• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.2 Pembelajaran Menggambar Ilustrasi dengan Media Gambar Kartun Wayang Punakawan pada Siswa Kelas VIII D di SMP Darul Fikr Andong Wayang Punakawan pada Siswa Kelas VIII D di SMP Darul Fikr Andong

4.2.3 Penilaian Pembelajaran

Berdasarkan hasil karya siswa kelas VIII D dengan menggunakan gambar kartun wayang punakawan sebagai media menggambar, dihasilkan karya ilustrasi dengan jenis gambar ilustrasi yang berbeda-beda. Dalam karya tersebut, sebagian besar karya yang telah dibuat oleh siswa cukup bagus dan menghasilkan karya yang memuaskan. Namun tidak dapat dihindarkan jika masih ditemui siswa yang masih meniru gambar ilustrasi yang disediakan oleh guru, sehingga hasil karya siswa tersebut tidak banyak memiliki ide kreatifnya.

Pada penilaian yang ditulis oleh guru dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru telah membuat tiga penilaian diantaranya (1) penilaian sikap spiritual dan sosial, (2) penilaian pengetahuan, dan (3) penilaian keterampilan. Adapun spesifikasi pada tiap-tiap penilaian telah terlampir. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran menggambar ilustrasi dengan media gambar kartun wayang punakawan di SMP Darul Fikr Andong, guru hanya menilai karya siswa berupa penilaian keterampilan saja. Dalam hasil wawancara yang telah dilakukan, pada penilaian sikap spiritual dan sosial, serta penilaian pengetahuan yang dibuat merupakan formalitas saja, karena pada dasarnya pembelajaran di sekolah dengan Pelaksanaan Pembelejaran (RPP) akan berbeda.

Penilaian karya ilustrasi yang telah dibuat siswa, diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan oleh guru dengan mengacu pada aspek-aspek yang telah ditentukan oleh guru. Aspek-aspek yang dinilai oleh guru meliputi aspek

persiapan alat dan bahan, ide gagasan, kesungguhan, teknik, dan kualitas produk. Penilaian karya ilustrasi dilakukan guru pada saat proses perencanaan, pelaksanaan, dan setelah pembelajaran mengambar. Penentuan kriteria pada aspek penilaian tersebut, dipilih oleh guru karena dianggap paling sederhana dalam menggambar ilustrasi. Pada setiap aspek penilaian, guru memberikan rentang nilai skor dari 1 sampai 20. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, guru berpendapat bahwa pemberian skor tersebut dianggap sudah umum dilakukan.

Pada tahapan perencanaan, guru menilai siswa ketika mempersiapkan alat dan bahan menggambar ilustrasi. Sebelum proses menggambar dimulai, siswa akan diperiksa perlengkapannya dengan cara presensi yang kemudian siswa menunjuk tangan dan memperlihatkan alat yang mereka bawa. Pada pelaksanaanya, guru menilai siswa dari kesungguhan dalam membuat karya dan menilai dari ide berkaryanya. Penilaian dalam hal kesungguhan dapat dilihat dari ketepatan waktu siswa dalam mengumpulkan karya. Jika dalam penilaian ide berkaryanya, guru menilai dari kesesuaian ide gagasan karya siswa dengan hasil visualnya. Pada penilaian setelah pembelajaran dimaksudkan guru dapat menilai dari hasil karya siswa, penilaian tersebut merujuk pada kualitas produk dan kemampuan siswa dalam menguasai teknik yang digunakan. Kualitas produk karya akan dinilai oleh guru dengan cara mempertimbangkan unsur dan prinsip yang dihadirkan pada gambar ilustrasi yang dibuat siswa. Pada penilaian tekniknya, guru dapat menilai dari kemampuan siswa dalam mengendalikan alat yang mereka gunakan.

Adapun hasil penilaian yang telah dilakukan oleh guru dalam pembelajaran menggambar ilustrasi, disajikan dalam tabel yang telah dilampirkan. Berdasarkan hasil penilaian dalam pembelajaran menggambar ilustrasi di kelas VIII D, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tersebut terdapat siswa yang masuk pada kategori sangat baik, baik, dan cukup. Hasil penilaian karya hasil pembelajaran pada kelas VIII D di SMP Darul Fikr Andong dalam menggambar ilustrasi mencapai total nilai 2104 dengan nilai rata-rata 80,8 dan dapat dikategorikan baik. Pada tabel tersebut 3 siswa atau 11,5% memperoleh nilai dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 90-100, 14 siswa atau 53,8% memperoleh nilai dalam kategori baik dengan rentang nilai 80-89, 9 siswa atau 34,6% memperoleh nilai dalam kategori cukup dengan rentang nilai 70-79.

Pada tahapan pembelajarannya, guru selalu melakukan pengondisian kelas terlebih dahulu selama kurang lebih lima sampai delapan menit dengan cara mengatur siswa untuk duduk dengan tenang dan rapi. Selanjutnya mengucap salam, berdoa, dan presensi siswa, sehingga dapat diketahui siswa yang sudah masuk kelas dan yang belum masuk ke kelas, serta akan tercipta suasana pembelajaran yang kondusif. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru terlebih dahulu menginformasikan tujuan pembelajaran, selanjutnya memberikan apersepsi mengenai materi ilustrasi dengan menggunakan metode tanya jawab oleh guru dan siswa, kemudian setelah apersepsi selesai guru memberikan penjelasan materi lebih lanjut.

Ada beberapa siswa yang mengalami kebingungan dengan hasil karya ilustrasi bermedia gambar kartun wayang punakawan. Oleh karena itu, guru

menunjukan hasil karya ilustrasi bermedia gambar kartun wayang punakawan yang telah dicetak dalam kertas A4. Setelah ditunjukkan karya ilustrasi tersebut, siswa menjadi lebih mengerti dan lebih tertarik untuk memperhatikan guru dalam menjelaskan materi.

Dalam proses menggambar ilustrasi bermedia gambar kartun wayang punakawan ini, siswa cenderung lebih lama dalam menemukan ide gagasan dan bagaimana cara pemvisualannya. Terlihat banyak siswa yang baru membuat awalan (sket) saja, padahal waktu sudah menunjukan 40 menit lebih pada jam mata pelajaran. Pada awal kegiatan guru sudah memberikan penjelasan kepada siswa agar membuat karya yang baru atau tidak meniru contoh gambar yang diberikan dan tidak meniru hasil karya teman lainnya, namun siswa masih kesulitan untuk memvisualkan ide gagasannya menjadi karya ilustrasi. Pada tahapan ini sedikit siswa yang menggunakan imajinasinya untuk menggambarkan tokoh objeknya, banyak dijumpai siswa yang menggambar dengan mencontoh hasil yang diberikan oleh guru.

Selama proses menggambar ilustrasi dari tahap awal hingga akhir, guru senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan. Hal tersebut bertujuan agar siswa mendapatkan kemudahan dalam berkarya ilustrasi dengan gambar kartun wayang punakawan sebagai media pembelajaran. Adapun hal lainnya yakni ada beberapa siswa yang memberanikan diri mengajukan pertanyaan kepada guru, kebanyakan hal yang ditanyakan mengenai cara menggunakan teknik arsir yang mudah.

4.3 Hasil Karya Gambar Ilustrasi dengan Media Gambar Kartun Wayang