• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan data. Data yang dikumpulkan meliputi data bak pencelup kain batik awal, pengambilan foto postur kerja pekerja dan data anthropometri pekerja. Kemudian tahap pengolahan data meliputi perancangan alat bantu pada bak pencelup kain batik, penghitungan beban operator, perhitungan RULA hasil rancangan, dan estimasi biaya.

4.1 PENGUMPULAN DATA

Tahap pengumpulan data ini dilakukan untuk mendapatkan data awal untuk perancangan alat bantu pada bak pencelup kain. Pada tahap-tahap pengumpulan data lebih lengkap dapat dilihat pada subbab selanjutnya.

4.1.1 Data Bak Pencelup Kain Batik Awal

Data bak pencelup kain batik diperoleh dari pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan. Data yang diambil meliputi data komponen dari bak pencelup kain batik, dimensi bak, jenis cairan di dalam bak dan mekanisme penggunaan bak. Hasil pengumpulan data bak pencelup kain batik adalah sebagai berikut:

1. Komponen-komponen bak pencelup kain batik a. Bak kayu

Bak kayu merupakan tempat untuk mencelup kain batik pada proses pewarnaan, khususnya pada saat pencelupan pada cairan warna dan penguncian warna. Di stasiun pewarnaan terdapat dua buah bak pencelup kain. Bak pertama berisi zat warna, dan bak kedua berisi campuran air keras. Kedua bak berbentuk prisma segitiga terbalik dengan dua kaki penyangga dan keseluruhan bagian bak terbuat dari kayu, untuk bak yang berisi cairan air keras bagian dalam bak dilapisi dengan karpet plastik.

commit to user

Tongkat penahan kain berfungsi untuk menahan bagian tengah kain pada saat proses pencelupan kain batik. Tongkat terbuat dari kayu dan berbentuk batangan. Tongkat penahan kain diletakkan di dalam bak setiap kali proses pewarnaan. Dengan adanya tongkat ini, bagian kain yang dicelup akan tertahan di dalam cairan kimia (tidak mengambang diatas air).

Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar 4.1

(a) (b)

Gambar 4.1 Bak pencelup kain di Perusahaan Batik Brotoseno (a) Bak Kayu (b) Tongkat penahan kain

Sumber: Perusahaan Batik “Brotoseno”, 2010. 2. Dimensi bak pencelup kain

Dimensi yang dimiliki oleh bak pencelup kain adalah sebagai berikut: a. Bak Kayu

- Panjang bak kayu : 130 cm

- Lebar bak kayu : 55 cm

- Kedalaman bak kayu : 25 cm

- Tinggi bak kayu : 58 cm b. Tongkat Penahan Kain

- Panjang tongkat : 122 cm

- Diameter tongkat : 3,5 cm

commit to user

(a)

(b)

(c)

Gambar 4.2 Dimensi bak pencelup kain di Perusahaan Batik Brotoseno (a)Bak tampak depan, (b) Bak tampak samping (c) Bak tampak atas

commit to user

Jenis cairan di dalam bak merupakan campuran zat kimia yang digunakan untuk proses pewarnaan dan penguncian zat warna. Jenisnya yaitu:

a. Proses Pewarnaan

Proses pewarnaan kain batik di Perusahaan Brotoseno memanfaatkan warna-warna sintetis. Penggunaan zat-zat pewarna jenis ini ternyata membuat proses produksi batik lebih cepat dan beraneka ragam.

Pada proses ini digunakan dua jenis pewarnaan, yaitu: - Pewarna Idigosol/Radip

Jenis ini menggunakan zat kimia antara lain: Indigosol Yellow, Indigosol Green IB , Indigosol Yellow JGK, Indigosol Blue 04B , Indigosol Orange HR, Indigosol Grey IBL, Indigosol Brown IBR, Indigosol Violet ARR, Indigosol Brown IRRD Indigosol Violet 2R Indigosol Violet IBBF.

- Naptol

Jenis ini menggunakan zat kimia antara lain: Naptol AS-G, Naptol AS-LB, Naptol AS-BO, Naptol AS-D, Naptol AS , Naptol AS.OL, Naptol AS-BR, Naptol AS.BS, Naptol AS-GR.

Keduanya dilarutkan dengan air panas dengan komposisi tertentu. b. Proses Penguncian Zat Warna

Pada proses ini digunakan campuran air dan larutan asam (HCl atau H2SO4) dengan perbandingan komposisi campuran yaitu untuk 0,25 liter air keras dicampur dengan 10 liter air. Campuran ini hanya digunakan untuk penguncian warna setelah proses pewarnaan dengan menggunakan pewarna jenis Indigosol/Radip. Sedangkan untuk Naptol-Garam, proses penguncian warna menggunakan larutan Kaustik soda.

4. Prosedur penggunaan bak

Adapun prosedur penggunaan bak pencelup kain pada proses pencelupan adalah sebagai berikut :

commit to user

c. Salah satu operator memegang salah satu ujung kain.

d. Operator lain menaruh tongkat penahan pada bagian tengah kain di dasar bak, kemudian memegang ujung kain yang lain.

e. Kedua operator secara bergantian mencelupkan kain ke zat warna agar semua bagian kain tercelup. Pencelupan dilakukan + 5–10 kali pencelupan.

f. Setelah itu kain ditiriskan sebentar agar zat warna meresap pada kain.

4.1.2 Identifikasi Masalah Pada Proses Pencelupan Kain

Tahap identifikasi masalah pada proses pencelupan kain berguna untuk mengetahui bagaimana postur kerja operator pada saat proses pencelupan kain batik pada bak dan identifikasi keluhan, harapan serta kebutuhan operator. Tahap-tahap lebih lengkap dapat dilihat pada bagian selanjutnya.

1. Postur Tubuh Operator Pada Proses Pencelupan Kain di Bak

Postur tubuh operator pada proses pencelupan kain dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Postur tubuh saat pencelupan kain

Postur tubuh saat pencelupan kain dilakukan dengan postur membungkuk. Proses ini dilakukan secara berulang-ulang oleh dua orang operator, tiap operator secara bergantian mencelupkan tiap ujung kain batik ke dalam bak. Postur ini meyebabkan keluhan nyeri pada bagian leher, pundak, punggung, pinggang, pergelangan dan jari-jari tangan. Postur tubuh saat pencelupan kain dapat dilihat pada gambar 4.3.

commit to user

(a) (b)

Gambar 4.3 Posisi pencelupan kain di bak kayu pada stasiun pewarnaan (a) Pencelupan oleh operator ke-1 (b) Pencelupan oleh operator ke-2.

b. Postur tubuh operator saat membersihkan bak.

Postur tubuh operator saat membersihkan bak dilakukan sesudah proses pencelupan. Kegiatan ini dilakukan dengan posisi berdiri dan tubuh bagian atas membungkuk. Untuk membuang cairan didalam bak, operator harus menggulingkan bak atau membuang cairan sedikit demi sedikit dengan menggunakan gayung. Postur ini meyebabkan keluhan nyeri pada bagian punggung, pundak, pergelangan tangan dan pinggang. Postur tubuh operator saat membersihkan bak dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Postur tubuh operator saat membersihkan bak kayu

2. Identifikasi Keluhan, Harapan dan Kebutuhan Operator

Berdasarkan hasil wawancara dengan ketiga operator, kuesioner Nordic Body Map, dan analisis RULA. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan

commit to user

yang dialami operator pada proses pencelupan kain di bak. Keluhan ketidaknyamanan ini kemudian diidentifikasi menjadi kebutuhan operator. Identifikasi ini bertujuan untuk mempermudah perancang dalam merancang alat bantu yang sesuai dengan kebutuhan operator.

Hasil wawancara terhadap operator mengenai keluhan ketidaknyamanan pada proses pencelupan kain dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Keluhan operator pada proses pencelupan

No Keluhan Operator Persentase

1. Nyeri pada bagian telapak tangan 100%

2. Nyeri pada bagian pundak 67%

3. Nyeri pada bagian pinggang 67%

4. Nyeri pada bagian leher 33%

5. Nyeri pada bagian pergelangan tangan 33%

6. Nyeri pada pinggul 33%

Selain itu wawancara juga dilakukan untuk mengetahui harapan operator yang selanjutnya dijadikan pertimbangan dalam perancangan. Tabel 4.2 menunjukkan beberapa pernyataan harapan pekerja mengenai fasilitas untuk pencelupan kain batik.

Tabel 4.2 Harapan Operator

No Harapan Operator Persentase

1.

Saya ingin sarana yang bisa mengurangi nyeri di telapak tangan atau mengurangi kontak langsung dengan zat kimia.

100%

2.

Saya ingin sarana yang memungkinkan proses pencelupan dengan posisi yang nyaman (badan tidak perlu membungkuk).

100%

3. Saya ingin sarana yang mudah digunakan dan tidak

mengurangi aktivitas pencelupan. 67%

4. Saya ingin proses pencelupan tetap bisa dilakukan

walau hanya ada 1 orang pekerja. 100% 5 Saya ingin bak pencelup kain yang lebih baik dan

tahan terhadap zat kimia. 67%

Dari keluhan dan harapan mereka dapat ditentukan kebutuhan dan rancangan produk yang bisa dibuat. Tabel 4.3 menyatakan tentang keluhan,

commit to user

No Keluhan Harapan Kebutuhan

1.

Perih dan gatal pada telapak tangan karena harus kontak langsung dengan zat kimia

Sarana yang bisa mengurangi nyeri pada telapak tangan atau kontak langsung dengan zat kimia

Alat bantu yang bisa mengurangi keluhan pada telapak tangan

2.

Pegal pada punggung, pinggang, pundak dan leher karena posisi membungkuk saat proses pencelupan

Sarana yang

memungkinkan proses pencelupan kain dengan posisi yang nyaman

Alat bantu yang memungkinkan proses pencelupan tanpa membungkuk Sarana yang mudah

digunakan dan tidak mengurangi aktivitas pencelupan kain

Alat bantu dibuat dengan mekanisme sederhana namun dengan posisi kerja yang lebih baik

3.

Proses pencelupan tidak dapat berjalan apabila hanya ada 1 orang operator.

Sarana yang dapat dioperasikan oleh 1 operator.

Alat bantu yang dapat dioperasikan hanya 1 orang operator tanpa mengurangi aktivitas pencelupan.

4.

Kondisi bak yang mulai rusak dan ukurannya tidak sesuai dengan panjang kain.

Bak pencelup kain yang lebih baik dan tahan terhadap zat kimia.

Perbaikan pada kondisi bak pencelup kain lama.

4.2 PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagiannya, yaitu: Penentuan feature dan ide perancangan, penentuan spesifikasi detail perancangan, perhitungan RULA pada hasil perancangan, perhitungan beban yang ditanggung operator saat proses pencelupan dan perhitungan biaya rancangan. Bagian-bagian pengolahan data ini dijelaskan secara lebih detail pada bagian-bagian berikut ini.

4.2.1 Feature dan Ide Rancangan

Dengan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan operator dan tujuan perancangan, maka feature rancangan alat bantu pada bak pencelup kain batik dapat dilihat pada tabel 4.4.

commit to user

No Kebutuhan Feature Alat

1.

Alat bantu yang bisa mengurangi keluhan/ ketidaknyamanan pada telapak tangan

·Alat bantu dilengkapi dengan komponen yang mampu mengantikan fungsi kedua tangan operator, sehingga dapat meminimalkan kontak langsung tangan operator dengan zat kimia saat proses pencelupan kain.

·Komponen ini yang akan mencelupkan kain ke cairan kimia dengan sistem pencelupan naik turun secara bergantian dari ujung ke ujung kain sehingga seluruh bagian kain akan tercelup ke zat warna.

2.

Alat bantu yang memungkinkan proses pencelupan tanpa membungkuk

·Alat bantu dioperasikan dengan sistem tarik ulur, sistem ini yang menyebabkan kain dapat tercelup di zat warna. Untuk itu alat dilengkapi dengan komponen berupa tongkat yang akan berfungsi sebagai kendali alat.

·Pengaturan panjang tarikan tongkat kendali disesuaikan dengan postur kerja dan antropometri tubuh operator, serta diatur agar seluruh bagian kain tetap dapat tercelup di zat kimia. Dengan ini diharapkan operator tidak perlu membungkukkan badan saat proses pencelupan.

3.

Alat bantu yang dapat dioperasikan hanya 1 orang operator tanpa mengurangi aktivitas pencelupan.

Rancangan alat bantu akan didesain sehingga dapat dioperasikan oleh satu operator.Peranan operator ke-2 akan digantikan dengan memanfaatkan mekanisme tarik ulur.

4.

Alat bantu dibuat dengan mekanisme sederhana namun dengan posisi kerja yang lebih baik

Alat dibuat dengan postur kerja berdiri dan dibuat dengan sistem manual dan sederhana, sehingga operator dapat mudah menggunakannya.

5.

Perbaikan pada kondisi bak pencelup kain lama.

Usulan perbaikan pada beberapa bagian bak pencelup kain, namun masih tetap mempertahankan desain bak sebelumnya.

Berdasarkan feature rancangan yang telah dinyatakan diatas, dapat dikembangkan ide-ide rancangan alat bantu. Ide yang dikembangkan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan,dan berdasarkan prinsip ergonomi agar operator dapat menggunakan hasil rancangan dengan nyaman.

Tabel 4.5 menjabarkan ide yang dikembangkan dalam perancangan alat bantu berdasarkan kebutuhan operator:

commit to user

No Feature Alat Ide Rancangan Alat Bantu

1. Komponen yang dapat mengantikan fungsi kedua tangan operator saat proses pencelupan

·Komponen tersebut berupa 2 buah tongkat penyangga kain yang dipasang sejajar.

·Tongkat penyangga dilengkapi dengan penjepit untuk mencekam kain agar kain tidak jatuh saat dicelupkan.

·Kedua ujung kain akan dicelupkan secara bergantian, sehingga sistem kerja tongkat penyangga adalah bergerak naik turun secara bergantian (sama seperti sistem pencelupan sebelumnya). 2. Komponen yang berfungsi untuk mengendalikan kerja alat

·Alat bantu dilengkapi dengan tongkat kendali di salah satu sisi alat bantu. Tongkat ini akan mengatur gerakan tongkat penyangga kain.

·Dengan adanya tongkat ini operator hanya perlu menarik atau mengulur tongkat penyangga saat proses pencelupan berlangsung.

·Posisi tongkat kendali didesain untuk posisi kerja operator berdiri, dan ukurannya akan disesuaikan dengan data antropometri operator, sehingga operator dapat nyaman saat menggunakannya.

3.

Rancangan alat bantu didesain hanya dikendalikan oleh satu orang operator

·Sistem kerja alat adalah menarik dan mengulur tongkat kendali ke atas dan kebawah.

·Tali diikat pada tongkat kendali dan dihubungkan melingkar pada kedua sisi alat bantu.

·Untuk memudahkan gerakan tongkat kendali digunakan

pulley. Sehingga dalam mekanisme ini tidak diperlukan operator kedua. 4. Pengoperasian alat dengan sistem manual dan sederhana.

·Pengoperasian alat dikendalikan sepenuhnya oleh operator. Operator hanya perlu menarik dan mengulur tongkat kendali kearah atas dan bawah.

·Sistem kerja alat adalah gerakan tarik ulur pada tongkat kendali, yang secara otomatis akan menyebabkan gerakan naik turun dari tongkat penyangga kain.

·Untuk mewujudkan ini maka digunakan pulley. Pulley

untuk tali pada tongkat kendali, dipasang sejajar pada satu tiang dengan pulley untuk tali yang menghubungkan tongkat penyangga kain. Kedua pulley akan bergerak bersamaan saat operator mengoperasikan alat.

5.

Tempat untuk meniriskan kain setelah dicelupkan

Alat bantu akan dilengkapi dengan tempat untuk meniriskan kain setelah dicelupkan. Tempat meniriskan kain berupa tiang yang akan dipasang melintang pada rangka alat bantu.

commit to user

No Feature Alat Ide Rancangan Alat Bantu

6.

Usulan perbaikan pada bak pencelup awal

Perbaikan dilakukan dengan menyesuaikan ukuran bak dengan ukuran kain yang dicelupkan, tanpa merubah desain bak. Bagian dalam bak akan diberi pelapis yang tahan terhadap zat kimia untuk melindungi rangka kayu. Bak juga akan dilengkapi saluran pembuangan air yang berfungsi untuk mengalirkan cairan saat bak dibersihkan.

Untuk lebih jelasnya gambaran feature dan ide rancangan alat bantu dapat dilihat pada sketsa gambar berikut:

commit to user

Gambar 4.6 Sketsa usulan pada bak pencelup kain batik

4.2.2 Data Antropomentri Pekerja

Pengukuran data antropometri dilakukan kepada 3 orang operator di Stasiun Pewarnaan. Data anthropometri yang dipakai adalah tinggi badan tegak yang digunakan untuk menentukan tinggi operator yang digunakan untuk menentukan perhitungan RULA setelah perancangan. Tinggi bahu berdiri, panjang lengan atas, panjang lengan bawah, dan pangkal telapak tangan ke pangkal jari yang akan digunakan untuk menentukan jangkauan tangan operator. Serta diameter genggaman tangan yang digunakan untuk menetukan ukuran tongkat kendali. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Data Anthropometri Operator

1 2 3

1 Tinggi badan tegak Tbt 164 168 172

2 Tinggi bahu berdiri Tbb 136 139 144

3 Panjang lengan atas Pla 27 30 32

4 Panjang lengan bawah Plb 25 26 27

5 Pangkal telapak tangan ke pangkal jari Pttpj 10 10 11

6 Diameter genggaman tangan Dgt 4,5 4 4,5

No Data yang diukur Simbol Operator (dalam cm)

Berdasarkan data diatas akan dihitung jangkauan tangan operator berdasarkan posisi yang paling nyaman saat operator menjangkau ke atas maupun ke bawah, sedangkan diameter genggaman tangan menggunakan ukuran

commit to user

operator dengan tinggi 164 cm dapat dilihat pada gambar 4.7 dan perhitungan berikut:

Gambar 4.7 Postur tubuh operator saat menjangkau ke atas dan ke bawah a. Jangkauan tangan keatas (Jta)

Jangkauan tangan keatas (Jta) = tb + ( Pla x sin θ ) + ( ( Plb+Pttpj )xsin θ ) = 136 + (27x sin 15) + ((25+10)xsin 48) = 169 cm

b. Jangkauan tangan kebawah (Jtb) = tb - ( Pla x cos θ ) - (( Plb+Pttpj ) xcos θ ) = 136 - (27x cos 19) - ((25+10)xcos 29) = 74, 63 cm » 75 cm

Adapun rekapitulasi hasil perhitungan data antropometri dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini :

Tabel 4.7 Rekapitulasi hasil perhitungan data antropometri

1 2 3

1 Jangkauan tangan ke atas Jta 169 175 194

2 Jangkauan tangan ke bawah Jtb 74 79 82

3 Diameter genggaman tangan Dgt 4,5 4 4,5

No Data yang diukur Simbol Operator (dalam cm)

commit to user

ini dimaksudkan agar operator dapat nyaman saat mengoperasikan alat.

4.2.3 Penentuan Spesifikasi Detail Perancangan

Dalam penentuan spesifikasi detail perancangan ditentukan detail desain rancangan, spesifikasi geometri rancangan dan penentuan material rancangan alat bantu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagian berikut ini.

A. Detail Desain

Tahap ini diawali dengan proses mendetailkan ide. Detail ide pembuatan alat bantu pencelupan kain batik mengacu pada ide-ide yang telah muncul. Hasil dari detail ide tersebut adalah:

1. Dibuat alat bantu pencelup kain batik yang rangkanya terpisah dari bak pencelupnya. Alat bantudapat dibongkar pasang untuk mempermudah saat membawa dan memindahkan alat.

2. Alat bantu dioperasikan secara manual oleh satu orang operator. Sistem pencelupan adalah mencelupkan kain secara bergantian dari ujung ke ujung kain (sama dengan sistem sebelumnya) sampai seluruh bagian kain tercelup.

3. Alat bantu dilengkapi dengan dua buah tongkat penyangga kain yang berfungsi untuk mencelupkan kain ke cairan kimia. Ukuran tongkat disesuaikan dengan lebar kain terbesar, dan tinggi tongkat saat bergerak naik akan disesuaikan dengan panjang kain. Dengan ini seluruh bagian kain dapat tercelup di cairan kimia.

4. Tongkat penyangga kain akan dilengkapi dengan penjepit kain agar kain tidak jatuh saat dicelupkan. Posisi penjepit dapat digeser sesuai dengan lebar kain yang dicelupkan. Dengan adanya tongkat ini, operator tidak perlu mencelupkan tangan ke dalam bak saat proses pencelupan. Saat proses pencelupan, kedua tongkat akan bergerak naik turun secara bergantian, sehingga kain dicelupkan dari ujung ke ujung kain.

5. Alat dioperasikan dengan cara menarik dan mengulur tongkat kendali. Tongkat kendali ditempatkan di sisi depan rangka alat bantu. Ukuran

commit to user

dengan ini diharapkan operator dapat nyaman saat menggunakannya. Panjang tarikan tongkat disesuaikan dengan panjang jangkauan tangan operator dari atas ke bawah dengan posisi berdiri tegak, tanpa harus menundukkan badan. Untuk mengembalikan tali keposisi semula digunakan pemberat. Pemberat dipasang pada tali yang dihubungkan dengan tongkat kendali di kedua sisi alat bantu.

6. Tali akan diikat secara melingkar pada tongkat kendali kemudian tali dihubungkan dengan menggunakan pulley pada kedua sisi alat bantu (masing-masing sisi mengunakan enam buah pulley).

7. Gerakan menarik dan mengulur tongkat kendali akan mempengaruhi gerakan tongkat penyangga kain. Untuk itu pulley yang digunakan untuk tali pada tongkat kendali, dipasang sejajar dengan pulley yang menghubungkan tongkat penyangga kain. Kedua pulley akan bergerak bersamaan saat proses tarik-ulur. Sehingga saat tongkat kendali ditarik dan diulur, tongkat penyangga kain juga akan ikut bergerak naik turun.

8. Karena keterbatasan panjang tarikan operator (panjang tarikan operator lebih pendek daripada ukuran tinggi tongkat penyangga kain saat bergerak naik), maka pulley pada penyangga kain menggunakan pulley dengan ukuran yang lebih besar dari pada pulley pada tongkat kendali. Dengan ini diharapkan saat proses pencelupan seluruh bagian kain tetap dapat tercelup, dan operator juga tidak perlu membungkukkan badan.

9. Agar tali yang diikat di tongkat kendali senantiasa tegang, maka digunakan lembaran karet. Karet diikat pada tali dibawah tongkat kendali.

10.Untuk tempat meniriskan kain setelah dicelupkan, tiang jemuran dipasang pada badan rangka, dan diatur posisinya tepat diatas bak pencelup kain agar tetesan-tetasan cairan kimia dapat jatuh kedalam bak.

Berdasarkan detail desain rancangan maka komponen-komponen penyusun dari alat bantu pencelup kain batik antara lain yaitu :

commit to user

No Komponen Fungsi

1. Rangka Utama Sebagai penyangga utama dari keseluruhan komponen penyusun alat bantu pencelup kain batik. Rangka utama dapat dibongkar pasang untuk mempermudah memindahkan alat bantu.

2. Tongkat kendali Sebagai kendali utama untuk mengoperasikan alat bantu. Tongkat kendali berhubungan langsung dengan operator.

Tongkat ini dioperasikan operator dengan cara menarik dan mengulur tongkat, sehingga secara otomatis tongkat penyangga kain juga akan bergerak naik dan turun secara bergantian.

3. Tongkat

penyangga kain

Sebagai tempat mengaitkan kedua ujung kain saat dicelupkan ke zat kimia (menggantikan fungsi tangan operator).

Alat bantu membutuhkan dua buah tongkat penyangga.

4. Penjepit kain Untuk menjepit atau mencekam kain pada tongkat penyangga kain agar kain tidak jatuh saat dicelupkan.

5. Pulley Sebagai penghubung dan penerus gaya putar pada mekanisme sistem tarik ulur obyek dengan menggunakan tali didalam pengoperasian alat bantu. Alat ini membutuhkan 16 buah pulley.

6. Bearing Membantu memperingan putaran pulley. Untuk setiap pulley digunakan dua buah bearing.

7. Polypropylene rope

Penghubung antara antara kedua tongkat penyangga kain.

8. Pemberat Mengembalikan tongkat keposisi semula setelah ditarik operator.Berat pemberat didesain lebih berat dari pada tongkat kendali.

9. Karet Menjaga agar tali yang diikat pada tongkat kendali posisinya senantiasa stabil (tidak kendor).

9. Tiang tirisan kain Tempat meniriskan kain setelah dicelupkan ke zat kimia.

B. Penentuan Spesifikasi Geometri Rancangan

1. Penentuan Dimensi Rancangan Alat Bantu

Berdasarkan detail desain yang telah ditentukan maka diperlukan data-data anthropometri yang sesuai untuk tahap perancangan. Data-data-data

commit to user

a. Jangkauan tangan ke atas (Jta)

Jangkauan tangan ke atas diperlukan untuk mendapatkan ukuran tinggi maksimal jangkauan tangan operator saat mengulur tongkat kendali pada posisi berdiri, dan merupakan tinggi normal tongkat kendali dari tanah saat tidak ditarik. Jangkauan tangan ke atas didapat dari tinggi bahu operator ditambah dengan panjang lengan atas, panjang lengan bawah, dan panjang pangkal telapak tangan sampai dengan pangkal jari setelah dikali sudut yang terbentuk. Ukuran yang

Dokumen terkait