BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS 50
4.5 Instrumen Penelitian
Penjelasan pengumpulan data berdasarkan variabel beserta instrument penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Lembar Kuesioner
Variabel yang dapat diketahui dari wawancara tersebut adalah karakteristik individu yang meliputi umur pekerja, masa kerja, berat badan dan tinggi badan, riwayat penyakit, kualitas tidur dan pengukuran kelelahan secara subjektif.
a. Reaction Timer (waktu reaksi)
Merupakan alat untuk mengukur tingkat kelelahan berdasarkan kecepatan waktu reaksi terhadap rangsang cahaya. Prinsip kerja dari alat ini adalah memberikan rangsang tunggal berupa signal cahaya atau suara yang kemudian direspon secepatnya oleh tenaga kerja, kemudian dapat dihitung waktu reaksi tenaga kerja yang mencatat waktu yaang dibutuhkan untuk merespon signal tersebut. Pengukuran dilakukan sebanyak 20 kali, setiap hasil pengukuran dijumlahkan, pengukuran 5 di awal dan 5 diakhir dibuang, kemudian diambil nilai rata-ratanya.
Kelelahan dapat diklasifikasikan berdasarkan rentang atau range waktu reaksi sebagai berikut :
Kelelahan Kerja Waktu Reaksi (mili/detik)
Normal 150,0 – 240,0
Ringan >240,0 - <410,0 Sedang >410,0 - <580,0
Berat ≥580,0
(Tim Hiperkes,2004) 2. Alat Pengukuran Kualitas Tidur
a. Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI)
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) merupakan instrumen yang efektJika digunakan untuk mengukur kualitas dan pola
tidur di dewasa yang lebih tua. Ini membedakan "sulit" dari tidur "baik" dengan mengukur tujuh domain: kualitas tidur subjektif, latensi tidur, durasi tidur, tidur kebiasaan efisiensi, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi siang hari selama satu bulan terakhir.
I PSQIDURAT
DURATION OF SLEEP
JIKA A4 > 7, maka nilai 0
JIKA A4 < 7 dan > 6, maka nilai 1 JIKA A4 < 6 dan > 5, maka nilai 2 JIKA A4 < 5, maka nilai 3
Skor Minimum = 0 (Baik); Skor Maksimum = 3 (Buruk)
II PSQIDISTB
SLEEP
DISTURBANCE
JIKA A5b + A5c + A5d + A5e + A5f + A5g + A5h + A5i + A5j (JIKA A5JCOM kosong atau A5j kosong, maka nilai A5j adalah 0) = 0, maka nilai : 0
JIKA A5b + A5c + A5d + A5e + A5f + A5g + A5h + A5i + A5j (JIKA A5JCOM kosong atau A5j kosong, maka nilai A5j adalah 0)> 1 and < 9, maka nilai : 1 JIKA A5b + A5c + A5d + A5e + A5f + A5g + A5h + A5i + A5j (JIKA A5JCOM kosong atau A5j kosong, maka nilai A5j adalah 0) > 9 and < 18, maka nilai : 2 JIKA A5b + A5c + A5d + A5e + A5f + A5g + A5h + A5i + A5j (JIKA A5JCOM kosong atau A5j kosong, maka nilai A5j adalah 0) > 18, maka nilai : 3
Skor Minimum = 0 (Baik); Skor Maksimum = 3 (Buruk)
III PSQILATEN
SLEEP
First, recode Q2 into Q2new thusly: JIKA A2 > 0 dan < 15, maka nilai A2_baru adalah 0
LATENCY A2_baru adalah to 1
JIKA A2 > 30 dan < 60, maka nilai A2_baru adalah 2
JIKA A2 > 60, maka nilai A2_baru adalah 3
Next
JIKA A5a + A2_baru = 0, MAKA nilai = 0 JIKA A5a + A2_baru > 1 and < 2, MAKA nilai = 1
JIKA A5a + A2_baru > 3 and < 4, MAKA nilai = 2
JIKA A5a + A2_baru > 5 and < 6, MAKA nilai = 3
Skor Minimum = 0 (Baik); Skor Maksimum = 3 (Buruk) IV PSQIDAYDYS DAY DYSFUNCTION DUE TO SLEEPINESS
JIKA A8 + A9 = 0, maka nilai 0
JIKA A8 + A9 > 1 dan < 2, maka nilai 1 JIKA A8 + A9 > 3 dan < 4, maka nilai 2 JIKA A8 + A9 > 5 dan < 6, maka nilai 3 Skor Minimum = 0 (Baik); Skor
Maksimum = 3 (Buruk)
V PSQIHSE
Hour Sleep Efficiency
Perbedaan Detik = pebedaan dalam detik antara hari dalam A1 dan A3D
Perbedaan Jam = nilai detik / 3600
newtib = JIKA perbedaan jam > 24, maka
newtib = dJikafhour – 24 JIKA perbedaan jam < 24,MAKA newtib = perbedaan jam
(NOTE, THE ABOVE JUST
CALCULATES THE HOURS BETWEEN GNT (Q1) AND GMT (Q3))
tmphse = (A4 / newtib) * 100 JIKA tmphse > 85, maka nilai 0
JIKA tmphse < 85 and > 75, maka nilai 1 JIKA tmphse < 75 and > 65, maka nilai 2 JIKA tmphse < 65, maka nilai 3
Skor Minimum = 0 (Baik); Skor Maksimum = 3 (Buruk)
VI PSQISLPQUAL
OVERALL SLEEP QUALITY
Q6
Skor Minimum = 0 (Baik); Skor Maksimum = 3 (Buruk)
VII PSQIMEDS
NEED MEDS TO SLEEP
Q7
Skor Minimum = 0 (Baik); Skor Maksimum = 3 (Buruk)
VIII TOTAL DURAT + DISTB + LATEN + DAYDYS
+ HSE + SLPQUAL + MEDS
Skor Minimum = 0 (Baik); Skor Maksimum = 3 (Buruk)
Interpretation:
TOTAL < 5 kualitas tidur baik TOTAL > 5 kualitas sulit tidur
3. Data Tekanan Panas (WBGT)
Data mengenai panas lingkungan kerja diperoleh dengan cara pengukuran langsung pada lokasi penelitian menggunakan Heat
Stress Monitoring Quest temp “340” merupakan alat untuk
mengukur iklim kerja, adapun cara yang dapat dilakukan adalah:
1. Persiapan pengukuran
a. Tentukan titik sampling/pengukuran b. Siapkan alat ukur
i. Pastikan alat ukur dalam kondisi baik dan berfungsi ii. Lakukan kalibrasi internal menggunakan alat
kalibrasi yang tersedia
iii. Tutup termometer suhu basah dengan kain katun iv. Lakukan set-up untuk mengatur beberapa indikator
pengukuran yaitu: bahasa, satuan, tanggal/bulan/tahun, jam/menit/detik, heat index, humidity index, dan logging rate
v. Basahi dengan aquades dan tunggu selama ± 10 - 15 menit
vi. Pasang WBGT pada alat penyangga (tripod). 2. Pelaksanaan Pengukuran (Eksekusi)
a. Pastikan WBGT diletakkan pada lokasi yang tepat b. Letak WBGT jangan sampai mengganggu proses kerja c. Letak WBGT jangan sampai membahayakan kondisi alat d. Operator harus memperhatikan aspek keselamatan dan
kesehatan kerja
e. Berkoordinasi dengan pekerja maupun petugas di lapangan. f. Letakkan alat pada lokasi sampling
i. 2 feet (± 60 cm) dari permukaan tanah untuk pekerja yang dominan duduk
ii. 3.5 feet (± 100 - 110 cm) dari permukaan tanah untuk pekerja yang dominan berdiri
g. Aktifkan alat (tanpa logging) selama ± 15 menit (untuk adaptasi)
h. Aktifkan logging data sesuai dengan waktu pengukuran yang diinginkan
i. Matikan logging data jika telah selesai dan data siap diproses atau dicetak.
4. Data Panas Metabolik
Evaluasi jumlah panas metabolik tubuh dapat diperoleh dengan menggunakan estimasi pengukuran panas metabolik menurut NIOSH 1986 yang dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Estimasi Pengukuran Panas Metabolik A Body position and
movement Kcal/min* Sitting Standing Walking Walking uphill 0.3 0.6 0.2 – 3.0
Add 0,8 per meter rise B Type of Work Average
Kcal/min
Range kcal/min Hand work
Light Heavy Work one arm
Light Heavy
Work Both two arms Light
Heavy Work whole body
Light Moderate Heavy Very Heavy 0.4 0.9 1.0 1.8 1.5 2.5 3.5 5.0 7.0 9.0 0.2 – 12 0.7 – 2.5 2.0– 3.5 2.5 – 9.0 C Basal Metabolism 1.0
D Sample calculation Average Kcal/min Assembling work with heavy handtools
Standing Two arms work Basal metabolism Total 0.6 3.5 1.0 5.1 kcal/min *For standart worker of 70 kg body weight (154lbs) and 1.8m2 body surface (19.4 ft2)
** Example of measuring metabolic heat production of worker when performing initial screening
Sumber : NIOSH Occupational Exposure to Hot Environments, 1986
Hasil estimasi tersebut kemudian disesuaikan dengan kriteria beban kerja menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13/MEN/X/2011 Thn. 2011 :
Beban kerja ringan membutuhkan kalori sampai dengan 200 Kilokalori/jam. Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih dari 200 sampai dengan kurang dari 350 Kilo kalori/jam.
Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih dari 350 sampai dengan kurang dari 500 Kilo kalori/jam.
Hasil estimasi atau perkiraan perhitungan beban kerja berdasarkan tingkat kebutuhan kalori menurut pengeluaran energi yang selanjutnya disesuaikan dengan kriteria beban kerja menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13/MEN/X/2011 Thn. 2011 kemudian dianalisis sesuai dengan observasi alokasi waktu kerja dalam siklus kerja dan pemulihan kerja pada operator untuk menetapkan standar indeks WBGTi yang diperbolehkan pada lingkungan kerja tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 13/MEN/X/2011 Thn. 2011 yang dapat dilihat pada tabel 4.2. Responden dikatakan terkena iklim kerja jika hasil pengukuran indeks WBGTi lingkungan kerja melebihi standar nilai yang ditetapkan dari hasil analisis. Hasil berdasarkan pengukuran panas dijadikan sebagai indikator pengukuran tingkat beban kerja yang dialami oleh responden.