• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Uji normalitas

Apabila suatu penelitian menggunakan data n sampel yang diambil dari sejumlah populasi terlebih dahulu diuji kenormalitasan sampel tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah jumlah sampel yang diambil tersebut sudah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas penelitian ini menggunakan uji Lilifors.

Hasil perhitungan normalitas menggunakan perangkat lunak SPSS diperoleh data sebagai berikut. 60 65 70 75 80 Kelas Kontrol 0 1 2 3 4 5 6 Fr eq ue nc y Mean = 68.33 Std. Dev. = 4.743 N = 24 Histogram

a. Uji Normalitas Kelas Eksperimen Minat Rendah

Tabel 39. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas EKsperimen Minat Rendah

Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2011

Berdasarkan Tabel Test of Normality pada kolom Kolmogorov-Smirnov di atas dapat dilihat tingkat signifikansi untuk kelas eksperimen yang memiliki minat belajar rendah lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,180. Maka dapat dikatakan bahwa data kelas eksperimen minta belajar rendah terdistribusi normal. Selain itu untuk melihat output normal atau tidak dapat dilakukan dengan melihat output normal Q-Q plot pada grafik berikut.

Gambar 17. Kurva Normal Q-Q Plot Hasil Posttest Kelas Eksperimen Minat Rendah

Jika suatu data berdistribusi normal, maka output pada normal Q-Q plot tersebar di sekeliling garis lurus. Berdasarkan kurva di atas terlihat bahwa sebagian besar

Tests of Normality

.204 12 .180 .840 12 .028

Eksperimen Rendah Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk

Lilliefors Significance Correction a. 66 68 70 72 74 76 78 Observed Value -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 Ex pe ct ed N or m al

data tersebar di sekeliling garis, walaupun ada data yang lepas sehingga dapat dikatakan bahwa variabel hasil posttest kelas eksperimen minat belajar rendah berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas Kelas Eksperimen Minat Tinggi

Tabel 40. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen Minat Tinggi

Sumber: Hasil perhitungan tahun 2011

Dari hasil perhitungan didapat bahwa angka signifikansi untuk kelas eksperimen minat belajar tinggi berdistribusi normal. Hal ini terlihat dari hasil signifikansi pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,118 > 0,05. Selain itu untuk melihat output normal atau tidak dapat dilakukan dengan melihat output normal Q-Q plot pada grafik berikut.

Tests of Normality

.219 12 .118 .893 12 .128 Eksperimen Tinggi Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Lilliefors Significance Correction a.

Gambar 18. Kurva Normal Q-Q Plot Hasil Posttest Kelas Eksperimen Minat Tinggi

c. Uji Normalitas Kelas Kontrol Minat Rendah

Tabel 41. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol Minat Rendah

Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2011

Melalui perhitungan uji normalitas di atas diperoleh nilai signifikansi pada kolom

Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200 > 0,05. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar kelas kontrol minat rendah berdistribusi normal. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi pada kolom kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05. Selain itu untuk melihat output normal atau tidak dapat dilakukan dengan melihat output normal Q-Q plot pada grafik berikut.

68 70 72 74 76 78 Observed Value -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 Ex pe ct ed N or m al

Normal Q-Q Plot of Eksperimen Tinggi

Tests of Normality

.173 12 .200* .915 12 .246

Kontrol Rendah Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance. *.

Lilliefors Significance Correction a.

Gambar 19. Kurva Normal Q-Q Plot Hasil Posttest Kelas Kontrol Minat Rendah

d. Uji Normalitas Kelas Kontrol Minat Tinggi

Tabel 42. Hasil Perhitungan Normalitas Kelas Kontrol Minat Tinggi

Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2011

Berdasarkan uji normalitas data hasil belajar kelas kontrol minat tinggi yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 42 di atas. Berdasarkan Tabel Test of Normality pada kolom Kolmogorov-Smirnov di atas dapat dilihat tingkat signifikansi untuk kelas kontrol yang memiliki minat belajar rendah lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,098. Maka dapat dikatakan bahwa data kelas kontrol minat belajar tinggi terdistribusi normal. Selain itu untuk melihat output normal atau tidak dapat dilakukan dengan melihat output normal Q-Q plot pada grafik berikut. 60 62 64 66 68 70 72 74 Observed Value -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 Ex pe ct ed N or m al

Normal Q-Q Plot of Kontrol Rendah

Tests of Normality

.224 12 .098 .926 12 .343

Kontrol Tinggi Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Lilliefors Significance Correction a.

Gambar 20. Kurva Normal Q-Q Plot Kelas Kontrol Minat Tinggi

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji test of

homogeneity of variances berdasarkan perhitungan perangkat lunak SPSS

diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 43. Uji Homogenitas

Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2011

64 66 68 70 72 74 76 78 Observed Value -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 Ex pe ct ed N or m al

Normal Q-Q Plot of Kontrol Tinggi

Test of Homogeneity of Variances

Nilai 1.280 1 46 .264 Levene Statistic df1 df2 Sig. ANOVA Nilai 161.333 1 161.333 9.014 .004 823.333 46 17.899 984.667 47 Between Groups Within Groups Total Sum of

Berdasarkan hasil perhitungan test of homogeneity of variances di atas dapat dapat dilihat levene test adalah 1,280 dengan signifikansi sebesar 1,280 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini homogen. Oleh karena itu, asumsi homogenitas varians tidak menjadi permasalahan bila peneliti hendak meneruskan pengujian untuk tahap berikutnya.

D.Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis diperlukan untuk mengetahui ada atau tidaknya interaksi antara model pembelajaran problem based learning, model pembelajaran tradisional, dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa. Untuk menguji hipotesis digunakan dua cara yaitu Analisis Varians dan T-test. Pada pengujian hipotesis 1, 2 dan 3 di uji menggunakan T-test dan Pada pengujian hipotesis 4 di uji menggunakan Analisis Varians.

Sebelum kita melakukan pengujian menggunakan program SPSS, langkah pertama yang harus dikerjakan yaitu membuat desain penelitian.

Model Pembelajaran

Minat

Model Pembelajaran PBL

(Problerm Based Learning) Model Pembelajaran Tradisional

Rendah hasil belajar Ekonomi hasil belajar ekonomi hasil belajar Ekonomi hasil belajar ekonomi Tinggi

1. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ho : tidak ada perbedaan signifikan rata-rata hasil belajar ekonomi yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran PBL dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tradisional.

H1 : ada perbedaan signifikan rata-rata hasil belajar ekonomi yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran PBL dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tradisional

Berdasarkan perhitungan analisis data SPSS, T-Test pertama, independent variabel model pembelajaran Problem Based Learning, model pembelajaran tradisional, dan dependent variabel hasil belajar ekonomi. Hasil T-Test tersebut diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 44. Hasil Uji Hipotesis Pertama

Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2011

Independent Samples Test

1.280 .264 3.002 46 .004 3.667 1.221 1.208 6.125 3.002 43.157 .004 3.667 1.221 1.204 6.129 Equal variances assumed Equal variances not assumed Nilai F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)DifferenceMean Difference LowerStd. Error Upper

95% Confidence Interval of the

Difference t-test for Equality of Means

Kriteria uji hipotesisnya adalah sebagai berikut.

Ho diterima apabila t penelitian < t tabel

Ho ditolak apabila t penelitian > t tabel

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t penelitian sebesar 3,002 > t tabel sebesar 2,013 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada perbedaan signifikan rata-rata hasil belajar ekonomi siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tradisional. Besarnya perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning dibandingkan dengan menggunakan model

pembelajaran tradisional sesuai dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, model pembelajaran problem based learning

dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.

b. Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ho : tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi pada siswa yang memiliki minat rendah yang pembelajarannya menggunakan model PBL dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tradisional.

H1 : ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi yang memiliki minat rendah yang pembelajarannya menggunakan model PBL dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tradisional.

Berdasarkan perhitungan analisis data SPSS, T-test, independent variabel model pembelajaran problem based learning, model pembelajaran tradisional, variabel moderator minat belajar rendah dan dependent variabel hasil belajar. Hasil T-test tersebut diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 45. Hasil Uji Hipotesis Kedua

Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2011

Kriteria uji hipotesisnya adalah sebagai berikut.

Ho diterima apabila t penelitian < t tabel

Ho ditolak apabila t penelitian > t tabel

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angaka t penelitian sebesar 2,971 > t tabel sebesar 2,074 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi siswa yang memiliki minat belajar rendah yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

Independent Samples Test

.016 .901 2.971 22 .007 5.167 1.739 1.560 8.773 2.971 21.835 .007 5.167 1.739 1.559 8.775 Equal variances assumed Equal variances not assumed Rendah F Sig.

Levene's Test for Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)DifferenceMeanDifferenceLower UpperStd. Error 95% Confidence

Interval of the Difference t-test for Equality of Means

(PBL) dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran tradisional. Besarnya perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar rendah dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dibandingkan menggunakan model pembelajaran tradisional sesuai dengan nilai signifikansi sebesar 0,007 yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, siswa yang memiliki minat belajar rendah dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.

c. Pengujian Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ho : tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi yang memiliki minat tinggi yang pembelajarannya menggunakan model PBL di bandingkan yang pembelajarannya menggunakan model tradisional.

H1 : ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi yang memiliki minat tinggi yang pembelajarannya menggunakan model PBL dibandingkan yang pembelajarannya menggunakan model tradisional.

Berdasarkan perhitungan analisis data SPSS, T-test, independent variabel model pembelajaran problem based learning, model pembelajaran tradisional, variabel moderator minat belajar tinggi dan dependent variabel hasil belajar. Hasil T-test tersebut diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 46. Hasil Uji Hipotesis Ketiga

Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2011

Kriteria uji hipotesisnya adalah sebagai berikut.

Ho diterima apabila t penelitian < t tabel

Ho ditolak apabila t penelitian > t tabel

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angaka t penelitian sebesar 1,464 < t tabel sebesar 2,074 sehingga H1 ditolak dan Ho diterima. Artinya, tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi siswa yang memiliki minat belajar tinggi yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan

model pembelajaran tradisional. Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar ekonomi siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning dibandingkan menggunakan model pembelajaran tradisional sesuai dengan nilai signifikansi sebesar 0,157 yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, siswa yang memiliki minat belajar tinggi dengan menggunakan model pembelajaran apapun hasilnya akan meningkat.

Independent Samples Test

.412 .528 1.464 22 .157 2.167 1.480 -.903 5.236 1.464 20.826 .158 2.167 1.480 -.913 5.246 Equal variances assumed Equal variances not assumed Tinggi F Sig. Levene's Test for Equality of Variances

t df Sig. (2-tailed)DifferenceMean Difference Lower UpperStd. Error 95% Confidence

Interval of the Difference t-test for Equality of Means

d. Pengujian Hipotesis Keempat

Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ho : tidak ada interaksi antara model pembelajaran PBL dan tradisional dengan minat siswa pada mata pelajaran ekonomi.

H1 : ada interaksi antara model pembelajaran PBL dengan minat pada mata pelajaran ekonomi.

Berdasarkan perhitungan analisis data SPSS, analisis varians, independent variabel model pembelajaran problem based learning, model pembelajaran tradisional, variabel moderator minat belajar dan dependent variabel hasil belajar. Hasil T-test tersebut diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 47. Hasil Uji Hipotesis Keempat

Sumber: Hasil pengolahan data tahun 2011

Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable: Nilai

296.333a 3 98.778 6.314 .001 236321.333 1 236321.333 15106.255 .000 161.333 1 161.333 10.313 .002 108.000 1 108.000 6.904 .012 27.000 1 27.000 1.726 .196 688.333 44 15.644 237306.000 48 984.667 47 Source Corrected Model Intercept Kelas Minat Kelas * Minat Error Total Corrected Total

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

R Squared = .301 (Adjusted R Squared = .253) a.

Kriteria uji hipotesisnya adalah sebagai berikut. Ho diterima apabila F peneltian < F tabel Ho ditolak apabila F penelitian > F tabel

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka F penelitian sebesar 1,726 < F tabel sebesar 4,062 sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Artinya, tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Tidak adanya interaksi model pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar ekonomi sesuai dengan nilai signifikansi sebesar 0,196 yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, model pembelajaran mempunyai pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.

Dokumen terkait