• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK 5.1. Pengukuran Tampak Kembali

Dalam dokumen D O K U M E N P E N G A D A A N (Halaman 113-117)

BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

PASAL 5 PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK 5.1. Pengukuran Tampak Kembali

Penyedia jasa diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketingian tanah, letak pohon, letek batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan yang sebnarnya harus dilaporkan kepada Perencana untuk dimintakan keseluruhan. Penentu

titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan

alat-alat waterpass/theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.

Penyedia jasa harus menyediakan theodolite/ waterpass beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencanaan selama pelaksanaan proyek.

Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas Segitiga Phytagoras hannya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Perencana.

Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggung jawab penyedia jasa.

5.2. Pengukuran dan Titik Peil (0,00)

Penyedia jasa harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenaan dengan letak/kedudukan bangunan terhadap titik patok/pedoman yang telah ditentukan, siku banggunan maupun datar (waterpass) dantegak lurus bangunan harus ditentukan dengan memakai alat waterpass instrument/theodolith.

Hal tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan pekerjaan yang akan dilaksanakan pekerjaan dengan hasil yang baik dan siku.

Untuk mendapatkan titik peil harap disesuaikan dengan notasi-notasi yang tercantum pada gambar rencana (Lay Out). Dan bila terjadi penyimpangan atau tidak sesuai antara kondisi lapangan atau Lay out, Penyedia jasa harus melapor pada Pengawas/Perencana.

5.3. Pemasangan Bouwplank

Penyedia jasa bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran

persiapan bouwplank/pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian yang diberikan konsultan Pengawas secara tertulis, serta bertanggung jawab atas ketinggian, posisi, demensi, serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan, tenaga kerja yang diperlukan.

Bila mana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam hal tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab penyedia jasa seta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-akibatnya, kecuali bila kesalahan tersebut disebabkab referensi tertulis dari Direksi.

Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Konsultan Pengawas atau wakilnya tidak menyebabkan tanggung jawab Penyedia jasa menjadi berkurang.

Bahan dan pelaksanaan

 Tiang bouwplank menggunakan kayu kruing ukuran 5/7 diasang

setiap jarak 2 m’, sedangkan papan bouwplank ukuran 2/20 diketam halus dan lurus bagian atasnya dipasan datar (waterpass).

 Pemasangan bouwplak harus sekeliling bangunan dengan jarak 2 m’

dai As tepi bangunan dengan patok-patok yang kuat, bouwpalnk tidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya sehingga dapat dimanfaakan hingga pekerjaan mencapai tahap trasram tembok bawah.

PASAL 6 PENYEDIA AIR KERJA DAN DAYA LISTRIK

6.1 Air untuk bekerja harus disediakan penyedia jasa dengan membuat sambungan dari luar PDAM atau distribusi air.

6.2 Air harus bersih, bebas dari debu, lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyedia air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Direksi/ Pengawas.

6.3 Listrik untuk pekerja harus disediakan jasa dan diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan,

Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya

diperkenakan untuk penggunaan sementara atas persetujuan Direksi.

Daya listrik juga disediakan untuk suplai kantor Direksi

lapangan/Direksi Keet.

6.4 Segala biaya atas pemakaian daya listrik dan air kerja diatas adalah beban penyedia jasa.

PASAL 7 GUDANG DAN BARAK KERJA / DIREKSI KEET

7.1. Gudang dan Barak Kerja

Penyedia jasa harus mengusahakan agar bahan-bahan yang tersimpan dalam gudang dan dalam halaman kerja terjaga dari gangguan iklim dan pencuri. Bila dipandang perlu oleh Direksi, Penyedia jasa harus membangun barak kerja untuk pekerjanya, sehingga terhindar dari panas matahari, hujan dan angin. Barak kerja dan gudang harus didirikan atas petunjuk Direksi. Penyedia jasa harus mengganti kayu-kayu perancah yang lapuk dengan kayu-kayu-kayu-kayu yang baru. Penyedia jasa harus menyediakan ruangan yang dapat dikunci untuk menyimpan alat-alat dan bahan-bahan bagi pekerjanya.

PASAL 8 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

8.1 Mobilisasi meliputi pekerjaan yang diperlukan oleh Penyedia jasa untuk mendatangkan material peralatan maupun tenaga kerja unttuk pekerjaan 8.2 Mempersiapkan jalan masuk lokasi kegiatan dan melakukan perbaikan

8.3 Mengurus surat ijin jalan untuk mendatangkan alat berat menuju lokasi kegiatan.

8.4 Melakukan koordinasi dengan pihak terkait pada lokasi kegiatan sehubungan dengan Pelaksanaan kegiatan.

PASAL 9 PAPAN NAMA PROYEK

9.1. Papan Nama Proyek

Penyedia jasa diharuskan untuk membuat papan nama kegiatan dengan baik, jelas dan kuat, papa nama kegiatan tersebut diatas dibuat berdasarkan redaksi normalisasi dari kegiatan.

9.2. Papan Nama Proyek Sekurang-Kurangnya berisi : a. Nama Kegiatan

b. Pengguna Anggaran dan Alamat c. Penyedia Jasa dan Alamat d. Jangka Waktu Pelaksanaan e. Jangka Waktu Pemeliharaan

PASAL 10 PENGUJIAN BAHAN/MATERIAL BANGUNAN

10.1 Penyedia Jasa sebelum memulai pekerjaan diwajibkan

melakukan pengujian bahan/material yang akan digunakan dengan ketentuan dan syarat menurut spesifikasi untuk mendapatkan persetujuan Direksi.

10.2 Semua hasil pengujian bahan termasuk pemeriksaan kualitas pekerjaan, menjadi satu kesatuan sebagai hasil pengujian kualitas pekerjaan menurut beastek dan harus mendapat persetujuan Direksi/Pengawas lapangan.

10.3 Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini menjadi tanggung jawab penyedia jasa.

PASAL 11 PENGENDALIAN LINGKUNGAN

11.1. Penyedia jasa berkewajiban melakukan melakukan pengaturan sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak mengganggu lingkungan, lalulintas dan kegiatan pekerjaan itu sendiri.

PASAL 12 PEKERJAAN TANAH

12.1. Lingkup Pekerjaan.

Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah disini adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan pematangan tanah, pengolahan tanah yang ada kaitannya dengan struktur bangunan antara lain pembersihan tanah, galian tanah, urugan tanah/perataan tanah dengan pemadatan. 12.2. Persiapan Pekarjaan Tanah

Bagian ini meliputi pembersihan/peralatan lapangan, pengecekan keadaan kontur, pengukuran didaerah-derah dimana pekerjaan pembangunan akan dilaksanakan, seperti yang ditunjukkan pada

gambar-gambar dan sesuai dengan yang ditunjukkan oleh pengawas. Penyedia jasa bertanggung jawab untuk :

 Penelitian yang menyeluruh atas gambar-gambar dan persyaratan-persyaratan kontrak ini dan kontrak lain yang sehubungan dengan proyek ini, serta semua adendumnya.

 Penelitian atas semua kondisi pekerjaan, memeriksa kondisi lapangan, serta semua fasilitas yang ada.

 Melakukan semua pengukuran lapangan sehubungan dengan pekerjaan ini dan mendafatkan ketentuan atas seluruh lingkup proyek seperti yang disyaratkan pada gambar-gambar dan persyaratan-persyaratan sebagai mana yang disetujui oleh Pengawas.

Penyedia jasa bertanggung jawab penuh untuk kesimpulan yang ditariknya dari informasi yang disampaikan kepadanya dan dari pemeriksaan informasi tentang pekerjaan tanah yang diperolehnya. Penyedia jasa diperbolehkan atas biaya sendiri melakukan sendiri pemeriksaan tambahan bilamana dianggap perlu untuk menentukan lebih lanjut sebelum memulai sesuatu pekerjaan galian/urugan, Penyedia jasa harus yakin bahwa semua permukaan tanah yang ada maupun garis-garis transisi yang tertera dalam gambar rencana adalah benar.

Jika Penyedia jasa tidak merasa puas dengan ketelitian permukaan tanah, Penyedia jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada Pengguna Anggaran, jika tidak maka tuntutan mengenai ketidak samaan permukaan tanah tidak akan dipertimbangkan.

12.3. Pekerjaan Galian Tanah

a. Galian tanah, baik dalamnya ataupun lebarnya dilaksanakan sesuai dengan penampang galian yang tertulis pada gambar rencana, pekerjaan lanjutan (tahapan pekerjaan pondasi atau konstuksi lain datasnya) dapat dilaksanakan bila galian tersebut sudah mendapat persetujuan dari Pengawas.

b. Penyedia jasa harus menjaga sedemikian rupa agar lubang-lubang galian tersebut

tidak digenangi air akibat hujan, parit, banjir, mata air atau lain-lain sebab dengan jalan memompa, menimba, menyalurkan keparit-parit atau lain-lain dan biaya untuk pekerjaan tersebut harus dianggap telah temasuk dalam harga kontrak.

c. Dasar dari semua galian harus waterpass, bila mana pada dasar setiap galian masih

terdapat akar-akar tanaman atau bagian –bagian gembur, maka ini harus digalikeluar sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.

d. Terdapat kemungkinan adanya air didasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.

e. Penyedia jasa harus memperhatikan pengadaan dinding tepi galian agar tidak longsor dengan memberikan suatu diding penahan atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.

f. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas petunjuk pengawas.

g. Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah dan

memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug. Pelaksanaanya secara berlapis-lapis dengan peimbrisan lubang-lubang galian yang terletak didalam garis bangunan harus diisi kembali dengan pasir urugan yang diratakan dan diairiserta dipadatkan sampai mencapai 95% kepadatan maksimim.

h. Tanah hasil galian yang memenuhi persyaratan atas persetujuan Direksi/Pengawas dapat dipergunakan sebagai bahan urugan,

sedangkan kelebihan tanah hasil galian tersebut harus

dikeluarkan/dibuang keluar lokasi yang telah disetujui oleh Pihak Direksi/Pengawas. Penyedia jasa bertanggung jawab untuk mendapatkan lokasi pembuangan termasuk biaya-biaya lain yang diperlukan.

PASAL 13 PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN

Dalam dokumen D O K U M E N P E N G A D A A N (Halaman 113-117)