• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bauran Pemasaran sebagai Strategi untuk Mempertahankan Pelanggan pada PT Astra Internasional Tbk (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Bauran Pemasaran sebagai Strategi untuk Mempertahankan Pelanggan pada PT Astra Internasional Tbk (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

BAURAN PEMASARAN SEBAGAI STRATEGI UNTUK

MEMPERTAHANKAN PELANGGAN PADA PT. ASTRA

INTERNATIONAL Tbk (AUTO 2000)

GATOT SUBROTO MEDAN

OLEH

Devi Yanti Silaen

090521098

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

Nama : Devi Yanti Silaen

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nim : 090521098

Program Studi : Strata-I Manajemen Ekstensi

Konsentrasi : Pemasaran

Judu l Skripsi : Bauran Pemasaran sebagai Strategi untuk

Mempertahankan Pelanggan pada PT Astra Internasional Tbk (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan.

Medan, Mei 2012

Peneliti

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

NAMA : Devi Yanti Silaen

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NIM : 090521098

Program Studi : Manajemen Exstensi Konsentrasi : Pemasaran

Judul : Bauran Pemasaran sebagai Strategi untuk

Mempertahankan Pelanggan pada PT Astra

Internasional Tbk (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan

.

Tanggal, Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP. 1964121619900 3 2 001

Tanggal, Ketua Departemen

(4)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Bauran Pemasaran sebagai Strategi untuk Mempertahankan Pelanggan pada PT. Astra Internasional Tbk (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan

Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Medan, Mei 2012

(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Devi Yanti Silaen

Nim : 090521098

Program Studi : Strata-I Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Pemasaran

Judu l Skripsi : Bauran Pemasaran sebagai Strategi untuk

Mempertahankan Pelanggan pada PT Astra Internasional Tbk (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Manajemen

Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, M.M Dra. Marhayanie, Msi

NIP. 197410 12 200003 2003 NIP. 19580427 198503 2002

Ketua Program Studi S 1

(6)

ABSTRAK

BAURAN PEMASARAN SEBAGAI STRATEGI UNTUK

MEMPERTAHANKAN PELANGGAN PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL Tbk (AUTO 2000) GATOT SUBROTO MEDAN

Salah satu kunci keberhasilan dalam hubungan antara perusahaan dengan para pelanggan adalah melalui bauran pemasaran. PT Astra Internasional Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan bauran pemasaran sebagai strategi untuk mempertahankan pelanggannya. Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Bauran Pemasaran sebagai Strategi untuk Memepertahankan Pelanggan pada PT Astra Internasional Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Bauran Pemasaran sebagai strategi untuk mempertahankan Pelanggan pada PT. Astra Internasional Tbk (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan.

Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Perusahaan merancang bauran pemasaran terintegrasi yang terdiri dari product, price, dan promotion. Product adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Price adalah jumlah uang yang harus dibayarkan untuk memperoleh produk. Promotion adalah aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Menggunakan bauran pemasaran dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah daftar pertanyaan dan studi dokumentasi dengan menggunakan regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 73 responden sebagai sampel penelitian, dengan teknik penarikan sampel secara incidental sampling dan purposive sampling. Data di proses dengan menggunakan SPSS Versi 15,0 for windows.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel product, price dan promotion berpengaruh secara positif dan signifikan namun untuk variabel mendapatkan pelanggan baru berpengaruh secara positif dan tidak siginifikan strategi mempertahankan pelanggan pada PT. Astra Internasional (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan.

(7)

ABSTRACT

MARKETING MIX AS A STRATEGY FOR KEEPING CUSTOMERS IN. ASTRA INTERNATIONAL Tbk (AUTO 2000) GATOT SUBROTO MEDAN

One key to success in the relationship between the company and its customers is through the marketing mix. PT Astra International Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan is one of the companies using the marketing mix as a strategy to retain customers. Based on the above researchers interested in conducting research with the title "Marketing Mix as a strategy to maintain the Customer at PT Astra International Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan". Purpose of this study was to determine the extent of the influence of the Marketing Mix as a strategy to retain customers at PT. Astra International Tbk (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan.

Marketing mix is a collection of controllable tactical marketing tools that are combined companies to generate the desired response in the target market. Company to design an integrated marketing mix consists of product, price, and promotion. Product is a combination of goods and services offered to the company's target market. Price is the amount of money to be paid to acquire the product. Promotion is an activity that conveys the benefits of the product and entice customers to buy it. Using the marketing mix to increase sales growth is one of the marketing strategy. The marketing strategy is the marketing logic in which the company hopes to create customer value and achieve a profitable relationship.

The data used in this study is the primary data and secondary data. Data collection techniques used were questionnaires and documentation studies using multiple linear regression. The population in this study were as many as 73 respondents as the study sample, the sampling technique is incidental sampling and purposive sampling. Data on the process of using SPSS version 15.0 for windo ws.

The study is based on multiple linear regression analysis showed that the variables product, price and promotion in a positive and significant influence but to a variable gain new customers in a positive effect and no significant strategy of keeping customers on the PT. Astra International (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang

telah memberi kemudahan, kekuatan dan penghiburan sehingga skripsi ini dapat

selesai. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera

Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

peneliti akan menerima saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi peneliti sendiri dan berbagai pihak.

Untuk Ayahanda Ir. Samsudin Silaen, MT, Ibunda Floria Bukit,

Kakanda Lisna Riany Silaen, S.E, dan Adinda Prionanta Silaen peneliti

mengucapkan terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan motivasinya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembaca Penilai yang

(9)

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, M.M selaku Dosen Pembimbing

yang telah banyak memberikan arahan bagi peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini.

6. Untuk Joy Prananta Saragih Sidabutar, A.Md terima kasih buat dukungan,

semangat dan doanya.

7. Untuk Teman-teman Johanna, Hansen, Astrid, Dona, Cindy, dan Andi, serta

seluruh teman Manajemen Ekstensi stambuk 2009. Terima kasih atas bantuan

dan doa yang telah diberikan selama ini.

8. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada siapa saja yang

membaca dan mempelajarinya khususnya bagi diri peneliti.

Medan, Mei 2012

Peneliti

(10)

DAFTAR ISI

2.1 Pengertian Pemasaran... 8

2.2Pergeseran Paradigma Pemasaran ... 10

2.3Bauran Pemasaran ... 11

2.4Strategi Mempertahankan Pelanggan ... 26

2.5 Penelitian Terdahulu ... 28

(11)

2.7 Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.3 Batasan Operasional ... 30

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 32

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 34

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

3.6.1 Populasi ... 35

3.6.2 Sampel ... 35

3.7 Sumber Data ... 36

3.7.1 Data Primer ... 36

3.7.2 Data Sekunder ... 36

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

3.10 Teknik Analisis Data ... 39

3.11 Uji Asumsi Klasik ... 41

3.11.1 Pengujian Normalitas dan Uji Kologorov Smirnov .. 41

3.11.2 Pengujian Heterokedastisitas... 41

3.11.3 Pengujian Multikolinieritas ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 43

4.1.1 Sejarah Singkat Toyota. ... 43

4.1.2 Sejarah PT. Toyota Astra di Indonesia... 45

(12)

4.3 Organisasi Dan Manajemen ... 48

4.3.1 Struktur Organisasi... 48

4.3.2Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab. ... 50

4.3.3 Jumlah Tenaga Kerja Perusahaan ... 54

4.4 Produk Toyota ... 56

4.4.1 Produk-Produk Toyota ... 56

4.4.2 Produk Unggulan ... 56

4.5 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 57

4.5.1 Uji Validitas ... 58

4.5.2 Uji Reliabilitas ... 60

4.6 Metode Analisis Deskriptif Responden ... 61

4.7 Analisis Deskriptif Variabel... 64

4.8 Uji Asumsi Klasik ... 71

4.8.1 Uji Normalitas ... 71

4.8.2 Uji Kolmorgov-Smirnov Test ... 74

4.8.3 Heteroskedastisitas ... 74

4.8.4 Uji Multikolinearitas... 76

4.9 Metode Analisis Regresi Linear Berganda ... 77

4.10 Uji Hipotesis ... 79

4.10.1 Uji Secara Serempak/Simultan ... 79

4.10.2 Uji t (Parsial) ... 81

4.10.3 Pengujian Determinan ... 83

4.11 Pembahasan ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 89

5.1 Kesimpulan ... 89

(13)

DAFTAR PUSTAKA ... 91

(14)

DAFTAR TABEL

NO. JUDUL HALAMAN

2.1 Alat-alat Promosi ... 26

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 33

3.2 Instrument Skala Likert ... 34

4.1 Perincian Jumlah Tenaga Kerja PT Astra Internasional Tbk. (Auto 2000) Gatot Subroto Medan ... 55

4.2 Produk-produk Toyota ... 56

4.3 Uji Validitas Item-Total Statistics ... 58

4.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics ... 60

4.5 Pembagian Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 61

4.6 Pembagian Responden berdasarkan Umur ... 61

4.7 Pembagian Responden berdasarkan Pekerjaan ... 62

4.8 Pembagian Responden berdasarkan Pembelian Jenis Mobil ... 63

4.9 Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel Product ... 64

4.10 Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel Price ... 66

4.11 Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel Promotion ... 68

4.12 Distribusi Pendapat Responden terhadap Variabel Mempertahankan Pelanggan ... 69

4.13 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 74

4.14 Uji Nilai Tolerance dan VIF ... 76

4.15 Analisis Regresi Linear Berganda ... 77

(15)

4.17 Hasil Uji t ... 82 4.18 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 83

(16)

DAFTAR GAMBAR

NO. JUDUL HALAMAN

2.1 Empat P Bauran Pemasaran ... 12

2.2 Tingkat Tingkatan (Level) Produk ... 14

2.3 Variabel Bauran Pemasaran ... 30

4.1 Struktur Organisasi PT Astra Internasional Tbk. (Auto 2000) Gatot Subroto Medan ... 49

4.2 Histogram Uji Normalitas ... 72

4.3 Plot Uji Normalitas ... 73

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

NO. JUDUL HALAMAN

1 Kuesioner ... 92

2 Distribusi Jawaban Responden Uji Validitas ... 95

3 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ... 96

4 Distribusi Jawaban Responden ... 98

5 Frekuensi Jawaban Responden dengan SPSS 15.0 ... 102

6 Hasil Uji Asumsi Klasik dengan menggunakan SPSS 15.0 ... 108

(18)

ABSTRAK

BAURAN PEMASARAN SEBAGAI STRATEGI UNTUK

MEMPERTAHANKAN PELANGGAN PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL Tbk (AUTO 2000) GATOT SUBROTO MEDAN

Salah satu kunci keberhasilan dalam hubungan antara perusahaan dengan para pelanggan adalah melalui bauran pemasaran. PT Astra Internasional Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan bauran pemasaran sebagai strategi untuk mempertahankan pelanggannya. Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Bauran Pemasaran sebagai Strategi untuk Memepertahankan Pelanggan pada PT Astra Internasional Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Bauran Pemasaran sebagai strategi untuk mempertahankan Pelanggan pada PT. Astra Internasional Tbk (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan.

Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Perusahaan merancang bauran pemasaran terintegrasi yang terdiri dari product, price, dan promotion. Product adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. Price adalah jumlah uang yang harus dibayarkan untuk memperoleh produk. Promotion adalah aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Menggunakan bauran pemasaran dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah daftar pertanyaan dan studi dokumentasi dengan menggunakan regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 73 responden sebagai sampel penelitian, dengan teknik penarikan sampel secara incidental sampling dan purposive sampling. Data di proses dengan menggunakan SPSS Versi 15,0 for windows.

Hasil penelitian berdasarkan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel product, price dan promotion berpengaruh secara positif dan signifikan namun untuk variabel mendapatkan pelanggan baru berpengaruh secara positif dan tidak siginifikan strategi mempertahankan pelanggan pada PT. Astra Internasional (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan.

(19)

ABSTRACT

MARKETING MIX AS A STRATEGY FOR KEEPING CUSTOMERS IN. ASTRA INTERNATIONAL Tbk (AUTO 2000) GATOT SUBROTO MEDAN

One key to success in the relationship between the company and its customers is through the marketing mix. PT Astra International Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan is one of the companies using the marketing mix as a strategy to retain customers. Based on the above researchers interested in conducting research with the title "Marketing Mix as a strategy to maintain the Customer at PT Astra International Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan". Purpose of this study was to determine the extent of the influence of the Marketing Mix as a strategy to retain customers at PT. Astra International Tbk (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan.

Marketing mix is a collection of controllable tactical marketing tools that are combined companies to generate the desired response in the target market. Company to design an integrated marketing mix consists of product, price, and promotion. Product is a combination of goods and services offered to the company's target market. Price is the amount of money to be paid to acquire the product. Promotion is an activity that conveys the benefits of the product and entice customers to buy it. Using the marketing mix to increase sales growth is one of the marketing strategy. The marketing strategy is the marketing logic in which the company hopes to create customer value and achieve a profitable relationship.

The data used in this study is the primary data and secondary data. Data collection techniques used were questionnaires and documentation studies using multiple linear regression. The population in this study were as many as 73 respondents as the study sample, the sampling technique is incidental sampling and purposive sampling. Data on the process of using SPSS version 15.0 for windo ws.

The study is based on multiple linear regression analysis showed that the variables product, price and promotion in a positive and significant influence but to a variable gain new customers in a positive effect and no significant strategy of keeping customers on the PT. Astra International (AUTO 2000) Gatot Subroto Medan.

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

potensi efektif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu, tidak peduli bagaimana

bentuk struktur organisasi maupun wujud dari output perusahaan tersebut.

Namun, pada prinsipnya semua perusahaan baik yang bergerak di sektor

pelayanan jasa maupun yang menghasilkan produk mempunyai tujuan tertentu.

Umumnya tujuan itu adalah memperoleh sejumlah laba pada periode tertentu,

memakmurkan stock holder dengan peningkatan deviden, dan mempertahankan

eksistensi perusahaan yang semakin berkembang dari waktu ke waktu .

Tujuan-tujuan di atas dapat tercapai dengan baik jika produk yang dihasilkan

oleh sebuah perusahaan dapat diterima oleh konsumen yang aktif dan mendapat

apresiasi yang positif dari konsumen potensial. Konsumsi yang aktif dan kontiniu

oleh pasar, adalah merupakan urat nadi bagi kelangsungan hidup perusahaan

sekaligus hasil dari penerapan strategi pemasaran yang tepat dan terkendali.

Salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan perusahaan adalah

pemasaran yang tepat. Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 6) Pemasaran

merupakan proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan

membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap

(21)

Meskipun beberapa perusahaan mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi

yang ditempuhnya dapat berbeda-beda. Pada pokoknya, strategi ini ditempuh

berdasarkan suatu tujuan. Dalam pemasaran, strategi yang ditempuh oleh

perusahaan dapat terdiri atas 3 (tiga) tahap, yaitu memilih konsumen yang dituju,

mengidentifikasikan keinginan mereka, dan menentukan marketing mix.

Rencana strategis menentukan keseluruhan misi dan tujuan perusahaan.

Menggunakan bauran pemasaran dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan

merupakan salah satu strategi pemasaran. “Strategi pemasaran (marketing

strategy) adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk

menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang menguntungkan”

(Kotler dan Armstrong, 2008 : 58). Menurut Evan dan Berman (dalam Ginting,

2011 : 10) strategi pemasaran adalah “ merangkum cara-cara dimana bauran

pemasaran disyukuri untuk menarik dan memuaskan pasar sasaran dan sekaligus

mewujudkan tujuan perusahaan. Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang

akan dilayaninya dan bagaimana cara perusahaan melayaninya. Perusahaan yang

berpusat pada pelanggan adalah sebuah perusahaan yang memfokuskan pada

pengembangan pelanggan dalam merancang strategi pemasaran dan menyerahkan

nilai superior kepada pelanggan sasarannya. Keberhasilan perusahaan dalam

mempertahankan pelanggan tidak lepas dari peran bauran pemasaran. Dengan

peran bauran pemasaran, maka perusahaan akan mampu menjalin hubungan yang

lebih dekat dengan pelanggan. Semakin dekat dan baiknya hubungan antara

(22)

meningkatkan keberhasilan pemasarannya dan juga mempertahankan para

pelanggannya.

Sejalan dengan perkembangan ekonomi, teknologi, dan sosial budaya sebagai

akibat dari arus perubahan global yang mendorong transformasi pada seluruh

aspek perilaku konsumen dan pemenuhan kebutuhannya yang terus berkembang,

dewasa ini globalisasi telah membawa dampak yang besar bagi perkembangan

dunia bisnis, yang menuntut setiap perusahaan untuk menciptakan keunggulan

kompetitif bisnisnya agar mampu bersaing secara berkesinambungan. Di

Indonesia banyak perusahaan manufaktur dan jasa memasuki lingkungan

kompetitif dengan menggunakan bauran pemasaran dalam memasarkan

produknya.

Salah satu kunci keberhasilan dalam hubungan antara perusahaan dengan para

pelanggan adalah melalui bauran pemasaran. “Bauran pemasaran (marketing mix)

adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan

untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran” (Kotler dan

Armstrong, 2008 : 62). Dari fenomena tersebut sebagai konsekuensinya, pihak

perusahaan harus senantiasa memahami perilaku konsumen secara keseluruhan

agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat merumuskan

strategi pemasarannya dengan cepat dan tepat. Dipandu oleh strategi pemasaran,

perusahaan merancang bauran pemasaran terintegrasi yang terdiri dari beberapa

faktor di bawah kendalinya yaitu produk (product), harga (price), tempat (place),

(23)

Oleh karena bisnis otomotif merupakan perusahaan yang menghasilkan

produk yang harus dipasarkan kepada konsumen, maka dalam memilih sebuah

bisnis otomotif, konsumen banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor bauran

pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 62), Product ialah

“kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran”.

Price adalah “jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh

produk”. Place adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi

pelanggan sasaran. Promotion adalah aktivitas yang menyampaikan manfaat

produk dan membujuk pelanggan membelinya. Bauran pemasaran 4P di atas

merupakan teori yang dikemukakan oleh pendapat ahli. Dalam prakteknya di

lapangan bauran pemasaran 4P ini dilakukan dengan berbagai strategi.

Dari uraian di atas, dapat digarisbawahi pentingnya bauran pemasaran 4P

sebagai strategi untuk mempertahankan pelanggan. Berdasarkan pemikiran inilah

maka perusahaan yang mengandalkan penjualannya dan mempertahankan

pelanggan melalui bauran pemasaran harus benar-benar memperhatikan hal-hal

yang mempengaruhinya. PT. Toyota Astra Motor adalah salah satu perusahaan

otomotif yang mengandalkan penjualan melalui bauran pemasaran. Toyota

kembali memperoleh apresiasi terbaik di bidang marketing pada awal 2012 ini.

Tiga merek produk Toyota yaitu, Yaris, Kijang Innova, serta Avanza berhasil

meraih predikat Top Brand, sebuah penghargaan yang diberikan oleh Frontier

Consulting Group bekerjasama dengan majalah Marketing kepada brand-brand

(24)

yang sudah mendapatkan kepercayan masyarakat sejak lama. Peringkat Toyota

tahun ini adalah yang tertinggi dalam 3 (tiga) tahun terakhir.

Kualitas produk yang diberikan Toyota penampilannya lebih update sehingga

cocok untuk dibawa ke semua tempat dan performa yang tanggung dari mesin

1NZ-FE. Dan juga Toyota memproduksi mobil yang lebih tinggi mutunya, yang

pada akhirnya menghasilkan banyak kepuasan pelanggan. Strategi harga yang

digunakan Toyota adalah penetrasi harga yaitu harga yang digunakan lebih rendah

dibandingkan harga pesaing, persaingan harga yaitu menetapkan harga

dibandingkan harga pesaing lebih mahal, dan produk line harga yaitu harga

produk yang berbeda dalam rentang produk sama pada titik harga yang berbeda.

Harga yang diberikan Toyota kepada konsumen juga tergolong murah bila

dibandingkan dengan harga dari produk lain. Walaupun harga yang diberikan

murah, bukan berarti kualitas ataupun mutu yang diberikan juga rendah,

melainkan mutu yang diberikan lebih tinggi sehingga dapat menciptakan

kepuasan pelanggan yang tinggi pula. Sebuah strategi promosi Toyota terdiri dari

periklanan, public relation, promosi penjualan, personal menjual, dan direct mail.

Toyota juga memberikan kenyamanan bagi pelanggannya yang dapat dilihat dari

tempat perusahaan Toyota berdiri.

Toyota senantiasa serius dalam meningkatkan layanannya bagi pelanggan,

namun tentu saja, keberhasilan ini terutama diraih berkat dukungan pelanggan

setia Toyota. Bukan hal yang mudah untuk terus mempertahankan kepercayaan

dan kepuasan pelanggan dengan varian produk dan layanan terlengkap, serta

(25)

dalam mempertahankan pelanggannya. Oleh karena itu, Toyota harus mampu

melakukan berbagai strategi untuk mempertahankan pelanggannya, karena kunci

keberhasilan Toyota terletak pada dukungan pelanggan setia Toyota.

Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Bauran

Pemasaran sebagai Strategi untuk Mempertahankan Pelanggan pada PT. Astra

International Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah bauran pemasaran berpengaruh secara positif dan signifikan

sebagai strategi untuk mempertahankan pelanggan pada PT Astra

Internasional Tbk. (Auto 2000) Gatot Subroto Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

Mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran sebagai strategi

untuk mempertahankan pelanggan pada PT Astra Internasional Tbk.

(Auto 2000) Gatot Subroto Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk melihat dan

(26)

bangku perkuliahan, dan mencoba membandingkannya dengan praktek

yang ada di lapangan. Dengan demikian akan menambah pemahaman

penulisan dalam bidang manajemen, khususnya dibidang pemasaran.

b. Bagi Pihak Lain

Diharapkan penelitian ini dapat memperluas pengetahuan serta dapat

menambah wawasan mengenai manajemen pemasaran pada umumnya dan

bauran pemasaran khususnya.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan dalam

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran

Kebanyakan orang beranggapan bahwa pemasaran hanyalah menjual dan

mengiklankan. Sesungguhnya penjualan dan iklan hanyalah puncak dari

pemasaran. Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pemahaman kuno

sebagai membuat penjualan, tetapi dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

kebutuhan pelanggan. Bila pemasar memahami kebutuhan pelanggan,

mengembangkan produk dan jasa yang menyediakan nialai yang unggul bagi

pelanggan, menetapkan harga, mendistribusikan, dan mepromosikan produk dan

jasa itu secara efektif, maka produk dan jasa itu akan mudah untuk dijual.

Drucker (dalam Kotler dan Armstrong, 2008 : 6) ”tujuan pemasaran adalah

membuat penjualan tidak diperlukan lagi”. Penjualan dan iklan hanyalah bagian

dari bauran pemasaran yang lebih besar seperangkat sarana pemasaran yang

bekerjasama untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakan hubungan

dengan pelanggan.

Disebagian besar masyarakat, pemasaran sering diartikan sebagai proses

penjualan barang dan jasa, tetapi apabila dilihat lebih mendalam pengertian

pemasaran mempunyai aspek yang lebih luas daripada pengertian tersebut.

Didefenisikan secara luas, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana

pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

(28)

yang lebih sempit, pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran

muatan nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Berikut ini adalah

pendapat ahli tentang pengertian pamasaran yaitu:

Pemasaran (marketing) menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 6) yaitu

“sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan

membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk

menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”.

Pemasaran, menurut Daryanto (2011 : 1) adalah “suatu proses sosial dan

manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan

mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai

satu sama lain”.

Pemasaran, menurut Tjiptono (2008 : 5) adalah “fungsi yang memiliki

kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya

memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal”. Oleh karena itu,

pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa

untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan

organisasi.

Defenisi pemasaran yang dikemukakan oleh ahli tersebut dapat diketahui

bahwa pemasaran merupakan suatu system dari kegiatan bisnis yang saling

(29)

mempromosikan barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan untuk

memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

2.2 Pergeseran Paradigma Pemasaran

Paradigma adalah bagaimana memandang dunia, paradigma menjelaskan

kepada kita tentang dunia dan dapat membantu untuk memprediksikan

perilakunya. Pergeseran paradigma dalam pemasaran tidak selalu menimbulkan

perubahan pada definisi pemasaran yang ada sekarang.

Ditinjau dari aspek manajerial dalam pergeseran paradigma pemasaran

menunjukkan suatu proses atau sebagai proses pengambilan keputusan

manajemen yang mencakup analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian

dibidang pemasaran. Pengambilan keputusan manajemen lebih memfokuskan

kepada empat aspek tersebut.

Sedangkan tinjauan dari aspek perilaku konsumen dalam pergeseran

paradigma pemasaran menunjukan bahwa semua keputusan konsumen atau

pelanggan dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan. Aspek-aspek yang

berkaitan dengan keputusan konsumen dari sudut pandang konsumen, seperti

kepuasan dan antusiasme juga tercakup didalamnya.

Bagi pemasar, janji untuk memberikan kepuasan pelanggan melalui

bauran pemasarannya dapat menimbulkan akibat terpenuhinya tujuan laba jangka

panjang meskipun kadang-kadang mengorbankan laba jangka pendek. Kepuasan

pelanggan merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang

(30)

kehidupan perusahaan yang harus mengalir terus menerus, karena memberikan

beberapa manfaat sebagai berikut:

a. Hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis,

b. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang,

c. Membentuk rekomendasi dari mulut kemulut yang menguntungkan perusahaan,

d. Mendorong terciptanya loyalitas pelanggan,

e. Membangun reputasi perusahaan di mata pelanggan,

f. Meningkatkan laba.

2.3 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis

terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang

diinginkannya di pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2008 : 62). Bauran

pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk

mempengaruhi permintaan produknya. Bauran pemasaran merupakan inti dari

suatu system pemasaran. Analisis terhadap bauran pemasaran sangat penting

untuk dapat menyesuaikan keinginan pasar dengan produk yang akan dijual.

Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok

variabel yang disebut 4P yaitu produk (product), harga (price), tempat/distribusi

(place), dan promosi (promotion).

Berdasarkan defenisi di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari empat kelompok variabel

(31)

bidang-bidang keputusan strategi dalam keempat variabel bauran pemasaran dapat dilihat

dalam Gambar 2.1 berikut:

Produk Harga

Empat P Bauran Pemasaran

Program pemasaran yang efektif memadukan semua elemen bauran

pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk

mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi

konsumen. Bauran pemasaran merupakan sarana taktis p erusahaan untuk

menentukan positioning yang kuat dalam pasar sasaran.

2.3.1 Produk (Product)

Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar yang

terdiri dari keanekaragaman produk, kualitas, desain, bentuk, merek, kemasan,

pelayanan, jaminan dan pengembalian atau juga merupakan kebutuhan dan Pelanggan

sasaran

(32)

keinginan pembeli. Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program

pemasaran. Strategi produk dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya.

Pembelian sebuah produk bukan hanya sekedar untuk memiliki produk tersebut

tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Produk menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 62) ialah “kombinasi

barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran”. Sedangkan

menurut Tjiptono (2008 : 95) produk ialah “ segala sesuatu yang dapat ditawarkan

produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi

pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan”.

Produk harus dipandang sebagai pemecah masalah jika mereka dibeli

karena manfaat yang dihasilkannya, bukan karena produk itu semata. Produk

meliputi lebih dari sekedar barang berwujud. Dalam defenisi secara luas, produk

meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide.

Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas

sesuatu yang bias ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi

melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan

kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu, produk

dapat pula didefenisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh

produsen melalui hasil produksinya.

2.3.1.1 Tingkat Produk

Menurut Tjiptono (2008 : 96), dalam merencanakan penawaran atau

produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan produk (lihat Gambar 2.2),

(33)

1. Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan

dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.

2. Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk

yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).

3. Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan

dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan

disepakati untuk dibeli.

4. Produk pelengkap (augmented product), yaitu berbagai atribut produk yang

dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat

memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.

5. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yangmungkin

dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang.

LEVEL PRODUK KEBUTUHAN KONSUMEN

Sumber: Tjiptono (2008 : 97)

Gambar 2.2

Tingkat Tingkatan (Level) Produk

PRODUK UTAMA Manfaat

PRODUK GENERIK PRODUK HARAPAN PRODUK PELENGKAP PRODUK POTENSIAL

(34)

Oleh karena itu, sebuah produk lebih dari sekedar seperangkat sifat-sifat

barang berwujud. Konsumen cenderung melihat produk sebagai rangkaian

kompleks dari manfaat yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Ketika

mengembangkan produk, pertama kali pemasar harus mengidentifikasi kebutuhan

inti konsumen yang akan dipuaskan oleh produk tersebut. Kemudian, mereka

harus merancang produk aktual dan menemukan cara untuk menambahnya untuk

menciptakan serangkaian manfaat yang akan paling baik memuaskan konsumen.

2.3.1.2 Klasifikasi Produk

Menurut Daryanto (2011 : 50) klasifikasi produk terdiri atas:

1. Produk Konsumen

Adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi.

Produk ini dibagi lagi ke dalam 4 (empat) kelompok yaitu:

a. Produk Sehari-hari (convenience products)

Produk sehari-hari adalah barang atau jasa yang biasa dibeli pelanggan

dalam frekuensi tinggi, dalam waktu cepat dan untuk memperolehnya

tidak membutuhkan upaya terlalu banyak. Karakteristik dari produk

yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah konsumen dengan

mudah berganti merek karena masyarakat sering memperoleh

informasi baru dari pelbagai media (radio, televisi, koran, dan

lain-lain) dan harganya relatif murah. Produk ini meliputi:

1) Produk Kebutuhan Pokok adalah produk yang dibeli konsumen

(35)

2) Produk Impuls adalah produk yang dibeli dengan sedikit

perencanaan atau usaha untuk mencari.

3) Produk Keadaan Darurat adalah produk yang dibeli ketika

konsumen membutuhkan.

b. Produk Belanjaan (shopping products)

Produk kelompok ini biasanya dibeli konsumen setelah mereka

membandingkan, baik harga, kualitas maupun spesifikasi lainnya dari

pedagang lainnya. Karakteristiknya antara lain, adalah pembeli sangat

mempertimbangkan penampilan fisik produk (physical attributes),

pelayanan purna jual (after sales services), harga (price), gaya (style)

dan tempat penjualan. Produk ini meliputi:

1) Produk Homogen adalah produk yang mempunyai mutu sama,

tetapi harganya cukup berbeda.

2) Produk Heterogen adalah produk yang mana konsumen

memandang sifat produk lebih penting daripada harga.

c. Produk Khusus (speciality products)

Adalah kelompok produk yang memiliki karakteristik istimewa atau

unik sehingga pelanggan mau membayarnya dengan harga tinggi dan

rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk memperolehnya.

d. Produk yang tidak dicari (unsought products)

Kelompok produk adalah produk yang keberadaannya dan juga

kemanfaatannya tidak banyak diketahui oleh konsumen. Konsumen

(36)

karena itu, tidak banyak yang berpikir untuk membeli produk kelompok

ini.

3 Produk Industri

Adalah produk yang dibeli oleh individu/organisasi untuk diproses lebih

lanjut atau dipergunakan dalam melakukan bisnis. Produk Industri ini

meliputi:

a. Bahan dan Suku Cadang (material and parts)

Produk industri yang sepenuhnya masuk ke dalam produk yang dibuat

pabrik, termasuk bahan baku serta material dan suku cadang yang ikut

dalam proses manufaktur.

b. Barang Modal (capital items)

Produk industri yang sebagian masuk ke dalam produk jadi, termasuk

barang yang dibangun dan peralatan tambahan.

c. Perlengkapan dan Jasa (supplies and services)

Produk industri yang sama sekali tidak masuk ke dalam produk akhir.

2.3.2 Harga (Price) 2.3.2.1 Pengertian Harga

Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap

perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. “Harga merupakan

satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau

(37)

promosi) menyebabkan timbulnya biaya/pengeluaran” (Tjiptono, 2008 : 151).

Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 63) “harga adalah jumlah uang yang harus

dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk”.

Disamping itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat

fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Harga bias diungkapkan dengan

berbagai istilah, misalnya iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi, gaji, upah,

honorarium, SPP, dan sebagainya. Dari sudut pandang pemasaran, harga adalah

satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang

ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau

jasa. Sementara itu, dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan

sebagai indicator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang

dirasakan atas suatu barang atau jasa.

Jumlah uang yang dibayar pelanggan untuk produk tertentu atau juga dapat

dikatakan merupakan biaya pembeli, harga harus sebanding dengan penawaran

nilai kepada pelanggan. Tujuan perusahaan melalui penetapan harga memiliki

enam tujuan yaitu:

1. Bertahan hidup

2. Maksimalisasi laba jangka pendek

3. Memaksimumkan pendapatan jangka pendek

4. Pertumbuhan penjualan maksimum

5. Menyaring pasar secara maksimum

(38)

Keenam tujuan dari perusahaan tersebut dapat dicapai melalui strategi

penetapan harga. Harga terdiri dari komponen-komponen daftar harga, diskon,

potongan, syarat kredit dan jangka waktu pembayaran.

2.3.2.2 Orientasi Penetapan Harga

Perusahaan menetapkan suatu harga memiliki tiga maksud yaitu:

1. Berorientasi pada laba

a. Untuk mencapai target laba investasi laba penjualan bersih

b. Untuk memaksimalkan laba

2. Berorientasi pada penjualan

a. Untuk meningkatkan penjualan

b. Untuk mempertahankan atau meningkatkan bagian pasar dan

penjualan

3. Berorientasi pada status quo

a. Untuk menstabilkan laba

b. Untuk menangkal persaingan

2.3.2.3 Tujuan Penetapan Harga

Tujuan dari ditetapkannya harga adalah:

1. Profit maximalization pricing (maksimalisasi keuntungan), yaitu untuk

mencapai maksimalisasi keuntungan.

2. Market share pricing (penetapan harga untuk merebut pangsa pasar).

Dengan harga yang rendah, maka pasar akan dikuasai, syaratnya:

(39)

b. Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik

c. Harga turun, pesaing sedikit

3. Market skimming pricing

Jika ada sekelompok pembeli yang bersedia membayar dengan harga yang

tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka perusahaan akan

menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga tersebut akan

turun (memerah pasar), syaratnya:

a. Pembeli cukup

b. Perubahan biaya distribusi lebih kecil dari perubahan pendapatan

c. Harga naik tidak begitu berbahaya terhadap pesaing

d. Harga naik menimbulkan kesan produk yang superior

4. Current Revenue pricing (penetapan laba untuk pendapatan maksimal)

Penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh Revenue yang cukup agar

uang kas cepat kembali.

5. Target profit pricing (penetapan harga untuk sasaran)

Harga berdasarkan target penjualan dalam periode tertentu.

6. Promotional pricing (penetapan harga untuk promosi)

Penetapan harga untuk suatu produk dengan maksud untuk mendorong

penjualan produk-produk lain. Ada dua macam yaitu:

a. Loss Leader Pricing, penetapan harga untuk suatu produk agar pasar

(40)

b. Prestice pricing, penetapan harga yang tinggi untuk suatu produk guna

meningkatkan image tentang kualitas.

2.3.2.4 Metode Penetapan Harga

1. Cost Oriented Pricing, adalah penetapan harga yang semata-mata

memperhitungkan biaya-biaya dan tidak berorientasi pada pasar. Terdiri

dari:

a. Mark up pricing dan cost plus pricing cara penetapan harga yang

sama, yaitu menambahkan biaya per unit dengan laba yang

diharapkan. Mark up pricing digunakan dikalangan pedagang

pengecer sedangkan cost plus pricing digunakan oleh manufaktur.

b. Target pricing, yaitu suatu penetapan harga jual berdasarkan target

rate of return dari biaya total yang dikeluarkan ditambah laba yang

diharapkan pada volume penjualan yang diperkirakan. Ini ditetapkan

dalam jangka panjang. Kelemahan metode ini (target pricing) adalah

tidak memperhitungkan permintaan, yang dapat menunjukkan

beberapa unit dapat dijual pada masing-masing tingkat harga.

2. Demand oriented pricing, penentuan harga dengan mempertimbangkan

keadaan permintaan, keadaan pasar dan keinginan konsumen. Terdiri dari:

a. Preceived value pricing yaitu beberapa nilai produk dalam pandangan

(41)

b. Demand differential pricing atau price discrimination, yaitu penetapan

harga jual produk dengan dua macam harga atau lebih.

3. Competetion Oriented pricing, menetapkan harga jual yang berorientasi

pada pesaing. Terdiri dari:

a. Going rate pricing, suatu penetapan harga dimana perusahaan

berusaha menetapkan harga setingkat dengan rata-rata.

b. Sealed bid pricing, yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada

tawaran yang diajukan oleh pesaing.

2.3.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga meliputi:

1. Demand for the product, perusahaan perlu memperkirakan permintaan

terhadap produk yang merupakan langkah penting dalam penetapan harga

sebuah produk.

2. Target share of market, yaitu market share yang ditargetkan oleh

perusahaan.

3. Competitive reactions, yaitu reaksi dari pesaing

4. Use of creams-skimming pricing of penetration pricing, yaitu

mempertimbangkan langkah-langkah yang perlu diambil pada saat

perusahaan memasuki pasar dengan harga yang tinggi atau dengan harga

yang rendah.

5. Other parts of the marketing mix, yaitu perusahaan perlu

mempertimbangkan kebijakan marketing mix (kebijakan produk,

(42)

6. Biaya untuk memproduksi atau membeli produk

7. Product Line Pricing, yaitu penetapan harga terhadap produk yang saling

berhubungan dalam biaya, permintaan maupun tingkat persaingan.

8. Berhubungan dengan permintaan:

a. Cross elasticity positp (elastisitas silang yang positif), yaitu kedua

macam produk merupakan barang substitusi atau pengganti.

b. Cross elasticity negatip (elastisitas silang yang negatif), yaitu kedua

macam produk merupakan barang komplamenter atau berhubungan

satu sama lain.

c. Cross elasticity Nol (elastisitas yang nol), yaitu kedua macam produk

tidak saling berhubungan.

9. Berhubungan dengan biaya: penetapan harga dimana kedua macam

produk mempunyai hubungan dalam biaya.

10. Mengadakan penyesuaian harga:

a. Penurunan harga, dengan alasan kelebihan kapasitas, kemerosotan

pangsa pasar, dan gerakan mengejar dominasi dengan biaya lebih

rendah.

b. Mengadakan kenaikan harga, dengan alasan inflasi biaya yang

terus-terusan di bidang ekonomi, dan permintaan yang berlebihan.

2.3.3 Promosi (Promotion)

Promosi adalah alat bauran pemasaran keempat merupakan komunikasi

yang meliputi kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan

(43)

satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Menurut Kotler dan

Armstrong (2008 : 219) “promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.

Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan

pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli,

dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan pengertian ini maka promosi merupakan aktifitas komunikasi yang

berasal dari informasi yang tepat.

Informasi yang tepat merupakan rujukan bagi suatu keberhasilan

komunikasi, seorang pemasar akan berhasil dalam komunikasinya jika mampu

memberikan informasi yang benar, dengan demikian maka informasi merupakan

investasi yang disampaikan dalam komunikasi dengan bahasa yang dimengerti.

Berdasarkan uraian tersebut maka promosi memiliki ciri yaitu:

1. Promosi sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi produk

2. Sebagai alat untuk menghimbau pembeli

3. Sebagai alat untuk meneruskan informasi dalam proses pengambilan

keputusan pembeli.

2.3.3.1Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi menurut Tjiptono (2008 : 221) adalah

menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan

sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan

promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

(44)

a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru,

b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk,

c. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar,

d. Menjelaskan cara kerja suatu produk,

e. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan,

f. Meluruskan kesan yang keliru,

g. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli,

h. Membangun citra perusahaan

2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk:

a. Membentuk pilihan merek,

b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu,

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk,

d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga,

e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesman)

3. Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas:

a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan

dalam waktu dekat,

b. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk

perusahaan,

c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan,

d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan

(45)

Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang

sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tuggas-tugas

khususnya. Beberapa tugas khusus itu adalah:

1. Personal selling

2. Mass selling

3. Promosi penjualan

4. Public relation

5. Direct marketing

Masing-masing tugas khusus tersebut dapat diterapkan dengan

memanfaatkan berbagai alat yang tersaji dalam Tabel 2.1.

(46)

l

Sumber: Tjiptono (2008 : 223)

2.4 Strategi Mempertahankan Pelanggan

Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan.

Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang

dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Jadi, strategi dibuat

berdasarkan suatu tujuan. Strategi pemasaran yang berhasil umumnya ditentukan

dari satu atau beberapa variabel marketing mix-nya. Jadi perusahaan dapat

mengembangkan atau mengkombinasikan variabel tersebut ke dalam suatu

rencana strategis yang menyeluruh.

Perusahaan yang berpusat pada pelanggan adalah sebuah perusahaan yang

memfokuskan pada pengembangan pelanggan dalam merancang strategi

pemasaran dan menyerahkan nilai superior kepada pelanggan sasarannya.

Bukanlah hal yang mudah untuk mempertahankan pelanggan. Ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam mempertahankan pelanggan, (Daryanto, 2011 : 11)

yaitu:

1. Biaya kehilangan pelanggan

Empat tahap untuk menganalisis biaya kehilangan pelanggan:

a. Perusahaan perlu menetapkan dan mengukur tingkat bertahannya

(47)

b. Perusahaan harus membedakan berbagai penyebab hilangnya

pelanggan dan menentukan penyebab mana yang bias dikelola dengan

baik

c. Perusahaan harus memperkirakan kehilangan keuntungan dari

pelanaggan yang hilang

d. Perusahaan perlu menghitung berapa biaya untuk mengurangi tingkat

kehilangan pelanggan

2. Perlunya mempertahankan pelanggan

a. Karena biaya untuk menarik pelanggan baru sangat mahal

3. Cara mempertahankan pelanggan

a. Menyulitkan pembeli untuk berganti pemasok

b. Memberikan kepuasan pelanggan yang tinggi

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai bauran pemasaran telah lama menjadi perhatian bagi

para peneliti di bidang ilmu pemasaran. Ada beberapa peneliti terdahulu yaitu

peneliti Firmansyah (2004) dengan judul: “Peranan Marketing Mix dalam

Meningkatkan Volume Penjualan pada PT Bostinco Cabang Medan”.

Marketing Mix pada penelitian ini terbukti secara signifikan berpengaruh

positif terhadap volume penjualan. Peranan marketing mix ini menggambarkan

bagaimana peranan dari marketing mix yang berhubungan dalam meningkatkan

volume penjualan. Dengan variabel independen yaitu Produk (X1), Price (X2),

Place (X3), dan Promotion (X4). Dan terdiri dari variabel dependen yaitu volume

(48)

Peneliti selanjutnya adalah Sukotjo (2010) dengan judul: “Analisa

Marketing Mix-7P (Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Process dan

Physical Evidence) terhadap Keputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan

Teta di Surabaya”.

Marketing Mix-7P pada penelitian ini terbukti terdapat pengaruh yang

signifikan secara simultan dan secara parsial terhadap pengambilan keputusan

pembelian produk. Marketing mix-7P ini menggambarkan bagaimana analisa dari

marketing mix-7P yang berhubungan terhadap keputusan pembelian produk.

Dengan variabel independen yaitu marketing mix 7P (X) dan variabel dependen

yaitu keputusan pembelian produk (Y).

2.6 Kerangka Konseptual

Produk menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 62) ialah “kombinasi

barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran”. “Harga

merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan

atau pendapatanbagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, tempat,

dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya/pengeluaran” (Tjiptono, 2008 : 151).

Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 219) “promosi adalah suatu bentuk

komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah

aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang

(49)

Produk yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran diberikan dalam

berbagai kombinasi guna untuk mempertahankan pelanggan, agar pelanggan

merasakan pembaharuan yang terus-menerus sehingga pelanggan tidak merasa

bosan dan pindah ke produk lain. Begitu juga dengan harga, karena memberikan

pemasukan bagi perusahaan, maka perusahaan harus berupaya untuk menawarkan

harga yang tepat bagi pasar sasaran. Promosi juga merupakan suatu strategi untuk

mempertahankan pelanggan karena dapat membujuk/mempengaruhi pasar sasaran

atas produk yang ditawarkannya agar berusaha untuk menerima dan membeli.

Berdasarkan teori pada tinjauan pustaka sebagaimana telah diuraikan,

dapat disusun suatu kerangka konseptual untuk melihat pengaruh bauran

pemasaran sebagai strategi untuk mempertahankan pelanggan.

Dengan demikian kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Sumber: Kotler ( 2008) diolah peneliti

Gambar 2.3

Variabel Bauran Pemasaran

2.7 Hipotesis Penelitian

Strategi Mempertahankan

Pelanggan (Y) Promotion (X3)

(50)

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara atas rumusan

masalah, yang kebenarannya akan diuji kembali dalam pengujian hipotesis

(Sugiyono, 2004 : 306). Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis

penelitian ini adalah: “Bauran Pemasaran berpengaruh secara positif dan

signifikan sebagai strategi untuk mempertahankan pelanggan pada PT Astra

(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan), penelitian ini

dapat dikaji menurut tingkatnya yang didasarkan kepada tujuan dan objeknya,

(Rahmayanty, 2010:188). Pada tingkat eksplanasi penelitian ini termasuk ke

dalam penelitian asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel

atau lebih untuk melihat pengaruh, yaitu atas variabel product (X1), price (X2),

promotion (X3) berpengaruh terhadap strategi untuk mempertahankan pelanggan

(Y), Rahmayanty (2010:188).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT Astra Internasional Tbk. (Auto 2000)

yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Medan-Sumatera Utara, sedangkan waktu

penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini mengkhususkan pembahasan mengenai pengaruh bauran

pemasaran terhadap strategi untuk mempertahankan pelanggan. Variabel-variabel

yang diteliti dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen (X) terdiri atas product (X1), price (X2), promotion

(X3).

(52)

3.4 Defenisi Operasional Variabel

Penguraian defenisi operasional varibel-variabel yang akan diteliti

merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian.

Selain itu juga memberi batasan-batasan pada objek yang akan diteliti:

1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat baik

secara positif atau negatif. Adapun yang menjadi variabel bebas pada

penelitian ini adalah:

a. product (X1) adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non

fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi

keinginan dan kebutuhannya.

b. price (X2) adalah jumlah uang yang diperlukan untuk memperoleh

beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.

c. promotion (X3) adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli

yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah

sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi

mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk

tersebut.

2. Variabel terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi variabel bebas.

Adapun yang menjadi variabel terikat adalah strategi untuk

mempertahankan pelanggan (Y). Strategi untuk mempertahankan

pelanggan merupakan langkah yang ditempuh perusahaan agar tidak

(53)
(54)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan metode pengukuran sikap

dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap suatu objek, objek

atau kejadian tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002 : 54). Sekaran (2006 : 31)

menyatakan bahwa skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek

setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik. Variabel-variabel tersebut di ukur

dengan menggunakan skala Likert dimana setiap jawaban akan diberi skor.

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2004 : 86)

Pada penelitian ini, responden diharuskan memilih salah satu dari kelima

alternatif jawaban yang tersedia, kemudian setiap jawaban yang akan diberi skor

(nilai) tertentu (1,2,3,4 dan 5). Nilai yang diperoleh akan dijumlahkan dan jumlah

tersebut menjadi nilai total. Nilai inilah yang akan ditafsirkan sebagai posisi

(55)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat

yang ingin diteliti (Sekaran, 2006 : 121). Populasi dalam penelitian (N) ini adalah

seluruh pelanggan yang melakukan pembelian pada bulan November 2011 sampai

dengan Mei 2012 di PT Astra Internasional Tbk. (Auto 2000) Gatot Subroto

Medan yaitu berjumlah 265 orang.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili

populasi penelitian (Kuncoro, 2003 : 107).

Menurut Slovin (dalam Umar, 2003 : 120), untuk menentukan jumlah

sampel dari populasi yang ada dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n= jumlah sampel

N= jumlah populasi

e= taraf kesalahan

populasi (N) adalah sebanyak 265 orang, taraf kesalahan (e) sebesar 10% maka

(56)

N= 73 orang

Pada penelitian ini jumlah sampel adalah 73 orang. Penarikan sampel

dalam penelitian ini adalah purposive sampling yakni teknik pengambilan sampel

yang digunakan peneliti dengan keyakinan peneliti bahwa sampel yang diambil

sudah cukup. Yaitu siapa saja yang melakukan pembelian pada PT Astra

Internasional Tbk. (Auto 2000) Gatot Subroto Medan.

Kriteria yang digunakan peneliti untuk menentukan cocok atau tidaknya

orang tersebut menjadi sumber data yaitu pelanggan yang pernah melakukan

pembelian pada PT. Astra International Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan.

3.7 Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan untuk mendukung variabel yang diteliti

adalah:

3.7.1 Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden

terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan

kuesioner terhadap responden yang terpilih.

3.7.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui buku, jurnal, situs

internet, dan literatur yang dianggap menjadi referensi pendukung dalam

penelitian ini.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

(57)

a. Daftar Pertanyaan (Questionare)

Memberikan daftar pertanyaan kepada sampel yang dijadikan responden.

b. Studi Dokumentasi

Mengumpulkan dan mempelajari informasi yang bersumber dari buku-buku,

jurnal, majalah, dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Penelitian ini mempunyai beberapa pengujian antara lain:

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Uji validitas dan reliabilitas pertanyaan dilakukan untuk mengetahui hasil

penelitian yang valid dan realiabel, maka diperlukan instrument yang valid

dan reliabel. Isntrumen yang berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Sedangkan instrument yang reliabel

adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek

yang sama, akan data yang sama. Uji validitas dan realibilitas dilakukan di

PT. Astra International Tbk (Auto 2000) Gatot Subroto Medan dengan

sampel 30 orang diluar sampel. Peneliti menggunakan bantuan program

software SPSS Versi 16.0.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji F hitung dilakukan untuk melihat secara serentak bagaimana pengaruh

variabel bebas terhadap pengaruh yang positif dari variabel bebas terhadap

(58)

HO : b1, b2, b3 = 0

Arti secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari

variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa product, price, dan promotion,

terhadap strategi untuk mempertahankan pelanggan sebagai variabel

terikat (Y).

Ha : b1, b2, b3 # 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari

variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa product, price, dan promotion,

terhadap strategi untuk mempertahankan pelanggan sebagai variabel

terikat (Y).

Nilai F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan

aplikasi softaware SPSS 16.0 for Windows . Selanjutnya nilai F hitung

akan dibandingkan dengan F table dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan

derajat kebebasan (df) = (n-k), (k-1)

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada CI = 95 %

Ha diterima jika F hitung > F tabel pada CI = 95%

3. Uji Signifikansi Pasial (Uji –t)

Uji signifikansi parsial (Uji-t) menunjukkan seberapa besar pengaruh

variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat.

Ho : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang posiftif dan

(59)

dan promotion, terhadap strategi untuk mempertahankan pelanggan

sebagai variabel terikat (Y).

Nilai T hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan

aplikasi software SPSS 16.0 for Windows . Nilai T hitung selanjutnya akan

dibandingkan dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat kebebasan

(df) = (n-k).

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada CI = 95 %

Ha diterima jika t hitung > t tabel pada CI = 95%

4. Koefisien Determinasi (R2).

Pengujian koefisien determinasi (R2) akan menunjukkan besarnya

kontribusi sumbangan variabel bebas terhadap variasi naik turunnya

variabel terikat. Koefiesien determinasi berkisar antara nol sampai dengan

1(0 < R2 < 1). Hal ini berarti bila R2 = 0 menunjukkan tidak adanya

pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, dan bila R2

mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat.

3.10 Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian untuk analisis data

adalah:

a. Metode Analisis Deskriptif

Yaitu metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data,

(60)

diperoleh gambaran umum secara jelas mengenai masalah yang dihadapi.

Data diperoleh dari data primer berupa questioner yang telah diisi oleh

sejumlah responden.

b. Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Agar hasil yang

diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program

software SPSS versi 16.0

Metode Regresi Berganda yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

keterangan:

Y = Skor dimensi strategi mempertahankan

pelanggan

a = Konstanta

b1, b2,b3,b4 = Koefisien regresi

X1 = Skor dimensi Product

X2 = Skor dimensi Price

X3 = Skor dimensi Promotion

Gambar

Gambar 2.1 Empat P Bauran Pemasaran
Tabel 2.1 Alat-alat Promosi
Gambar 2.3 Variabel Bauran Pemasaran
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Gatot Subroto Medan. Bentuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian Toyota Avanza pada Auto 2000 Gatot Subroto Medan.. Bentuk

Promosi penjualan yang dilakukan Auto 2000 Gatot Subroto Medan. diharapkan dapat terus meningkatkan penjualan Toyota

Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) cabang Medan” This research terget is to know and analyse the influence Motivate and Job Experience to

Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto (2000) cabang Medan, tidak luput dari masalah ketidakhadiran karyawan seperti halnya yang sudah di jelaskan dalam Tabel

Astra Internasional Tbk – Toyota Sales Operation Auto 2000 Cabang Sisingamangaraja Medan dibandingkan dengan penilaian kinerja (x 1 ) yang memiliki pengaruh lebih

Astra Internasional Tbk Toyota Auto 2000 Padang yaitu metode kinerja proposional yang tidak berdasarkan penerimaan kas, tetapi merupakan akumulasi dari seluruh

Astra Internasional Tbk-Toyota Auto 2000 Raden Intan Bandar Lampung, sebaiknya senantiasa mempertahankan dan melakukan peningkatan untuk membuat pelanggan sepenuhnya merasa yakin