BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.2 Pengujian
4.2.2 Pengujian Manual Gabungan Metode AHP dan VIKOR
Perhitungan dalam proses pencarian rekomendasi alternatif dengan gabungan metode AHP dan VIKOR dimulai dengan pencarian nilai bobot kriteria dengan metode AHP terlebih dahulu. Setelah nilai bobot kriteria didapatkan, nilai bobot kriteria tersebut akan digunakan untuk melakukan proses perankingan dan penentuan rekomendasi pada alternatif dengan metode VIKOR. Berikut adalah proses perhitungan secara manual penentuan tempat evakuasi bencana gempa bumi.
a. Penentuan nilai bobot kriteria dengan metode AHP
Proses penentuan nilai bobot kriteria dilakukan dengan menggunakan metode AHP. Langkah pertama dimulai dengan pengisian nilai bobot perbandingan berpasangan untuk kriteria dengan cara membandingkan secara berpasangan setiap kriteria dengan nilai yang menyatakan nilai kepentingan antara kriteria
yang berpasangan dari 1 hingga 9. Pengisian nilai bobot perbandingan dilakukan dalam sebuah matriks perbandingan berpasangan seperti pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1. Matriks Bobot Perbandingan Berpasangan Kriteria
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
K1 1 1 1 1/3 1/3 1/3 1 3
K2 1 1 1 1 1 1 3 3
K3 1 1 1 1 1/3 1 1 3
K4 3 1 1 1 1 1 3 5
K5 5 1 3 1 1 1 3 5
K6 5 1 1 1 1 1 3 5
K7 1 1/3 1 1/3 1/3 1/3 1 3
K8 1/3 1/3 1 1/5 1/5 1/5 1/3 1
Langkah kedua adalah melakukan penyederhanaan nilai-nilai pada matriks kemudian menjumlahkan tiap kolom pada matriks untuk selanjutnya dilakukan normalisasi pada matriks. Hasil penyederhanaan nilai-nilai pada matriks dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2. Matriks Bobot Perbandingan Berpasangan Kriteria yang Disederhanakan
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
K1 1 1 1 0,333 0,333 0,333 1 3
K2 1 1 1 1 1 1 3 3
K3 1 1 1 1 0,333 1 1 3
K4 3 1 1 1 1 1 3 5
K5 3 1 3 1 1 1 3 5
K6 3 1 1 1 1 1 3 5
K7 1 0,333 1 0,333 0,333 0,333 1 3
K8 0,333 0,333 0,333 0,2 0,2 0,2 0,333 1
β 13,333 6,667 9,333 5,867 5,2 5,867 15,333 28
Langkah ketiga adalah melakukan normalisasi matriks dengan cara membagikan elemen dengan jumlah tiap kolom matriks\sehingga hasilnya seperti pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3. Matriks Nomalisasi AHP
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
Langkah keempat adalah menghitung nilai prioritas dari matriks dengan mencari nilai rata-rata dari tiap baris matriks. Nilai prioritas inilah yang akan digunakan sebagai nilai bobot kriteria. Hasil dari perhitungan nilai prioritas dapat dilihat pada tabel 4.4.
PK1 = (0,075+0,15+0,107+0,057+0,064+0,057+0,065+0,107)
8 = 0,682
8 = 0,085 PK2 = (0,075+0,15+0,107+0,17+0,192+0,17+0,196+0,107)
8 =1,168
8 = 0,146 PK3 = (0,075+0,15+0,107+0,17+0,064+0,17+0,065+0,107)
8 =0,91
8 = 0,114 PK4 = (0,225+0,15+0,107+0,17+0,192+0,17+0,196+0,179)
8 = 1,390
8 = 0,174 PK5 = (0,225+0,15+0,321+0,17+0,192+0,17+0,196+0,179,)
8 = 1,604
8 = 0,2 PK6 = (0,225+0,15+0,107+0,17+0,192+0,17+0,196+0,179)
8 = 1,39
8 = 0,174 PK7 = (0,075+0,05+0,107+0,057+0,064+0,057+0,065+0,107)
8 = 0,582
8 = 0,073 PK8 = (0,025+0,05+0,036+0,034+0,038+0,034+0,022+0,036)
8 = 0,275
8 = 0,034
Tabel 4.4. Matriks Nomalisasi dan Nilai Prioritas
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 β P
K1 0,075 0,15 0,107 0,057 0,064 0,057 0,065 0,107 0,682 0,085 K2 0,075 0,15 0,107 0,17 0,192 0,17 0,196 0,107 1,168 0,146 K3 0,075 0,15 0,107 0,17 0,064 0,17 0,065 0,107 0,91 0,114 K4 0,225 0,15 0,107 0,17 0,192 0,17 0,196 0,179 1,39 0,174 K5 0,225 0,15 0,321 0,17 0,192 0,17 0,196 0,179 1,604 0,2 K6 0,225 0,15 0,107 0,17 0,192 0,17 0,196 0,179 1,39 0,174 K7 0,075 0,05 0,107 0,057 0,064 0,057 0,065 0,107 0,582 0,073 K8 0,025 0,05 0,036 0,034 0,038 0,034 0,022 0,036 0,275 0,034
Langkah kelima adalah mencari nilai Ξ»max dengan mengalikan jumlah kolom matriks perbandingan berpasangan dengan matriks nilai prioritas.
Ξ»max = (13,333*0,085) + (6,667*0,146) + (9,333*0,114) + (5,867*0,174) + (5,2*0,2) + (5,867*0,174) + (15,333*0,073) + (28*0,034)
= (1,133 + 0,973 + 1,064 + 1,021 + 1,04 + 1,021 + 1,119 + 0,952)
= 8,33
Langkah keenam adalah mencari nilai Consistency Index (CI).
πΆπΌ = 8,33 β 8
8 β 1 =0,33
7 = 0,047
Langkah keenam adalah mencari nilai Consistency Ratio (CR). Untuk nilai RI, karena ukuran matriks perbandingan berpasangan adalah 8, maka nilai RI adalah 1,41.
πΆπ = 0,047
1,41 = 0,033
Nilai CR < 0,1, maka nilai perbandingan berpasangan yang diberikan adalah konsisten.
Setelah proses penentuan nilai bobot kriteria dengan metode AHP selesai dilakukan, didapatkan nilai bobot setiap kriteria seperti pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5. Nilai Bobot Kriteria
Kriteria Defenisi Bobot Kriteria
K1 Ukuran (m2) 0,085
K2 Aksesibilitas 0,146
K3 Akses Infrastruktur 0,114
K4 Jarak dari Area Berbahaya (m) 0,174
K5 Bahaya Geologis 0,2
K6 Kemiringan Tanah (Β°) 0,174
K7 Jarak dari Pusat Medis (m) 0,073
K8 Jarak dari Pusat Keamanan (m) 0,034
2. Perankingan alternatif dengan metode VIKOR
Setelah proses pencarian nilai bobot kriteria dengan metode AHP selesai, akan dilakukan proses perankingan alternatif dengan metode VIKOR. Alternatif yang digunakan sebagai sampel dalam proses perhitungan manual ini adalah alternatif pada Kecamatan Medan Helvetia dengan kriteria-kriteria seperti pada tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6. Parameter Kriteria Pilihan Pengguna
Kriteria Parameter Nilai Parameter
Ukuran Minimal (m2) 2000 m2 2000
Aksesibilitas Minimal Sangat Mudah 4
Akses Infrastruktur Minimal Kurang Lengkap 2
Jarak dari Area Berbahaya Minimal (m) 370 m 370
Bahaya Geologis Minimal Rendah 3
Kemiringan Tanah Maksimal (Β°) 1Β° 1
Jarak dari Pusat Medis Maksimal (m) 2000 m 2000
Jarak dari Pusat Keamanan Maksimal (m) 2000 m 2000
Alternatif yang digunakan sebagai sampel berdasarkan wilayah dan kriteria pada tabel 4.6 adalah seperti pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7. Data Nilai Parameter Alternatif
Alternatif Deskripsi K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
A1 Lapangan Kodam I Bukit Barisan 9709 4 3 399 3 0 564 0
A2 Lapangan Kesdam 2757 4 3 522 3 0 1530 0
A3 Area Terbuka Belakang Polsek
Helvetia 2425 4 3 481 3 0 1960 0
A4 Lapangan Jasdam 10114 4 2 646 3 0 1590 0
A5 Area Terbuka Beringin Residence 6320 4 2 468 3 0 1620 392
A6 Lapangan Zipur 10340 4 2 690 3 0 1690 0
A7 Area Terbuka P4TK Medan 2835 4 2 996 3 0 609 1780
Pertama dalam proses perankingan dengan metode VIKOR adalah menentukan nilai terbaik (fj+) dan terburuk (fj-) dengan persamaan 2.11, 2.12, 2.13, dan 2.14 untuk setiap kriteria berdasarkan tipe kriteria benefit atau cost seperti pada tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8. Nilai Terbaik (fj+) dan Terburuk (fj-) untuk Setiap Kriteria
Kriteria Tipe Kriteria fj+ fj
-K1 Benefit 10340 2425
K2 Benefit 4 4
K3 Benefit 3 2
K4 Benefit 996 202
K5 Benefit 3 3
K6 Cost 0 0
K7 Cost 564 1960
K8 Cost 0 1780
Selanjutnya adalah menghitung nilai normalisasi matriks dengan persamaan 2.15 untuk setiap elemen matriks untuk perhitungan nilai utility measure (Si)
dan regret measure (Ri) yang mana hasil normalisasi matriksnya dapat dilihat pada tabel 4.9.
a. Nilai normalisai matriks untuk alternatif Lapangan Kodam I Bukit Barisan (A1).
b. Nilai normalisai matriks untuk alternatif Lapangan Kesdam (A2).
πππ΄1,πΎ1= 0,085(10340 β 2757)
πππ΄1,πΎ7= 0,073(564 β 1530)
(564 β 3510) = 0,051 πππ΄1,πΎ8= 0,034 (0 β 0)
(0 β 1780) = 0
c. Nilai normalisai matriks untuk alternatif Area Terbuka Belakang Polsek Helvetia (A3).
d. Nilai normalisai matriks untuk alternatif Lapangan Jasdam (A4).
πππ΄1,πΎ1= 0,085(10340 β 10114)
πππ΄1,πΎ6= 0,174(0 β 0)
e. Nilai normalisai matriks untuk alternatif Area Terbuka Beringin Residence (A5).
f. Nilai normalisai matriks untuk alternatif Lapangan Zipur (A6).
πππ΄1,πΎ1= 0,085(10340 β 10340)
πππ΄1,πΎ5= 0,2(3 β 3) (3 β 3) = 0 πππ΄1,πΎ6= 0,174(0 β 0)
(0 β 0) = 0 πππ΄1,πΎ7= 0,073(564 β 1690)
(564 β 3510) = 0,059 πππ΄1,πΎ8= 0,034 (0 β 0)
(0 β 1780) = 0
g. Nilai normalisai matriks untuk alternatif Area Terbuka P4TK Medan (A7).
πππ΄1,πΎ1= 0,085(10340 β 2865)
(10340 β 2425) = 0,081 πππ΄1,πΎ2= 0,146(4 β 4)
(4 β 4) = 0 πππ΄1,πΎ3= 0,114(3 β 2)
(3 β 2) = 0,114 πππ΄1,πΎ4= 0,174(996 β 996)
(996 β 399) = 0 πππ΄1,πΎ5= 0,2(3 β 3)
(3 β 3) = 0 πππ΄1,πΎ6= 0,174(0 β 0)
(0 β 0) = 0 πππ΄1,πΎ7= 0,073 (564 β 609)
(564 β 3510) = 0,002 πππ΄1,πΎ8= 0,034(0 β 1780)
(0 β 1780) = 0,034
Tabel 4.9. Matriks Normalisasi VIKOR
Alternatif K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
A1 0,007 0 0 0,174 0 0 0 0
A2 0,081 0 0 0,138 0 0 0,051 0
A3 0,085 0 0 0,15 0 0 0,073 0
A4 0,002 0 0,114 0,102 0 0 0,054 0
A5 0,043 0 0,114 0,154 0 0 0,055 0,007
A6 0 0 0,114 0,089 0 0 0,059 0
A7 0,081 0 0,114 0 0 0 0,002 0,034
Setelah matriks dinormalisasi, selanjutnya adalah menghitung nilai utility measure (Si) dan regret measure (Ri) untuk setiap alternatif. Nilai utility measure (Si) didapatkan dengan menjumlahkan seluruh nilai normaliasi pada setiap baris matriks menggunakan persamaan 2.16 dan nilai regret measure (Ri) didapatkan dengan mencari nilai maksimum nilai normaliasi pada setiap baris matriks menggunakan persamaan 2.17. Hasil dari perhitungan nilai utility measure (Si) dan regret measure (Ri) dapat dilihat pada tabel 4.10.
a. Perhitungan nilai utility measure (Si)
ππ΄1 = 0,007 + 0 + 0 + 0,174 + 0 + 0 + 0 + 0 = 0,181 ππ΄2 = 0,081 + 0 + 0 + 0,138 + 0 + 0 + 0,051 + 0 = 0,27 ππ΄3 = 0,085 + 0 + 0 + 0,15 + 0 + 0 + 0,073 + 0 = 0,308 ππ΄4 = 0,002 + 0 + 0,114 + 0,102 + 0 + 0 + 0,054 + 0 = 0,272 ππ΄5 = 0,043 + 0 + 0,114 + 0,154 + 0 + 0 + 0,055 + 0,007 = 0,373 ππ΄6 = 0 + 0 + 0,114 + 0,089 + 0 + 0 + 0,059 + 0 = 0,262
ππ΄7 = 0,081 + 0 + 0,114 + 0 + 0 + 0 + 0,002 + 0,034 = 0,231 b. Perhitungan nilai regret measure (Ri)
π π΄1 = πππ₯{0,007; 0; 0; 0,174; 0; 0; 0; 0} = 0,174 π π΄2 = πππ₯{0,081; 0; 0; 0,138; 0; 0; 0,051; 0} = 0,138 π π΄3 = πππ₯{0,085; 0; 0; 0,15; 0; 0; 0,073; 0} = 0,15
π π΄4 = πππ₯{0,002; 0; 0,114; 0,102; 0; 0; 0,054; 0} = 0,114 π π΄5 = πππ₯{0,043; 0; 0,114; 0,154; 0; 0; 0,055; 0,007} = 0,154 π π΄6 = πππ₯{0; 0; 0,114; 0,089; 0; 0; 0,059; 0} = 0,114
π π΄7 = πππ₯{0,081; 0; 0,114; 0; 0; 0; 0,002; 0,034} = 0,114
Tabel 4.10. Matriks Normalisasi, Nilai Utility Measure (Si), dan Nilai Regret Measure (Ri)
Alternatif K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 Si Ri
A1 0,007 0 0 0,174 0 0 0 0 0,181 0,174
A2 0,081 0 0 0,138 0 0 0,051 0 0,27 0,138 A3 0,085 0 0 0,15 0 0 0,073 0 0,308 0,15 A4 0,002 0 0,114 0,102 0 0 0,054 0 0,272 0,114 A5 0,043 0 0,114 0,154 0 0 0,055 0,007 0,373 0,154 A6 0 0 0,114 0,089 0 0 0,059 0 0,262 0,114 A7 0,081 0 0,114 0 0 0 0,002 0,034 0,231 0,114
Kemudian mencari nilai minimum utility measure (S*) dengan persamaan 2.18, nilai minimum regret measure (R*) dengan persamaan 2.19, nilai maksimum utility measure (S-) dengan persamaan 2.20, dan nilai maksimum regret measure (R-) dengan persamaan 2.21.
πβ= πππ{0,181; 0,27; 0,308; 0,272; 0,373; 0,262; 0,231} = 0,181 π β = πππ{0,174; 0,138; 0,15; 0,114; 0,154; 0,114; 0,114} = 0,114 πβ = πππ₯{0,181; 0,27; 0,308; 0,272; 0,373; 0,262; 0,231} = 0,373 π β = πππ₯{0,174; 0,138; 0,15; 0,114; 0,154; 0,114; 0,114} = 0,174
Selanjutnya adalah menghitung nilai indeks VIKOR (Qi) dengan persamaan 2.22 untuk setiap alternatif. Dalam perhitungan nilai indeks VIKOR (Qi) ini, nilai bobot strategi (v) adalah 0,5. Hasil dari perhitungan nilai indeks VIKOR (Qi) dapat dilihat pada tabel 4.11.
ππ΄1= 0,5(0,181 β 0,181)
(0,373 β 0,181)+ (1 β 0,5)(0,174 β 0,114)
(0,174 β 0,114) = 0,5 ππ΄2= 0,5(0,270 β 0,181)
(0,373 β 0,181)+ (1 β 0,5)(0,138 β 0,114)
(0,174 β 0,114) = 0,432
ππ΄3= 0,5(0,308 β 0,181)
(0,373 β 0,181)+ (1 β 0,5)(0,150 β 0,114)
(0,174 β 0,114) = 0,631 ππ΄4= 0,5(0,272 β 0,181)
(0,373 β 0,181)+ (1 β 0,5)(0,114 β 0,114)
(0,174 β 0,114) = 0,237 ππ΄5= 0,5(0,373 β 0,181)
(0,373 β 0,181)+ (1 β 0,5)(0,154 β 0,114)
(0,174 β 0,114) = 0,833 ππ΄6= 0,5(0,262 β 0,181)
(0,373 β 0,181)+ (1 β 0,5)(0,114 β 0,114)
(0,174 β 0,114) = 0,211 ππ΄7= 0,5(0,231 β 0,181)
(0,373 β 0,181)+ (1 β 0,5)(0,114 β 0,114)
(0,174 β 0,114) = 0,13
Tabel 4.11. Nilai Utility Measure (Si), Regret Measure (Ri), dan Indeks VIKOR (Qi) Alternatif
Alternatif Deskripsi Si Ri Qi
A1 Lapangan Kodam I Bukit Barisan 0,181 0,174 0,5
A2 Lapangan Kesdam 0,27 0,138 0,432
A3 Area Terbuka Belakang Polsek Helvetia 0,308 0,15 0,631
A4 Lapangan Jasdam 0,272 0,114 0,237
A5 Area Terbuka Beringin Residence 0,373 0,154 0,833
A6 Lapangan Zipur 0,262 0,114 0,211
A7 Area Terbuka P4TK Medan 0,231 0,114 0,13
Setelah nilai utility measure (Si), regret measure (Ri) dan indeks VIKOR (Qi) setiap alternatif diperoleh seperti pada tabel 4.11, selanjutnya melakukan perankingan pada alternatif. Perankingan dilakukan terhadap nilai indeks VIKOR (Qi) berdasarkan urutan dari nilai terkecil. Hasil perankingan alternatif dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12. Hasil Perankingan Alternatif
Ranking Alternatif Deskripsi Si Ri Qi
1 A7 Area Terbuka P4TK Medan 0,231 0,114 0,13
2 A6 Lapangan Zipur 0,262 0,114 0,211
3 A4 Lapangan Jasdam 0,272 0,114 0,237
4 A2 Lapangan Kesdam 0,270 0,138 0,432
5 A1 Lapangan Kodam I Bukit Barisan 0,181 0,174 0,5 6 A3 Area Terbuka Belakang Polsek Helvetia 0,308 0,150 0,631 7 A5 Area Terbuka Beringin Residence 0,373 0,154 0,833
Solusi kompromi dapat diusulkan dengan memperhatikan kondisi berikut:
a. Alternatif A1 adalah yang terbaik jika Q(A2) β Q(A1) β₯ DQ dan juga ranking terbaik terhadap nilai utility measure (Si) dan/atau nilai regret measure (Ri).
b. Alternatif A1 dan A2 adalah yang terbaik jika hanya Q(A2) β Q(A1) β₯ DQ yang terpenuhi
c. Alternatif A1, A2, β¦, AM selama Q(AM) β Q(A1) < DQ jika kondisi Q(A2) β Q(A1) β₯ DQ tidak terpenuhi.
Dengan menggunakan persamaan 2.23,
π·π = 1 7 β 1= 1
6= 0,167 Q(A2) β Q(A1) β₯ DQ 0,211 β 0,13 β₯ 0,167
0,081 β₯ 0,167 (Tidak Terpenuhi)
Dikarenakan kondisi Q(A2) β Q(A1) β₯ DQ tidak terpenuhi, maka dilakukan solusi kompromi dengan kondisi Q(AM) β Q(A1) < DQ.
Untuk nilai M = 2 Q(A2) β Q(A1) < DQ 0,211 β 0,13< 0,167 0,081 < 0,167 (Terpenuhi) Untuk nilai M = 3
Q(A3) β Q(A1) < DQ 0,237 β 0,13 < 0,167 0,107 < 0,167 (Terpenuhi) Untuk nilai M = 4
Q(A4) β Q(A1) < DQ 0,432 β 0,13 < 0,167
0,302 < 0,167 (Tidak Terpenuhi)
Berdasarkan hasil perhitungan solusi kompromi, maka dapat disimpulkan bahwa alternatif Area Terbuka P4TK Medan (A7), Lapangan Zipur (A6), dan Lapangan Jasdam (A4) merupakan rekomendasi tempat evakuasi yang terbaik.