• Tidak ada hasil yang ditemukan

RIWAYAT HIDUP

I. PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang

4.5. Kondisi Sosial Ekonomi Wilayah

5.1.4. Satuan Lahan 3 (Pengamatan HA 6),

Satuan lahan ini berlokasi di Puncak, Desa Rijang Teppo, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan.

a. Jenis tanahnya Lytic Eutrudepts (Soil Survey Staff, 1999), diperoleh berdasarkan hasil pengamatan kondisi fisik dan analisis kimia tanah di laboratorium.

b. Fisiografi (landform) dataran tektonik, bentuk wilayahnya berombak (dengan lereng 6%), bahan induk tanahnya batupasir, drainasenya agak cepat, permeabilitasnya agak cepat dan penggunaan lahannya semak belukar/alang-alang/tanaman kelapa.

c. Rejim kelembaban tanahnya udic, temperatur tanahnya isohyperthermic,

epipedon ochric, horison pencirinya cambic, kedalamaan efektif tanahnya

35 cm,

Sedangkan horizon dan uraian tanah pada satuan lahan 3 tersebut adalah: a. Horison A, memiliki kedalaman tanah 0 – 13 cm, warna tanahnya coklat

tua (7,5YR3/2); tekstur tanahnya lempung (pasir 41%, debu 40%, liat 19%); struktur tanahnya berbentuk gumpal agak membulat, tingkat perkembangan struktur cukup, ukuran sedang; konsistensi basah agak lekat dan plastis; pori tanah yang meliputi pori meso sedang dan pori makro sedikit; perakaran halus sedikit; nilai pH 5,5 (reaksi tanahnya masam kuat).

- Kadar C-organik dan N rendah, sehingga nilai C/N sedang; nilai P2O5 (ekstraksi HCl 25%) rendah, nilai K2O tinggi.

- Nilai tukar kation Ca sedang, nilai tukar Mg tinggi, nilai tukar K sangat rendah; nilai tukar Na rendah, sehingga jumlah kation-kation dapat dipertukarkan sedang; sedangkan nilai KTK sangat tinggi dengan tingkat kejenuhan basa sangat tinggi.

b. Horison Bw, memiliki kedalaman tanah 13 – 35 cm, warna tanahnya coklat (17,5YR3/2); tekstur tanahnya lempung (pasir 39%, debu 40%, liat 21%); struktur berbentuk gumpal agak membulat, tingkat perkembangan sedang, ukuran sedang; konsistensi basah agak lekat dan plastis, konsistensi lembab teguh; pori tanah yang meliputi pori mikro sedang dan

pori makro sedikit; perakaran halus sedikit dan sedang; nilai pH 7,2 (reaksi tanahnya masam agak masam).

- Kadar C-organik dan N sangat rendah, sehingga nilai C/N rendah; nilai P2O5 (ekstraksi HCl 25%) rendah, nilai K2O tinggi.

- Nilai tukar kation Ca tinggi, nilai tukar Mg tinggi, nilai tukar K rendah; nilai tukar Na rendah, sehingga jumlah kation-kation dapat ditukar tinggi; sedangkan nilai KTK sangat tinggi dengan tingkat kejenuhan basa sangat tinggi.

c. Horison R (35 cm) merupakan lapukan batu induk. 5.1.5. Satuan Lahan 3 (Pengamatan HA. 7),

Satuan lahan berlokasi di Mario, Desa Rijang Teppo, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan.

a. Jenis tanahnya adalah Aquic Dystudepts (Soil Survey Staff, 1999), diperoleh berdasarkan hasil pengamatan kondisi fisik dan analisis kimia tanah di laboratorium.

b. Fisiografi (landform) dataran tektonik, bentuk wilayah agak datar (lereng 3%), bahan induk tanah aluvium, drainase baik, permeabilitas agak lambat dan penggunaan lahan semak belukar/alang-alang/kacang-kacangan. c. Rejim kelembaban tanahnya udic, temperatur tanahnya isohyperthermic,

epipedon ochric, horison penciri cambic, kedalamaan efektif tanahnya 70

Cm,

Sedangkan horizon dan uraian tanah pada satuan lahan 3 adalah:

a. Horison Ap, memiliki kedalaman efektif tanahn 0–12 cm, warna tanahnya coklat tua (7,5YR3/2); tekstur tanahnya lempung berpasir (pasir 62%, debu 22%, liat 16%; struktur bentuknya remah, tingkat lemah, ukuran halus; konsistensi basah agak lekat dan agak plastis, konsistensi lembab sangat gembur; pori tanah yang meliputi pori mikro dan pori makro sedikit; perakaran halus sedang; nilai pH 4,7 (reaksi tanahnya masam sangat kuat).

- Kadar C-organik dan N rendah, sehingga nilai C/N sedang; nilai P2O5 (ekstraksi.HCl 25%) sangat rendah, nilai K2O rendah.

- Nilai tukar kation Ca sangat rendah, nilai tukar Mg rendah, nilai tukar K rendah; nilai tukar Na sangat rendah, sehingga jumlah kation-kation dapat ditukar sangat rendah; sedangkan nilai KTK sangat rendah dengan tingkat kejenuhan basa tinggi.

b. Horison Bw1, memiliki kedalaman tanah 12 – 40 cm, warna tanahnya coklat (7,5YR5/4); tekstur tanahnya lempung berpasir (pasir 71%, debu 20%, liat 9%); struktur berbentuk remah dengan tingkat perkembangan lemah, ukuran halus; konsistensi basah agak lekat dan agak plastis, konsistensi lembab sangat gembur; pori tanah yang meliputi pori mikro dan pori makro sedikit; perakaran halus dan sedang sedikit; nilai pH 4,9 (reaksi tanahnya masam sangat kuat).

- Kadar C-organik dan N sangat rendah, sehingga nilai C/N sangat rendah; nilai P2O5 (ekstraksi HCl 25%) sangat rendah, nilai K2O sangat rendah.

- Nilai tukar kation Ca sangat rendah, nilai tukar Mg rendah, nilai tukar K sangat rendah; nilai tukar Na sedang, sehingga jumlah kation-kation dapat dipertukarkan sangat rendah; sedangkan nilai KTK sangat rendah dengan tingkat kejenuhan basa sangat tinggi.

c. Horison BC, memiliki kedalaman tanah 40 – 70 cm, warna tanahnya coklat (7,5YR5/2); tekstur tanahnya lempung berpasir (pasir 66%, debu 19%, liat 15%); struktur berbentuk gumpal agak membulat, tingkat perkembangan struktur lemah, ukuran halus; konsistensi basah agak lekat dan agak plastis, konsistensi lembab gembur; pori tanah yang meliputi pori mikro dan pori makro banyak; perakaran halus dan sedang sedikit; nilai pH 5,6 (reaksi tanahnya agak masam).

- Kadar C-organik sangat rendah, dan N rendah, sehingga nilai rasio C/N sangat rendah; nilai P2O5 (ekstraksi HCL 25%) sangat rendah, nilai K2O sangat rendah.

- Nilai tukar kation Ca sangat rendah, nilai Mg tinggi, nilai K sangat rendah; nilai Na rendah, sehingga jumlah kation-kation tukar rendah; sedangkan nilai KTK rendah dengan tingkat kejenuhan basa sangat tinggi.

d. Horison C, (< 70 cm adalah lapukan batu induk). 5.1.6. Satuan Lahan 4 (Pengamatan HA. 5),

Satuan lahan ini berlokasi di Dusun Lappa Cenrana, Kel. Batu, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan

a. Jenis tanahnya Typic Dystrudepts (Soil Survey Staff, 1999), diperoleh berdasarkan hasil pengamatan kondisi fisik dan analisis kimia tanah di laboratorium.

b. Fisiografi (landform) dataran tektonik, bentuk wilayah/lereng bergelombang (12 – 15%), bahan induk tanah batu liat, drainase baik, permeabilitas agak lambat dan penggunaan lahan kebun campuran (kebun kakao).

c. Rejim kelembaban tanah udic, temperatur tanah isohyperthermic, epipedon

ochric, horison penciri cambic, kedalamaan efektif tanah 100 Cm,

Sedangkan horizon dan uraian satuan lahan 4 adalah:

a. Horison Ap, memiliki kedalaman tanah 0 – 24 cm, warna tanahnya kelabu sangat gelap (7,5YR3/1); tekstur tanahnya liat berdebu (pasir 2%, debu 53%, liat 45%); struktur bentuk gumpal agak membulat, tingkat lemah, ukuran halus; konsistensi basah agak lekat dan plastis, lembab gembur; pori tanah meliputi pori mikro dan pori makro tanah sedang; perakaran halus banyak dan perakaran sedang sedikit; nilai pH 4,5 (reaksi tanahnya masam sangat kuat).

- Kadar C-organik sedang, dan N sedang, sehingga nilai rasio C/N sedang; nilai P2O5 (ekstraksi HCL 25%) sedang, nilai K2O sangat tinggi.

- Nilai tukar kation Ca sedang, nilai Mg sangat tinggi, nilai K sedang; nilai Na sangat rendah, sehingga jumlah kation-kation dapat ditukar rendah; sedangkan nilai KTK sangat tinggi dengan tingkat kejenuhan basa sedang.

b. Horison Bw1, memiliki kedalaman tanah 24 – 50 cm, warna tanahnya coklat (7,5YR4/4); tekstur tanahnya lempung berdebu (pasir 2%, debu 70%, liat 28%); struktur bentuk gumpal agak membulat; konsistensi basah agak lekat dan plastis, konsistensi lembab teguh, kering lunak; pori tanah

pori mikro dan pori makro sedikit; perakaran halus banyak dan perakaran kasar sedikit; nilai pH 4,8 (reaksi tanahnya masam sangat kuat).

- Kadar C-organik sangat rendah, dan N sangat rendah, sehingga nilai rasio C/N sedang; nilai Eks.HCL 25% P2O5 adalah rendah, nilai K2O sedang.

- Nilai tukar kation Ca rendah, nilai Mg tinggi, nilai K sangat rendah; nilai Na sangat rendah, sehingga jumlah kation-kation tukar rendah; sedangkan nilai KTK sangat tinggi dengan tingkat kejenuhan basa rendah.

c. Horizon Bw2, memiliki kedalaman tanah 50 – 80 cm, warna tanahnya coklat kemerah-merahan (5YR4/4); tekstur tanahnya lempung liat berdebu (pasir 2%, debu 65%, liat 33%); struktur bentuk gumpal agak membulat, tingkat sedang; konsistensi basah lekat dan plastis, konsistensi lembab teguh, konsistensi kering lunak; pori tanah yang meliputi pori mikro sedang dan pori makro sedikit; perakaran halus banyak dan perakaran kasar sedikit; nilai pH 4,7 (reaksi tanahnya masam sangat kuat).

- Kadar C-organik sangat rendah, dan N sangat rendah, sehingga nilai C/N rendah; nilai P2O5 (ekstraksi HCL 25%) sedang, nilai K2O sedang.

- Nilai tukar kation Ca rendah, nilai tukar kation Mg sangat tinggi, nilai tukar kation K rendah; nilai tukar kation Na sangat rendah, sehingga jumlah kation-kation tukar rendah; sedangkan nilai KTK tinggi dengan tingkat kejenuhan basa sedang.

d. Horison Bw3, memiliki kedalaman tanah 80 – 110 cm, warna tanahnya coklat kemerahan (5YR4/4); tekstur tanahnya lempung berdebu (pasir 2%, debu 73%, liat 25%); struktur bentuk gumpal agak membulat, tingkat sedang, ukuran sedikit; konsistensi basah sangat lekat dan plastis, konsistensi lembab teguh; pori tanah yang meliputi pori mikro sedang dan pori makro sedikit; perakaran halus dan kasar sedikit; nilai pH 4,6 (reaksi tanahnya agak masam).

- Kadar C-organik sangat rendah, dan N sangat rendah, sehingga nilai C/N rendah; nilai P2O5 (ekstraksi HCl 25%) rendah, nilai K2O sedang.

- Nilai tukar kation Ca sedang, nilai Mg sangat tinggi, nilai K sedang; nilai Na rendah, sehingga jumlah kation-kation tukar rendah; sedangkan nilai KTK tinggi dengan tingkat kejenuhan basa sedang. e. Horison C.

Dokumen terkait