• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

PENGUNAAN LAHAN LAIN

Kecamatan Hutan Lindung Hutan ProduksiHutan Produksi

Terbatas Taman Nasional

Hutan Produksi Konversi

Sumber : RTRW Kab. Halmahera Timur, tahun 2010-2029

Tabel 4 menunjukkan hutan produksi terbatas lebih dominan luasannya, sedangkan penggunaan lahan yang paling kecil luasannya adalah kelas air tawar. Penjabaran tersebut didasarkan pada data yang tertuang dalam dokumen RTRW Kabupaten Halmahera Timur tahun 2010-2029.

G am ba r 8 Wi laya h A dm in ist ras i K ab. Ha lm ahe ra T im ur

G am ba r 9 Pe nggun aa n La h an ( R TR W ) K ab . H al m ahe ra Ti m ur

Kependudukan

Penduduk merupakan kumpulan manusia yang menempati wilayah geografis dan ruang tertentu. Tarigan (2006) menjelaskan pentingnya penduduk sebagai faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan wilayah. Di dalam konteks wilayah, perencanaan akan melihat ke depan untuk kurun waktu tertentu misalnya 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun, atau 25 tahun, tergantung jangkauan kedepan dari perencanaan sendiri. Salah satu penyebab perlu dilakukannya perencanaan wilayah adalah meningkatnya penduduk pada suatu wilayah yang membutuhkan ruang untuk dapat berinteraksi satu sama lain. Berikut ini akan disajikan jumlah penduduk, kepadatan penduduk dan penduduk menurut tingkat pendidikan. Untuk lebih jelasnya akan dibahas berikut ini.

Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Timur menunjukkan peningkatan jumlah penduduk dari tahun 2006 sampai tahun 2010. Untuk jumlah penduduk di tahun 2006 sebanyak 59.056 jiwa dan meningkat menjadi 72.966 jiwa pada tahun 2010. Hal ini menunjukan terjadinya pertumbuhan sebesar 13.910 jiwa dalam kurun waktu 4 tahun. Pertambahan penduduk pada suatu wilayah tidak terlepas dari hal-hal yang mempengaruhinya antara lain : (1) angka kelahiran, dan (2) migrasi (masuknya para pencari kerja di sektor pertambangan nikel).

Penduduk Kabupaten Halmahera Timur paling dominan atau dengan penduduk terbanyak berada di Kecamatan Wasile Selatan yaitu sebesar 10.999 Jiwa (15,7 %), dan diikuti oleh Kecamatan Maba 9.767 jiwa (13,39 %), serta Kecamatan Wasile 8.915 jiwa (12,22 %). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010.

No Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Penduduk

(Jiwa) Kepadatan (Jiwa/Km2) 1 Maba Selatan 485,51 6.105 12.57 2 Kota Maba 835,71 7.508 8.98 3 Maba 408,5 9.767 23.91 4 Maba Tengah 527,68 5.011 9.50 5 Maba Utara 899,45 7.113 7.91 6 Wasile Utara 694,59 4.220 6.08 7 Wasile Tengah 474,9 4.768 10.04 8 Wasile Timur 318,4 8.560 26.88 9 Wasile 483,95 8.915 18.42 10 Wasile Selatan 1.339,61 10.999 8.21 Jumlah 6468,30 72.966 132.50

Sumber : Halmahera Timur Dalam Angka, 2011

Pada Tabel 5 terlihat jelas bahwa terdapat 3 (tiga) kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terrendah yaitu Kecamatan Wasile Utara (6,08 jiwa/km2),

Kecamatan Wasile Selatan dengan kepadatan (7,98 jiwa/km2), dan Kecamatan Maba Utara yakni sebesar (7,91 jiwa/km2). Sedangkan kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan tinggi adalah Kecamatan Wasile Timur (26,88 jiwa/km2),

Selebihnya akan diperlihatkan penyebaran jumlah dan kepadatan penduduk pada Gambar 10, dan Gambar 11.

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan prioritas dari masing-masing daerah, di Kabupaten Halmahera Timur pendidikan merupakan sektor yang masih perlu diperhatikan karena dilihat dari jumlah persentase penduduk yang mengenyam pendidikan masih terbilang sangat kurang. Menurut Soerjani et al. (2008) pertambahan penduduk yang cepat, lepas dari pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2010

Kecamatan Tidak

Sekolah SD SLTP SLTA Diploma S1/S2 Jumlah Maba Selatan 1.492 2.562 903 626 39 49 5.671 Kota Maba 1.580 1.614 731 543 50 182 4.700 Maba 2.105 2.335 1.198 1.365 30 40 7.073 Maba Tengah 1.219 2.146 570 502 27 13 4.477 Maba Utara 3.745 2.333 455 187 10 9 6.739 Wasile Utara 1.908 1.139 234 139 6 2 3.428 Wasile Tengah 957 2.231 743 463 23 32 4.449 Wasile Timur 1.514 4.122 1.125 800 24 40 7.625 Wasile 2.511 3.336 1.176 1.020 58 76 8.177 Wasile Selatan 1.708 4.935 1.304 870 36 49 8.902 Jumlah 19.039 27.453 8.639 6.515 303 492 61.241

Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Timur (2011)

Tabel 6 menggambarkan tingkat pendidikan di Kabupaten Halmahera Timur lebih banyak untuk Sekolah Dasar. Penduduk yang mengenyam tingkat pendidikan Sekolah Dasar yakni sebesar 27.453 orang dan yang paling sedikit adalah penduduk yang mengenyam pendidikan pada tingkat Diploma (DIII) sebanyak 303 orang dan Strata 1 (S1) sebanyak 492 orang.

Potensi Pertambangan Nikel

Pertambangan merupakan sektor yang paling besar kontribusinya bagi daerah yang baru berkembang. Kabupaten Halmahera Timur merupakan salah satu daerah yang baru berkembang dan dimekarkan pada tahun 2003 silam. Daerah ini memiliki potensi sumberdaya alam melimpah berupa pertambangan khususnya tambang nikel. Isu pertambangan di Kabupaten Halmahera Timur merupakan prioritas dalam mendukung pengembangan wilayah. Namun, perlu diperhatikan dampak dari aktivitas pertambangan nikel terhadap lingkungan sekitarnya.

G am ba r 1 0 S eba ran Pe ndu duk di K ab. H al m aher a Ti m ur

Jenis tambang yang teridentifikasi di Kabupaten Halmahera Timur selain nikel adalah magnesit, batu gamping, talk, dan minyak bumi. Dari beberapa jenis tambang yang diidentifikasi di Kabupaten Halmahera Timur, hanya jenis tambang nikel yang telah dieksploitasi. Pulau Gee (tahun 1997) dan Tanjung Buli (tahun 2001) merupakan salah satu bukti bahwa pertambangan nikel di wilayah ini dalam tahap eksploitasi, keduanya berada di Kecamatan Maba. Selain itu juga terdapat di Mornopo (Desa Wailukum, Kecamatan Maba Selatan) tahun 2004. Lokasi lainnya terdapat di Pulau Pakal, Kecamatan Maba dan Desa Soa Sangaji, Kecamatan Maba Selatan. Lokasi-lokasi tersebut berada di sekitar Teluk Buli (Data RTRWK 2010-2029).

Sampai akhir tahun 2012 terdapat 12 (dua belas) perusahaan yang memiliki IUP produksi, di antaranya adalah PT. Aneka Tambang, PT. Alam Raya Abadi, PT. Makmur Jaya Lestari, PT. Adhita Nikel Indonesia serta PT. Kemakmuran Pertiwi Tambang (2 lokasi IUP), PT. Sembaki Tambang Sentosa, PT. Indo Buki Nikel, PT. Bukit Nikel, PT. Haltim Mining, PT. Kurun Cerah Cipta, PT. Alngit Raya. Luas IUP yang dikeluarkan masing-masing perusahaan tambang tersebut antara lain PT. Aneka Tambang dengan luas sebesar 39.040 Ha, PT. Alam Raya Abadi seluas 924 Ha, PT. Makmur Jaya Lestari dengan luas 349.10 Ha, PT Adhita Nikel Indonesia seluas 2000 Ha. Tercatat luas IUP yang masuk dalam lokasi hutan lindung adalah 13.343 Ha, dengan pemegang IUP PT. Aneka Tambang.

Berdasarkan data kuasa pertambangan serta luas KP pertambangan dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Halmahera Timur adalah sebagai berikut:

1) Luas Kuasa Pertambangan (KP) = 51.320 hektar

2) Luas KP di hutan lindung = 13.343 hektar (26 persen) 3) Total cadangan:

a. Limolit (1,44 persen Ni) = 134,5 juta ton b. Saprolit (2,44 persen Ni) = 120,5 juta ton

4) Luas Kuasa Pertambangan Eksploitasi = 39.040 hektar (76 persen KP total);

5) Pemegang KP = PT Aneka Tambang

6) Kontraktor:

a. PT. Minerina Bhakti (Pulau Gee)

b. PT Yudhistira Bumi Bhakti (Tanjung Buli) 7) Produksi tahunan saprolit:

a. Pulau Gee = 1 juta ton

b. Tanjung Buli = 1 jut ton

8) Produksi tahunan limolit di Tanjung Buli = 0,6 juta ton. 9) Permasalahan yang dihadapi:

a. Lokasi cadangan nikel berada di kawasan hutan lindung: Kecamatan Maba Selatan;

b. Wilayah kegiatan pertambangan dekat Ibukota Kabupaten Halmahera Timur (Maba);

G am ba r 1 1 K epada tan P en duduk K ab. Ha lm ahe ra T im ur

Sampai pada tahun 2012, hasil produksi bijih nikel masih dibawa ke pabrik di Sulawesi Tenggara dan ada yang langsung dikirim ke luar negeri (Jepang, Australia, Amerika). Dalam dokumen MP3EI, Kabupaten Halmahera Timur akan dibangun pusat pengolahan bijih nikel. Oleh karena itu, dalam waktu beberapa tahun ke depan hasil produksi dalam bentuk bijih nikel tidak perlu dibawa ke luar daerah untuk pengolahannya, karena di Kabupaten Halmahera Timur telah dibangun pusat pengolahan bijih nikel. Secara spasial, sebaran koordinat IUP dapat dilihat pada Gambar 12.

Potensi Hasil Pertanian

Pertanian merupakan kegiatan ekonomi utama Indonesia. Penduduk Indonesia ±60% hidup dari bercocok tanam (Jayadinata dan Pramandika 2006). Untuk wilayah Kabupaten Halmahera Timur potensi hasil pertanian di wilayah ini cukup baik, walaupun hanya mampu terdistribusi untuk wilayahnya saja. Pada awal tahun 1990-an, Kabupaten Halmahera Timur memiliki tingkat produksi pertanian yang baik dikarenakan adanya program transmigrasi dari pemerintah. Namun berjalannya waktu potensi tersebut semakin berkurang karena masyarakat lainnya lebih memilih untuk bekerja pada perusahaan tambang nikel di Kabupaten Halmaherta Timur yang tersebar di tiap kecamatan (Sajogyo Institut. 2011). Selebihnya hasil pertanian di wilayah ini dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Produksi Pertanian Tiap Kecamatan (ton) No Kecamatan Padi Palawija Sayur-

sayuran

Buah-

buahan Perkebunan Perikanan 1 Maba Selatan 0 285.1 38.5 531.9 2516 5753.4 2 Kota Maba 0 95.45 16 67.9 0 416.1 3 Maba 0 197.8 18 123.8 3925.7 1237.8 4 Maba Tengah 472.5 394.25 80.76 502.1 0 97.1 5 Maba Utara 20 357.15 51.25 671.7 0 3754.2 6 Wasile Utara 0 216.5 31 562.5 0 252.7 7 Wasile Tengah 0 481.7 36.5 679.9 0 252.8 8 Wasile Timur 2898 487.35 374.35 964.3 0 610.56 9 Wasile 3050.75 324.45 252.5 1033 1702.8 249.1 10 Wasile Selatan 804.8 804.5 120.9 1695 2186.9 458.82 Jumlah 7246.05 3644.25 1019.76 6832.1 10331.4 13082.58

Sumber : BPS Kabupaten Halmahera Timur (2012)

Tabel 7 menjelaskan enam komoditas yaitu padi, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, perkebunan, dan perikanan. Untuk komoditas padi terlihat hanya terkonsentrasi pada beberapa kecamatan, yaitu Kecamatan Wasile Selatan, Kecamatan Wasile, Kecamatan Wasile Timur, dan Kecamatan Maba Tengah.

Komoditas palawija terlihat mendominasi seluruh kecamatan di wilayah ini, mengingat wilayah ini masuk dalam Kepulauan Halmahera yang kaya rempah- rempah termasuk jenis palawija. Begitupun dengan beberapa komoditas lainnya yang tersebar di seluruh kecamatan, selain itu terlihat komoditas perikanan sangat tinggi hasil produksinya.

35

Perekonomian

Perkembangan wilayah tidak luput dari peran sektor ekonomi. Trend perkembangan ekonomi pada suatu wilayah dapat bertumbuh dan berubah secara dinamis. Untuk melihat tingkat perkembangan ekonomi wilayah pada suatu kabupaten/kota telah ditunjukkan berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Kegiatan perekonomian Kabupaten Halmahera Timur lebih bertumpu pada sektor pertanian dan pertambangan. Kedua sektor ini memberikan kontribusi penting dalam perkembangan ekonomi wilayah.

Selama sepuluh tahun terakhir, terhitung mulai tahun 2000, sektor pertanian mampu berkontribusi dalam PDRB sebesar 67.344,16 (juta rupiah). Angka ini mengalami perubahan setelah 10 tahun berikutnya, yakni pada tahun 2010 sebesar 201.569,78 (juta rupiah) untuk harga berlaku, sedangkan untuk harga konstan terjadi kenaikan dari sebelumnya di tahun 2000 sebesar 67.344,16 (juta rupiah) menjadi 104.354,87 (juta rupiah). Selain sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian juga mampu memberikan sumbangsi/kontribusi yang besar bagi PDRB Kabupaten Halmahera Timur. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2010 adalah sebanyak 109.715,20 (juta rupiah) untuk harga berlaku, sedangkan untuk harga konstan meningkat dari tahun 2000 sebelumnya yakni sebesar 23.890,74 (juta rupiah) menjadi 60.962,89 (juta rupiah) pada tahun 2010. Sumbangsih dari kedua sektor dalam PDRB tersebut adalah sebesar 77,56 % untuk harga berlaku, untuk harga konstan kontribusi kedua sektor tersebut sebesar 65% dari PDRB Kabupaten Halmahera Timur. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 PDRB Harga Berlaku di Kabupaten Halmahera Timur, Tahun 2000 dan 2010 (juta rupiah)

Sektor Tahun

2000 2010

Pertanian 67.344,16 201.569,78

Pertambangan & Penggalian 23.890,74 109.715,20

Industri Pengolahan 7.189,00 34.274,60

Listrik, Gas & Air Bersih 113,65 953,65

Bangunan 3.859,30 20.998,56

Perdagangan, Hotel & Restoran 25.870,59 65.417,34 Pengangkutan & Komunikasi 4.847,15 17.305,31 Keuangan, Persewaan, & Js. Prsh. 1.843,46 9.327,71

Dokumen terkait