• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Praktek dan Penerapan Pembelajaran Al-Qur’an

1. Pengulangan atau Muraja’ah

Berdasarkan dari hasil pengamatan peneliti selama di lokasi dan berinteraksi dengan warga sekolah terutama guru pembelajaran Al-Qur‟an, bahwa Untuk mencapai target yang diinginkan oleh sekolah dan guru Al-Qur‟an di SD Islam Al-Husain, Dalam praktek pembelajaran Al-Qur‟an di SD Islam Al-Husain adalah guru mengajarkan peserta didik dengan mengadakan pengulangan disetiap sebelum pembelajaran Al-Qur‟an di mulai.48

Dengan diadakannya pengulangan dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an ini agar peserta didik mempunyai rasa tanggung jawab dalam menjaga hafalannya serta mempermudah peserta didik dalam menghafal. Adapun metode pembelajaran Al-Qur‟an yang diterapkan di SD Islam Al-Husain meliputi metode tasmi‟

(menyimak) dan metode muroja‟ah. Mengulang atau muroja‟ah haruslah dikerjakan agar hafalannya tetap terjaga dan bacaanya semakin bagus. Sehingga peserta didik penghafal Al-Qur‟an haruslah pintar mengatur waktu dan mencari waktu kosong.49

48 Hasil Wawancara Dengan Bapak Muhammad Ilham Ramadhan Rabu 18 Desember 2019.

49 Hasil Wawancara Dengan Bapak Muhammad Ilham Ramadhan Rabu 18 Desember 2019.

a. Murottal

Selain pembelajaran Al-Qur‟an dengan cara pengulangan SD Islam Al-Husain juga dalam praktek dan menerapkan pembelajarannya dengan metode murottal, tujuannya adalah untuk mempermudah dan menarik semangat peserta didik dalam membaca dan menghafal Al-Qur‟an.50

Arti kata murottal berasal dari bahasa Arab yaitu ُ لُ تُ رُ م yang mempunyai arti “membaca dengan lagu” (bagus). Sedangkan irama dalam KBBI adalah gerakan bersambungan dengan cara teratur, rendah tinggi lagu (bunyi) yang beraturan.51 Secara bahasa Al-Qur‟an akar dari kata qoro‟a yang berarti membaca, sesuatu yang dibaca. Kata qoro‟a dapat juga diartikan dengan kata

“menghimpun” yaitu Al-Qur‟an menghimpun dari kitab-kitab sebelumnya dan menghimpun segala aspek ilmu pengetahuan.

Menurut M. Dzikron metode murottal adalah metode yang praktis untuk membaca dan membaca Al-Qur‟an dan cara melagukan bacaan dan hafalan Al-Qur‟an sesuai ilmu tajwid.

Metode murottal ini bisa digunakan untuk anak-anak, para remaja, maupun para orang tua yang mau belajar membaca dan menghafal Al-Qur‟an dengan benar dan indah, lebih praktis, efektif, dan mudah. Jadi, dari berbagai penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa metode murottal adalah suatu cara yang dapat dipakai untuk membaca dan menhafal Al-Qur‟an dengan cara melagukan ayat-ayat Al-Qur‟an dengan baik, benar, dan indah sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

Di dalam setiap aktivitas pasti mempunyai tujuan, karena tujuan adalah merupakan aspek utama seseorang melaksanakan suatu kegiatan yang dapat memberi cita-cita dan motivasi, serta untuk menilai suatu kegiatan tersebut apakah berhasil atau tidaknya.

Adapun tujuan dari penggunaan metode murottal dalam membaca dan menghafal Al-Qur‟an, yaitu untuk mempermudah bacaan dan hafalan agar peserta didik mudah mengingat dalam bacaannya. Membaca dan menghafal Al-Qur‟an dengan menggunakan irama akan membuat orang yang membaca dan menghafal Al-Qur‟an tidak malas untuk membaca, menghafal, dan membuat orang lain yang mendengarkannya tertarik untuk mendengarkannya.

50 Hasil Wawancara Dengan Bapak Muhammad Ilham Ramadhan Rabu 18 Desember 2019.

51 Poerwadarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995, hal. 386.

Adanya keberadaan atau fungsi dari irama atau lagu hanyalah sebagai instrumen untuk memperindah bacaan dan hafalan saja, sedangkan bacaan-bacaan Al-Qur‟an itu sendiri mempunyai hukum/aturan yang harus diikuti dan tidak boleh dikalahkan dengan irama.52 Dengan demikian fungsi lagu dalam membaca Al-Qur‟an hanyalah untuk memperindah bacaan dan mempermudah peserta didik dalam menghafal, bahkan lagulah yang harus mengikuti atau tunduk pada aturan-aturan bacaan Al-Qur‟an (bertajwid).

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembelajaran Al-Qur‟an di SD Islam Al-Husain dengan metode murottal adalah untuk mempermudah, menarik semangat, dan memperindah bacaan Al-Qur‟an peserta didik. Guru membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan irama akan membuat peserta didik yang membaca Al-Qur‟an tidak malas membaca, dan membuat peserta didik yang mendengarkannya tertarik untuk mendengarkannya. Dengan sering mendengarkan dan membaca bacaan Al-Qur‟an secara murottal maka akan mudah bagi peserta didik untuk mengingat ayat suci Al-Qur‟an.

b. Perkata

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama di lokasi dan berinteraksi dengan warga sekolah terutama guru pembelajaran Al-Qur‟an bapak Muhammad Ilham Ramadhan, diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an di SDI Al-Husain dalam prakteknya selain dengan pengulangan dan murottal juga dengan cara guru membacakan ayat Al-Qur‟an perkata di setiap ayatnya.

Tujuan membacakan ayat perkata adalah untuk memikat daya tarik dan memudahkan peserta didik dalam membaca, mengingat, dan menghafalkan setiap ayat-ayat Al-Qur‟an. Hal ini juga dijelaskan oleh Guru Al-Qur‟an yaitu bapak Muhammad Ilham Ramadhan sebagai berikut:

jika peserta didik menghafal sambil mengetahui cara membacanya akan lebih mudah dalam menghafalnya dan bahasanya diulang-ulang jadi lebih mempermudah peserta didik dalam mengingat setiap kata dalam ayat-ayat Al-Qur‟an tersebut. Akhirnya beban peserta didik menghafal berkurang.

Jika awalnya beban menghafal mereka 100% menjadi 40%

karena guru yang mengajarkan dengan cara perkata.53

52 Misbahul Munir, Pedoman Lagu-lagu Tilawatil Qur’an Dilengkapi Dengan Tajwid

& Qasidah, Surabaya: Apollo Lestari, 1997, hal. 34.

53 Hasil Wawancara Dengan Bapak Muhammad Ilham Ramadhan Rabu 18 Desember 2019.

c. Jadwal Pembelajaran Al-Qur‟an

Pembelajaran Al-Qur‟an di Sekolah Dasar Islam Al-Husain dilaksanakan secara rutin sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan oleh sekolah. Adapun jadwal pelaksanaanya yaitu disesuaikan dengan masing-masing kelas.