• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN KEMATIAN

Dalam dokumen Kumpulan Makalah Sosiologi Kependudukan (Halaman 61-69)

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

F. PENGUKURAN KEMATIAN

Ada beberapa cara pengukuran data kematian penduduk, di antaranya ada tiga yang akan dibicarakan disini, yaitu: tingkat kematian kasar (Crude Death Rate atau CDR). Dan tingkat kematian menurut umur(Age Specitic Death Rate, atau ASDR), dan tingkat kematian bayi (Infant Death Rate=IDR atau dapat juga dikatakan Infant Mortality

Rate=IMR).

1. Crude Death Rate (CDR) Angka Kematian Kasar

Tingkat kematian kasar yaitu tingkat kematian per 1000 penduduk. Tingkat kematian itu disebut kasar karena ukuran itu mengabaikan faktor umur. Kita tahu bahwa faktor umur berpengaruh besar atas kematian. Pada minggu-minggu pertama sejak lahir banyak bayi yang meninggal, begitu pula diatas usia 70 tingkat kematian tinggi.(Sembiring.1985: 29)

Tingkat kematian bayi sering dipakai sebagai petunjuk keadaan kesehatan atau taraf kehidupan suatu negara atau masyarakat terutama sekali untuk negara-negara yang sedang berkembang. salah satu kesulitan dengan tingkat dengan tingkat kematian kasar ialah bahwa suatu masyarakat yang mempunyai tingkat kematian kasar yang lebh rendah tidak selalu berarti bahwa tingkat kesehatan di masyarakat tersebut lebih baik dari masyarakt lain dengan ingakt kematian kasar yang lebih tinggi. (Sembiring. 1985 : 29-30)

Angka kematian kasar (CDR) didefinisikan sebagai banyaknya jumlah kematian yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama. Disebut kasar karena angka ini dihitung secara menyeluruh tanpa memperhatikan kelompok-kelompok tertentu di dalam populasi dengan tingkat kematian yang berbeda-beda.

Manfaat CDR

a. Sebagai gambaran status kesehatan masyarakat

b. Sebagai gambaran tingkat permasalahan penyakit dalam masyarakat c. Sebagai gambaran kondisi sosial ekonomi

d. Sebagai gambaran kondisi lingkungan dan biologis e. Untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk

(Rahma,kurnia.

Dengan rumus dapat dituliskan sebagai berikut :

D = Jumlah kematian tahun tertentu (dari registrasi penduduk)

Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun (pada bulan Juni / Juli) k = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1000

Sebagai contoh, diketahui jumlah penduduk Indonesia pada pertengahan tahun 1975 sebesar 136.000.000 jiwa. Jumlah kematian sepanjang tahun 2.298.400 jiwa. Besarnya Tingkat Kematian Kasar dapat dihitung sebagai berikut:

π‘‡π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘ πΎπ‘’π‘šπ‘Žπ‘‘π‘–π‘Žπ‘› πΎπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ 𝐢𝐷𝑅 = 2.298.400

138.000.000Γ— 1000 = 16,9

Angka ini berarti, bahwa pada periode tahun tertentu (dimana tahun 1975 terletak) setiap tahun, setiap 1000 penduduk, terdapat 16,9 kematian.

2. Age Spesific Death Rate (ASDR)

Pengaruh Tingkat Kematian Kasar seperti contoh diatas adalah ukuran kematian yang sangat kasar. Besar kecilnya angka kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain oleh umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan status kawin. Misalnya seseorang yang berumur 80 tahun umurnya kemungkinan meninggalnya lebih cepat dibandingkan orang berumur 20 tahun. Orang-orang yang maju ke medan perang kemungkinan meninggal lebih besar dari pada istri-istri mereka menunggu di rumah. Memperhatikan faktor-faktor di atas maka ahli-ahli demografi mempergunakan ukuran yang lebih spesifik, yang hanya berlaku untuk kelompok penduduk tertentu. Ukuran paling umum digunakan oleh para ahli demografi ialah Tingkat Kematian menurut umur, atau dalam bahasa inggris disebut Age Spesific Death Rate disingkat dengan ASDR.

Manfaat ASDR sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan menggambarkan derajat kesahatan masyarakat dengan melihat kematian tertinggi pada golongan umur

b. Untuk membandingkan taraf kesehatan masyarakat di bebagai wilayah c. Untuk menghitung rata-rata harapan hidup

http://publichealth08.blogspot.com/2011/05/ukuran-moralitas.html

Dengan rumus Tingkat Kematian menurut umur ditulis sebagai berikut: Tingkat Kematian Kasar (CDR) =D

PΓ— k π‘‡π‘–π‘›π‘”π‘˜π‘Žπ‘‘ πΎπ‘’π‘šπ‘Žπ‘‘π‘–π‘Žπ‘› πΎπ‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘œπ‘˜ π‘ˆπ‘šπ‘’π‘Ÿ 𝑖 = π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žπ‘• π‘˜π‘’π‘šπ‘Žπ‘‘π‘–π‘Žπ‘› π‘π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜ π‘˜π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘œπ‘˜ π‘’π‘šπ‘’π‘Ÿ 𝑖 π‘—π‘’π‘šπ‘™π‘Žπ‘• π‘π‘’π‘›π‘‘π‘’π‘‘π‘’π‘˜ π‘˜π‘’π‘™π‘œπ‘šπ‘π‘œπ‘˜ π‘’π‘šπ‘’π‘Ÿ 𝑖 π‘π‘Žπ‘‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘›π‘”π‘Žπ‘•π‘Žπ‘› π‘‘π‘Žπ‘•π‘’π‘› Γ— 1000

Atau:

Di = Jumlah kematian pada kelompok umur i

Pmi = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun pada kelompok umur i k = Angka konstan = 1000

Sebagai contoh di bawah ini dicantumkan perhitungan Tingkat Kematan Menurut Umur (ASDR) untuk suatu wilayah pada tahun tertentu yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan.

Perhitungan Tingkat Kematian Menurut Umur (Asdr) dan Jenis Kelamin di Suatu Wilayah pada Tahun Tertentu. Umur

(Tahun)

Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun

Jumlah Kematian Tingkat Kematian Menurut Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 0-4 5-9 10-14 15-19 20-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-59 70-74 75-80 80+ 6.854.655 5.601.294 4.695.753 3.433.346 2.741.853 2.349.393 2.517.366 2.093.687 1.607.439 1.176.082 861.514 564.514 429.158 262.852 152.010 62.568 6.649.905 5.456.427 4.578.980 3.563.303 3.191.179 2.955.984 2.936.112 2.531.417 2.065.705 1.618.732 1.186.536 942.037 633.183 506.745 303.254 170.957 69.402 331.871 21.285 10.331 11.330 13.709 11.747 13.846 14.497 16.540 16.235 16.230 16.541 15.964 17.724 16.560 14.213 12.514 299.113 20.742 10.532 11.403 13.403 13.598 14.397 13.670 12.723 11.493 11.509 12.824 13.803 17.432 16.891 14.600 13.880 48,42 3,80 2,20 3,30 5,00 5,00 5,50 6,20 7,90 10,10 13,80 19,20 28,28 41,30 63,00 93,50 200,01 44,98 3,80 2,30 3,29 4,20 4,60 4,90 5,40 6,10 7,10 9,70 13,61 21,80 34,40 55,70 85,40 199,90 Jumlah 37.741.753 39.281.858 571.137 522.003 115,13 13,29

Tingkat kematian menurut kelompok umur (ASDR) dapat dihitung dengan rumus :

ASDRi Laki-laki = (Di lk / Pmi lk) x k ASDRi Perempuan = (Di pr / Pmi pr) x k

Contohnya untuk kelompok umur 5-9 tahun dapat dihitung sebagai berikut: Untuk Laki-laki:

ASDR5-9 laki-laki = (21.285 / 5.601.294) x 1000 = 3,80, dan seterusnya.

𝐴𝑆𝐷𝑅 𝑖= 𝐷𝑖

Tingkat kematian menurut umur dapat digambarkan dalam sebuah grafik seperti terlihat pada gambar dibawah. Pada gambar ini terlihat pada tingkat kematian menurut umur untuk perempuan sejak umur 20 hingga 75 tahun lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki, dan pada kelompo umur anak-anak tingkat kematia tinggi kemudian menurun pada usia dewasa dan meningkat kembali pada usia tua.

Memperhatikan angka-angka kematian menurut umur seperti tersebut diatas, terlihat bahwa pada umur 0-4 tahun (balita) angka kematian sangat tinggi, lebih-lebih angka kematian bayi (umur dibawah satu tahun). Karena hal tersebut di atas dibuatah perhitungan sendiri untu kematian bayi.

Tingkat Kematian Menurut Kelompok Umur (ASDR)

G. SOSIOLOGI KEMATIAN

Pada abad ke-20 stadarisasi cara registrasi dan klasifikasi sebab-sebab kematian merupakan tanggung jawab badan-badan internasional. Yang pertama adalah internasional

Statistical Institute (lembaga statistik internasional) dan Liga Bangsa-bangsa, dan kini

WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Sekarang semua negara dianjurkan agar laporan statistic kematian setidaknya meliputi informasi tentang umur, seks, dan tempat tinggal almarhum, begitu pula sebab kematian, tanggal, dan tempat kejadian, serta tanggal registrasi. Di samping PBB, menganjurkan dikumpulkannya cirri-ciri berikut ini dari mereka yang meninggal:

1) Status perkawinan 2) Status pekerjaan

4) Pendidikan

5) Jumlah anak yang dilahirkan (hanya untuk wanita) 6) Umur suami/istri yang masih hidup (kalau menikah).

Sementara analisis moltaritas yang memang merupakan suatu keperluan adalah ditekankan analisis kematian bayi (Infant mortality rate) atau analisis kelangsungan anak. Perkembangan suatu pendekatan variabel antara atau determinan terdekat untuk study kelangsungan hidup anak yang akan dipaparkan didasarkan atas beberapa pandangan :

1. Dalam suatu lingkungan yang optimal, lebih dari 97% bayi yang baru lahir dapat diharapkan bertahan hidup selama lima tahun pertama dalam hidupnya. 2. Mengecilkan probabilitas kelangsungan hidup ini dalam setiap masyarakat

disebabkan oleh faktor-faktor sosial, ekonomi, biologi, dan lingkungan.

3. Determinan sosial-ekonomi (atau variabel pengaruh) harus memberikan pengaruh yng lebih mendasar pada gilirannya akan memengaruhi risiko penyakit dan hasil dari proses penyakit tersebut.

4. Penyakit tertentu dan kekurangan gizi yang tampak pada penduduk yang masih bertahan hidup dapat dianggap sebagai indikator biologis dari pengaruh variabel antara.

Gangguan pertumbuhan (growth faltering) dan akhirnya kematian anak ( variabel terpengaruh) merupakan konsekuensi kumulatif dari proses berbagai macam penyakit (termasuk interaksi biososialnya). Kematian seorang anak jarang disebabkan hanya oleh satu penyakit saja.

Kunci untuk model tersebut adalah identifikasi terminan terdekat, atau fariabel antara, yang secara langsung mempegaruhi resiko morbiditas dan mortalitas. Untuk memperngaruhi kelangsungan hidup anak, semua determinan sosial dan ekonomi harus melalui fariabel antara ini. Variabel antara ini kelompokan kedalam 5 kategori:

a. Faktor ibu : umur, faritas, dan jarak kelahiran.

b. Pencemaran lingkungan : udara, makanan, air, jari, kiulit, tanah, dan alat penularan kuman penyaki, dan serangan pembawah penyakit ( vector ).

c. Kekurangan gizi : kalori, protein, gizi mikro (vitamin dan mineral). d. Luka : kecelakaan, luka yang di sengaja.

e. Pengendalian penyakit perorangan : usaha usaha prefentif perorangan, peawatan dokter.

H. PENUTUP

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut bahwa Mortalitas adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkat kematian suatu daerah. Dalam hal ini, mortalitas juga dapat di ukuran dengan jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Bagoes Mantra, Ida.2003. Demografi Umum.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sembiring . 1985. Demografi . Jakarta : PT.ETASA DINAMIKA

Sembiring, DR.RK. : Demographic Fakultas Pasca Sarjana IKIP( Jakarta), 1985.

Salut Muhidin.2010. INDONESIA DATA DEMOGRAFI Tantangan dan Peluang di

Menganalisis Kematian Dewasa (Makalah)

http://publichealth08.blogspot.com/2011/05/ukuran-moralitas.html http://madewirabuana.blogspot.com/2011/12/demografi-mortalitas.html

NAMA : KARTINI KADIR NIM : 106704048

TTL : PINRANG, 27 MARET 1993 ASAL DAERAH : PINRANG

ALAMAT : TAMANGAPA RAYA ANTANG

NAMA : ABD. RASYID NIM : 106704001

TTL : bone, 28 desember 1989 ASAL DAERAH : BONE

ALAMAT : jl. Sultan alauddin 2

NAMA : SUWANDI NIM : 106704016

TTL : karannuang, 1 desember 1991 ASAL DAERAH : bontonompo

ALAMAT : jl. Bontonompo selatan

NAMA : NURSAHARI BA’ALWI NIM : 1067040

TTL : gowa, 17 juni 1992 ASAL DAERAH : GOWA

ALAMAT :

NAMA : HERMANSYAH NIM : 106704012

TTL : kiru-kiru, 1 oktober 1991 ASAL DAERAH : BARRU

ALAMAT : jl. Sukabumi no. 21

NAMA : SYAMSINAR NIM : 106704009

TTL : bontolangkasa, 4 oktober 1993 ASAL DAERAH : gowa

BAB V

KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Dalam dokumen Kumpulan Makalah Sosiologi Kependudukan (Halaman 61-69)