• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat dan mengetahui pendistribusian data yang bersifat normal atau tidak. Selain itu hal ini sebagai salah satu syarat untuk melakukan analisis data selanjutnya. Pada penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan pengambilan keputusannya yaitu data penelitian disebut berdistribusi normal jika nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 dan sebaliknya jika nilai signifikansi (Sig.) < 0,05 maka data penelitian tersebut tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 63

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,13962331 Most Extreme Differences Absolute ,081 Positive ,081 Negative -,063 Test Statistic ,081

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

Hasil uji normalitas pada tabel diatas menggambarkan bahwa dua variabel tersebut memiliki data yang terdistribusi secara normal. Nilai signifikansi residual untuk variabel X dan Y (Asymp. Sig. 2-tailed) sebesar 0,200 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara normal sesuai dengan ketentuan bahwa nilai Sig > 0,05.

b. Uji Linearitas

Menurut Gunawan, analisis hubungan yang menggunakan produk momen memerlukan adanya uji linearitas untuk mendeteksi

adanya hubungan yang terjadi berbentuk lurus atau tidak.83 Uji

linearitas ini dilakukan sebagai prasyarat untuk melakukan uji analisis regresi berganda.

Kriteria yang digunakan untuk menyatakan hubungan linear antar variabel adalah sebagai berikut:

a. Jika harga koefisien F tabel (F hitung < F tabel), maka dapat dinyatakan variabel tersebut membentuk hubungan linear.

Jika harga koefisien F tabel (F hitung > F tabel), maka variabel tersebut tidak membentuk hubungan linear

b. Jika koefisien signifikansi (baris Linearity) < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa antar variabel terdapat hubungan yang linear Jika koefisien signifikansi (baris Linearity) > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa tidak ada hubungan yang linear antar variabel c. Jika koefisien signifikansi (baris Deviation from Linearity) > 0,05

maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan linear antar variabel

Jika koefisien signifikansi (baris Deviation from Linearity) < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa tidak ada hubungan linear antar variabel.

83

Tabel 4.4

Hasil Uji Linearitas Variabel X dan Y ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Kemampuan Bahasa Ekspresif * Parental Belief Between Groups (Combined 58,195 12 4,850 1,021 ,445 Linearity 11,879 1 11,879 2,501 ,120 Deviation from Linearity 46,316 11 4,211 ,886 ,559 Within Groups 237,519 50 4,750 Total 295,714 62

Hasil uji linearitas pada variabel parental belief dan kemampuan bahasa ekspresif anak sindrom down memiliki nilai signifikansi untuk baris deviation for linearity sebesar 0,559 > 0,05, maka dapat dinyatakan pula terdapat hubungan yang linear antara variabel parental belief dan kemampuan bahasa ekspresif.

Jika dilihat dari kriteria penilaian uji linear berdasarkan F tabel dan F hitung, hasil uji linear ini memiliki nilai signifikansi F hitung sebesar 0,886 < 3,15 , hal ini berarti terdapat hubungan yang linear antara kedua variabel.

2. Uji Hipotesis

a. Analisis Korelasi Product Moment

Tahap selanjutnya adalah uji hipotesis yang menggunakan uji korelasi Product Moment. Pelaksanaan uji korelasi dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 22. Analisis korelasi digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen

dengan satu variabel dependen.84 Rumus untuk analisis korelasi

Product Moment adalah sebagai berikut:

84

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi Product Moment

n = jumlah sampel yang digunakan

x = total nilai variabel x

y = total nilai variabel y

Pada analisis korelasi Product Moment yang dilambangkan r, memiliki nilai korelasi dari 1 sampai -1. Jika nilai koefisien korelasi suatu variabel bernilai 1 atau -1, maka terjadi hubungan yang kuat antar variabel. Jika nilai koefisien korelasi mendekati 0, maka terjadi hubungan yang lemah antar dua variabel. Nilai positif pada koefisien korelasi menunjukkan bahwa hubungan searah antar variabel sedangkan nilai negatif menunjukkan hubungan yang saling berbanding terbalik. Nilai koefisien korelasi yang dihasilkan, dapat dikonsultasikan dengan tabel interpretasi dibawah ini:

Tabel 4.7

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Berikut ini adalah hasil uji korelasi menggunakan product moment untuk variabel parental belief dengan kemampuan bahasa ekspresif anak sindrom down.

Tabel 4.8

Uji Hipotesis Analisis Korelasi Product Moment Variabel X dan Y

Correlations

Parental Belief

Kemampuan Bahasa Ekspresif

Parental Belief Pearson Correlation 1 ,200

Sig. (2-tailed) ,115

N 63 63

Pada hasil pengujian diatas, diperoleh nilai koefisien korelasi pada variabel parental belief sebesar 0,200 dan nilai signifikansi sebesar 0,115. Berdasarkan nilai signifikansi antara variabel parental belief dan kemampuan bahasa ekspresif anak sindrom down adalah sebesar 0,115 > 0,05. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, bahwa jika nilai Sig. < 0,05 maka Ha diterima dan jika nilai Sig. > 0,05 maka Ha ditolak. Pada hasil uji korelasi variabel parental belief dan kemampuan bahasa ekspresif, menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel parental belief dan kemampuan bahasa ekspresif anak sindrom down.

Selain menggunakan nilai signifikansi, dapat pula dilihat dari haisl perbandingan nilai r hitung dan r tabel. Jika r hitung > r tabel, maka terdapat korelasi antar variabel. Sebaliknya, jika r hitung < r tabel, maka tidak terdapat korelasi antar variabel. Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas, diperoleh nilai r hitung sebesar 0,200 dan harga r tabel dengan taraf signifikansi 5% diperoleh sebesar 0,248. Sehingga 0,200 < 0,248, maka tidak terdapat korelasi antar variabel dan tingkat korelasi yang sangat rendah.

d. Analisis Koefisien Determinasi

Setelah mengetahui adanya hubungan antara variabel X dan variabel Y serta hubungan antara variabel X1 dan X2, selanjutnya adalah mengetahui besarnya sumbangan kontribusi antar variabel. Untuk melihat besar kontribusi antar variabel, maka dapat dihitung besar koefisien determinan, yaitu:

Dimana:

KD = Koefisien Determinasi

r2 = derajat koefiesien korelasi

Koefisien determinasi untuk variabel parental belief dan kemampuan bahasa ekspresif anak sindrom down, didapatkan hasil:

Hasil dari penghitungan koefisien determinasi tersebut dapat menunjukkan hubungan antara variabel. Pada variabel parental belief dan kemampuan bahasa ekspresif anak sindrom down, diperoleh hasil sebesar 4%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan bahasa ekspresif anak sindrom down ditentukan oleh parental belief sebesar 4%, dan 96% ditentukan oleh faktor lain.

Dokumen terkait