• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Kinerja Keuangan Menggunakan RGEC a. Risk Profile

HASIL PENELITIAN

5.1. Analisis Data Penelitian

5.1.2. Penilaian Kinerja Keuangan Menggunakan RGEC a. Risk Profile

5.1.2. Penilaian Kinerja Keuangan Menggunakan RGEC a. Risk Profile

1. Non Performing Financing (NPF)

Rasio NPF ini diperoleh dari pembiayaan bermasalah yaitu pembiayaan kepada pihak ketiga (bukan bank) dibagi dengan total pembiayaan kepada pihak ketiga (bukan bank).

Tabel 5.6 Peringkat Komposit-1 (PK-1). Kenaikan tertinggi berada pada tahun 2018 cukup tinggi yaitu sebesar 29,58% dengan (PK- 5). Semakin tinggi nilai NPF maka semakin tinggi tunggakan kredit yang dapat menurunkan pendapatan. Namun nilai NPF BPRS Harta Insan Karimah dinyatakan sangat sehat karena nilai NPF dibawah standar dari 11% yang sudah ditetapkan BI.

2. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Rasio FDR ini digunakan untuk menilai likuiditas dengan cara membandingkan antara jumlah pembiayaan yang diberikan oleh bank dan dana pihak ketiga.

Tabel 5.7

Financing to Deposit Ratio (FDR)

No Tahun Rasio Peringkat Harta Insan Karimah secara tahun ke tahun menurun yaitu 116,70%, 105,90%, 97,70%, 99,10%, 88,12%. Namun pada tahun 2017 rasio FDR meningkat sebesar 1,4%. Rasio FDR BPRS Harta Insan Karimah berada di tingkat peringkat 4 pada tahun 2014-2015 namun pada tahun 2016-2018 rasio FDR berada di posisi yang cukup baik karena berada di peringkat 3.

b. Earning (Rentabilitas)

Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan bank memperoleh laba sebelum pajak. Semakin besar nilai ROA maka semakin besar pula keuntungan yang dicapai oleh bank.

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa pada tahun 2014 dan 2015 nilai ROA dalam kondisi stabil sebesar 4,30%. Pada tahun 2015 nilai ROA naik sebesar 0,5% menjadi 4,80% dan turun 1,3% pada tahun 2016. Namun dilihat dari tahun 2013-2016 nilai ROA dinilai sangat sehat karena melebihi dari standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, sedangkan pada tahun 2018 mengalami penurunan yang cukup drastis sebesar 0,12% ini menunjukkan bahwa rasio ROA berada poisi yang tidak sehat karena kurang dari penilaian yang ditetapkan oleh BankIndonesia.

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 nilai ROE BPRS Harta Insan Karimah berubah secara penurunan. Peningkatan ROE tertinggi selama periode terjadi pada tahun 2016 dimana nilai ROE sebesar 40,60%, sedangkan penurunan drastis terjadi pada tahun 2018 dengan nilai sebesar -29,05%.

Peringkat komposit ROE dari tahun 2014-2018 dinilai sangat sehat karena melebihi dari kriteria penilaian yang ditetapkan oleh BI yaitu 1,2%, sedangkan pada tahun 2017 mengalami penurunan ROE yang sangat drastis pada tahun 2018 diketahui nilai ROE adalah -52.4% ini

menunjukan bahwa rasio ROE berada pada posisi yang tidak sehat karena berada kurang dari nilai yang ditetapkan oleh BI.

c. Capital (Permodalan)

Berdasarkan tabel diatas rasio CAR pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 bahwa BPRS Harta Insan Karimah memiliki nilai CAR diatas batas minimal yaitu 8%. Dengan ini menunjukkan bahwa modal yang dimiliki oleh bank dapat menutupi penurunan aktiva sebagai akibat dari kerugian yang disebabkan oleh aktiva meskipun pada tahun 2014 hingga tahun 2016 nilai CAR bank cenderung semakin menurun. Penurunan CAR terjadi sebagai akibat dari peningkatan jumlah ATMR yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan total modal, namun pada tahun 2016 bank mampu meningkatkan rasio pemodalannya hingga 16,90%.

CAR terjadi akibat peningkatan jumlah modal yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan jumlah ATMR. Namun pada tahun 2018 CAR mengalami penurunan sebesar 0,97%.

Nilai rasio CAR BPRS Harta Insan Karimah pada tahun 2014 sampai dengan 2018 menunjukkan bahwa nilai kredit CAR lebih besar dibandingkan dengan batas minimum yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia. Maka rasio yang dicapai oleh BPRS Harta Insan Karimah dikategorikan sangat sehat. Dimana indikator sangat sehat menunjukan bahwa semakin besar nilai rasio CAR yang dimiliki bank maka akan semakin baik karena bank mampu menyediakan modal dalam jumlah besar sehingga dapat memenuhi kewajiban yang dimilikinya, baik dalam mendanai kegiatan operasional maupun untuk menghadapi risiko yang mungkin akan terjadi.

61

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis dan penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbandingan dengan menggunakan metode CAMEL dan RGEC pada BPRS Harta Insan Karimah periode 2014-2018 adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis metode CAMEL: hasil penilaian Risk Profile BPRS Harta Insan Karimah dengan menggunakan 2 indikator yaitu faktor risiko kredit dengan menggunakan rasio NPF dan risiko likuiditas dengan rasio FDR selama tahun 2014-2018 berada dalam kondisi yang sehat. Terbukti dengan nilai NPF selama tahun 2014-2018 adalah 3,69%, 4,20%, 3,26%, 5,62%, 29,58% berada dalam kondisi yang sangat sehat. Sedangkan nilai FDR BPRS Harta Insan Karimah selama tahun 2014-2018 adalah 116,70%, 105,90%, 97,70%, 99,10%, 88,12% berada dalam kondisi yang cukup sehat.

Hasil penilaian Earning BPRS Harta Insan Karimah dengan menggunakan 2 indikator yaitu faktor ROA dan ROE selama tahun 2014- 2018 berada dalam kondisi yang sehat. Terbukti dengan nilai ROA selama tahun 2014-2018 adalah 4,30%, 4,30%, 4,80%, 3,50%, -3,38% berada dalam kondisi yang sangat sehat. Sedangkan nilai ROE BPRS Harta Insan Karimah selama tahun 2014-2018 adalah 35,70%, 32,80%, 40,60%, 22,90%, -29,05% berada dalam kondisi yang sangat sehat. Niali ROA dan

ROE yang diperoleh BPRS Harta Insan Karimah telah berhasil mampu menghasilkan profitabilitas.

Hasil penilaian Capital BPRS Harta Insan Karimah selama tahun 2014-2018 berada dalam kondisi yang sangat sehat. Terbukti dengan nilai CAR selama tahun 2014-2018 adalah 14%, 14,85%, 14%, 16,90%, 15,93% berada dalam kondisi yang sangat sehat. Nilai CAR tersebut berada di atas standar minimal CAR yang telah ditetapkan oleh BI serta hal ini menunjukkan bahwa BPRS Harta Insan Karimah mampu mengelola permodalan dengan sangat baik.

2. Berdasarkan analisis metode REC: hasil penilaian Capital BPRS Harta Insan Karimah selama tahun 2014-2018 berada dalam kondisi yang sangat sehat. Terbukti dengan nilai CAR selama tahun 2014-2018 adalah 14%, 14,85%, 14%, 16,90%, 15,93% berada dalam kondisi yang sangat sehat.

Hasil penilaian Asset quality BPRS Harta Insan Karimah selama tahun 2014-2018 berada dalam kondisi yang sangat sehat. Terbukti dengan nilai KAP selama tahun 2014-2018 adalah 0,488%, 0,5%, 0,5%, 1,3%, 1,7%

berada dalam kondisi yang sangat sehat. Besarnya rasio KAP dibawah 10,35% yang diperoleh BPRS Harta Insan Karimah menunjukkan bahwa BPRS memiliki aktiva produktif bermasalah yang relatif kecil.

Hasil penilaian Earning BPRS Harta Insan Karimah dengan menggunakan 2 indikator yaitu faktor ROA dan ROE selama tahun 2014-2018 berada dalam kondisi yang sehat. Terbukti dengan nilai ROA selama tahun 2014- 2018 adalah 4,30%, 4,30%, 4,80%, 3,50%, -3,38% berada

dalam kondisi yang sangat sehat. Sedangkan nilai BOPO BPRS Harta Insan Karimah selama tahun 2014-2018 adalah 21%, 20%, 19%, 18,9%, 22,2%. Nilai BOPO BPRS Harta Insan Karimah berada pada interval BOPO<94% dapat dikategorikan sangat sehat serta menunjukkan bahwa kemampuan BPRS Harta Insan Karimah dalam melakukan kegiatan operasinya dengan baik. Hasil penilaian Liquidity terbukti nilai FDR BPRS Harta Insan Karimah selama tahun 2014-2018 berada dalam kondisi baik.

3. Berdasarkan hasil penelitian dengan CAMEL dan RGEC tidak mempunyai perbedaan kinerja keuangan yang signifikan namun secara keseluruhan faktor-faktor penilaian dapat dikatakan sangat baik dan nalisis menggunakan RGEC lebih baik karena lebih adanya risiko dibandingkan dengan CAMEL karena hanya laba.

6.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi BPRS Harta Insan Karimah, sebaiknya mengembangkan usahanya dan meningkatkan lagi pengelolaan keuangan perusahaannya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan dapat mengukur kesehatan bank dengan sensitivitas, manajemen dan Good Corporate Governance sehingga dapat memberikan hasil yang lebih akurat.

64

Dokumen terkait