3.3 Skenario Penelitian
3.3.1 Pengujian Transfer Data (Menggunakan iPerf)
3.3.1.1 Menguji Kecepatan Ethernet Card dan Compabilitas Ethernet Card.
Pada pengujian ini, akan di uji kecepatan Ethernet pada AP. Cara menguji adalah dengan mengganti konfigurasi Ethernet card pada AP dengan konfigurasi 100 Mbps half dan full duplex, 10 Mbps half dan full duplex. Lalu nanti AP akan dikirimi atau dibanjiri paket data UDP sebesar 100 MB.
Gambar 3.6Menguji Kecepatan dan kompabilitas ethernet Pada konfigurasi gambar 3.6 PC1 akan mengirimi paket data UDP sebesar 100 MB ke AP TP-LINK MR3020.
59
3.3.1.2 Menguji Kecapatan AP Pada Konfigugurasi IEEE 802.11n, IEEE 802.11g, IEEE 802.11b
Pada pengujian ini AP dikonfigurasi kedalam IEEE 802.11n, IEEE 802.11g, IEEE 802.11b. Dimana setiap standarnya memiliki kecepatan yang berbeda. Untuk kecepatan IEEE 802.11n adalah 100 Mbps, standar IEEE 802.11g adalah 54 Mbps, dan standar IEEE 802.11b adalah 11 Mbps. Pengujian akan dilakukan dengan cara transfer data menggunakan iPerf.
Gambar 3.7 Skenario Menguji kecepatan AP pada mode b, g, n
Dalam gambar 3.7 client akan membanjiri server dangan peket data TCP dan UDP sebanyak 100 MB untuk UDP. Untuk pengujian IEEE 802.11g, IEEE 802.11b akan dilakukan pada kanal 1, 6, dan 11 karena pada kanal tersebut merupakan kanal non overlapping. Sedangkan untunk IEEE 802.11n akan diuji pada kanal 4 dan 11.
60
3.3.1.3 Menguji Kecepatan Fitur Wireless Modes Pada Mode 3G Router Dengan Koneksi Automatic DHCP dan Static IP
Dan selanjutnya penulis akan menguji koneksi dengan menggunakan WAN port dengan cara automatic DHCP dan Static IP. Konfigurasi pada pengujian ini dapat dilihat pada gambar 3.8. Lalu di uji performa UDP dan TCPnya.
MR3020 MR3420
client server
Gambar 3.8 Pengujian Pada Mode Automatic DHCP dan Static IP
3.3.1.4 Menguji Kecepatan Fitur Wireless Modes Pada Mode 3G Router Dengan Koneksi PPTP, PPPOE dan L2TP
Selanjutnya adalah pengujian AP menggunakan mode koneksi PPTP, PPPOE dan L2TP.
61
MR3020 RB750
Client A Client B Gambar 3.9 Pengujian Dengan Menggunakan Koneksi PPTP, PPOE, L2TP
Pada gambar 3.9 router mikrotik RB750 akan dijadikan PPP server lalu akan di sambungkan dengan AP MR3020, lalu akan di uji apakah AP akan mendapatkan IP dari RB750 dengan konfigurasi PPP (Point to Point Protocol). Selanjutnya akan di uji performa UDP dan TCPnya.
3.3.1.5 Menguji Fitur WISP (Wireless Internet Service Provider)
Pada pengujian selanjutnya, AP akan disetting pada mode WISP (Wireless Internet Service Provider), WISP adalah sebuah fiture yang dimiliki oleh tp-link mr3020. Cara kerja mode WISP ini adalah menangkap sinyal wifi yang ada dan dan menyebarkan kembali sinyal wifi tersebut dengan SSID yang berbeda dan network yang berbeda. Pada pengujian ini akan menggunakan 2 AP, dimana AP 1 adalah AP yang sudah terhubung dengan internet, selanjutnya sinyal wireless dari AP 1 tadi akan di teruskan oleh AP 2 (tp-link
62
mr3020) dengan network yang berbeda dari AP 1. Selanjutnya menghubungkan beberapa perangkat wireless ke AP 2, lalu menguji performa UDP dan TCPnya.
server
MR3420 MR3020 client
client client Gambar 3.10 Pengujian WISP
3.3.1.6 Menguji Kecepatan Fitur AP Mode (Access Point Mode)
Pada pengujian selanjutnya AP akan di konfigurasi dalam mode AP, dimana nanti AP ini akan terhubung dengan sebuah ISP (TP-LINK MR3420). Selanjutnya AP ini akan di koneksikan kebeberapa client untuk di uji coba uji performa UDP dan TCPnya.
63
Server
MR3420 MR3020
client client client Gambar 3.11 Pengujian AP Mode
3.3.1.7 Menguji Kecepatan Wireless Dalam Mode Authentication WEP, WPA-PSK/WPA2-PSK
Pengujian selanjutnya adalah menjalankan fitur keamanan wireless yang menggunakan autetifikasi WEP. Shared Key atau WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah suatu metoda pengamanan jaringan nirkabel, disebut juga dengan Shared Key Authentication. Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun AP. Dalam pengujian akan diuji coba autentifikasi menggunakan WEP, dimana key WEPnya sudah di setting sebelumnya didalam AP, lalu
64
sebuag komputer client mencoba terhubung dengan AP menggunakan autentifikasi WEP. Skenario pengujian ini juga akan dilakukan untuk menguji fitur autentifikasi WPA-PSK/WPA2-PSK- personal.
MR3020
Client Server
Gambar 3.12 Pengujian WPE, WPA/WPA2-PSK Kegunaan computer server untuk pengujian ini adalah digunakan untuk mengukur kecepatan throughput (UDP/TCP) disaat client terhubung dengan AP MR3020 dengan autotenfikasi WEP, WPA-PSK/WPA-PSK-Personal.
3.3.1.8 Menguji Kecepetan Transfer Data Advance Routing
Pengujian fitur selanjutnya adalah pengujian advance routing, dalam pengujian ini akan dijalankan skenario yaitu terdapat 2 buah AP dan 1 router mikrotik, lalu dikonfigurasi agar kedua AP dan router mikrotik tersebut dapat terkoneksi dengan network yang
65
berbeda. Setelah kedua AP dan router saling terkoneksi dengan perintah ping, selanjutnya mengukur throughput UDP dan TCPnya, PC1 akan mentransfer data menggunakan iperf ke PC server.
TP-LINK MR3420 MIKROTIK RB750 TP-LINK MR3020 Server PC2 PC1
Gambar 3.13 Advance Routing
3.3.1.9 Bandwidth Control
Fitur ini berguna untuk mengatur besarnya bandwidth yang keluar masuk melalui AP. AP akan di konfigurasi untuk untuk pembatasan bandwidth sebesar 128 kbps, 256 kbps, 512 kbps. Pengukuran bandwidth akan menggunakan alat speedtest dari www.speedtest.cbn.net.id. Untuk skenario pertama semua client yang terhubung dengan AP MR3020 akan dibatasi bandwidthnya sebanyak 128 kbps, 256 kbps dan 512 kbps. Selanjutnya pada
66
skenario kedua pembatasan bandwidth dilakukan untuk client tertentu saja sebanyak 128 kbps, 256 kbps dan 512 kbps.
MR3020 PC1
Gambar 3.14 Bandwidth Control
3.3.1.10 Pengujian Kecepatan Dalam Mode WDS
Pada pengujian ini akan di uji fitur WDS pada AP MR3020
MR3020 MR3420
PC1 Server
67
Pada pengujian ini AP MR3420 akan dijadikan AP root yang sinyal wifinya akan diteruskan oleh AP MR3020. Selanjutnya akan diukur throughput UDP dan TCP yang dihasilkan oleh konfigurasi ini.