• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEGENDASamal ang

5.6. Penilaian Ekonomi dengan ALES

Karakteristik ekonomi diperoleh melalui analisis terhadap hasil wawancara dengan 40 responden petani kelapa dan 60 responden petani kakao, yang meliputi : biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi seperti data biaya pembelian bibit dan biaya tenaga kerja, pupuk, obat-obatan, pohon pelindung dan data produksi yang dikalikan dengan harga produksi. Dengan mengacu pada data input dan output rata-rata 60 responden petani kakao dan 40 responden petani kelapa, selanjutnya data tersebut dianalisis dengan ALES untuk mendapatkan parameter usahatani yang diprogramkan dalam ALES, yakni net present value, gross margin, benefit cost rasio

dan internal rate return serta cash flow. Lebih jelasnya hasil analisis usahatani

dengan ALES disajikan di bawah ini :

5.6.1. Net Present Value (Nilai Pendapatan Bersih)

Tujuan analisis ini yakni mengetahui nilai pendapatan bersih pada usaha tanaman kakao dan tanaman kelapa perhektar perakhir usaha. Hasil analisis NPV dengan discount rate 15 % berdasarkan Model ALES disajikan pada Tabel 30.

Tabel 30. NPV Usahatani Tanaman perennial di masing-masing Satuan Lahan

(Discount rate 15%)

No. SL Kakao (Rp.) Kelapa (Rp.) 1 58,220,672.43 1.781.273,54 2 36,946,159.01 -345.997,22 3 13,657,890.04 1.068.764,12 4 58,220,672.43 1.781.273,54 5 22,763,150.06 -1.764.177,73 6 22,763,150.06 -1.764.177,73

Berdasarkan hasil penilaian NPV pada tabel tersebut, pendapatan bersih pada akhir proses produksi (usaha) selama kurun wktu 20 tahun untuk tanaman cokelat menguntungkan pada semua Satuan Lahan dengan nilai pendapatan tertinggi berturut-turut disajikan pada Tabel 31 :

Tabel 31. Nilai Bersih Akhir Usaha Tertinggi Tanaman Kakao (Discount rate : 15 %)

No. SL Klasifikasi Lahan Kakao (Rp.)

1 dan 4 S2r 58.220.672,43

2 S3r & S2r 36.946.159,01

5 dan 6 S3r 22.763.150,06

3 S3r & N 13.657.890,04

Pegembangan tanaman kakao pada semua Satuan Lahan menguntungkan dengan keuntungan dari yang tertinggi berturut-turut pada Satuan Lahan 1 dan 4 dengan nilai Rp.58.220.700/hektar/tahun dan satuan (S2r), Satuan Lahan 2 (S3r & S2r) dengan nilai Rp.36.946.200/hektar/tahun, Satuan Lahan 5 dan 6 (S3r) dengan nilai pendapatan Rp.22.763.150 dan Satuan Lahan 3 (S3r dan N) dengan nilai Rp.13.657.900/hektar/tahun.

Sedangkan untuk pengembangan tanaman kelapa pada akhir proses produksi (akhir usaha) selama 20 tahun yakni 3 Satuan Lahan yang menguntungkan dengan nilai keuntungan sebesar Rp. 1.781.273 hektar/tahun dan Rp. 1.068.764 hektar pertahun, sedangkan 3 satuan lahan lainnya tidak menguntungkan, dengan tingkat kerugian antara Rp.350.000 hingga Rp. 1.764.177,73 disajikan pada Tabel 32.

Tabel 32. Nilai Bersih Akhir Usaha Tertinggi Tanaman Kelapa (Discount rate : 15 %)

No. SL Klasifikasi Lahan Kelapa (Rp.) Keterangan

1 dan 4 S2r 1.781.273,54 Untung

3 S3r & N 1.068.764,12 Untung

2 S3r & S2r -345.997,22 Rugi

5 dan 6 S3r -1.764.177,73 Rugi

Nilai pendapatan bersih tersebut diperoleh berdasarkan hasil pengurangan antara nilai pendapatan (hasil produksi dikali dengan harga kakao/kg) sebagaimana disajikan dalam Tabel 33 dan Tabel 34.

Tabel 33. PV-in Usahatani Kakao dan Kelapa di masing-masing Satuan Lahan

(Discount rate 15%)

No. SL Kakao (Rp.) Kelapa (Rp.)

1 70.915.044,64 7.090.902,51 2 49.640.531,22 4.963.631,74 3 21.274.513,36 4.254.541,51 4 70.915.044,64 7.090.902,51 5 35.457.522,27 3.545.451,23 6 35.457.522,27 3.545.451,23

Tabel 34. PV-out Usahatani Kakao dan Kelapa di masing-masing Satuan Lahan

No. SL Kakao (Rp.) Kelapa (Rp.)

1 12,694,372.21 5.309.628,97 2 12,694,372.21 5.309.628,97 3 7,616,623.33 3.185.777,38 4 12,694,372.21 5.309.628,97 5 12,694,372.21 5.309.628,97 6 12,694,372.21 5.309.628,97

5.6.2. Gross Margin (Biaya dan pendapatan dalam satuan hektar/tahun)

Biaya pendapatan kotor per tahun tanaman kakao dan tanaman kelapa per Satuan Lahan disajikan pada Tabel 35 :

Tabel 35. GM Usahatani Kakao dan Kelapa di masing-masing Satuan Lahan/Hektar/Tahun (Discount rate 15%)

No. SL Klasifikasi Lahan Kakao (Rp.) Kelapa (Rp.)

1 S2r 18.633.063,75 1.998.450,00 2 S3r & S2r 12.489.123,75 1.156.950,00 3 S3r & N 5.035.898,25 1.199.070,00 4 S2r 18.633.063,75 1.998.450,00 5 S3r 8.393.163,75 595.950,00 6 S3r 8.393.163,75 595.950,00

Nilai pendapatan kotor per tahun per hektar untuk tanaman kakao dari tertinggi ke terendah disajikan pada Tabel 36.

Tabel 36. Nilai Pendapatan Kotor Tertinggi/Hektar/Tahun pada Tanaman Kakao No. SL Klasifikasi Lahan Tanaman Kakao (Rp.)

1 dan 4 S2r 18.633.063,75

2 S3r & S2r 12.489.123,75

5 dan 6 S3r 8.393.163,75

Sedangkan nilai pendapatan per hektar per tahun tertinggi hingga terendah pada tanaman kelapa disajikan pada Tabel 37.

Tabel 37. Nilai Pendapatan Kotor Tertinggi/Hektar/Tahun pada Tanaman Kelapa No. Satuan Lahan Klasifikasi Lahan Kelapa (Rp.)

1 dan 4 S2r 1.998.450,00

2 S3r & S2r 1.156.950,00

3 S3r & N 1.199.070,00

5 dan 6 S3r 595.950,00

Hasil pendapatan kotor per hektar/tahun tersebut diperoleh dari hasil pengurangan nilai produksi pertahun (Tabel 38) dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama 1 tahun (Tabel 39)

Tabel 38. GM Return Usahatani Kakao dan Kelapa di masing-masing Satuan Lahan

(Discount rate 15%)

No. SL Kakao Kelapa

1 20.479.800,00 2.805.000,00 2 14.335.860,00 1.963.500,00 3 6.143.940,00 1.683.000,00 4 20.479.800,00 2.805.000,00 5 10.239.900,00 1.402.500,00 6 10.239.900,00 1.402.500,00

Tabel 39. GM Cost Usahatani Kakao dan Kelapa di masing-masing Satuan Lahan

(Discount rate 15%)

No. SL Kakao Tanaman Kelapa 1 1.846.736,25 806.550,00 2 1.846.736,25 806.550,00 3 1.108.041,75 483.930,00 4 1.846.736,25 806.550,00 5 1.846.736,25 806.550,00 6 1.846.736,25 806.550,00 5.6.3. Benefit Cost Ratio

Hasil analisis manfaat dan biaya (BCR) usaha tani pada tanaman kakao dan tanaman kelapa pada akhir usaha selama 20 tahun, diperoleh hasil seperti nampak pada Tabel 40.

Tabel 40. BCR Usahatani Kakao dan Kelapa masing-masing Satuan Lahan No. SL Kakao Kelapa Keterangan

1 5,59 1,34 Untung 2 3,91 0,93 Rugi 3 2,79 1,34 Untung 4 5,59 1,34 Untung 5 2,79 0,67 Rugi 6 2,79 0,67 Rugi

Dari tabel tersebut di atas, nampak bahwa Satuan Lahan pada tanaman kakao menguntungkan (nilai BCR > 1), artinya pendapatan lebih besar daripada pengeluaran selama proses produksi (usaha), sedangkan pada tanaman kelapa terdapat 3 Satuan Lahan yang menguntungkan (nilai BCR > 1) yakni Satuan Lahan 1, 3 dan 4 sedangkan Satuan Lahan lainnya adalah rugi (nilai BCR <1).

5.6.4. Internal Rate Return

Nilai tingkat bunga pada usaha tani kakao dan tanaman kelapa pada akhir usaha selama 20 tahun dapat dilihat pada Tabel 41 :

Tabel 41. IRR Usahatani Kakao dan Kelapa masing-masing Satuan Lahan

No. SL Kakao Kelapa Keterangan

1 54,25 18,92 Untung 2 44,84 14,07 Untung 3 36,73 18,92 Untung 4 54,25 18,92 Untung 5 36,73 9,25 Rugi 6 36,73 9,25 Rugi

- Pada tanaman kakao, semua Satuan Lahan menguntungkan karena nilai IRR usaha taninya lebih besar dari bunga pinjaman dari bank yakni 15 %.

- Pada tanaman kelapa nilai IRR yang menguntungkan adalah pada Satuan Lahan 1, 3, dan 4 dengan nilai 18,92%, sedangkan 3 Satuan Lahan tidak menguntungkan karena nilai IRR < dari bunga pinjaman dari bank yakni 15%.

5.6.5. Cash Flow

Berdasarkan hasil analiis cash flow terhadap usaha tani tanaman kakao dan tanaman kelapa sejak tahun 1 hingga tahun terakhir produksi (asumsi 20 tahun usia tanaman) pada Satuan Lahan yang direncanakan (lahan yang memiliki kelas kesesuaian lahan N tidak dimasukkan), diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Cash Flow Tanaman Kakao

- Tahun 1 – 3, pengeluaran petani lebih besar daripada pemasukan, disebabkan karena tanaman kakao belum berproduksi (terhadap semua Satuan Lahan)

- Tahun 4 – 20, petani telah mengalami keuntungan (penerimaan > pengeluaran) yang mengalami kenaikan dari ke tahun.

b. Cash Flow Tanaman Kelapa

- Tahun 1 – 7, pengeluaran petani lebih besar dari pemasukan, disebabkan karena tanaman belum berproduksi (terhadap semua Satuan Lahan)

- Tahun ke 8 – 20, petani telah mengalami keuntungan (penerimaan >pengeluaran) yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Biaya yang teramsuk ongklos produksi pada tanaman kelapa hanya biaya tenaga kerja.

Jika dibandingkan hasil yang dicapai (keuntungan) yang diperoleh antara petani kakao dan petani kelapa pada Satuan Lahan yang telah direncanakan, nampak bahwa tanaman kakao yang paling menguntungkan dengan pendapatan mencapai nilai Rp.18.633.100/ha/tahun pada kelas S2r dan Rp. 12.489.100/ha/ tahun pada kelas S3r, sedangkan pendapatan yang diperoleh petani kelapa untuk kelas S2r adalah Rp. 1.998.450/ha/tahun,- dan kelas S3r Rp.1200.000/ha/tahun.

Dokumen terkait