• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT PERINTAH PERINTAH PERINTAH PERINTAH KERJA KERJA KERJA KERJA (SPK)

A. SPESIFIKASI SPESIFIKASI SPESIFIKASI SPESIFIKASI UMUM UMUM UMUM UMUM 1. DESKRIPSI PEKERJAAN

2. PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN PEKERJAAN BETON BETON BETON BETON 1 UMUM

1.3 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN (1) Pasangan batu

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan batu dibuat berdasarkan volume pasangan batu yang terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang ditunjuk pada gambar dan atau sesuai perintah Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu dibuat dalam harga satuan per-meter kubik dalam BOQ. Harga satuan sudah meliputi semua material, tenaga kerja, peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan pasangan batu yang mencakup persiapan, molen, pembuatan mortar, batu, sambungan dan perapihan.

(2) Pekerjaan Siaran

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan siaran dibuat berdasarkan luas siaran per-meter persegi yang terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang ditunjuk pada gambar dan sesuai perintah Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan siaran dibuat dalam harga satuan per meter persegi dalam BOQ. Harga satuan sudah meliputi semua material, tenaga kerja, peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan siaran yang mencakup persiapan, pembersihan, mencungkil/mengorek, mortar, dan perapihannya.

(3) Pekerjaan plesteran

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan plesteran dibuat berdasarkan luas plesteran yang terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang ditunjuk pada gambar dan sesuai perintah Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan plesteran dibuat dalam harga satuan per-meter persegi dalam BOQ. Harga satuan sudah meliputi semua material, tenaga kerja, peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan plesteran yang mencakup persiapan, mortar, dan penyelesaiannya.

(4) Lubang pembuang / Weep hole

Pengukuran dan pembayaran untuk weep hole/lubang pembuang akan dibuat berdasarkan panjang pipa terpasang pada lokasi yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai perintah Direksi.

Pembayaran untuk lubang pembuang akan dibuat dalam harga satuan per meter panjang penawaran dalam BOQ. Harga satuan tersebut sudah meliputi ongkos semua tenaga kerja, material (pipa PVC dll), pabrikasi dan peralatan yang diperlukan untuk pemasangan lubang pembuang termasuk ijuk/filter (serabut alami).

(5) Bronjong

Pengukuran dan pembayaran bronjong dibuat berdasarkan volume bronjong yang terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang ditunjuk pada gambar atau sesuai perintah Direksi.

Pembayaran untuk pekerjaan bronjong akan dibuat dalam harga satuan per meter kubik penawaran dalam BOQ. Harga satuan tersebut sudah termasuk ongkos semua operasi perapihan yang diperlukan, biaya kawat bronjong, batu dan produksi dan penempatan bronjong.

(6) Pekerjaan pasangan batu kosong

Pengukuran dan pembayaran pasangan batu kosong dibuat berdasarkan pada volume batu terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar atau sesuai perintah Direksi. Pembayaran untuk pasangan batu kosong dibuat dalam harga satuan per meter kubik penawaran dalam BOQ. Harga satuan tersebut sudah termasuk ongkos semua material, tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pasangan batu kosong.

4. 4.

4.4. PEKERJAANPEKERJAANPEKERJAANPEKERJAAN LOGAMLOGAMLOGAMLOGAM DANDANDANDAN KAYUKAYUKAYUKAYU

4.1. BAHAN-BAHAN DAN MUTU PEKERJAAN

4.1.1 Spesifikasi Standar

Kecuali ditentukan lain semua bahan dan mutu pekerjaan harus memenuhi standar Nasional Indonesia yang berlaku. Spesifikasi standar lain yang sama sebagai pengganti dapat ditambahkan sesuai dengan kepentingan dan atas persetujuan Direksi.

Semua bahan yang belum termasuk dalam spesifikasi di atas haruslah jenis bahan kelas satu. Bila Penyedia Jasa mengajukan bahan yang berbeda dengan standar di atas, ia harus menyertakan penjelasan dari standarnya di dalam penawarannya.

Standar pembesian yaitu SNI yang setara dengan standar di bawah ini: JIS G 3101 - 76 Steel (baja)

JIS G 3112 - 75 Steel bar (baja batang) JIS G 3194 – 66 Steel plate (baja pelat) JIS G 3192 – 71 baja profil

JIS G 3444 – 74 baja pipa dan

JIS G 3452 – 76

JIS G 3201 – 64 baja tuang

JIS G 3123 – 75 baut, mur, dan ring

4.1.2 Perencanaan, Perhitungan dan Gambar

Gambar perencanaan dan spesifikasi menunjukkan macam logam yang dibutuhkan dan ukuran-ukuran pokoknya. Sub Penyedia Jasa harus merencanakan semua bangunan-bangunan dan pintu-pintu yang akan didatangkan dan dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan perhitungan dan gambar-gambar dari pabrik dan diserahkan kepada Direksi sebelum pabrik membuatnya.

Setiap gambar harus dibuat rangkap tiga dan setiap perubahan yang dilakukan oleh Direksi harus dibuat tanpa pembayaran ekstra.

Pabrik dilarang memulai pelaksanaan pembuatan sebelum menerima persetujuan Direksi secara tertulis dengan telah memberikan persetujuan pada setiap set gambar (satu untuk Direksi, satu untuk Penyedia Jasa, dan satu untuk sub Penyedia Jasa). Sub Penyedia Jasa juga harus menyediakan gambar kerja yang menunjukkan usulan dari metode yang akan digunakan dan gambar-gambar harus mendapat persetujuan seperti gambar-gambar yang akan dikerjakan pabrik di atas, sebelum Penyedia Jasa memulai pelaksanaan pekerjaannya pada bangunan-bangunan yang bersangkutan.

Apabila ukuran dan ketebalan dari bagian-bagian pintu tercantum di dalam gambar, ukuran dan ketebalan di atas dianggap sebagai ukuran dan ketebalan minimum yang diperkenankan.

Penyedia Jasa harus menyediakan semua paku keling, baut, mur dan sebagainya yang diperlukan untuk memasang pekerjaan baja termasuk menyediakan cadangannya. Sambungan baut yang menahan getaran harus terpasang kokoh. Semua lubang paku keling dan baut harus dibor dan bagian ujung luar yang kasar harus dihaluskan. Paku keling harus tepat memenuhi lubangnya sewaktu dimasukkan dan menurut ukuran sesuai Standar Nasional Indonesia PUBI 1982 atau seperti yang berlaku untuk pekerjaan kelas utama. Sebelum dikirim ke tempat pekerjaan semua baut hitam kecuali baut lewis dan baut-baut yang digalvanis harus dipanaskan dan dicelup ke dalam “linseed oil” atau cairan serupa yang disetujui. Di dalam penyimpanannya harus berhati-hati untuk menjamin ulirnya tidak rusak dan tetap bersih.

4.8.8 Kayu

Kayu yang dipakai untuk kusen pintu, kuda-kuda harus kayu kelas 1 lokal yang telah disetujui oleh direksi.

4.8.9 Penyambungan di Tempat Pekerjaan

Kayu yang digunakan sedapat mungkin harus sambungan dengan baut. Pengangkutan dan pemasangan harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti, sehingga kondisi sambungan masih utuh dan dalam posisi yang benar. Jika dalam pengangkutan atau hal lain, kondisi sambungan berubah atau kayu retak-retak maka Penyedia Jasa harus menggantinya dengan tanpa adanya tambahan biaya.

Penyambungan dengan las dapat dilakukan apabila tidak memungkinkan pemakaian sambungan dengan baut dengan syarat penyiapan permukaan yang akan dilas telah dikerjakan di pabrik dan dijaga agar tetap bersih sewaktu pengirimannya ke tempat pekerjaan.

4.2. PENGECATAN

4.1.1 Bidang-bidang yang Tidak Dicat

bidang-bidang besi yang dikerjakan halus dan bidang-bidang besi yang setelah pemasangan di lokasi akan bersentuhan secara putar atau geser, dan juga tali-tali kawat tidak akan dicat.

Setelah pembersihan selesai, maka bidang-bidang demikian harus dilapisi dengan lembaran plastik untuk menjaga terhadap kerusakan kecil dan korosi selama pengangkutan dan penyimpanan di lokasi. Selimut plastik harus dilepas sebelum peralatan itu dipasang.

4.1.2 Bahan Cat

Jika tidak ditentukan lain bahan cat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia PUBI-1982. Semua bahan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan contoh dari tiap-tiap cat dan bahan campurannya yang diusulkan untuk dipakai, harus diserahkan kepada Direksi untuk mendaptkan persetujuan. Bahan yang harus dikirim ke tempat pekerjaan dalam kaleng atau drum dengan segel yang masih utuh. Cat yang telah kadaluarsa seperti yang dituliskan pada kalengnya tidak boleh dipakai. Bahan cat seperti itu harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Cat harus seluruhnya diaduk di bawah pengawasan seorang mandor yang berwenang dengan cara yang dibenarkan oleh Direksi dan tak boleh diberikan kepada tukang cat sebelum cat dan bidang yang akan dicat selesai dan dipersiapkan betul-betul. Seluruh pekerjaan harus diselesaikan dalam warna dan corak seperti diperintahkan oleh Direksi dan jika diperlukan, Penyedia Jasa harus membuat variasi warna dari tiap-tiap lapisan cat.

4.1.3 Membersihkan dan Mempersiapkan Pekerjaan Baja

Kecuali ditentukan lain permukaan baja yang akan dicat harus dibersihkan dengan sikat kawat. Pembersihan persiapan pengecatan di dalam pabrik (bengkel baja) harus menggunakan sand blasting atau yang disetujui oleh direksi.

4.1.4 Mencat Pekerjaan Logam

a. Sebelum pemasangan di pabrik, semua permukaan dari pekerjaan logam yang akan selalu

bersentuhan atau tidak kelihatan setelah pemasangan di pabrik harus dibersihkan dan dicat dengan satu lapis cat dasar kecuali permukaan yang akan dilas.

(1) Yang dikerjakan dengan mesin, satu lapisan cat campuran timah putih dan lilin atau dengan vernis tahan karat atau cat plastik yang disetujui.

(2) Yang bersentuhan dengan pekerjaan logam lainnya ketika pemasangan di lapangan, dicat dengan dua lapis cat dasar, kecuali ditentukan lain.

(3) Yang akan bersentuhan dengan beton, aspal ter makadam atau bitumen penahan air tidak diperlukan pengecatan.

(4) Yang akan bersentuhan dengan pekerjaan batu, satu lapis cat dasar.

(5) Semua permukaan lainnya, jika tidak ditentukan lain, satu lapisan cat dasar sesudah diadakan pemeriksaan di pabrik oleh Direksi.

c. Sebelum pemasangan permukaan yang diterangkan dalam b (2) di atas, harus dibersihkan dan

dilapisi dengan satu lapis cat dasar, segera sebelum dilaksanakan penyambungannya.

d. Sesudah pemasangan di lapangan, permukaan harus dibersihkan sampai mendapat persetujuan

Direksi dan kemudian dikerjakan sebagai berikut:

(a) Bila untuk bagian-bagian mekanik, dibersihkan dengan larutan dan kemudian dibersihkan dan digosok mengkilat.

(b) Bila kontak dengan beton; dibersihkan dengan cara dikerok dan disikat dengan sikat besi, sesaat sebelum diselubungi beton.

(c) Bila kontak dengan aspal, ter makadam atau pengendap air dari bitumen: dibersihkan dan dilapisi dengan bitumen panas.

(d) Bila kontak dengan pasangan bata, pasangan batu atau bila tertutup oleh beton setebal kurang dari 4 cm dicat satu kali dengan cat bitumen.

(e) Bila kontak dengan kayu; dibersihkan dan dicat dengan dua lapis cat dasar dan dua lapis campuran bitumen: lapisan terakhir harus dicatkan segera sebelum kayu dipasang.

(f) Bagi permukaan-permukaan yang ditentukan dalam b (5) tersebut di atas yang sebelumnya sudah diberi cat dasar dan menjadi rusak karena pemasangan, maka harus diperbaiki dengan cara membersihkan bagian-bagian yang rusak sampai disetujui Direksi. Bila perlu sampai mencapai logamnya. Kemudian tepi dari cat yang masih utuh digosok dengan amplas dan dicat dengan cat dasar 1x.

Tiap lapis penambal harus melampaui cat dasar yang tidak rusak selebar minimum 5 cm. Kecuali ditentukan lain, maka semua permukaan yang sudah diberi cat dasar, akan dilapisi cat dasar lagi dan kemudian dengan dua lapis cat penutup.

b. dicat dasar dua lapis

4.3 PEMERIKSAAN DAN PERAKITAN

4.1.1 Pemeriksaan di Pabrik

Direksi atau pejabat yang diberi tugas akan melakukan pemeriksaan terhadap bahan-bahan, mutu pekerjaan, pabrik dan percobaan perakitan di pabrik yang meliputi:

a) Pemeriksaan mutu baja atau bahan-bahan lain yang dipakai untuk memastikan bahwa bahan-bahan di atas sesuai dengan standar. Laporan percobaan kimia dan fisika yang dilakukan oleh pabrik terhadap bahan-bahan yang dipakai harus ditunjukkan.

b) Memeriksa ukuran-ukuran untuk menjamin kesesuaiannya dengan gambar yang telah disetujui. c) Memeriksa pekerjaan las dan mengujinya bila diperlukan.

d) Memeriksa pembersihan cara sand blasting dan pengecatan pekerjaan besi beton. e) Menyaksikan percobaan pemasangan / perakitan dan menguji hasilnya.

f) Memeriksa cara pengepakan untuk pengiriman.

4.1.2 Pemasangan di Lokasi Pekerjaan

Penyedia Jasa harus memasang pekerjaan logam selengkapnya dan harus menyediakan dan membangun penyangga dan penguat yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Sebelum suatu pekerjaan pemasangan dimulai di lapangan, Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan mengenai metode/cara yang diusulkan untuk pelaksanaan pekerjaan logam dan melakukan persiapan dan langkah-langkah lain seperti yang diarahkan leh Direksi.

4.1.3 Permukaan yang Saling Bersentuhan

Kecuali ditentukan lain, jika baja/logam di pasang permanen pada permukaan baja/logam lain, permukaan baja/logam yang bersentuhan harus dicat dengan dua lapis cat bitumen segera sebelum pemasangan. Alumunium tidak boleh dipasang pada beton basah atau pasang batu, atau dipasang tetap pada beton yang masih muda. Bila perlu, untuk menghubungkan aluminium dengan baja atau besi tuang, kedua permukaan harus dipisahkan dengan bahan pemisah yang disetujui yang tebalnya tidak kurang dari 0.15 cm.

Bila alumunium batang atau bangunan baja dipasang dalam pasangan batu, bata atau beton, maka permukaan yang bersentuhan harus dicat terlebih dahulu dengan dua lapis cat bitumen. Pada permukaan alumunium yang bersentuhan bahan sambungan harus diberi seng berchrom.

4.1.4 Pengamanan Dalam Perjalanan

Penyedia Jasa harus mengamankan semua bahan-bahan logam/pekerjaan logam di dalam pengangkutan, pembongkaran, pemasangan, penyimpanan di ruang terbuka dan perjalanan ke lokasi pekerjaan.

4.1.5 Pemasangan Bagian-Bagian Yang Tertanam

Untuk pemasangan bagian-bagian yang masuk dalam pekerjaan beton atau pasangan batu yang permanen, maka bagian-bagian di atas seperti angker, plat perletakan dan lain-lain harus dikirim lebih dahulu dari pada bagian lain.

4.1.6 Pengujian Setelah Dipasang Di Lokasi

Setelah uji coba selesai dengan baik maka untuk selama periode tertentu yang akan disetujui bersama oleh Direksi dan Penyedia Jasa, dengan perkiraan satu minggu, pelaksana diminta tinggal guna mengawasi pengoperasian pertama dari bangunannya, dan untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada staf pemilik pekerjaan dalam cara yang benar guna pengoperasian dan pemeliharaan dari bangunan tersebut.

4.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

4.4.1 Umum

Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini, pengukuran untuk pembayaran pekerjaan logam/metal akan dibuat berdasarkan berat dalam ton (atau kilogram) yang dipasang sesuai spesifikasi dan gambar atau seperti yang diarahkan atau disetujui oleh Direksi.

Pembayaran untuk pekerjaan metal akan dilakukan berdasarkan harga satuan tiap ton (atau kilogram) atau seperti harga satuan kontrak (BOQ), dimana harga satuan tersebut sudah mencakup biaya tenaga kerja, peralatan dan material, pabrikasi, perakitan di lapangan; galvanisir dan/atau pengecatan, pengepakan, pengiriman, transportasi dan asuransi; perakitan dan instalasi lapangan; pengeboran, grouting dan beton sekunder ke dinding angker; dan biaya lain yang berkaitan dengan hal tersebut.

4.4.2 Pengadaan dan Pemasangan Rangka Baja

Pengukuran dan pembayaran untuk pekerjaan pengadaan dan pemasangan rangka baja akan dilakukan berdasarkan jumlah masing-masing jenis/ukuran yang telah betul-betul terpasang pada tempat yang ditentukan dan telah mendapatkan persetujuan Direksi.

Harga satuan pembayaran tersebut harus sudah mencakup biaya tenaga kerja, peralatan dan material, pabrikasi, perakitan dilapangan; galvanisir dan/atau pengecatan serta biaya lain yang yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

4.4.3 Pengecatan

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pengecatan logam atau kayu akan dibuat berdasarkan luas bidang yang dicat sesuai spesifikasi dan gambar atau seperti yang diarahkan atau disetujui oleh Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan pengecatan logam atau kayu dilakukan berdasarkan harga satuan per-meter persegi seperti yang tercantum dalam BOQ. Harga satuan tersebut harus sudah meliputi semua tenaga kerja, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut termasuk pekerjaan persiapan dan pembersihan.

5. PEKERJAAN JALAN

5.1 UMUM

Penyedia Jasa harus melaksanakan pembangunan jalan masuk/umum sesuai yang tercantum dalam gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi, seperti yang ditentukan di bawah ini.

Jenis pekerjaan yang menyangkut pembangunan jalan seperti penggalian dan pengurugan kembali, pekerjaan beton, sandaran dan sebagainya disesuaikan dengan bab lain dari spesifikasi, kecuali terdapat pertentangan antara keduanya maka ketentuan dalam bab ini yang diperlakukan.

Bahan urug untuk tanggul jalan harus terdiri dari bahan yang sesuai yang digali dari bagian proyek jalan yang dikupas, atau dari daerah yang ditunjuk Direksi dan harus bebas dari pepohonan, akar, tanaman, batu besar dan bahan yang tidak sesuai lainnya. Bahan tidak boleh ditempatkan di timbunan jalan sebelum dasar/pondasi untuk timbunan itu telah disiapkan dengan baik dan disetujui Direksi.

Sebelum dipadatkan, gradasi bahan timbunan harus disesuaikan dengan hal berikut: 1) Besar maksimum butiran adalah 30 cm

2) Lebih dari 50% dari bahan harus berkisar antara 4.76 mm sampai 30 cm 3) Kurang dari 30% bahan harus lebih kecil dari 0.074 mm (No. 200 sieve size) 5.3.2 Pengawasan Kadar Air dan Kepadatan

Apabila tidak disebutkan lain atau atas perintah Direksi, kadar air bahan timbunan jalan selama dan setelah proses pemadatan, sesuai ASTM Standard D2216, adalah berkisar antara minus 4% (empat persen) sampai dengan plus 2% (dua persen) terhadap kadar air optimum (OMC) yang diperoleh dari pemeriksaan Standard Compaction Test yang dilakukan menurut ASTM Standard D698 dan kadar air material ini harus merata pada seluruh material yang digelar.

Metode peningkatan atau pengurangan kadar air material timbunan jalan mendekati kadar air optimum sebelum pemadatan adalah merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa yang harus memperoleh persetujuan Direksi terlebih dahulu. Penyesuaian kadar air bahan timbunan harus dilaksanakan di sumbernya seperti di lokasi galian, borrow atau stockpile sebelum material tersebut diangkut ke lokasi timbunan. Penambahan air di tempat timbunan hanya diperkenankan atas seijin Direksi dan harus menggunakan kendaraan penyemprot atau alat semacam yang disetujui.

Kadar air optimum material dan kadar air sebenarnya di tempat timbunan jalan harus diuji oleh Direksi dengan mengambil contoh secara acak. Apabila kadar air material timbunan yang diuji dari contoh-contoh tersebut tidak masuk di dalam kisaran spesifikasi, maka Penyedia Jasa wajib memperbaiki kembali pekerjaan timbunan dengan cara yang disetujui Direksi.

Setiap lapis timbunan badan jalan harus dipadatkan sehingga diperoleh kepadatan seragam pada seluruh lapisan sampai mencapai 95% dari kepadatan kering maksimum yang diperoleh dari pengujian Standard compaction Test dengan standar ASTM Standard D698 atau JIS A - 1210, BS 1377 atau standar yang telah disetujui lainnya.

5.3.3 Penghamparan dan Pemadatan

Material timbunan tidak boleh dihamparkan sebelum pondasinya dipersiapkan dengan baik dan memperoleh persetujuan Direksi. Penimbunan harus dilaksanakan mengikuti bidang-bidang lapisan arah horizontal selebar bidang kerja sesuai dengan kemiringan rencana pada setiap level. Bidang kerja penimbunan tidak boleh diperlebar dengan cara menimbunkan material lepas dari atas.

Tebal lapis timbunan sebelum pemadatan tidak boleh lebih dari 30 cm (tiga puluh centimeter) dan setiap lapis harus dipadatkan sampai kepadatan yang diminta dengan menggunakan pemadat roda getar (vibratory tamping roller) atau alat pemadat lain yang disetujui Direksi. Keterangan rinci mengenai jenis dan ukuran alat pemadat yang akan dipergunakan Penyedia Jasa harus dikirimkan kepada Direksi untuk memperoleh persetujuan sebelum pekerjaan dilaksanakan.

Kegiatan Penyedia Jasa yang meliputi mengangkut, menghampar dan memadatkan bahan timbunan jalan harus dilaksanakan agar menghasilkan distribusi dan gradasi material yang baik diseluruh bagian timbunan.

Bobot alat pemadat berikut kecepatan dan jumlah lintasannya harus ditentukan sedemikian agar dicapai

tingkat kepadatan yang dikehendaki. Lintasan pemadat berikutnya harus bertumpang tindih (overlapped)

selebar minimum 50 cm. Apabila digunakan lebih dari satu pemadat di satu bidang kerja, maka semua alat pemadat harus dari jenis berukuran sama. Apabila menggunakan pemadat getar ditarik traktor, maka traktor harus memiliki daya secukupnya saat drum pemadat diisi penuh.

Jika Direksi menilai permukaan yang telah dipadatkan terlampau kering atau terlalu halus, maka lapisan itu perlu dibasahi atau dikasarkan dengan guru, scarifier atau alat yang sesuai sampai dengan kedalaman tertentu agar terjadi ikatan yang lebih baik dengan lapis berikutnya.

Direksi menilai permukaan lapisan yang dipadatkan terlalu basah, maka bagian teratas tersebut perlu dibuang dan dijemur setelah digaruk dengan garu atau scarifier atau alat lain untuk mengurangi kadar airnya sampai batas yang diperkenankan. Lapisan itu kemudian dipadatkan kembali sampai tingkat kepadatan yang diinginkan sebelum lapisan berikutnya dihamparkan.

Bila Penyedia Jasa yakin bahwa pemadatan telah dilaksanakan dengan cukup dan telah diperoleh kepadatan yang diperlukan, dia dapat meminta Direksi untuk menguji kepadatan di lapangan untuk membuktikan hal tersebut. Pengujian ini disesuaikan JIS A-1214, ASTM D 1556, SNI 1738-1989 atau cara lainnya yang telah disetuju. Setelah melakukan pengujian Direksi memberitahukan kepada Penyedia Jasa tentang hasilnya dan bila kepadatan yang ditentukan telah dicapai, Direksi dapat mengijinkan Penyedia Jasa untuk memulai menempatkan dan memadatkan lapisan berikut.

Apabila timbunan akan dilaksanakan pada bangunan seperti headwall culvert, wingwall dan semacamnya, metode pemadatan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan tekanan berlebihan yang dapat menyebabkan ketidakstabilan konstruksi. Pada tempat-tempat tersebut Penyedia Jasa harus menggunakan stamper (hand operated vibrating plate compactor) atau alat sejenis sesuai persetujuan Direksi.

Timbunan badan jalan harus dilaksanakan menurut trase dan sub-grade line menurut gambar atau atas

petunjuk Direksi dan harus dirapikan (trimmed) dengan toleransi ± 3 centimeter dalam setiap 5 meter.

Bagian subgrade line yang telah selesai dikerjakan harus dilindungi kerusakan lalu lintas kendaraan, terlampau kering atau retak. Kerusakan akibat kelalaian Penyedia Jasa harus diperbaiki sesuai perintah Direksi tanpa tambahan biaya.