• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : ANALISIS DATA

B. Pengujian Instrumen

2. pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dan keandalan alat ukur dalam mengukur segala gejala. Untuk mengukur reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown

r

xx =

(Hadi, 1976:37) untuk mencari koefisien reliabilitas. Rumus Spearman Brown

yang digunakan adalah sebagai berikut: 2 x

r

gg

1+

r

gg Keterangan:

r

xx = Koefisien reliabilitas dengan taraf nyata 5%

r

gg = Koefisien korelasi antara item ganjil dan item genap Apabila

r

xx

r

tabel, maka kuisoner memenuhi syarat reliabilitas.

I. Teknik Analisis Data

n

i

1. Analisis Persentase

Analisis ini digunakan untuk mengetahui profil responden yang diteliti. Rumus perhitungan persentase yang digunekan adalah sebagai berikut (Sugiono, 1993 : 73) :

P

=

X

i

x

100% Keterangan : P = Hasil Persentase Xi = Jumlah Variabel Xi

n

i = Jumlah Sampel

2. Analisis Indeks Sikap Konsumen

Analisis ini didefinisikan sebagai suatu metode analisis yang menggambarkan perubahan sikap konsumen terhadap obyek atau produk. Indeks sikap dapat

n i = 1

ditentukan dengan mengkombinasikan suatu timbangan dengan sejumlah komponen. Indeks tersebut dimaksudkan untuk meramalkan sikap individu serta kesukaan terhadap suatu produk. Menghitung nilai indeks sikap konsumen menggunakan rumus (Swastha dan Handoko, 1997 : 95) :

Sj

=

∑ t

k .

X

kj Keterangan :

Sj = Indeks sikap konsumen

t

k = Nilai timbang pada atribut k

Xkj = Nilai standar rata-rata pada atribut k n = Jumlah atribut

Semakin besar indeks sikapnya berarti semakin baik produk tersebut bagi konsumen. Dari indeks sikap ini dapat diketahui sikap konsumen terhadap masing-masing produk.

3. Perceptual Mapping

Analisa Perceptual Mapping dapat digunakan untuk mengetahui posisi suatu produk dengan produk pesaing yang mirip dan mengetahui posisi produk pesaing saat ini. Tujuannya adalah untuk menempatkan sebuah merek pada suatu tempat yang jaraknya dipersepsikan oleh konsumen. Bentuk dari Perceptual Mapping dapat digambarkan sebagai berikut (Guiltinan dan Paul, 1997 : 93) :

1 2 3 4 2 1 4 Atribut Y

*

Merek C 3 0

*

Merek A

Atribut X

*

Merek B

Tingkat kemiripan antar merek dapat diukur dengan Perceived distance. Teknik pengukuran ini menggunakan cara mengkuadratkan perbedaan kuadrat tersebut. Misalnya sebagai berikut :

Tingkat kemiripan antar merek dapat diukur dengan Perceived distance. Teknik pengukuran ini menggunakan cara mengkuadratkan perbedaan kuadrat tersebut. Misalnya sebagai berikut :

Vario Mio = (X1

-

X2)2+ (Y1

-

Y2)2

X1 = TipeVario pada atribut X

X2 = TipeMio pada atribut X

Y1 = TipeVario pada atribut Y

Y2 = TipeMio pada atribut Y Spin Mio = (X1

-

X2)2+ (Y1

-

Y2)2 X X

1 = TipeSpin pada atribut X

2 = TipeMio pada atribut X

Y1 = TipeSpin pada atribut Y Y2 = TipeMio pada atribut Y

Vario Spin = (X1

-

X2)2+ (Y1

-

Y2)2 X1 = TipeVario pada atribut X X2 = TipeSpin pada atribut X Y1 = TipeVario pada atribut Y Y2 = TipeSpin pada atribut Y

Semakin kecil angka Perceived distancenya, maka semakin dekat posisi persaingan. Sebaliknya, jika angka Perceived distancenya semakin besar, maka perusahaan dapat mengetahui siapa pesaing terdekat untuk masing-masing atribut. Misalnya, dari tiga merek tersebut responden menyatakan merek C sebagai merek motor nomor 1 dalam tarikan mesin. Kemudian disusul merek B Sebagai nomor 2 (diketahui dari angka Perceived distance). Hal ini berarti perusahaan merek B merupakan pesaing terdekat dalam atribut tarikan mesin dari perusahaan C. sehingga perusahaan B dapat mengatur strategi dan meningkatkan mutu produknya.

BAB IV

GAMBARAN PRODUK

A. Vario

PT Astra Honda Motor pada Kamis 3 Agustus 2006 kembali meluncurkan produk terbarunya yakni AT (Automatic Transmission) skuter New Honda Vario dengan menggelar Press Conference di Golden Ballroom Hotel Hilton dalam rangkaian acara "National Grand Launching".

Honda Vario yang termasuk kelas skuter matic ini dilengkapi dengan keunggulan berupa built-in liquid-cooled engine (radiator yang menyatu dengan mesin), dan irit bensin. Selain dilengkapi teknologi terbaru, Honda Vario menggunakan mesin 110 cc-4 langkah dikombinasikan dengan sistim transmisi

V-Matic untuk memberikan akselerasi yang halus tanpa harus melakukan perpindahan tuas persneling.

Pemilihan nama Vario diambil dari kata Various yang artinya beragam. Spesifikasi dari Vario adalah sebagai berikut :

Panjang X lebar X tinggi 1.897 x 680 x 1.083 mm

Jarak sumbu roda 1.273 mm

Jarak terendah ke tanah 132.5 mm

Berat kosong 99,9 kg

Tipe rangka Tulang Punggung

Tipe suspensi depan Teleskopik

Tipe suspensi belakang Lengan ayun dengan sokbreker tunggal

Ukuran ban depan 80/90 - 14 M/C 40P

Ukuran ban belakang 90/90 - 14 M/C 46P

Rem depan Tipe cakram hidrolik dengan piston

ganda

Rem belakang Tromol

Kapasitas tangki bahan bakar 3,6 Liter

Diameter x langkah 50,0 mm x 55,0 mm

Volume langkah 108 cc

Perbandingan kompresi 10,7 : 1

Daya maksimum 8,99 PS / 8000 rpm

Torsi maksimum 0,86 kgf.m / 6.500 RPM

Kapasitas minyak pelumas mesin 0,7 Liter pada penggantian periodik

Kopling Otomatis Otomatis sentrifugal, tipe kering

Gigi transmsi Otomatis, V-Matic

Pola pengoperan gigi -

Starter Pedal dan elektrik

Aki 12 V - 3,5 Ah

Busi ND U22FER9 / NGK CR7EH-9

Sistem pengapian DC - CDI, baterai

Tinggi tempat duduk 758 mm

Sistem pendingin Silinder tunggalPendingin dengan

cairan (liquid cooled)

Susunan silinder Silinder tunggal

Karburator VK22 x 1

Lampu depan 12 V 25 W / 25 W x 2

Lampu senja 12 V 3,4 W x 2

Sumber:www.astra-honda.com

B. Mio

PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing. Produk yang dikeluarkan

Yamaha tidak berhenti pada satu produk saja. Perusahaan mengeluarkan produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen agar dapat selalu bersaing di pasar. Produk yang dikeluarkan seluruh perencanaan yang mencakup riset dan pengembangan, serta mencakup semua layanan yang menyertai produk misalnya pelayanan puma jual. Pelayanan puma jual yaitu ketersediaan dan kesiapan bengkel - bengkel resmi Yamaha serta ketersediaan suku cadang resmi Yamaha.

Pada saat ini salah satu produk sepeda motor yang menjadi andalan

Yamaha adalah sepeda motor matic Mio yang merupakan sepeda motor yang memberikan kemudahan bagi pengendaranya. Untuk spesifikasi produknya sebagai berikut:

Panjang X Lebar X Tinggi 1820 X 675 X 1050 mm

Jarak sumbu roda 1240 mm

Jarak mesin / terendah ke tanah 130 mm

Berat kosong 87 Kg

Tipe rangka

Suspensi depan Teleskopik

Suspensi belakang Teleskopik

Ukuran ban depan 70 / 90 - 14 MC 34 P

Ukuran ban belakang 80 / 90 - 14 MC 40 P

Rem depan Hydraulic Single Disc

Rem belakang Drum

Kapasitas Tangki BBM 3.7 Liter

Jenis / tipe mesin Berpendingin Udara, 4-Langkah

SOHC 2-klep Diameter silinder x langkah 50 x 57.9 mm

Volume langkah 113.7 cm3

Perbandingan kompresi 8.8 : 1

Daya maksimum 6,54 km (8,9 ps) / 8000

Torsi maksimum 7,84 N-m (0,88 kgf.m / 7000)

Kapasitas oli pelumas mesin 0.9

Kopling Kering, Sentrifugal Otomatis

Gigi transmisi V-Belt Otomatis

Pola / arah perpindahan gigi -

Sistem starter Electric dan Kick

Busi Aki

Sistem pengapian DC - CDI

Tinggi sadel / tempat duduk 745 mm

Sistem Pendingin

Susunan silinder Silinder Tunggal

Karburator

Lampu depan 12 V 32 W / 32 W x 1

Sumber: www.yamaha-motor.co.id

C. Spin

Berkembangnya teknologi otomotif mendorong perusahaan sepeda motor suzuki untuk meningkatkan mutu atau kualitas dari produknya. Pengembangan produk dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan dan perluasan sasaran pasar. Jenis - jenis produk sepeda motor suzuki menunjukan perkembangan produk sepeda motor dari waktu ke waktu yang telah mengalami peruhahan dan

peningkatan baik dalam hal model ataupun kualitas mesin. Hal tersebut dimaksudkan agar penjualan sepeda motor suzuki semakin meningkat dan untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan sepeda motor lainnya. Hal ini dibuktikan dengan di luncurkannnya, pada sepeda motor matic Spin. Produk sepeda motor matic Spin memiliki spesifikasi sebagai berikut :

Panjang X Lebar X Tinggi 1.859 X 654 X 1.046 mm

Jarak Antara As Roda 1.244 mm

Jarak Mesin ke Tanah 145 mm

Berat Kosong 93 Kg

Tipe rangka Underbone

Suspensi Depan Teleskopik, Pegas Spiral, Bantalan Oli Suspensi Belakang Lengan Ayun, Pegas Spiral, Bantalan Oli

Ukuran Ban Depan 70/90 - 14 M/C 34 P

Ukuran Ban Belakang 80/90 - 14 M/C 40 P

Rem Depan Cakram Hidrolis

Rem Belakang Tromol

Tangki Bahan Bakar 3.7 Liter

Jenis 4-Langkah, Pendingin Udara, SOHC

Diameter X Langkah Piston 53.5 X 55.2 mm

Isi Silinder 124

Perbandingan Kompresi 9.6 : 1

Daya Maksimum 9.5 Hp/7500 rpm

Torsi Maksimum 1.1 Kg-m/6500 rpm

Tangki Oli Mesin 1000

Kopling Kering Otomatis, Tipe Setrifugal

Gigi transmisi V-belt Otomatis

Pola / arah perpindahan gigi -

Sistem Starter Listik & Engkol

Aki 12V 12.6 KC (3.5 Ah)/10HR

Busi NGK CR6JSA atau DENSO U20FSR-U

Sistem Pengapian DC (CDI)

Tinggi sadel / tempat duduk 1.046 Sistem Pendingin

Susunan silinder Silinder Tunggal

Karburator MIKUNI BS 26

Lampu depan

BAB V

ANALISIS DATA

A. Pembuatan Kuesioner dan Penentuan Sampel

Pada tahap pembuatan kuesioner dan penentuan sampel ini, peneliti membuat daftar kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden. Dari 100 responden, penulis membagi dalam tiga kelompok, sebagai berikut: 42 responden untuk mewakili sepeda motor Mio, 33 responden untuk mewakili sepeda motor Vario, 25 responden untuk mewakili sepeda motor Spin. Responden yang diteliti hares bertempat tinggal di Kotamadya Yogyakarta dan menggunakan salah satu merek sepeda motor yang akan diteliti. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dan 3 bagian, yaitu :

1. Bagian pertama, berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui data-data atau karakteristik responden yang diteliti.

2. Bagian kedua, berisi pertanyaan untuk memperoleh data mengenai sikap konsumen terhadap atribut-atribut produk sepeda motor yang diteliti. 3. Bagian ketiga, berisi pertanyaan untuk mengetahui tingkat kepentingan

setiap atribut produk sepeda motor.

Penyebaran kuesioner ini peneliti mengambil sebagian populasi konsumen pemilik sepeda motor type Mio, Vario dan Spin. Pada tahap awal, dilakukan pengambilan sampel terhadap 30 responden pertama dengan tujuan untuk menguji tingkat kesahihan (validity) dan tingkat kehandalan (reliability)

B. Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas

Jika hasil dari pemrosesan pada komputer dengan taraf signifikan = 5 % menunjukan lebih dari atau sama dengan taraf signifikan tersebut, maka item pertanyaan kuesioner dinyatakan valid. Sebaliknya jika hasilnya lebih kecil dari taraf signifikan, maka item pertanyaan kuesioner dinyatakan tidak valid.

Hasil pengukuran validitas dapat dilihat pada lembar analisis butir pada lampiran II. Hasil pengukuran terhadap 8 item pertanyaan (bagian II) mengenai atribut produk sepeda motor menunjukan semua valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Dalam menguji reliabilitas digunakan metode belah dua, yaitu dengan menggunakan korelasi momen tangkar untuk mencari koefisien korelasi antara kelompok bernomor genap dengan kelonpok bernomor ganjil. Setelah diperoleh hasilnya kemudian dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown untuk mencari koefisien reliabilitas dari kuesioner tersebut. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel jika besarnya r hitung lebih besar dari r tabel. Ini dapat dilihat pada lampiran II

Hasil dari perhitungan reliabilitas adalah sebagai berikut a. Koefisien keandalan (rtt) = 0, 553

b. 2. Koefisien Sperman Brown (rbb) = 0,712

Jadi rtt < rbb sehingga kuesioner sebagai alat penguji juga memenuhi syarat keandalan (reliabilitas).

C. Analisis Data

Dokumen terkait