• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengumpulan Data

Dalam dokumen Komunikasi Kontemporer Bisnis Islam (Halaman 188-192)

KOMUNIKASI BISNIS ISLAM KONTEMPORER A. Model Komunikasi

METODOLOGI PENELITIAN

F. Pengumpulan Data

174

2. Peningkatan kualitas peneliti sebagai instrumen sehingga data yang didapat memenuhi orisinalitas. Maka dari itu, peneliti selalu menyempatkan waktu untuk mengadakan observasi langsung ke lokasi penelitian dengan intensitas yang cukup tinggi.

Peneliti harus bersikap hati-hati terutama dengan informan kunci agar tercipta suasana yang mendukung keberhasilan dalam pengumpulan data. Peneliti harus dapat segera membangun komunikasi yang baik terhadap informan baik informan kunci,utama dan informan tambahan. Tingkat kepercayaan yang tinggi membantu kelancaran proses penelitian, sehingga data yang diinginkan dapat diperoleh dengan mudah dan lengkap. Peneliti harus berusaha menghindari kesan-kesan yang merugikan informan. Kehadiran dan keterlibatan peneliti di lapangan harus diketahui secara terbuka.

F. Pengumpulan Data.

Data dikumpulkan dari latar yang alami (natural setting ) sebagai sumber data langsung.Paradigma naturalistik digunakan karena memungkinkan peneliti menumukan pemaknaan dari setiap fenomina sehingga diharapkan dapat menemukan local wisdom, traditional wisdom, moral value, serta teori-teori dari subjek yang diteliti. Pemaknaan terhadap data secara mendalam dan mampu mengembangkan teori hanya dapat dilakukan apabila diperoleh fakta yang cukup detail dan dapat disinkronkan dengan teori yang sudah ada.

175

Dalam tahapan ini terkait dengan teknik pengumpulan data yang melalui pengamatan berperan (participant observation), wawancara mendalam (indepth interview ) dan studi dokumentasi, dilakukan sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian.

a. Metode observasi terlibat (participant observation )

Metode ini berbasis pengamatan langsung dengan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan PT Arofahmina. Keterlibatan secara lebih interpersonal dibutuhkan agar observasi berkala lebih leluasa, dan memudahkan dalam melakukan wawancara dalam tahap berikutnya. Peneliti telah masuk dalam setting penelitian mulai maret 2017 hingga saat penulisan hasil penelitian ini dituliskan. Metode ini memungkinkan peneliti untuk : 1) Melihat dan mengamati sendiri serta mengetahui dan realitas yang sebenarnya; 2) Mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang diperoleh dari data; 3) Jika terdapat keraguan atas bias, maka peneliti dalam melakukan pengamatan secara langsung; 4) Mengurangi situasi-situasi yang rumit dan kompleks.

Obervasi partisipatif adalah suatu strategi penelitian lapangan yang dilakukan secara simultan mengkombinasikan analisis dokumen-dokumen, mewawancarai sejumlah responden dan informan dengan cara partisipasi langsung, mengamati secara langsung sekaligus intropeksi atas proses-proses tersebut. Observer sebagai partisipan adalah orang luar yang netral (outsider ) yang mempunyai kesempatan untuk bergabung dalam kelompok dan

176

berpartisipasi dalam kegiatan dan pola hidup kelompok tersebut sambil melakukan pengamatan. Ada beberapa tahap yang biasa dilakukan peneliti dalam observasi, yaitu : Pemilihan, pengubahan,pencatatan, pengkodingan,rangkaian perilaku dan suasana, in situ artinya peneliti mengobservasi perilaku atau peristiwa yang terjadi secara wajar atau senyatanya dan di tempat kejadian, dan untuk tujuan empiris.8

Observasi partisipatif dapat dipahami pada dua aspek yaitu : 1) Peneliti harus berproses untuk menjadi partisipan dan kemudian mendapatkan akses ke lapangan melalui informan-informan. 2) Secara bertahap pengamatan harus terkonsentrasi pada aspek-aspek esensial tentang masalah pokok penelitian. Peneliti secara sengaja banyak melibatkan diri dalam berbagai kegiatan komunikasi bisnis PT Arofahmina, mulai dari pertemuan rutin, Gathering Arofahmina, diskusi di WA, web, support system lainnya.

b. Wawancara mendalam ( indept interview )

Wawancara mendalam dilakukan terhadap founder dan direktur PT Arofahmina, Manager Marketing, Marketing Coomunication dan staff, jamaah Umrah dan Haji Plus Arofahmina. Untuk memahami makna yang terjadi aktivitas komunikasi bisnis yang berlaku dan berjalan dalam pencarian pengembangan model komunikasi bisnis.

8 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset komunikasi, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007 ),110-111

177

Wawancara mendalam digunakan untuk mengungkap data dan informasi dari sumber langsung, dan sifat informasi yang diperoleh berhubungan dengan makna-makna yang berada di balik perilaku dan situasi sosial yang terjadi.

Ada beberapa teknik yang bisa diterapkan oleh peneliti dalam wawancara mendalam menurut Rachmat Kriyantono9 : 1) Peneliti harus menjamin kerahasiaan, pastikan bahwa peneliti bertindak akurat. Hindarkan pertanyaan yang mengarahkan jawaban.2) Mintalah informan mendefinisikan istilah-istilah yang tidak dipahami. Tetaplah fokus pada permasalahan riset.3) Peneliti harus memastikan pertanyaannya jelas dan bisa dimengerti oleh informan. Peneliti tidak segan meminta contoh dan penjelasan detail. 4) Peneliti harus menyiapkan pertanyaan sebelum wawancara. Wawancara mendalam dapat diakhiri bila peneliti merasa bahwa data yang dia inginkan sudah dianggap mencukupi untuk menjawab tujuan penelitian.

c. Focus Group Discussion ( FGD ).

FGD adalah metode pengumpulan data atau riset untuk memahami sikap dan perilaku khalayak. Biasanya terdiri 5-10 orang yang secara bersamaan dikumpulkan, diwawancarai dengan dipandu oleh moderator. Moderator bisa dirangkap oleh peneliti tentang topik yang dipersiapkan melalui diskusi yang tidak terstruktur. Beberapa hal yang perlu diketahui oleh peneliti ketika melaksanakan FGD adalah : 1) Tidak ada jawaban benar atau salah dari responden. Setiap orang bebas untuk menjawab, berkomentar atau berpendapat asal sesuai dengan

9 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, ( Jakarta : Kencana Prenada Media group, 2007), 103-104.

178

permasalahan diskusi. 2) Segala interaksi dan perbincangan harus terekam dengan baik. 3) Diskusi harus berjalan dalam suasana informal. Tidak ada peserta yang menolak menjawab, peserta dapat memberikan komentar meskipun dia tidak ditanya sehingga terjadi tukar pendapat secara terus-menerus. 4) Moderator harus mampu membangkitkan suasana diskusi agar tidak ada yang mendominasi pembicaraan tidak ada yang jarang berkomentar.

Pada penelitian ini FGD direncanakan tiga kali, yaitu FGD Pra penelitian, FGD 1 dan FGD 2.

d. Studi Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan beberapa dokumen yang terkait. Dokumen adalah segala sesuatu informasi bisa dalam bentuk dokumen publik atau dokumen privat. Dokumen publik misalnya; Berita-berita surat kabar, Brosur,Banner, Iklan dan Web, Transkrip acara TV, dan lainnya. Dokumen privat misalnya: Memo, surat-surat pribadi, email, catatan telephon, buku harian dan lainnya.

Metode observasi dan wawancara sering dilengkapi dengan kegiatan penulusuran dokumentasi. Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data.

Dalam dokumen Komunikasi Kontemporer Bisnis Islam (Halaman 188-192)