• Tidak ada hasil yang ditemukan

(X1) Sesuatu yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya a. Variasi produk b. Kualitas c. Desain d. Nama merk e. Ukuran f. Garansi Likert Price (X2)

Suatu strategi yang dilakukan perusahaan untuk menyaingi harga pesaing a. Harga dasar b. Potongan harga c. Pembayaran d. Syarat penjualan kredit Likert Promotion (X3) Aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/me mbujuk, dan mengingatkan pasar a. Media promosi b. Promosi yang menarik c. Membujuk d. kreatifitas Likert Strategi Mempertahankan Pelanggan (Y) Langkah yang ditempuh perusahaan agar tidak mengalami kehilangan pelanggan a. Memberikan kepuasan pelanggan yang tingi b. Menyediakan variasi produk yang beragam c. Menggunakan strategi harga yang tepat d. Menggunakan promosi yang tepat Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan metode pengukuran sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap suatu objek, objek atau kejadian tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002 : 54). Sekaran (2006 : 31) menyatakan bahwa skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik. Variabel-variabel tersebut di ukur dengan menggunakan skala Likert dimana setiap jawaban akan diberi skor.

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2004 : 86)

Pada penelitian ini, responden diharuskan memilih salah satu dari kelima alternatif jawaban yang tersedia, kemudian setiap jawaban yang akan diberi skor (nilai) tertentu (1,2,3,4 dan 5). Nilai yang diperoleh akan dijumlahkan dan jumlah tersebut menjadi nilai total. Nilai inilah yang akan ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala Likert.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin diteliti (Sekaran, 2006 : 121). Populasi dalam penelitian (N) ini adalah seluruh pelanggan yang melakukan pembelian pada bulan November 2011 sampai dengan Mei 2012 di PT Astra Internasional Tbk. (Auto 2000) Gatot Subroto Medan yaitu berjumlah 265 orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian (Kuncoro, 2003 : 107).

Menurut Slovin (dalam Umar, 2003 : 120), untuk menentukan jumlah sampel dari populasi yang ada dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: n= jumlah sampel N= jumlah populasi e= taraf kesalahan

populasi (N) adalah sebanyak 265 orang, taraf kesalahan (e) sebesar 10% maka besarnya pengambilan sampel (n) adalah sebagai berikut:

N= 73 orang

Pada penelitian ini jumlah sampel adalah 73 orang. Penarikan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yakni teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti dengan keyakinan peneliti bahwa sampel yang diambil sudah cukup. Yaitu siapa saja yang melakukan pembelian pada PT Astra Internasional Tbk. (Auto 2000) Gatot Subroto Medan.

Kriteria yang digunakan peneliti untuk menentukan cocok atau tidaknya orang tersebut menjadi sumber data yaitu pelanggan yang pernah melakukan pembelian pada PT. Astra International Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan. 3.7 Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan untuk mendukung variabel yang diteliti adalah:

3.7.1 Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner terhadap responden yang terpilih.

3.7.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui buku, jurnal, situs internet, dan literatur yang dianggap menjadi referensi pendukung dalam penelitian ini.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

a. Daftar Pertanyaan (Questionare)

Memberikan daftar pertanyaan kepada sampel yang dijadikan responden. b. Studi Dokumentasi

Mengumpulkan dan mempelajari informasi yang bersumber dari buku-buku, jurnal, majalah, dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Penelitian ini mempunyai beberapa pengujian antara lain: 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Uji validitas dan reliabilitas pertanyaan dilakukan untuk mengetahui hasil penelitian yang valid dan realiabel, maka diperlukan instrument yang valid dan reliabel. Isntrumen yang berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Sedangkan instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan data yang sama. Uji validitas dan realibilitas dilakukan di PT. Astra International Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan dengan sampel 30 orang diluar sampel. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS Versi 16.0.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji F hitung dilakukan untuk melihat secara serentak bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap pengaruh yang positif dari variabel bebas terhadap variabel terkait. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini

HO : b1, b2, b3 = 0

Arti secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa product, price, dan promotion, terhadap strategi untuk mempertahankan pelanggan sebagai variabel terikat (Y).

Ha : b1, b2, b3 # 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa product, price, dan promotion, terhadap strategi untuk mempertahankan pelanggan sebagai variabel terikat (Y).

Nilai F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi softaware SPSS 16.0 for Windows . Selanjutnya nilai F hitung akan dibandingkan dengan F table dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k), (k-1)

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada CI = 95 % Ha diterima jika F hitung > F tabel pada CI = 95% 3. Uji Signifikansi Pasial (Uji –t)

Uji signifikansi parsial (Uji-t) menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.

Ho : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang posiftif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa product, price,

dan promotion, terhadap strategi untuk mempertahankan pelanggan sebagai variabel terikat (Y).

Nilai T hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 16.0 for Windows . Nilai T hitung selanjutnya akan dibandingkan dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan (df) = (n-k).

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada CI = 95 % Ha diterima jika t hitung > t tabel pada CI = 95% 4. Koefisien Determinasi (R2).

Pengujian koefisien determinasi (R2) akan menunjukkan besarnya kontribusi sumbangan variabel bebas terhadap variasi naik turunnya variabel terikat. Koefiesien determinasi berkisar antara nol sampai dengan 1(0 < R2 < 1). Hal ini berarti bila R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, dan bila R2 mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

3.10 Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian untuk analisis data adalah:

a. Metode Analisis Deskriptif

Yaitu metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data, dan mengklasifikasikan data sehingga dapat

diperoleh gambaran umum secara jelas mengenai masalah yang dihadapi. Data diperoleh dari data primer berupa questioner yang telah diisi oleh sejumlah responden.

b. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program software SPSS versi 16.0

Metode Regresi Berganda yang digunakan adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

keterangan:

Y = Skor dimensi strategi mempertahankan

pelanggan

a = Konstanta

b1, b2,b3,b4 = Koefisien regresi

X1 = Skor dimensi Product

X2 = Skor dimensi Price

X3 = Skor dimensi Promotion

3.11 Uji Asumsi Klasik

3.11.1 Pengujian Normalitas dan Uji Kolmogorov Smirnov

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual penulis.

Uji Kolmogorov Smirnov dilakukan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal (Situmorang, dkk, 2008:59).

Menentukan kriteria keputusan:

1. Jika nila Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal

2. Jika nila Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal

3.11.2 Pengujian Heterokedastisitas

Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak digambarkan dalam speisifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varians yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual, yaitu selisih antara nila Y prediksi dan Y observasi.

a. Model Grafik

1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas.

2. Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas.

b. Model Glejser

Menentukan kriteria keputusan :

1. Jika nilai signifikan > 0,05, maka tidak mengalami gangguann heterokedstisitas.

2. Jika nilai signifikan < 0,05, maka mengalami gangguann heterokedstisitas

3.11.3 Pengujian Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen.

Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat variance inflation factor (VIF) > 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika VIF < maka tidak ada masalah multikolinieritas. Jika tolerance < 0,1 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika tolerance > 0,1 maka variabel tidak ada masalah multikolinieritas.

BAB IV

Dokumen terkait