• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.2 Pembelajaran Menggambar Ilustrasi dengan Media Gambar Kartun Wayang Punakawan pada Siswa Kelas VIII D di SMP Darul Fikr Andong Wayang Punakawan pada Siswa Kelas VIII D di SMP Darul Fikr Andong

4.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran

4.2.2.2 Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua setelah bel tanda mengajar berbunyi guru segera menuju ruang kelas VIII D. Guru senantiasa melakukan pengkondisian kelas dengan cara mengatur siswa untuk duduk dengan rapi. Setelah pengkondisian kelas selesai, guru melanjutkan dengan presensi, sehingga dapat diketahui siswa yang masuk dan tidak masuk sekolah. Pada kegiatan awal pelajaran pada pertemuan kedua ini, seperti biasanya guru mengawalinya dengan menyinggung pembelajaran hari lalu. Setelah itu guru memberikan sedikit rangsangan terkait pembelajaran pada pertemuan kedua, seperti halnya memberitahukan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggambar ilustrasi.

Dapat diketahui bahwa kegiatan awal yang dilakukan oleh guru pada pertemuan kedua adalah memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk menanyakan materi minggu lalu. Adapun ketika guru mempersilahkan siswa untuk bertanya tidak ada siswa pun yang bertanya, sehingga guru merasa semua siswa kelas VIII D sudah cukup siap untuk menggambar ilustrasi dengan gambar kartun wayang punakawan sebagai medianya.

Kegiatan inti dalam pertemuan kedua, guru mengawalinya dengan menunjukkan kembali beberapa contoh karya ilustrasi dengan berbagai jenisnya, yang mana karya tersebut sudah ditunjukkan pada pertemuan sebelumnya. Hal ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi untuk siswa dalam membuat gambar ilustrasi. Ketika seluruh materi sudah dipahami siswa, kegiatan selanjutnya guru

mengintruksikan kepada seluruh siswa untuk menyiapkan perlengkapan berupa alat dan bahan (media berkarya).

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam menggambar ilustrasi dengan tema wayang punakawan di kelas VIII D secara umum adalah pensil, penghapus, dan peraut saja. Namun pada alat khusus atau alat penunjang lainnya tidak ditetapkan oleh guru, melainkan siswa dibebaskan membawa alatnya masing-masing. Karena alat penunjang tersebut disesuaikan dengan teknik yang akan digunakan oleh siswa, seperti halnya ballpoin, spidol dan pensil warna.

2. Bahan

Bahan yang digunakan siswa dalam membuat gambar ilustrasi dalam pembelajaran praktik adalah kertas atau buku gambar berukuran A4 yang dibawa mandiri oleh siswa.

3. Teknik

Teknik yang digunakan pada pembelajaran menggambar ilustrasi ini tidak ditetapkan oleh guru. Siswa dibebaskan memilih beberapa teknik dalam pengungkapannya, seperti halnya teknik arsir, tekmik linear, dan teknik lainnya. Dengan pemilihan teknik ini dapat disesuaikan dengan alat yang dimiliki oleh siswa. Contohnya jika siswa hendak menggunkan teknik arsir, siswa diperbolehkan menggunakan ballpoin, pensil, dan pensil warna. Jika hendak menggunakan teknik linear (line-art), siswa bisa menggunakan ballpoin maupun spidol

Sebelum tahap sket dimulai, guru membuat kelompok yang terdiri dari 4-6 orang. Hal itu dimaksudkan agar guru lebih mudah menjelaskan cara-cara menggambar yang baik disetiap kelompoknya. Pada tahapan mencari ide gagasan, guru menyediakan beberapa opsi atau pilihan berupa hasil contoh gambar ilustrasi wayang yang sudah ada. Selain itu, keterbatasan contoh karya tersebut juga menjadi alasan kenapa dibuatnya kelompok. Selama kegiatan inti (berkarya) berlangsung guru senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan kepada semua siswa dan menerima pertanyaan bagi siswa yang belum jelas dalam berkarya (proses). Guru juga memberikan penguatan bagi siswa yang terlihat aktif dan antusias dalam berkarya ilustrasi, sehingga diharapkan siswa yang lain dapat termotivasi untuk ikut aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Gambar 4.23 Kegiatan Siswa Membuat Sket (Sumber: Foto Hasil Rekaman Peneliti)

Pada kegiatan inti ini dimulai dengan siswa membuat sket sesuai dengan tema yang guru berikan yaitu wayang punakawan. Sket dimulai dari gambaran besarnya terlebih dahulu, kemudian masuk dalam tahapan sket bagain-bagian kecil. Pada kegiatan praktik ini nampak beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat sket, hal ini dapat diketahui dari aktivitas siswa berupa

mencorat-coret kertas dengan pensil, diam sejenak di bangku, dan menengok ke kanan dan kekiri untuk melihat karya siswa lain. Selain itu juga masih terdapat di antara siswa yang bergurau sendiri, sehingga suasana kelas sedikit terganggu, walaupun demikian siswa nampak masih dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

Dalam pembuatan sket ini, guru juga senantiasa memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa, hal ini ditujukan agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam langkah awal pembuatan karya ilustrasi tersebut. Setelah sket sudah selesai, langkah selanjutnya adalah memberikan detail sket atau bagian-bagian kecil lainnya. Hal itu bertujuan agar siswa tidak kebingungan jika nanti masuk tahap pewarnaan atau finishing.

Pada kegiatan pendetailan sket, banyak siswa yang masih ragu dengan sketnya masing-masing. Oleh karena itu, guru mata pelajaran tidak jarang membantu siswa agar mereka tidak ragu dengan prosesnya. Dalam kegiatan ini ada siswa yang melakukan proses dengan cepat dan ada juga siswa yang proses pengerjaannya lambat. Bagi siswa yang dapat menyelesaikan sket dan pendetailan dengan cepat, bisa melakukan tahapan pewarnaan atau pengarsiran. Namun ada juga siswa yang menggunakan bolpoin sebagai alat membuat linear.

Gambar 4.24 Kegiatan Siswa Membuat Sket dan Detail (Sumber: Foto Hasil Rekaman Peneliti)

Gambar 4.25 Kegiatan Siswa Membuat Detail pada Sket (Sumber: Foto Hasil Rekaman Peneliti)

Pada kegiatan akhir, guru mengintruksikan kepada semua siswa untuk mengakhiri kegiatan berkarya ilustrasi dan melanjutkan kegiatan berkarya dirumah. Pada pertemuan kedua, hasil yang diperoleh belum terlalu maksimal, karena banyak siswa yang masih ragu dan kebingungan membuat karya.

Sebelum kegiatan berakhir guru mengecek hasil karya siswa, sehingga guru dapat mengetahui sejauh mana karya siswa. Setelah guru mengecek, guru meminta semua siswa untuk membereskan semua perlengkapan yang telah dipakai, kemudian membersihkan kelas bersama-sama. Setelah semua selesai dikerjakan, guru memerintahkan semua siswa untuk duduk dengan tenang dan mengumumkan bahwa agar semua siswa membawa hasil karya yang telah dilanjutkan dirumah dan membawa lagi perlengkapan berkarya pada pertemuan selanjutnya.

Gambar 4.26 Kegiatan Pendetailan Sket oleh Siswa (Sumber: Foto Hasil Rekaman Peneliti)

Dalam analisis yang telah dilakukan, seperti pada pertemuan pertama bahwa guru tidak dapat memantik siswa untuk bertanya dalam setiap langkah pelaksanaan pembelajaran. Namun dalam pelaksaannya, malah terlihat guru yang bertanya kepada siswa terkait kesulitan dalam berkarya. Banyak diantara siswa yang kesulitan dalam berkarya, namun enggan bertanya kepada guru. Selain itu, guru juga tidak meneliti siswa ketika harus mencatat informasi tentang kegiatan selanjutnya seperti langkah pembelajaran yang ditulis dalam Perencanaan Pelaksaan Pembelajaran (RPP).