 2022 Berdasarkan tabel di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kepala sekolah, guru, staf SMAN 1 Bulukumba dapat dikatakan baik dan bermutu terbukti dengan sebagian besar guru telah melalui jenjang pendidikan dan memenuhi standar untuk mengajar yakni S1 (Strata 1) dan seterusnya. Selain itu, keamanan SMAN 1 Bulukumba bisa dikatakan sudah aman karena memiliki petugas keamanan yang melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan pengamatan peneliti ketika melakukan penelitian.

4. Sarana dan Prasarana a. Sumber belajar

Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 1 Bulukumba

NO JENIS SARANA JUMLAH

1 Ruang Kepala Sekolah 1

2 Ruang Guru 1

3 Ruang Kelas 24

4 Ruang Tata Usaha 1

5 Ruang BK 1

6 Ruang OSIS 1

7 Ruang UKS 1

8 Ruang Koperasi 1

9 Lab Kimia 1

10 Lab Biologi 1

11 Lab Komputer 1

12 Kantin 5

13 Toilet 20

14 Pos Satpam 1

15 Masjid 1

16 Lapangan upacara 1

17 Ruang Rapat 1

Sumber: Arsip/dokumen tata usaha SMAN 1 Bulukumba Pada 23 Agustus 2022 Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 22 Agustus sampai dengan 31 Agustus di SMAN 1 Bulukumba dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap informan dan objek penelitian. Hasil penelitian ini dianalisis oleh peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yang artinya peneliti akan mengungkapkan bagaimana adanya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para informan penelitian, mengenai Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Memotivasi Peserta Didik Menghafal al-Qur‟an Di SMAN 1 Bulukumba maka dapat diperoleh data sebagai berikut:

B. Deskripsi Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Memotivasi Peserta Didik Menghafal al-Qur’an di SMAN 1 Bulukumba

Strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam memotivasi peserta didik di SMAN 1 Bulukumba yaitu setiap pembelajaran guru membiasakan peserta didik untuk selalu membaca al-Qur‟an dengan memberi contoh kepada peserta didik, memberikan apresiasi peserta didik dengan memberikan sebuah hadiah apabila peserta didik mampu menghafal dengan baik dan cepat, guru dan pembina selalu menyampaikan hadist tentang keutamaan menghafal al-Qur‟an kepada peserta didik.

Pihak sekolah bekerja sama dengan pembina tahfizh di Bulukumba agar program ini dapat memberikan motivasi, guru disekolah mengawasi, mengontrol pembelajaran program tahfizh melalui pembina tahfizh. Sebelum menghafal al-Qur‟an, peserta

didik di SMAN 1 Bulukumba harus mengikuti program membaca al-Qur‟an dengan melihat mushaf ketika menyetorkan bacaanya untuk memperbaiki tajwid dan fasahah sebelum pindah program tahfizh.

Sebelum menghafal al-Qur‟an, peserta didik di SMAN 1 Bulukumba harus mengikuti program membaca al-Qur‟an dengan melihat mushaf ketika menyetorkan bacaanya untuk memperbaiki tajwid dan fasahah sebelum pindah ke program tahfizh. Berdasarkan hasil observasi, yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22-31 Agustus 2022.

1. Hadist keutamaan menghafal al-Qur‟an

a. Hadits keutamaan menghafal al-Qur‟an akan memberi syafaat

Hadits keutamaan menghafal alquran yakni hadits tentang al quran menjadi syafaat. Rasulullah Shalallahu „Alaihi Wasallam bersabda:

َف ٌَآ ْسُقْنا اوُء َسْقا ِهِتاَحْصَ ِلأ اًعُِفَش ِحَياَُِقْنا َو ْىََ ٍِتْأََ ُهََِّإ

Terjemahnya:

Bacalah al-Qur‟an, karena ia akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat kepada pembacanya. (Hadits Riwayat Muslim).

2. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran al-Qur‟an untuk memperbaiki tajwid dan fasahah sebelum menghafal al-Qur‟an di SMAN 1 Bulukumba dibagi menjadi 1 kelompok atau gabung antara tingkatan, yaitu kelas 10, 11 dan 12. Program tahfizh ini sudah berjalan lama yang dimana dulu hanya guru yang memberikan ruang untuk peserta didik yang ingin mengembangkan skilnya dalam bidang hafalan, akan tetapi sekarang sudah berbeda karena guru bekerja sama dengan pembina tahfizh di Bulukumba. Adapun faktor mengapa guru Pendidikan Agama Islam dan pembina

tahfizh bekerja sama dalam program tahfizh ini. Hal yang dikemukakan oleh pak Suriadi guru Pendidikan Agama Islam Kelas 12 mengatakan bahwa:

Program ini di bina oleh 8 orang ustadz dari salah satu pondok pesantren yang ada di Bulukumba. Strategi saya dalam memotivasi peserta didik sebelum melakukan pembelajaran saya selalu mewajibkan peserta didik membaca al-Qur‟an agar mereka terbiasa mengucapkan huruf hijaiyyah yang benar.1

Sistem setoran hafalan di SMAN 1 Bulukumba:

a. Wajib bagi peserta didik untuk mempersiapkan hafalan untuk disetorkan kepada ustadz.

b. Setiap menghadap atau menyetorkan hafalan al-Qur‟an kepada ustadz disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.

c. Guru menyimak satu persatu peserta didik dalam hafalan al-Qur‟an kemudian apabila ada kesalahan ustadz menegur dengan syarat apabila salah lagi maka dituntun kemudian diberi penjelasan tentang kesalahan santri dalam membaca al-Qur‟an

d. Jika surah kurang dikuasai, maka peserta didik harus mengulangi atau setor ulang di pertemuan selanjutnya.

Strategi yang di lakukan guru hal yang dikemukakan oleh ibu Suraedah guru Pendidikan Agama Islam mengatakan bahwa:

Strategi saya dalam memotivasi peserta didik menghafal al-Qur‟an yaitu setiap membelajaran saya selalu memberikan pendekatan menyentuh hati peserta didik dengan ceramah, hadist tentang keutamaan menghafal al-Qur‟an agar mereka yakin bahwa apa yang saya sampaikan itu akan terjadi dan benar-benar ada.

Strategi yang di lakukan guru hal yang dikemukakan oleh pak Muchtar guru Pendidikan Agama Islam mengatakan bahwa:

1 Suriadi (53 tahun), Guru PAI SMAN 1 Bulukumba, Wawancara, Ruang Guru SMAN 1 Bulukumba, 23 Agustus 2022.

Strategi saya dalam memotivasi peserta didik menghafal al-Qur‟an yaitu dengan memberikan apresiasi peserta didik dengan cara memberikan hadiah agar peserta didik yang lain ikut termotivasi, mengajak peserta didik ikut lomba tahfizh di luar sekolah, dan setiap pembelajaran selalu melakukan kuis hafalan juz 30.

Pembina tahfizh ini merupakan pembina salah satu pondok pesantren yang ada di bulukumba, 8 orang di antaranya membina program tahfizh di SMAN 1 Bulukumba. Ada banyak ustadz yang membina di salah satu pondok pesantren tersebut tetapi hanya 8 orang ini yang di pilih atau siap membina di SMAN 1 Bulukumba karena memiliki hafalan yaitu sebanyak 30 juz dan masih berstatus singel. Hal yang dikemukakan oleh Ustadz Rahmat salah satu pembina tahfizh mengatakan bahwa:

Saya sebagai pembina mempunyai strategi agar peserta didik lebih termotivasi menghafal al-Qur‟an dengan cara selalu memberikan ceramah singkat tentang apa yang akan di dapatkan bagi seseorang yang belajar atau menghafal al-Qur‟an dan membacakan hadist tentang keutamaan menghafal al-Qur‟an.

Adapun strategi yang digunakan pembina tahfizh agar mudah menghafal dan selalu termotivasi untuk mengembangkan skill menghafalnya. Hal yang dikemukakan oleh Ustadz Bahri salah satu pembina tahfizh mengatakan bahwa:

Strategi yang selalu saya gunakan yaitu sebelum menghafal pembina terlebih dahulu membacakan al-Qur‟an yang baik dan benar sampai peserta didik paham dan setiap peserta didik menghafal 2 surah dalam 1 kali pertemuan pembina memberikan hadiah. Seorang guru dan pembina pesantren menyampaikan tahapan-tahapan menghafal al-Qur`an kemudian menjelaskan keutamaan atau pahala yang akan didapatkan apabila menghafal al-Qur`an.

Setiap masuk kegiatan pembelajaran guru Pendidikan Agama Islam selalu mengulang ulang hadist tentang keutamaan menghafal al-Qur‟an agar peserta didik yakin bahwa syafaat ketika belajar dan mengafal al-Qur‟an itu benar adanya, guru dan pembina selalu memberikan motivasi dengan cara memberikan hadiah apabila hafalan peserta didik mencapai target sebagai bentuk menghargai kerja keras peserta didik. Cara yang kami gunakan yaitu melatih agar terbiasa membaca al-Qur‟an karena dengan terbiasa membaca al-Qur‟an penyebutan huruf-huruf Arab semakin baik, memberikan waktu menghafal selama sepekan, setiap ayat pendek mengulangi sebanyak 7 kali dan ayat panjang diulangi sebanyak 10-12 kali, setiap hari rabu menyetor

hafalan, tidak memaksakan dan sesuai kemampuan peserta didik (tidak ada target berapa surah dalam 1 pekan).2

C. Deskripsi Motivasi Peserta Didik dalam Menghafal al-Qur’an di SMAN 1 Bulukumba

Motivasi adalah energi aktif serta positif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri seseorang yang nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga dapat mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan dalam dirinya. Peserta didik kebanyakan termotivasi karena kesadaran diri sendiri untuk mengembangkan dan menambah hafalan mereka serta adanya dukungan dari orang tua mereka.

Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan menghafal al-Qur‟an peserta didik dengan cara memberikan motivasi kepada para peserta didik.

Motivasi adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang berasal dari lingkungan atau dari luar dirinya.

Pemberian motivasi dilakukan juga dengan mengadakan perlombaan Tahfidzul Qur‟an antar kelas maupun antar sekolah untuk mengisi event-event sekolah. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan dapat menjaga semangat menghafal al-Qur‟an peserta didik agar tidak malas dan tidak lupa. Peserta didik memiliki motivasi yang tinggi dalam menambah hafalan tergantung dengan niatnya masing-masing. Ada yang semangat karena adanya dukungan dari diri sendiri, orang tua dan guru. Hal yang dikemukakan peserta didik yaitu Nurjannah kelas 10 mengatakan bahwa:

2 Bahri (32 tahun), pembina tahfizh SMAN 1 Bulukumba, Wawancara, Masjid SMAN 1 Bulukumba, 23 Agustus 2022.

Dokumen terkait