BAB III METODE PENELITIAN
E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data yang digunakan dalam suatu penelitian dengan menggunakan
alat tertentu. Iqbal Hasan (2004) mengatakan “Data merupakan keterangan
tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang dapat diketahui atau yang dianggap ataupun anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan lain-lain” (hlm. 19).
commit to user
Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan untuk suatu penelitian dari pendapat Suharsimi Arikunto (2006) antara lain:
1. Metode Tes 2. Metode Kuesioner/Angket 3. Metode Interview/Wawancara 4. Metode Observasi 5. Metode Dokumentasi (hlm. 150-159)
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: 1. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ditinjau dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi, maka dibedakan adanya beberapa macam tes, antara lain: tes kepribadian, tes bakat, tes intelegensi, tes sikap, teknik proyeksi, tes minat dan tes prestasi. Penggunaan metode tes, peneliti menggunakan instrument berupa tes. Soal tes terdiri dari banyak butir/item yang masing-masing mengukur satu jenis variabel.
2. Metode Kuesioner/Angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.
3. Metode Interview/Wawancara
Wawancara merupakan cara yang tepat dilakukan guna memperoleh informasi dari informan secara langsung. Suharsimi Arikunto (2006)
berpendapat, “Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer) (hlm. 155).
Wawancara dapat dilakukan dalam berbagai cara. Berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2006) interview ditinjau dari pelaksanaannya dibedakan menjadi:
commit to user
a. Interview bebas, inguided interview, dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan.
b. Interview terpimpin, guided interview, yaitu interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud dalam interview terstuktur. c. Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas
dan interview terpimpin. (hlm. 156)
4. Metode Observasi
Observasi dalam pengertian psikologi merupakan suatu pengamatan.
Sedangkan Suharsimi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa, “Observasi atau
pengamatan adalah kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek
dengan menggunakan seluruh alat indra” (hlm. 156). Observasi dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrument pengamatan.
b. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan.
(Suharsimi Arikunto, 2006: 157)
5. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh
sumber data. Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan bahwa, “Dokumentasi
berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis” (hlm. 158).
Metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan:
a. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya.
b. Check list yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. (Suharsimi Arikunto, 2006: 158-159).
Sesuai dengan pokok persoalan dalam penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan kedisiplinan terhadap kinerja, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat non verbal. Observasi dapat menggunakan indera visual, pendengaran, rabaan dan
commit to user
penciuman. Metode observasi digunakan dalam penelitian ini dengan alasan untuk mengamati obyek penelitian. Peneliti menggunakan salah satu teknik observasi yaitu teknik observasi non-sistematis. Dengan mengamati secara langsung peneliti mendapatkan gambaran umum mengenai wilayah penelitian dengan jelas.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data yang berkenaan dengan penelitian. Peneliti menggunakan pedoman dokumentasi untuk memperoleh sumber data. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena digunakan untuk mengetahui: jumlah karyawan PT Kereta Api Daop VII Madiun.
3. Kuesioner atau Angket
Penggunaan metode kuesioner/angket yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengolah data yang telah terkumpul dari instrumen (angket) yang digunakan untuk mengungkapkan variabel-variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya berupa gaya kepemimpinan dan kedisiplinan, serta variabel terikatnya adalah kinerja.
a. Pengertian Kuesioner atau Angket
Suharsimi Arikunto (2006) berpendapat, “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia
ketahui” (hlm. 151). Sedangkan Iqbal Hasan (2003) menjelaskan, “Angket
adalah daftar pertanyaan yang diserahkan kepada responden” (hlm. 82). Berdasarkan pendapat diatas peneliti bisa mengambil kesimpulan bahwa teknik pengumpulan data dengan kuesioner adalah penyelidikan mengenai suatu masalah dengan jalan mengedarkan pertanyaan kepada responden untuk mendapatkan informasi, keterangan, tanggapan, atau hal yang diketahui secara tertulis. Jadi kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden dan jawabannya diberikan secara tertulis.
commit to user
b. Jenis-Jenis Kuesioner
Menurut Suharsimi Arikunto (2006) mengemukakan bahwa kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari sudut pandang yang digunakan, yaitu:
1) Dipandang dari cara menjawabnya, dapat dibedakan menjadi: a) Kuesioner terbuka yaitu kuesioner yang memberi kesempatan
kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. b) Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih alternatif jawaban yang ada.
2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, dapat dibedakan menjadi: a) Kuesioner langsung yaitu jenis kuesioner dimana responden
memberikan jawaban tentang dirinya sendiri.
b) Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden memberikan jawaban tentang orang lain.
3) Dipandang dari bentuknya, dapat dibedakan menjadi:
a) Kuesioner pilihan ganda yaitu kuesioner yang telah disediakan jawabannya.
b) Kuesioner isian yaitu kuesioner yang diberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. c) Check list yaitu daftar dimana responden hanya membubuhkan
tanda check (√ ) pada kolom yang sesuai.
d) Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pernyataan yang diikuti kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. (hlm. 152)
Dipandang dari cara menanggapinya dalam penelitian ini digunakan kuesioner jenis tertutup sehingga responden tinggal memilih tanggapan yang telah disediakan dan bila dipandang dari bentuknya. Apabila dipandang dari tanggapan yang diberikan dalam penelitian ini yaitu kuesioner langsung maka responden menanggapi tentang apa yang dialami oleh dirinya sendiri, sedangkan dipandang dari bentuknya kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kueisoner dengan check list dan
rating-scale (skala bertingkat). Alasan menggunakan check list yaitu mempermudah responden dalam membubuhkan tanggapan pada setiap pernyataan, sedangkan penggunaan rating-scale dapat memberikan beberapa alternatif tanggapan kepada responden sehingga dapat memilih tanggapan yang paling tepat sesuai dengan pendapatnya.
commit to user
c. Skala pengukuran kuesioner
Peneliti membuat skala pengukuran untuk setiap alternatif tanggapan dalam penyusunan kuesioner. Tujuannya adalah menghindari kesulitan dalam pengukuran terhadap tanggapan responden. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert yang dimodifikasi.
Variabel yang diukur terlebih dahulu dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat diukur. Komponen-komponen-komponen tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrumen berupa pernyataan yang harus ditanggapi oleh para responden. Tanggapan dari setiap instrumen mempunyai gradasi dari yang sangat positif sampai dengan yang sangat negatif.
Alternatif tanggapan ragu-ragu dihilangkan, karena alternatif tanggapan tersebut mempunyai arti ganda dan dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif tanggapan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006) sebagai berikut:
Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternatif yang ada ditengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang
dirasakan alternatif pilihannya hanya 4 saja. Alternatif “Sangat setuju” dan “Setuju” ada disisi atau kubu awal (kubu akhir) sedang dua pilihan lain, yaitu “Tidak setuju” dan “Sangat tidak setuju” disisi atau
kubu akhir (awal). Dalam hal ini dapat kita pahami karena “Sangat setuju” dan “Setuju” sebenarnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi
dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan
“Sangat tidak setuju” yang pada dasarnya adalah juga “Tidak setuju”
(hlm. 241).
Berdasarkan pendapat di atas, maka setiap instrumen mempunyai empat alternatif tanggapan yang sesuai. Dengan cara memberikan tanda (√)
pada kolom tanggapan yang dipilih yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Cara pengukuran pada kuesioner penelitian ini adalah:
1) Setiap pernyataan terdiri dari empat pilihan tanggapan (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju).
commit to user
2) Dalam menanggapi pernyataan, responden memilih salah satu tanggapan yang sesuai dengan keadaan di kantor dengan memberikan tanda (√)
pada kolom tanggapan yang dipilih.
3) Apabila pernyataan yang digunakan positif diberi nilai sebagai berikut: Sangat setuju nilai = 4
Setuju nilai = 3
Tidak setuju nilai = 2 Sangat tidak setuju nilai = 1
4) Apabila pernyataan yang digunakan negatif diberi nilai sebagai berikut: Sangat setuju nilai = 1
Setuju nilai = 2
Tidak setuju nilai = 3 Sangat tidak setuju nilai = 4 d. Langkah-Langkah Penyusunan Kuesioner
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam menyusun kuesioner adalah sebagai berikut:
1) Menetapkan tujuan pembuatan kuesioner
Dalam penelitian ini kuesioner bertujun untuk memperoleh data-data tentang pengaruh gaya kepemimpinan dan kedisiplinan terhadap kinerja karyawan.
2) Menentukan aspek-aspek yang akan diukur
Untuk memperjelas pernyataan-pernyataan yang akan disusun, perlu dibuat suatu matriks yang disebut matriks spesifikasi data. Matriks ini merupakan penjabaran dari aspek-aspek yang akan diukur untuk memperjelas permasalahan yang akan dituangkan ke dalam kuesioner. Isi dari matriks ini harus sesuai dan mengarah pada masalah dan tujuan penelitian. Adapun isi dari matriks spesifikasi data ini antara lain batasan dari konsep yang akan diteliti, variabel-variabel serta indikator-indikator yang perlu diidentifikasi dan diukur.
commit to user
3) Menyusun kuesioner
Menyusun kuesioner berarti membuat item-item pernyataan dan tanggapan prosedurnya:
a) Membuat surat pengantar yang berfungsi mengantar kuesioner sehingga responden dapat menerima dengan jelas.
b) Membuat pedoman/petunjuk pengisian kuesioner yang berisi penjelasan tentang bagaimana cara pengisian kuesioner sehingga responden dapat mengisi kuesioner dengan benar dan tidak terdapat kekeliruan.
c) Membuat item pernyataan yang mengacu pada variabel penelitian dan sekaligus disertai alternatif tanggapannya.
d) Membuat skoring atau penilaian kuesioner untuk skala pada variabel-variabel yang menjadi pokok bahasan pada penelitian ini.
Pemberian skor penilaian angket atau kuesioner dalam penelitian ini berpedoman pada skala likert yang dimodifikasi. Skala likert
merupakan skala berisi lima tingkat tanggapan mengenai kesetujuan responden terhadap pernyataan yang dikemukakan mendahului opsi tanggapan yang disediakan. Dalam skala likert asli tingkat kesetujuan responden statement dalam angket dikelompokkan sebagai berikut: (1) Sangat setuju
(2) Setuju
(3) Tidak mempunyai pendapat (4) Tidak Setuju
(5) Sangat Tidak Setuju
Untuk memudahkan perhitungan maka dalam penelitian ini, peneliti menghilangkan kategori tidak berpendapat karena tidak menunjukkan kecenderungan pendapat kearah positif atau negatif sehingga apabila dipakai dikhawatirkan hasil penelitian tidak valid.
Berdasarkan pendapat diatas, maka setiap instrumen mempunyai empat alternatif tanggapan dari sangat positif sampai sangat negatif
commit to user
yang dapat berupa sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Mengenai cara penilaian terhadap angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1)Setiap tanggapan, pernyataan terdapat empat pilihan tanggapan. (2)Dalam menanggapi pernyataan, responden memilih salah satu dari
empat alternatif tanggapan sesuai dengan yang sesungguhnya dengan cara memberi tanda centang pada kolom tanggapan yang dipilih.
4) Try out (uji coba angket)
Angket sebagai instrumen atau alat pengumpulan data harus baik agar dapat diperoleh data yang benar-benar menggambarkan variabel-veriabel yang akan diteliti sebagai alat untuk menguji hipotesis.
Setelah angket disusun, tidak langsung disebarkan tetapi angket tersebut di uji cobakan terlebih dahulu untuk diuji validitas dan reliabilitasnya. Pada penelitian ini, angket diuji cobakan pada 15 karyawan yang merupakan anggota populasi dan bukan merupakan anggota sampel penelitian.
Suharsimi Arikunto (2006) berpendapat, “Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel” (hlm.
168). Adapun syarat-syarat valid dan reliabel dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Uji Validitas Angket
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur berfungsi dengan baik atau valid/tingkat kesahihan untuk dijadikan
alat ukur. Suharsimi Arikunto (2006) berpendapat, “Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan kesahihan sesuatu instrumen” (hlm. 168). Penelitian ini untuk menguji tingkat
validitas kuesioner menggunakan korelasi Product Moment sebagai berikut:
commit to user
rxy =
(Suharsimi Arikunto, 2006: 170)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan y X = skor masing-masing item
Y = skor total
∑XY = jumlah perkalian
∑X2 = jumlah kuadrat X ∑Y2 = jumlah kuadrat N = jumlah subjek Kriteria Uji:
Dari perhitungan kemudian dibandingkan angka kritik dari tabel korelasi nilai r dengan taraf signifikan 5% dengan kriteria pengujian valid apabila rhitung > rtabel atau tidak valid apabila rhitung < rtabel. Untuk mempermudah proses analisis maka peneliti menggunakan program komputer statistik SPSS versi 16.
b) Uji Reliabilitas Angket
Uji reliabilitas merupakan uji untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat pengumpul data. Untuk menguji reliabilitas digunakan rumus
Cronbach Alpha sebagai berikut:
k ∑σb² r11 = 1− (k − 1) σ²t (Suharsimi Arikunto, 2006: 196) Keterangan: r 11 = reliabilitas instrument
commit to user
k = banyaknya butir pertanyaan/banyaknya soal
∑σb² = varians butir
σ1² = varians total Kriteria Uji:
Hasil r 11 dikonsultasikan dengan tabel product moment. Apabila hasil yang diperoleh rhitung> rtabel dengan taraf signifikan 5% maka angket tersebut reliabel. Untuk mempermudah proses analisis maka peneliti menggunakan program komputer statistik SPSS versi 16.
5) Revisi angket
Tahap revisi angket ini adalah dari hasil uji coba angket dijadikan dasar untuk merevisi angket. Revisi angket ini dilakukan dengan jalan menghilangkan item-item pernyataan yang tidak valid atau item-item pernyataan yang tidak valid didrop out/dibuang karena masih ada instrumen yang mewakilinya.
6) Memperbanyak angket
Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel, diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan sampel angket.
7) Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah diperbanyak dan sudah menggunakan umpan balik dari responden sebagai alat pengumpul data yang kemudian dianalisis.