• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E. Penilaian Perkembangan Anak

1. Penilaian Cepat Perkembangan pada Umur Tertentu

Muhaimin (2003) menjelaskan bahwa penting untuk dapat menilai perkembangan secara cepat pada semua umur. Tabel di bawah ini memperlihatkan rentang umur normal saat anak mencapai kemampuan tertentu yang dapat diukur dengan alat sederhana (kubus kayu berukuran 1 inci, crayon, kertas, buku gambar). Jika tampak adanya keterlambatan, diperlukan pemeriksaan klinis dan perkembangan secara lengkap dan terencana.

Tabel 2.5 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 0 – 1 tahun Usia (Bulan) Keterampilan yang dicapai 50 % Keterampilan yang dicapai 100 % Motorik Kasar

Tengkurap, kepala ditegakkan dengan sudut 45°

1.0 2.4

Duduk dengan dipegangi, kepada tegak 2.2 3.8

Dibantu untuk duduk, kepala tidak goyah 4.1 5.6

Berguling 5.0 8.0

Duduk tanpa bantuan 6.8 8.3

Dibantu untuk berdiri 9.5 12.5

Berjalan sambil memegang furnitur 10.2 13.1

Motorik halus

Menyatukan tangan 1.9 3.6

Meraih objek yang diletakkan di tangan 2.6 4.1

Menggapai objek 4.2 5.9

Memindahkan kubus dari tangan ke tangan

6.7 9.8

Menepukkan kubus dari tangan ke tangan

9.0 12.5

Menjepit bola kecil 10.0 13.3

Bahasa

Bersuara – tidak menangis 0.5 1.7

Tertawa 2.0 2.8

“Papa”/”Mama” (Tidak spesifik) 6.8 9.4

26

Sosial

Senyum berdasarkan respon 0.8 1.6

Makan biskuit sendiri 5.5 7.4

Main pat-a-cake 9.0 12.5

Minum dari gelas terbuka 11.5 16.4

Sumber: Muhaimin (2003)

Tabel 2.6 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 1 – 2 tahun Usia (Bulan) Keterampilan yang dicapai 50 % Keterampilan yang dicapai 100 % Motorik Kasar

Berdiri sendiri secara baik 12.7 16.1

Berjalan lima langkah 13.5 16.8

Menaiki tangga sambil berpegangan 16.8 21.1

Motorik halus

Menyusun menara dari dua kubus 13.8 18.6

Menulis secara spontan 13.8 18.9

Menyusun menara dari empat kubus 19.0 24.0

Bahasa

Tiga kata selain Mama/papa 12.3 16.5

Menunjuk salah satu anggotabadan 17.5 23.7

Menggaubungkan dua akata yang berbeda

17.7 24.0

Merespon perintah sederhana tanpa isyarat

18.6 2.7 thn

Menyebutkan nama suatu gambar 20.0 2.2 thn

Sosial

Minum dari gelas yang terbuka 11.5 16.4

Menggunakan sendok, tumpah sedikit 14.5 19.0

Membantu di dalam rumah, tugas sederhana

17.1 22.2

27

Tabel 2.7 Perkembangan Keterampilan pada Bayi 2 – 5 Tahun

Usia (Tahun)

Keterampilan yang dicapai 50 %

Keterampilan yang dicapai 100 % Motorik Kasar

Berdiri seimbang dengan satu kaki selama 1 detik

2.6 3.9

Melompat dengan satu kaki 3.6 4.6

Berdiri seimbang degan satu kaki selama 5 detik

3.7 4.7

Menaiki tangga seperti orang dewasa 3 4

Berjalan ke depan dengan cara tumit ke ibu jari

4.6 5.7

Motorik halus

Menyusun delapan kubus ke atas 2.3 3.1

Meniru garis vertikal 2.5 3.4

Meniru jempatan tiga-kubus 2.9 3.6

Menyalin gambar lingkaran 3.0 3.7

Menyalin gambar silang 3.7 4.8

Menggambar manusia-tiga bagian 3.8 4.8

Meniru kotak 4.1 5.4

Menggambar manusia-enam bagian 4.6 6.1

Menyalin gambar kotak 4.7 6.3

Bahasa

Merujuk diri sendiri dengan nama 2

Menggunakan kata jamak 2.3 3.0

Memberikan nama pertama dan nama terakhir

2.6 3.5

Menggunakan kata saya, aku, kamu 2.5

Mengerti kata dalam, atas, bawah 3.1 4.2

Mengenali keluarga 3

Mengenali sebagian besar orang asing 4

Menggunakan kata kenapa, dan kapan 4

Kalimat panjang dengan kata penghubung (Sehingga, karena)

4

Sosial

Mencuci dan mengeringkan tangan 2.0 3.1

Mengancingkan pakaian 3.7 4.9

Berpakaian tanpa pengawasan 4.0 5.5

Berpakaian dengan pengawasan 2.9 3.8

28 2. Penilaian Perkembangan Anak dengan Kuisioner Pra Skrining Pertumbuhan

(KPSP)

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan salahsatu alat skrining yang diwajibkan oleh Departemen Kesehatan untuk digunakan di tingkat pelayanan kesehatan primer. KPSP sangat mudah digunakan baik oleh petugas kesehatan bahkan bagi guru TK (Taman Kanak-kanak), guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), maupun orangtua untuk mendeteksi dini adanya kelainan perkembangan anak sejak usia 3 bulan sehingga dengan cepat dapat dilakukan intervensi dini (Ariani, 2012).

Pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP bertujuan untuk mengetahui perkembangan s e o r a n g anak, dengan hasil normal atau ada penyimpangan.

Jadwal skrining / pemeriksaan KPSP adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30,36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan, diminta datang kembali untuk skrining pada umur 9 bulan. Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang lebih muda. (Depkes RI, 2006)

29

p

Keterangan :

: Berkaitan dengan penelitian : Tidak berkaitan dengan penelitian Fakt or-Fakt or yang

M empengaruhi Perkembangan Anak Lingkungan Biologi Pengalaman dan lingkungan sebelumnya Hubungan antar personal a. Gender b. General healt h c. M ent al healt h d. Healt h pract ise

a. Housing b. Income c. Employment d. Educat ion Perkembangan anak :  Normal  M enyimpang Pola asuh posit if

Pola asuh negat if Hubungan sosial

Pola asuh orang t ua Kelekat an

Bagan 2.1 Kerangka Teori Modifikasi dari Shanker; Blair & Diamond (2008); Nelsen &Lisa (2003), Depkes RI (2006) F. KERANGKA TEORI

30

BAB III

KERANGKA KONSEP , HIPOTESIS PENELITIAN, DAN

DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Penelitian ini meneliti variabel yang berisi pola asuh orang tua dan perkembangan anak balita, perkembangan anak mencakup perkembangan bahasa, motorik halus, motorik kasar dan perkembangan sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dibagi menjadi empat, yaitunya: Lingkungan, biologi, hubungan antar personal (Pola asuh orang tua) dan pengalaman. Sedangkan pola asuh disini meliputi pola asuh positif dan pola asuh negatif.

Bagan 3.1 Korelasi antara variabel Independen dan Dependen

Pola asuh orang tua Perkembangan anak

balita

31

B. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan yang merupakan jawaban sementara peneliti terhadap pertanyaan penelitian (Dahlan, 2008). Berdasarkan kerangka konsep penelitian, hipotesis yang muncul adalah : Ha: Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua tetadap

perkembangananak balita.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2008).

32 Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Pendidikan akhir Pendidikan terakhir orang tua Kuisioner A 1. Dasar

2. Menengah 3. Atas

Ordinal

2 Pekerjaan Aktivitas keseharian orang tua Kuisioner A 1. Tidak bekerja

2. Bekerja

Nominal

3 Lama interaksi

orang tua dengan anak

Waktu yang dihabiskan orang tua untuk berinteraksi dengan anak

Kuisioner A Penilaian

1. Interaksi baik

Lama interaksi > 3 jam 2. Interaksi kurang baik

Lama interaksi < 3 jam Sumber: Hartono (2012)

Ordinal

4 Pola asuh orang tua Cara orang tua dalam memberikan pengasuhan kepada anak usia 1 – 3 tahun yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengelola prilaku anak saat ini dan masa mendatang. Kuisioner dengan 14 pernyataan menggunakan skala likert (Kuisioner B) Penilaian:

1. Pola asuh positif , jika,

Skor positif > skor negatif 2. Pola asuh negatif ,

jika,

Skor negatif > skor positif

Modifikasi Nelsen & Lisa (2003) dan Likert (2014)

Ordinal

5 Perkembangan anak

Bertambahnya kemampuan (skill) anak usia 1 – 3 tahun dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang yang meliputi perkembangan motorik halus, motorik kasar, sosial dan bahasa.

KPSP dengan 9 dan 10 pernyataan (Kuisioner C)

Penilaian:

1. Perkembangan anak sesuai (S) jika skor 9 - 10

2. Perkembangan anak kemungkinan ada penyimpangan jika skor kurang atau sama dengan 6

Sumber : Depkes RI (2006)

33

BAB

IV

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian cross sectional. Rancangan penelitian cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat /sekali waktu (Hidayat, 2007).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2-4 Juni 2014. Penelitian ini dilakukan pada Posyandu Sakura, yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur di kota Tangerang Selatan. Alasan penelitian ini dilakukan di Posyandu Sakura adalah karena terdapat banyak anak balita disana, dan dari keterangan salah seorang Kelompok Kerja (POKJA) 4 Kelurahan Rempoa terdapat kasus perkembangan anak balita yang menyimpang, serta hasil studi pendahuluan yang sudah dilakukan oleh peneliti, bahwa terdapat penyimpangan perkembangan disana.

Salah satu hal yang mempengaruhi perkembangan anak adalah pola asuh orang tua. Karena hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak usia balita disana.

34 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang ada di Posyandu Sakura Ciputat Timur yang berjumlah 59 anak balita.

Daftar jumlah anak balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada tahun 2014 tercantum dalam Tabel 4.1

Tabel 4.1 Daftar Jumlah Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur pada Tahun 2014

No. Usia Jumlah anak

1 1-2 tahun 23 orang

2 3-5 tahun 36 orang

Sumber : Posyandu Sakura CiputatTimur 2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan sampel para orang tua yang memiliki anak dengan usia berkisar 1–5 tahun. Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut digunakan. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel.

35 Kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini antara lain:

a. Orang tua yang memiliki anak usia balita

b. Anak yang terdata di Posyandu Sakura, wilayah kerja Ciputat Timur c. Bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang penyebabnya adalah :

a. Menolak menjadi responden

b. Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian

c. Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran maupun interpretasi hasil penelitian

(Hidayat, 2008)

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling jenuh. Cara pengambilan sampel ini adalah dengan mengambil semua anggota populasi yang ada (Hidayat, 2008). Jadi, jumlah sampel yang digunakan adalah 59 orang anak.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena (Dharma, 2011). Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner yang terdiri dari 3 bagian, antara lain :

36 1. Kuesioner A yang berisi tentang identitas responden, berupa inisial nama

orang tua, umur orang tua, pekerjaan orang tua, pendidikan akhir, inisial nama anak, umur anak, dan jenis kelamin anak.

2. Kuesioner B berisikan tentang pola asuh orang tua. Kuesioner ini terdiri dari 7 pernyataan positif dan 7 pernyataan negatif. Skala yang digunakan adalah skala likert. Kuesioner pola asuh orang tua dengan skala likert ini dibuat dengan pilihan SS yaitu “Sangat Sesuai”, S yaitu “sesuai”, TS yaitu “tidak sesuai” dan STS yaitu “Sangat Tidak Sesuai”. Skor yang diberikan untuk pilihan SS sama dengan 4, S sama dengan 3, TS sama dengan 2 dan untuk STS sama dengan 0.

Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner tentang Pola Asuh

Variabel Nomor Item

Pola Asuh Favorable Favorable

1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11,12,13,14

3. Kuesioner C yaitu KPSP, yang berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP anak adalah a n a k u s i a 0-72 bulan. Yang akan digunakan pada penelitian ini adalah anak usia 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 45, 60 bulan untuk seluruh aspek yang ada, yaitunya motorik halus, motorik kasar, bahasa dan sosial (Depkes RI, 2005)

37 Interpretasi KPSP meliputi :

a. Jawaban Ya : Orang tua anak menjawab: anak bisa atau pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.

b. Jawaban Tidak : Orang tua menjawab: anak belum pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak tahu. Interpretasi hasil KPSP dengan jawaban Ya adalah :

a. 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S)

b. 8 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)

E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas di Posyandu Melati, pada tanggal 27 Mei 2014. Uji validitas dilakukan di Posyandu ini dikarenakan memiliki karakteristik yang sama dengan Posyandu tempat penelitian yang akan dilakukan.

Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum melakukan penelitian untuk mendapatkan instrumen yang dapat diterima sesuai standar (Hidayat, 2008).

1. Hasil Validitas Instrumen

Hasil uji validitas untuk pola asuh orang tua terdapat pernyataan tidak valid sebanyak 2 pernyatan yaitu pernyataan pada nomor 1 dan 6. Pada saat penelitian peneliti tidak langsung mengeluarkan dua pernyataan ini karena akan diuji kembali validitasnya setelah penelitian dilakukan.

38 2. Hasil Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan validitas instrument. Dalam penelitian ini digunakan metode Cronbach Alpha untuk mengukur reliabilitas instrument pola asuh orang tua. Salah satu keuntungan dari metode ini adalah dapat dihitung dengan hanya melakukan pengukuran satu waktu (satu kali) dan tepat digunakan untuk skala likert (Dharma, 2011). Hasil pengujian reliabilitas instrumen dirangkum dalam Tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Alpha Cronbach Keputusan

Pola asuh Positif 0,741 Reliabel

Negatif 0,741 Reliabel

F. Tahapan Pengambilan Data

Penelitian ini akan mengambil data mengenai pola asuh orang tua dan perkembangan anak usia bawah tiga tahun. Penelitian ini mengambil data dengan cara:

1. Peneliti mempersiapkan surat menyurat terkait dengan izin penelitian di taman penitipan anak ke kampus FKIK UIN Jakarta.

2. Peneliti menyerahkan surat izin penelitian ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel)

3. Peneliti menunggu persetujuan Dinkes Tangsel. Setelah itu langsung menyerahkan surat ke Puskesmas Ciputat Timur.

39 4. Peneliti mengikuti Rapat koordinasi rutin Posyandu kelurahan

Rempoa, rekomendasi dari penanggung jawab ibu dan anak kecamatan Ciputat Timur

5. Setelah mengikuti Rapat koordinasi rutin, peneliti mendapatkan dua opsi tempat untuk dilakukan pengujian validitas dan penelitian.

6. Peneliti mempersiapkan segala kebutuhan untuk penelitian

7. Mengunjungi tempat yang sudah ditentukan yaitu Posyandu Sakura 8. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kembali ke pihak Posyandu

yang dikunjungi

9. Peneliti meminta persetujuan kepada orang tua yang memiliki anak usia balita.

10. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada orang tua serta mengobservasi dan memberikan perlakukan kepada anak balita sesuai dengan data yang diberikan oleh kader Posyandu.

11. Peneliti mengumpulkan kuisioner yang telah diisi oleh responden 12. Peneliti mengolah kuisioner dan data yang sudah dikumpulkan dan

memasukkan ke dalam laporan penelitian.

G. Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data, peneliti menggunakan langkah- langkah pengolahan data menurut Hidayat (2008) diantaranya:

1. Pengolahan data(Editing)

Editing yaitu memeriksa kembali kebenaran data atau formulir kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada

40 tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul untuk memastikan bahwa data yang terkumpul sesuai dengan kebutuhan penelitian.

2. Pengkodean data(Coding)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atasa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku(code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.

Data yang sudah terkumpul, sebelum dimasukkan ke dalam komputer diberikan kode dalam setiap pernyataan. Kuesioner pola asuh orang tua diberikan kode pernyataan nomor satu menjadi 1, pernyataan nomor 2 menjadi 2, dan seterusnya hingga akhir pernyataan yaitu sampai 14. Sedangkan kuisioner perkembangan anak balita diberikan kode pernyataan nomor 1 menjadi A, pernyataan nomor 2 menjadi B, hingga akhir pernyataan yaitu sampai J.

3. Pemasukan data(Entry)

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam program computer statistik untuk dapat di analisis atau dibuat distribusi frekuensinya.

41 Tahapan ini adalah proses memasukkan data responden mulai dari kuesioner A hingga kuesioner C. Masing-masing diisi sesuai dengan isian responden.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Proses pengecekkan kembali data-data yang telah dimasukkan untuk melihat ada tidaknya kesalahan, terutama kesesuaian pengkodean yang dilakukan. Apabila terjadi kesalahan maka data tersebut akan segera diperbaiki sehingga sesuai dengan hasil pengumpulan data yang dilakukan.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah mendeskripsikan setiap variabel yang diteliti, diagnosis asumsi statistik lanjut deteksi nilai ekstrim/outlier (Amran, 2012). Analisa univariat pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berbagai karakteristik responden, mulai dari pendidikan responden, pekerjaan, lama interaksi responden dengan anak balita, jenis kelamin anak balita, pola asuh responden serta perkembangan anak balita.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square. Uji ini digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dan dependen berskala ordinal (Dharma, 2011). Analisa bivariat pada

42 penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak balita.

I. Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar menjunjung kebebasan manusia. Masalah etika penelitian keperawatan sangat penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia. Masalah etika yang harus diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut (Hidayat, 2007 & Dahlan, 2008) :

1. Lembar persetujuan (Informed consent)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang diteliti untuk ketersediaannya menjadi responden penelitian. Persetujuan dari responden merupakan hak dari responden yang sebelumnya sudah diberitahunkan oleh peneliti mengenai tujuan penelitian, prosedur pelaksanaan, manfaat penelitian, dan kerahasiaan responden. Lembar persetujuan ini ditandantangani oleh responden yang bersedia menjadi responden penelitian.

2. Tanpa nama (Anonymity)

Penelitian ini tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden, tetapi mengurutkan nomor pada lembar pengumpulan data yang diberikan kepada responden.

43 3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Penelitian ini memberikan jaminan kerahasiaan teradap hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

4. Prinsip keadilan, mnfaat dan menghormati orang lain

Penelitian ini dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan, manfaat dan menghormati orang lain.

44

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Puskesmas Ciputat Timur merupakan Puskesmas yang membawahi dua kelurahan, yaitu kelurahan Rempoa dan kelurahan Cempaka Putih. Puskesmas ini terletak di Jalan Haji Juanda Ciputat Timur Tangerang Selatan.

Kelurahan Cempakan Putih membawahi 20 Posyandu, dan kelurahan Rempoa membawahi 25 Posyandu. Posyandu Sakura merupakan salah satu Posyandu yang berada di kelurahan Rempoa. Posyandu ini terletak di Jalan Haji Usman, Gang Kecapi, Sandratex, Ciputat Timur. Posyandu Sakura saat ini telah memberikan kebermanfaatannya kepada lebih kurang 59 balita dalam hal pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak di cakupan wilayah RT 5 RW 6 Rempoa.

Hal yang sangat menarik bagi peneliti terkait dengan Posyandu ini adalah adanya pemantauan langsung oleh kader Posyandu terhadap balita-balita yang bermasalah, baik permasalahan dalam hal tumbuh kembang anak maupun dalam hal gizi seimbang. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, setiap ada permasalahan yang terjadi pada anak balita ketua Posyandu selalu turun tangan untuk menangani permasalahan yang ada. Contohnya permasalahan pada gizi balita. Ketua Posyandu

45 beserta tim gizi dari Puskesmas langsung menangani permasalahan yang ada dengan memberikan penyuluhan tentang gizi, dan kesehatan lainnya. Hal yang belum ditemukan oleh peneliti disini adalah follow up tentang perkembangan dari balita. Menurut peneliti fokus dari Posyandu saat ini lebih kepada pertumbuhan balita dan belum mencapai follow up yang maksimal pada perkembangan balita.

B. Hasil Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1 Karakteristik Balita berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)

Laki-laki 32 54

Perempuan 27 46

Total 59 100

Data pada tabel 5.1 menunjukkan terdapat 32 orang (54%) balita laki-laki dan 27 orang (46%) balita perempuan.

46 2. Gambaran Pekerjaan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua dapat dilihat pada tabel 5.2

Tabel 5.2 Karakteristik Pekerjaan Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pekerjaan Orang Tua Frekuensi (n) Persentase (%)

Tidak bekerja 45 76

Bekerja 14 24

Total 59 100

Data pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa 45 responden (76%) tidak bekerja dan 14 responden (24%) adalah bekerja.

3. Gambaran Pendidikan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan orang tua dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3 Karakteristik Pendidikan Orang Tua dari Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)

Dasar 15 25

Menengah 31 53

Tinggi 12 20

Tidak diisi 1 2

Total 59 100

Data pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan kategori menengah 31 orang (53%), kategori dasar 15 orang (25%), kategori tinggi 12 orang (20%) , dan sebanyak 1 orang tidak mengisi kolom pendidikan.

47 4. Gambaran Lama Interaksi Anak dengan Orang Tua

Karakteristik responden berdasarkan lama intraksi orang tua dengan anak dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4 Karakteristik Lama Interaksi Orang Tua dan Anak

Rentang waktu Frekuensi (n) Persentase (%)

<3 jam 0 0

>3 jam 59 100

Total 59 100

Data pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa 59 responden berinteraksi dengan anak balita selama lebih dari 3 jam, sedangkan tidak ada responden yang berinteraksi dengan anak balita selama kurang dari 3 jam.

5. Gambaran Pola Asuh Orang Tua

Variabel pola asuh orang tua terdiri atas 14 pernyataan. Gambaran distribusi jawaban responden terhadap pernyataan varibel pola asuh orang tua dapat dilihat pada tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Orang Tua di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pola Asuh Frekuensi (n) Persentase (%)

Positif 30 50,8

Negatif 29 49,2

Total 59 100

Data pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa terdapat 30 responden (50,8%) memberikan pola asuh positif kepada anaknya dan

48 29 reponden (49,2%) memberikan pola asuh yang negatif pada anaknya.

6. Gambaran Perkembangan Anak Balita

Variabel perkembangan anak balita terdiri atas 9 dan 10 pernyataan. Gambaran distribusi jawaban responden terhadap variabel perkembangan anak balita dapat dilihat pada tabel 5.6

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Perkembangan Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Perkembangan Frekuensi (n) Persentase (%)

Normal 34 57,6

Menyimpang 25 42,4

Total 59 100

Data pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa terdapat 34 balita (57,6%) mengalami perkembangan yang normal dan 25 balita (42,4%) mengalami perkembangan yang menyimpang.

C. Hasil Analisis Bivariat

1. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Anak Balita Analisa hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak balita dapat dilihat pada tabel 5.7

49 Tabel 5.7 Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan

Anak Balita di Posyandu Sakura Ciputat Timur

Pola Asuh

Perkembangan Anak Balita

Total P value Normal (%) Menyimpang (%) Positif 17 17 34 0,879 29 29 58 % Negatif 13 12 25 22 20 42 % Total 30 29 59 51 49 100%

Hasil dari tabel 5.7 yaitu dari 59 responden dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua yang positif dengan perkembangan anak yang normal sebanyak 17 orang (29%), pola asuh orang tua yang positif

Dokumen terkait