• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.2 Pembelajaran Menggambar Ilustrasi dengan Media Gambar Kartun Wayang Punakawan pada Siswa Kelas VIII D di SMP Darul Fikr Andong Wayang Punakawan pada Siswa Kelas VIII D di SMP Darul Fikr Andong

4.2.2 Pelaksanaan Pembelajaran

4.2.2.1 Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama berdasarkan pengamatan, setelah bel tanda mengajar berbunyi guru langsung menuju ke ruang kelas VIII D. Sesampainya di ruang kelas guru melakukan pengkondisian kelas dengan cara berdiri sejenak di depan kelas untuk memastikan semua siswa sudah masuk ke kelas. Selanjutnya semua siswa masuk ke kelas dan guru mengatur seluruh siswa untuk duduk

dengan rapi serta bersiap memulai pelajaran dan memulai pelajaran dengan berdoa.

Pada kegiatan awal pelajaran, guru mengawalinya dengan mengucap salam, dan presensi siswa. Setelah semua selesai guru mengawali pelajaran dengan melakukan apersepsi selama kurang lebih 5 menit.

Gambar 4.18 Aktivitas Guru Saat Kegiatan Awal Pelajaran (Sumber: Foto Hasil Rekaman Peneliti)

Kegiatan pendahuluan dilakukan oleh Bapak Bayun Tuhardi selaku guru seni rupa dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai pengertian ilustrasi dan jenis-jenisnya untuk menarik perhatian siswa. Dengan pertanyaan yang berkaitan dengan materi ajar, siswa dengan singkat menjawab mengenai pengertian menggambar ilustrasi dan jenisnya.

Berdasarkan pertanyaan yang dikemukakan oleh guru kepada semua siswa kelas VIII D, diketahui bahwa dalam kegiatan pendahuluan, guru berusaha menarik perhatian siswa dan membuat siswa menjadi antusias dalam pembelajaran ilustrasi. Guru juga memberikan dorongan dan motivasi siswa agar dapat menggambar ilustrasi dengan baik, dari awal pembuatan hingga tahap akhir. Guru juga memberikan demonstrasi mengenai langkah-langkah membuat gambar

ilustrasi. Hal ini ditujukan agar siswa dapat termotivasi dan mengerti benar prosedur menggambar ilustrasi.

Gambar 4.19 Aktivitas Guru Saat Kegiatan Awal Pelajaran (Sumber: Foto Hasil Rekaman Peneliti)

Setelah melalui kegiatan awal pembelajaran, guru melanjutkan pembelajaran dengan menyampaikan pokok bahasan atau masuk pada materi inti pertemuan pertama. Pada kegiatan inti pelajaran, guru mengawalinya dengan menginformasikan tujuan pembelajaran dan mengintruksikan kepada semua siswa untuk memperhatikan pelajaran dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Materi dasar yang diberikan meliputi pengenalan pengertian ilustrasi, jenis karya ilustrasi, prosedur dan teknik untuk membuat karya, dan media yang diperlukan ketika praktik pada pertemuan yang akan datang. Kemudian guru menjelaskan apa yang harus diketahui oleh siswa, seperti contoh karya ilustrasi yang baik. Selain itu, guru juga menyediakan contoh hasil wayang yang di implementasikan menjadi karya ilustrasi, hal tersebut berguna untuk memberikan pandangan secara garis besar karya yang akan dibuat nanti.

Gambar 4.20 Aktivitas Guru Saat Menjelaskan Materi (Sumber: Foto Hasil Rekaman Peneliti)

Dalam menjelaskan materi pelajaran, suara guru bisa tertangkap cukup jelas sampai kebelakang, sehingga semua siswa dapat mendengarnya. Ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa, yakni pertanyaan mengenai pengertian gambar ilustrasi, terdapat beberapa siswa yang merespon pertanyaan dan menjawabnya dengan benar. Adapun hal lain saat guru meminta salah satu siswa untuk menanggapi pertanyaan, tidak ada satu pun siswa yang menanggapi sehingga suasana kelas menjadi pasif dan terkesan dikuasai oleh guru. Penjelasan materi dilakukan guru dengan menuliskan semua sub materi di papan tulis, kemudian menjelaskannya satu persatu.

Gambar 4.21 Kegiatan Guru Menjelaskan Media Gambar Kartun Wayang Punakawan

Guru menjelaskan media gambar kartun wayang punakawan dengan cara berdiri di depan kelas. Media pembelajaran yang digunakan dalam menjelaskan materi pembelajaran berupa lembaran gambar kartun yang dicetak pada kertas HVS. Hasil cetakan tersebut hanya berukuran A4, sehingga tidak memenuhi syarat atau kurang besar jika media yang disediakan di tempel pada white board.

Sebelum menjelaskan media pembelajaran, guru juga memberikan media yang sama kepada siswa dengan tujuan agar siswa memperhatikan dan lebih tahu secara detil bagaimana contoh hasil pengimplementasian wayang punakawan menjadi gambar ilustrasi. Dikarenakan keterbatasan jumlah media yang digunakan oleh guru, maka media tersebut disimak oleh siswa secara bergantian dengan cara memutarkan media gambar kartun punakawan dari siswa satu kepada siswa lainnya sambil guru menjelaskan.

Ketika guru menjelaskan media gambar kartun wayang punakawan, siswa diminta guru untuk mendengarkan sekaligus mengamati hasil cetak yang telah diberikan. Metode tersebut dilakukan guru untuk mengatasi keterbatasan jumlah media, selain itu juga karena keterbatasan fasilitas sekolah dalam menyediakan LCD proyektor. Media yang digunakan guru dalam pembelajaran, tidak dikemas dengan baik. Misalnya pada halaman depan tidak diberi cover dan pada bagian belakang tidak diberi penutup (sampul). Oleh sebab itu, media yang digunakan tersebut mudah kotor dan rusak. Bahkan bisa saja media gambar kartun tersebut hanya dapat digunakan sekali pakai karena sudah lusuh ketika dalam penggunaan pertama.

Selain menjelaskan media gambar kartun dan materi pembelajaran menggambar ilustrasi, guru juga menjelaskan kepada siswa bahwa mencari ide gagasan dalam menggambar ilustrasi itu bisa dari mana saja. Ide dari mana saja memiliki maksud bahwa banyak sekali bentuk atau objek disekitar siswa yang dapat digunakan sebagai ide gagasan dalam membuat karya. Misalnya wayang punakawan yang dapat digunakan sebagai ide gagasan dalam menggambar ilustrasi. Setelah menjelaskan ide gagasan, guru menjelaskan tentang ciri-ciri wayang punakawan dengan tujuan supaya siswa mengetahui karakteristik pada setiap tokohnya.

Kemudian guru melanjutkan kegiatan inti dengan melakukan kegiatan demonstrasi menggambar ilustrasi (mengembangkan karya ilustrasi dengan gambar kartun wayang punakawan sebagai media). Saat penjelasan materi, guru juga memberikan instruksi kepada seluruh siswa untuk memperhatikan contoh yang diberikan guru pada papan tulis. Terlebih dahulu Guru mengawali demonstrasi dengan menentukan tema dalam menggambar ilustrasi yang akan dilakukan oleh siswa. Tema yang ditentukan guru adalah wayang punakawan itu sendiri. Setelah tema ditentukan, guru segera membuat sket awal bentuk objek. Objek tersebut merupakan salah satu tokoh wayang punakawan. Selain itu, guru juga menjelaskan bahwa dalam menggambar tokoh ,karakteristik objek gambar harus dapat dikenali. Jadi struktur tubuh atau bagian wajah tokoh jika di implementasikan dalam karya ilustrasi harus dapat dikenal oleh orang lain.

Dalam menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam menggambar ilustrasi, guru mempraktikan satu persatu bagaimana tahapan dalam menggambar

dengan menggunakan gambar kartun wayang punakawan sebagai media, yakni dari tahap pemilihan karakter tokoh, pembuatan sket, pemilihan alat dan bahan, hingga tahapan finishing. Sebelum proses praktik berlangsung, guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai teknik dalam membuat karya ilustrasi. Hal ini ditujukan guru kepada siswa agar guru mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap teknik-teknik menggambar.

Setelah semua materi dijelaskan, guru menunjukkan cara menggambar dengan teknik linear di papan tulis. Teknik tersebut merupakan teknik menggambar yang hanya menggunakan garis-garis (line) saja untuk memvisualkan karya gambar. Namun, guru juga memberikan kebebasan kepada siswa terhadap teknik menggambar ilustrasi. Siswa diperbolehkan menggunakan teknik linear, pointilist, arsir maupun yang lainnya, juga mempersilahkan siswa menggunakan pensil warna atau krayon bila diperlukan.

Gambar 4.22 Demonstrasi Guru Membuat Sket (Sumber: Foto Hasil Rekaman Peneliti)

Pada kegiatan akhir pelajaran guru menjelaskan simpulan materi kepada siswa, kemudian memberikan pertanyaan lagi kepada siswa mengenai materi yang belum dimengerti dan belum jelas mengenai keseluruhan materi yang telah

dijelaskan. Setelah simpulan disampaikan, guru memberikan tugas kepada siswa untuk membawa perlengkapan berupa alat dan bahan untuk mengimplementasikan wayang punakawan menjadi karya gambar ilustrasi. Alat yang digunakan berupa pensil, bolpoin atau alat gambar lainnya dan membawa bahan yaitu kertas gambar minimal A4 pada pertemuan selanjutnya.

Menurut analisis yang telah dilakukan dalam pembelajaran menggambar ilustrasi di SMP Darul Fikr Andong, guru membelajarkan seni budaya dengan cara konvensional. Pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah (Djamarah, 1996). Dalam hal ini, pada pelaksanaan pembelajaran menggambar ilustrasi guru hanya melakukan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal (secara lisan). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat tidak sesuai dengan pembelajaran di sekolah, hal tersebut dapat dilihat dari pembelajaran yang tidak mengikuti langkah 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyaji).

Dalam pengamatan yang telah dilakukan, guru tidak melakukan langkah-langkah pembelajaran seperti yang ditulis dalam perencanaan. Hal tersebut dapat dilihat ketika dalam proses menanya, guru tidak dapat memantik siswa untuk bertanya mengenai materi ajar. Selain itu guru juga tidak melakukan langkah menyaji dalam langkah pembelajarannya, siswa tidak dipersilahkan untuk mempresentasikan hasil pengamatan yang dilakukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat perencanaan yang dibuat tidak sesuai dengan pelaksanaan

pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat hanya sebagai formalitas saja.