• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

4.5 Pengujian Sistem

4.5.1 Pengujian Sistem Terapi Inframerah

Pengujian dilakukan dengan cara menempatkan objek berupa punggung pasien tanpa terhalang kain sesuai jarak yang diperlukan yaitu 30-45 cm dari lampu terapi inframerah. Pada saat alat dinyalakan, atur jarak antara pasien dengan lampu inframerah sekitar 30 – 45 cm, kemudian tekan tombol next untuk mengatur timer yang dibutuhkan selama proses terapi. Setelah mengatur timer, tekan tombol start maka lampu inframerah secara otomatis akan menyala, timer akan memulai hitung mundur, dan suhu yang terukur pada kulit pasien selama proses terapi akan tertampil pada layar LCD. Ketika posisi pasien tidak sesuai selama terapi yaitu 30 - 45 cm, maka buzzer akan berbunyi. Untuk mengatur intesitas cahaya terapi inframerah dapat menggunakan potensio yang terdapat disebelah LCD Nextion. Hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan anjuran dokter atau terapis. Setelah timer selesai menghitung mundur, buzzer akan berbunyi dan lampu inframerah secara otomatis akan mati yang menandakan bahwa proses terapi telah selesai.

40 4.5.2 Hasil

Pengujian semua sistem berhasil, sensor suhu dapat membaca suhu permukaan kulit ketika sedang dalam proses terapi dan hasil cukup akurat karena rata – rata selisih pembacaan sensor suhu terhadap thermogun sebagai alat pembanding yaitu 1.52oC, tetapi untuk timer countdown pada alat masih kurang presisi yaitu terdapat perbedaan waktu dengan pengukur pembanding stopwatch dengan perbedaan paling lama sebesar 3 menit.

41

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Telah dibuat “Rancang Bangun Terapi Infrared dengan Sistem Pemantau Suhu Tubuh Berbasis Mikrokontroler ATMega328”. Hasil dari pembuatan alat ini, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Rancang Bangun Terapi Infrared dengan Sistem Pemantau Suhu Tubuh Berbasis Mikrokontroler ATMega328 telah berhasil dilakukan.

2. Sistem yang ada pada alat seperti sistem keamanan berupa pemantauan suhu permukaan kulit pasien selama proses terapi dapat tertampil dan hasil cukup akurat karena perbedaan rata – rata yaitu 1.52oC.

3. Sistem Alat Terapi Inframerah yang disertai pengaturan timer dan buzzer sebagai penanda selesainya proses terapi dan alarm posisi pasien telah berhasil dibuat dan hasil sesuai dengan yang diinginkan walaupun countdown timer belum cukup akurat karena terdapat perbedaan dengan pengukur pembanding stopwatch yaitu paling lama 3 menit lebih lama pada pengaturan waktu 60 menit.

5.2 Saran

Harapan dari pembuatan “Rancang Bangun Terapi Infrared dengan Sistem Pemantau Suhu Tubuh Berbasis Mikrokontroler ATMega328” ini adalah supaya alat dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran dan alat terapi. Alat ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu diperbaiki untuk lebih menyempurnakannya. Terdapat saran untuk perbaikan pada countdown timer yang masih kurang akurat karena terdapat perbedaan paling lama yaitu 3 menit lebih lama pada pengaturan waktu terapi 60 menit.

42

DAFTAR PUSTAKA

[1] Nurcipto Dedi, Gandha Indra Gutama. 2017. “Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer”. Volume 6, No. 2, Desember 2017, 195.

[2] Widowati Risna. 2017. “Efektivitas terapi akupuntur dan inframerah dalam menurunkn nyeri muskuloskeletal pada lanjut usia”. 15, 16, 17.

[3] Sibuea Osean Maickel. 2018. “Temperature Measurement with infrared temperature sensor MLX90614 based on Arduino Uno”. 4, 10, 11.

[4] Ikbal Nur Muhammad, Gunadi Isnain. 2019. “Pemrograman mesin bor otomatis berbasis ATMega328 terintegrasi LCD touchscreen nextion 3,2 inchi”. Vol 22, No. 4, Oktober 2019, Hal 144-152.

[5] URL https://nextion.tech/datasheets/nx3224t024/

Diakses 20 Juni 2021

[6] Rahadi Riyan, Triyanto Dedi, Suhardi. 2018. “Perancangan sistem keamanan sepeda motor dengan sensor fingerprint, sms gateway, dan GPS tracker berbasis Arduino dengan interface website”. Volume 06, No. 03 2018.120

[7] Prodyanatasari Arshy. 2015. “Optimalisasi energy gelombang elektromagnetik melalui terapi infrared pada penderita penyakit paru obstruktif kronik”. Hal 61

[8] P. W. Yudha, et.al., “Efektifitas jarak inframerah terhadap ambang nyeri”. Workshop Fisioterapi. Juli 2013.

43 [9] Sudarsana Wayan I. 2014. “Perbedaan take graft pada pasien luka bakar dengan metode vacuum assisted closure modifikasi dan metode konvensional di ruang burn unit RSUP Sanglah Denpasar”. Hal 6.

[10] URL https://scottddanielson.blogspot.com/2019/07/efek-samping-fisioterapi-infra-merah.html

Diakses 15 Juli 2021

44

LAMPIRAN

45 Lampiran 1. Spesifikasi Teknis

46 Lampiran 2. Pin Mapping

Pin

Arduino Koneksi (Input/Output/Pin) Keterangan

D0 LCD Nextion RX TX pada LCD Nextion D1 LCD Nextion TX RX pada LCD Nextion D2 Dimmer ZC Arduino Shield (zerocross)

D3

D9 HC-SR04 Trigger Arduino Shield (trig) D10 HC-SR04 Echo Arduino Shield (echo) D11

D12 Dimmer Pin output Dimmer Arduino Shield (outputPin) D13 Modul Relay Pin IN modul relay Arduino Shield (relay)

A0 Potensiometer Pin out potensiometer Arduino Shield (potPin)

A1

Potensiometer Pin VCC

3.3V MLX 90614 Pin VCC

47 Lampiran 3. Program Arduino Uno

#include <Nextion.h>

#define zerocross 2

#define potPin A0

#define relay 13

float suhu;

Adafruit_MLX90614 mlx = Adafruit_MLX90614();

int trig= 9 ;// membuat varibel trig yang di set ke-pin 5 int echo= 10;// membuat variabel echo yang di set ke-pin 4 long durasi,distance;// membuat variabel durasi dan

jarakvoid

const int potMin = 0;

const int potMax = 800;

int potValue;

dimmerLamp dimmer(outputPin);

48 int outVal = 0;

int time_s = 0;

int time_m = 0;

int time_h = 0;

int flag = 0;

int menu = 0;

int buzzer = 8;

NexButton b3 = NexButton (2,3,"b3");

NexButton b4 = NexButton (2,4,"b4");

NexButton b2 = NexButton (2,5,"b2");

NexText jarak = NexText (1,3,"jarak");

NexText m = NexText (2,2,"m");

NexTouch *nex_listen_list[] = {

&b3,

&b4,

&b2, NULL };

49

String command6 = "m.txt=\""+String(time_m)+"\"";

Serial.print(command6);

String command2 = "m.txt=\""+String(time_m)+"\"";

Serial.print(command2);

Serial.write(0xff);

50

Serial.begin(9600); // digunakan untuk komunikasi Serial dengan komputer

pinMode(trig, OUTPUT);// set pin trig menjadi OUTPUT pinMode(echo, INPUT);// set pin echo menjadi INPUT

51

if(time_s<0){time_s=59; time_m = time_m-1;}

if(time_m<0){time_m=59; time_h = time_h-1;}

}

void tdownComplete(){}

//tdown.stop();

void loop() {

// program dibawah ini agar trigger memancarakan suara ultrasonic

durasi= pulseIn(echo, HIGH);// menerima suara ultrasonic

52 distance= durasi * 0.034 * 2;// mengubah durasi menjadi jarak (cm)

String command3 = "jarak.txt=\""+String(distance)+"\"";

delay(100);

Serial.print(command3);

Serial.write(0xff);

Serial.write(0xff);

Serial.write(0xff);

String command7 = "jrk.txt=\""+String(distance)+"\"";

Serial.print(command7);

String command4 = "sh.txt=\""+String(suhu)+"\"";

Serial.print(command4);

String command5 = "mm.txt=\""+String(time_m)+"\"";

53 Serial.print(command5);

Serial.write(0xff);

Serial.write(0xff);

Serial.write(0xff);

String command1 = "dd.txt=\""+String(time_s)+"\"";

Serial.print(command1);

analogRead(analog_pin), min_analog, max_analog, 100%, 0%);

dimmer.setPower(outVal);

54

if(time_s==0 && time_m==0 && flag==1){

flag=0;

55 digitalWrite(buzzer, LOW);

tdown.stop();

} }

void eeprom_write(){

EEPROM.write(1, time_s);

EEPROM.write(2, time_m);

EEPROM.write(3, time_h);

}

void eeprom_read(){

time_s = EEPROM.read(1);

time_m = EEPROM.read(2);

time_h = EEPROM.read(3);

}

56 Lampiran 4. Datasheet Komponen

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66