• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBERSIHKAN DAN SANITASI LOKASI

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Membersihkan dan Sanitasi Lokasi

1. Cara Menggunakan Jadwal untuk Membersihkan Lokasi.

Area/ lokasi kerja adalah tempat dimana kita melakukan sebuah pekerjaan.Area kerja yang dimaksud pada buku ini adalah dapur. Salah satu persyaratan dapur yang baik adalah dapur yang selalu bersih, untuk itu kita harus tahu bagaimana cara membersihkan dapur yang benar sesuai jadwal.

a. Jenis Jadwal Pembersihan Lokasi.

1) Pembersihan Harian (Daily Cleaning).

Adalah pembersihan yang dilakukan setiap hari, dilakukan untuk membersihkan kotoran ringan seperti debu, sampah, sisa makanan atau masakan yang tumpah.Dilakukan pada bagian-bagian seperti dinding, lantai, furniture, dll.Kegiatan pembersihan dilakukan hanya untuk membersihkan dari kotoran dan sanitasi.

2) Pembersihan Umum (General Cleaning).

Adalah pembersihan secara bulanan (setiap 1-3 bulan), dilakukan untuk membersihkan kotoran sedang pada bagian dinding, lantai, purniture, dll. Kegiatan pada tahap selain membersihkan juga merawat bagian dengan dengan pemolesan/ melapisi bagian-bagian (polishing) sesuai dengan bahan masing-masing.

3) Pembersihan Pemulihan (Restoration Cleaning).

Adalah pembersihan yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran berat, kegiatan dilakukan dalam waktu sekitar 3-5 tahun. Kegiatan pembersihan pada tahap ini adalah untuk mengembalikan kondisi seperti semula, dengan melepas lapisan/polesan yang lama dengan yang baru. Khusus untuk dapur atau lokasi pengolahan makanan jadwal tidak terikat dengan frekuensi tetapi lebih kepada bagaimana menjaga dapur itu tetap bersih dan tidak mencemari bahan makanan yang diolah, sehingga

semua permukaan yang bersentuhan dengan makanan harus dicuci, dibersihkan dan disanitasi setiap :

a) Setelah digunakan.

b) Sebelum memulai bekerja dengan jenis makanan yang lain.

c) Saat anda terinterupsi pada saat bekerja dan peralatan yang anda pakai telah terkontaminasi.

d) Interval empat jam bila peralatan tersebut digunakan secara konstan.

b. Persiapan dalam membersihkan lokasi.

1) Identifikasi dan tentukan daerah yang perlu dibersihkan dan dikerjakan. 2) Informasikan pada bagian yang bertanggung jawab bila pembersihan

akan segera dikerjakan.

3) Kumpulkan dan periksa bahan-bahan pembersih, peralatan dan perlengkapan.

4) Siapkan semua rambu-rambu yang penting sehingga tidak membahayakan orang lain.

5) Pasang tanda “sedang dibersihkan” jika sedang membersihkan daerah umum/ banyak dilalui orang untuk menjamin agar tidak terkena resiko bahaya seperti terpeleset akibat lantai basah atau kejatuhan air karena overhead cleaning (bagian diatas kepala).

2. Cara Menggunakan Bahan Kimia dan Perlengkapan yang Digunakan Untuk Membersihkan atau Sanitasi Secara Benar dan Aman.

a. Cara Menggunakan Bahan Kimia yang Aman.

1) Membaca label kemasan dan mengikuti petunjuknya dengan benar. 2) Pastikan bahwa kemasan tidak bocor atau rusak.

3) Pastikan bahwa label pada kemasan benar dan asli.

4) Gunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, kaca mata debu bila perlu.

5) Jangan mencampur bahan kimiayang berbeda senyawa atau tanpa petunjuk produsen.

Judul Modul : Membersihkan Lokasi/ Area dan Peralatan

6) Bahan pembersih yang mengandung Ammonia tidak boleh dicampur dengan chlorine.

7) Pembersih serba guna (All-purpose cleaner) umumnya kental dan dapat di campur dengan air sesuai kebutuhan pembersihan yang berbeda-beda.

8) Abrasives dapat digunakan dengan aman pada stainless steel, ubin keramik, dan beberapa peralatan berbahan kaca dari Cina.

9) Hindari menggunakan pelapis bahan pembersih kimia pada permukaan keramik.

b. Cara Menggunakan Perlengkapan/ Perlalatan yang Benar dan Aman.

1) Semua perlengkapan/ peralatan kerja hendaknya dipelihara agar dapat digunakan secara aman dan efektif.

2) Perelengkapan/ peralatan yang rusak harus segera dilaporkan kepada penyelia atau bagian pemeliharaan.

3) Penggunaanperlengkapan/ peralatan tertentu hendaknya perlu dilatih dalam penggunaannya secara benar dan aman sesuai prosedur.

4) Pengguna perlengkapan/ peralatan tertentu hendaknya perlu mengenakan perlengkapan pelindung untuk menjaga keamanan dan keselamatan kerja.

5) Jangan pernah meninggalkan perlengkapan/ peralatan mesin atau listrik bila tidak dipergunakan. Semua peralatan mesin atau listrik hendaknya disimpan dalam keadaan aman.

6) Jangan pernah menggunakan perlengkapan/ peralatan mesin atau listrik yang tidak dapat dioperasikan dengan baik.

7) Jangan pernah mengoperasikan perlengkapan/ peralatan listrik ditempat yang tergenang air, dengan tangan basah atau dengan menggunakan kain basah.

8) Jangan pernah mengoperasikan perlengkapan/ peralatan listrik berdekatan dengan benda cair yang mudah terbakar, bahan kimia dan uap air.

9) Segera hentikan pengoperasian peralatan mesin atau listrik bila terjadi percikan api, asap atau uap air.

10) Kabel dan stiker peralatan mesin atau listrik harus diperiksa periodic, dan pastikan peralatan dalam kondisi tidak rusak.

11) Ketika menggunakan peralatan listrik, kabel listrik sebaiknya dijauhkan dari daerah yang ramai.

12) Dalam beberapa situasi, simpan kabel di dinding dan berikan tanda hati di daerah kerja. Rekatkan kabel pada lantai dan berikan tanda hati-hati pada perekatnya.

3. Cara Membersihkan dan/ atau Sanitasi Dinding, Lantai, Rak, dan Permukaan Lain Tanpa Menimbulkan Kerusakan Sesuai Peraturan Kesehatan Perusahaan. a. Macam-macam Prosedur Membersihkan dan Sanitasi Lokasi.

1) Membersihkan Debu (Dry Dusting dan Dump Dusting).

Setiap ruangan, baik ruangan yang terbuka maupun ruang tertutup beserta perabotannya dapat terkena debu setiap saat. Untuk menjaga kebersihan ruangan atau peralatannya maka perlu diadakan pembersihan. Teknik untuk membersihkan debu adalah:

a) Lap Kering (Dry Dusting).

Dusting berasal dari kata dust yang berarti debu. Dusting berarti membersihkan atau menghilangkan debu, sebaiknya dilakukan sesering mungkin untuk menghindari debu menjadi lengket/ mengeras, perlengkapan yang dibutuhkan :

Gambar 3

Judul Modul : Membersihkan Lokasi/ Area dan Peralatan

Tabel 7

Alat dan Bahan Yang Diperlukan

Alat dan Bahan Fungsi

Lap Lembut (soft Clothe) untuk mengangkat debu dan menghindari agar

permukaan benda yang dibersihkan tidak rusak atau lecet.

Cara penggunaannya dengan menggosokkan lap tersebut di atas permukaan yang berdebu.

Ember (bucket)

Untuk mencuci lap supaya bersih dan dapat digunakan kembali.

Bahan

Fungsinya

Sabun(soap) sabun cuci diperlukan untuk mencuci lap sebelum

disimpan untuk digunakan kembali.

Air (Water) Air diperlukan untuk mencuci lap dan membilas sebelum disimpan untuk digunakan kembali.

b) Lap Basah ( Dump Dusting).

Dump berarti lembab, alat yang digunakan untuk teknik dump dusting adalah kain lap yang lembab, yaitu kain basah yang telah diperas airnya. Jadi, dapat diartikan bahwa dump dusting adalah membersihkan kotoran atau debu yang sudah melekat dengan menggunakan lap lembap.

Kelebihan cara ini adalah lebih hygienis karena debu melekat dengan baik pada lap dan dapat mengangkat debu yang sudah melekat pada permukaan.

Tabel 8

Alat dan Bahan Yang Diperlukan

Alat Fungsi

Lap katun (cotton Clothe)

untuk mengangkat debu dan menghindari agar permukaan benda yang dibersihkan tidak rusak atau lecet.

Cara penggunaannya dengan menggosokkan lap tersebut di atas permukaan yang berdebu.

Ember (bucket) untuk mencuci dan

membilas lap supaya bersih dan dapat digunakan kembali.

Gambar 4

Judul Modul : Membersihkan Lokasi/ Area dan Peralatan

Bahan Fungsinya

Sabun (soap) sabun cuci diperlukan untuk mencuci lap sebelum

disimpan untuk digunakan kembali.

Air (Water) Air diperlukan untuk mencuci lap dan membilas sebelum disimpan untuk digunakan kembali.

Penting !

Cara lap basah (dump dusting) sebaiknya jangan terlalu sering digunakan pada furniture yang terbuat dari kayu berpolitur atau bahan lain yang menyerap air karena air yang masuk ke dalam pori-pori kayu akan menyebabkan pelapukan.

2) Menyapu (sweeping).

Teknik ini diterapkan untuk membersihkan lantai dan sangat efektif untuk membersihkan kotoran yang belum melekat/ lengket pada semua jenis lantai, kecuali karpet dan permadani.

Gambar 5

Table 9

Alat dan Bahan Yang Diperlukan Alat Yang Diperlukan

Sapu (broom).

Sodo/ serokan (dustpan).

Tempat sampah (waste basket).

Prosedur Kerja

a) Usahakan tidak banyak perlengkapan dalam ruangan yang menghalangi, dengan cara meletakkan kursi-kursi di atas meja dengan posisi terbalik.

b) Mulailah menyapu dari sudut terjauh dari pintu masuk.

c) Peganglah sapu dengan tangan kanan dan sodo dengan tangan kiri.

d) Kumpulkan sampah dan debu dalam serok/ dustpan.

e) Perhatikan tempat-tempat yang tersembunyi seperti di balik pintu, di sudut ruangan, dan sebagainya.

Judul Modul : Membersihkan Lokasi/ Area dan Peralatan

g) Bersihkan dustpan dengan lap atau jika perlu dicuci.

h) Simpan kembali peralatan pada tempat penyimpanan dengan benar.

3) Mengepel.

Adalah membersihkan kotoran dengan lap lembab yang terdapat pada lantai. Sebelum mengepel, harus dilakukan teknik menyapu terlebih dahulu.

Tabel 10

Alat dan Bahan Yang Diperlukan Alat Yang Diperlukan

Tangkai Pel set

Ember(Bucket)

Dapat menggunakan ember biasa atau ember yang telah dilengkapi dengan alat untuk memeras kain pel.

Tanda/ rambu (untuk rumah tangga bisa diganti dengan benda lain lain)

Gambar 6

Bahan Yang Digunakan

Air bersih

Cairan pembersih lantai

Prosedur Kerja

(a) Pasang tanda/ rambu lokasi akan dibersihkan.

(b) Larutkan cairan pembersih dengan air dalam ember sesuai petunjuk penggunaan produk.

(c) Celupkan kain pel pada ember yang berisi larutan pembersih. (d) Peras kain pel sehingga kondisi lap tidak terlalu basah.

(e) Pasang atau jepit lap pel pada tangkai pel (jika alat pel terpisah)

(f) Pekerjaan dilakukan mulai dari sudut terjauh dari pintu masuk. (g) Pegang tangkai pel dengan kedua tangan, tangan kanan di atas

dan tangan kiri di bawah.

(h) Gosokkan lap pel maju mundur dengan langkah mundur.

(i) Jika lap pel sudah kotor, lepaskan dari penjepit, kemudian cuci dengan air yang tersedia pada ember. Bila air pada ember telah kotor, ganti dengan air yang bersih.

(j) Lakukan kembali mengepel, sampai seluruh lantai telah bersih. (k) Setelah selesai, ember dan kain lap, dicuci. Kemudian,

Judul Modul : Membersihkan Lokasi/ Area dan Peralatan 4) Membersihkan Kaca.

Adalah membersihkan kaca (dinding maupun jendela) dari kotoran yang melekat pada permukaan.

Tabel 11

Alat dan Bahan Yang Diperlukan

Alat Yang Diperlukan

Lap katun (cotton clothe/ cleaning rag).

Penggosok kaca (glass wiper).

Botol semprotan (bottle spray/ gunspray).

Bahan Yang Digunakan

Air bersih

Cairan pembersih kaca (glass cleaner) atau cairan pembersih multiguna.

Prosedur Kerja

(a) Isi botol semprotan dengan air dan pembersih kaca atau spiritus (kadar 20%) atau amoniak.

(b) Semprotkan larutan pada kaca atau cermin dari bagian atas, setengah dari seluruh permukaan.

(c) Keringkan dengan lap katun/ tarik dengan penggosok kaca. (d) Pembersihan dimulai dari atas dan tepi kaca agar tidak

meingggalkan bekas.

(e) Lakukan hingga seluruh permukaan kaca telah bersih.

(f) Apabila masih kotor, semprot sekali lagi dan ulangi dengan cara yang sama.

(g) Setelah selesai, bersihkan seluruh peralatan dan simpan ketempat semula.

Judul Modul : Membersihkan Lokasi/ Area dan Peralatan 5) Menyikat Lantai.

Adalah membersihkan lantai dari kotoran yang telah menempel yang tidak bisa dibersihkan dengan cara mengepel biasa.

Tabel 12

Alat dan Bahan Yang Diperlukan Alat Yang Diperlukan

Sikat lantai

(bias menggunakan sikat tangan/ hand brush)

Ember (bucket)

Sapu air(floor squeezer).

Tangkai + kain Pel

Gambar 8

Bahan Yang Digunakan

Air bersih

Sabun cair/ bubuk pembersih.

Prosedur Kerja

(a) Buat larutan antara air dan sabun cair dalam ember (sesuai aturan dalam kemasan).

(b) Atur semua peralatan pada posisi yang benar agar pelaksanaan menyikat dapat dilakukan dengan lancar.

(c) Ruangan telah disapu terlebih dahulu.

(d) Mulai bekerja dari sudut yang terjauh dari pintu masuk. (e) Celupkan sikat lantai ke dalam ember yang berisi larutan. (f) Gosokkan sikat dengan gerakan maju mundur.

(g) Bersihkan sisa larutan yang tertinggal pada lantai dengan sapu air (floor squeezer).

(h) Lakukan hingga seluruh lantai tergosok dengan merata. (i) Bilas lantai dengan air bersih menggunakan lap pel. (j) Tunggu lantai hingga kering.

(k) Setelah selesai, bersihkan dan keringkan alat dan simpan ketempat semula.

Judul Modul : Membersihkan Lokasi/ Area dan Peralatan

6) Membersihkan Dinding dan Permukaan Lain (Meja Dapur, Rak, dan Kompor) yang banyak mengandung minyak/ lemak.

Adalah membersihkan permukaan dari kotoran terutama lemak yang banyak terdapat di permukaan perlengkapan dapur.

Gambar 9

Mebersihkan Permukaan Kompor dan Meja Dapur

Tabel 13

Alat dan Bahan Yang Diperlukan

Alat Yang Diperlukan

Lap katun (cotton clothe).

Semprotan (Gunspray).

Sarung tangan karet (Handglove).

Serok tangan / sodo (dustpan).

Bahan Yang Digunakan

(Air bersih.

Pembersih lemak (Degreaser) atau pembersih multi fungsi(MPC) Bentuk cair atau cream

Prosedur Kerja

(a) Sesuaikan bahan pembersih yang digunakan dengan bahan perlengkapan yang akan dibersihkan (kayu/stainless/keramik, dll).

(b) Gunakan sarung tangan (handglove).

(c) Larutkan cairan pembersih dengan air kedalam botol semprot. (d) Pindahkan barang/ angkat bagian yang mungkin dipindahkan,

untuk memudahkan proses pembersihan.

(e) Semprotkan cairan/ oleskan cream pembersih pada bagian yang akan dibersihkan (untuk mengatasi lemak sangat baik menggunakan pembersih berbentuk cream agar tidak menetes dan lebih efektif mengangkat lemak).

(f) Diamkan beberapa saat agar pembersih bereaksi mengangkat lemak (waktu sesuai petunjuk produsen).

Judul Modul : Membersihkan Lokasi/ Area dan Peralatan

(g) Gosok menggunakan lap lembut/ katun.

(h) Pembersihan di mulai dari sudut terjauh, dan untuk dinding/ rak dimulai dari atas.

(i) Lakukan sampai semua permukaan bersih.

(j) Setelah selesai, bersihkan semua peralatan, keringkan dan simpan ke tempatnya.

Penting untuk diperhatikan :

Jika cairan pembersih yang digunakan tidak mengandung anti kuman (desinfektan) maka perlu melakukan sanitasi dengan memberikan desinfektan untuk proses sanitasi pada bagian alat dan lokasi tertentu seperti : Meja dan konter dapur bisa disemprotkan dengan disinfektan dan di seka/ lap dengan kain halus yang bersih. Bersihkan bagian dalam kulkas dan juga bagian penyimpanan, namun pastikan untuk menggunakan produk yang sesuai saat membersihkan bagian dalam kulkas, talenan dan alas roti juga harus sering dibersihkandengan menggunakan cuka atau pembersih yang mengandung klorin untuk membunuh kuman yang tumbuh di pori-pori, Bak cuci akan banyak sekali bersinggungan dengan piring, peralatan makan dan minum, jadi sangat penting untuk membasmi kuman secara menyeluruh. Sebagai tambahan untuk membersihkan dan membasmi kuman di permukaan, sebaiknya keringkan dengan handuk bersih setelah menggunakannya,karena kondisi yang lembab akan membuat bakteri berkembang biak. Tempat sampah bukan hanya menjadi tempat berkumpulnya kuman, juga akan menjadi bau jika dibiarkan kotor dalam waktu yang lama. Setiap beberapa minggu harus dibersihkan dan semprotkan dengan disinfektan dan letakkan penghilang bau untuk menghilangkan bau yang tidak menyenangkan dan Bersihkan meja hidangan dan kursi sebelum menghidangkan makanan, jangan hanya pada saat sudah kotor.

4. Cara Melakukan Prosedur Pertolongan Pertama Saat Terjadi Peristiwa Kecelakaan yang Disebabkan Oleh Zat Kimia.

Pertolongan pertama adalah Pemberian Pertolongan segera kepada korban sakit atau cedera/ kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar (keterampilan medis yang dapat dimiliki orang awam), sedangkan kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan.

Kecelakaan dapat terjadi dimanapun kita berada, dirumah maupun ditempat kerja.Salah satu kecelakaan yang mungkin terjadi adalah akibat zat kimia (walaupun tidak semua zat kimia itu berbahaya) yang dapat mengenai beberapa bagian tubuh seperti kulit, mata, pencernaan atau pernafasan.

Keberhasilan pertolongan dan dampak cidera yang ditimbulkan akibat kecelakaan sangat dipengaruhi seberapa cepat dan tepat pertolongan dilakukan.

a. Prinsip Dasar.

1) Aman (Bagi penolong dan korban).

2) Cepat (sesegera mungkin korban mendapat pertolongan).

3) Tepat (pertolongan yang diberikan sesuai dengan permasalahan yang dialami korban).

b. Zat Kimia Yang Berbahaya.

Beberapa jenis bahan zat kimia yang harus diperhatikan karena berbahaya adalah :

Tabel 14

Zat Kimia dan Potensi Bahaya Bahan

Kimia Penjelasan Potensi Bahaya Kesehatan

AgNO3

Senyawa ini beracun dan korosif. Simpanlah dalam botol berwarna dan ruang yang gelap serta jauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar.

Dapat menyebabkan luka bakar dan kulit melepuh. Gas/uapnya juga menebabkan hal yang sama.

Judul Modul : Membersihkan Lokasi/ Area dan Peralatan

Kimia Penjelasan Potensi Bahaya Kesehatan

dengan kepekatan tinggi. juga menebabkan hal yang sama.

H2S Senyawa ini mudah terbakar dan beracun

Menghirup bahan ini dapat menyebabkan pingsan,

gangguan pernafasan, bahkan kematian.

H2SO4

Senyawa ini sangat korosif, higroskopis, bersifat membakar bahan organik dan dapat merusak jaringan tubuh Gunakan ruang asam untuk proses pengenceran dan hidupkan kipas penghisapnya.

Jangan menghirup uap asam sulfat pekat karena dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, kontak dengan kulit menyebabkan dermatitis,

sedangkan kontak dengan mata menyebabkan kebutaan.

NaOH Senyawa ini bersifat higroskopis

dan menyerap gas CO2. Dapat merusak jaringan tubuh.

NH3 Senyawa ini mempunyai bau yang khas.

Menghirup senyawa ini pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pembengkakan saluran pernafasan dan sesak nafas. Terkena amonia pada konsentrasi 0.5% (v/v) selama 30 menit dapat menyebabkan kebutaan.

HCN Senyawa ini sangat beracun.

Hindarkan kontak dengan kulit. Jangan menghirup gas ini karena dapat menyebabkan pingsan dan kematian. HF Gas/uap maupun larutannya

sangat beracun.

Dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, dan saluran pernafasan. HNO3 Senyawa ini bersifat korosif.

Dapat menyebabkan luka bakar, menghirup uapnya dapat

menyebabkan kematian.

c. Langkah Pertolongan Keracunan Bahan Kimia.

Secara khusus, perlakuan lanjutan yang harus dilakukan pada setiap jenis keracunan/ terkontaminasi bahan kimia adalah berbeda, yaitu :

1) Keracunan melalui Mulut/Pencernaan.

Perlakuan yang dapat diberikan kepada korban adalah dengan memberikan air minum/susu sebanyak 2-4 gelas, Apabila korban pingsan jangan berikan sesuatu melalui mulut.

Usahakan supaya muntah segera dengan memasukkan jari tangan ke pangkal lidah atau dengan memberikan air garam hangat (satu sendok makan garam dalam satu gelas air hangat). Ulangi sampai pemuntahan cairan jernih. Pemuntahan jangan dilakukan apabila tertelan minyak tanah, bensin, asam atau alkali kuat, atau apabila korban tidak sadar.

Berilah antidote (zat penetralisir) yang cocok, bila tidak diketahui bahan beracunnya, berilah satu sendok antidote umum dalam segelas air hangat umum.

Bubuk antidote umum terbuat dari dua bagian arang aktif (roti yang gosong), satu bagian magnesium oksida (milk of magnesia), dan satu bagian asam tannat (teh kering).

Jangan berikan minyak atau alkohol kecuali untuk racun tertentu. Tabel 15

Jenis Racun dan Pertolongan Pertama

Jenis Peracun Pertolongan Pertama

Asam-asam korosif seperti asam sulfat (H2SO4), fluoroboric acid, hydrobromic acid 62%, hydrochloric acid 32%,

hydrochloric acid fuming 37%, sulfur dioksida, dan lain-lain. Bila tertelan berilah bubur aluminium hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau putih telur yang dikocok dengan air.

Bila tertelan berilah bubur aluminium hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau putih telur yang dikocok dengan air.

Jangan diberi dengan karbonat atau soda kue.

Alkali (basa) seperti amonia (NH3), amonium hidroksida (NH4OH), Kalium hidroksida

Bila tertelan berilah asam asetat encer (1%), cuka (1:4), asam sitrat (1%), atau air jeruk.

Judul Modul : Membersihkan Lokasi/ Area dan Peralatan

Jenis Peracun Pertolongan Pertama

soda abu, dan lain-lain. atau putih telur.

Kation Logam seperti Pb, Hg, Cd, Bi, Sn, dan lain-lain

Berikan antidote umum, susu, minum air kelapa, norit, atau putih telur.

Pestisida Minum air kelapa, susu, vegeta,

norit.

Garam Arsen

Bila tertelan usahakan

pemuntahan dan berikan milk of magnesia.

2) Keracunan melalui Pernafasan.

Jika racun yang masuk dalam tubuh terhirup oleh saluran pernafasan, gunakan masker khusus atau kalau terpaksa sama sekali tidak ada, tahanlah nafas saat memberikan pertolongan di tempat beracun. Bawalah korban ke tempat yang berudara bebas sesegera mungkin dan berikan pernafasan buatan secepatnya, apabila korban mengalami kesulitan bernafas. Lakukan hal tersebut berulang-ulang sampai petugas kesehatan datang.

3) Keracunan melalui Kulit.

Jika racun masuk ke dalam tubuh melalui kulit, jika memungkinkan tentukan lebih dulu jenis bahan kimia beracun yang masuk dan usahakan agar tidak tersentuh, siramlah bagian tubuh korban yang terkena bahan racun dengan air bersih paling sedikit 15 menit. Langkah selanjutnya, lepaskan pakaian yang dikenakan, berikut sepatu, perhiasan dan benda-benda lain yang terkena racun. Jangan mengoleskan minyak, mentega atau pasta natrium bikarbonat pada kulit yang terkena racun, kecuali diperintahkan oleh petugas kesehatan yang hadir di situ.

4) Keracunan melalui Mata.

Jika racun yang masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir di mata, segeralah melakukan pencucian pada kedua mata korban dengan air bersih dalam jumlah banyak (disini anda dapat mengunakan air hangat-hangat kuku). Buka kelopak mata atas dan bawah, tarik bulu matanya supaya kelopak mata tidak menyentuh bola mata. Posisi ini memungkinkan masuknya air bersih dan dapat mencuci seluruh permukaan bola mata dan kelopaknya. Teruskan pekerjaan ini sampai paling sedikit 15 menit.

Penting untuk diperhatikan adalah :

Tindakan diatas adalah tindakan sementara, selanjutnya korban perlu dibawa ke pelayanan kesehatan ( dokter, klinik, atau rumah sakit).

B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Membersihkan dan Sanitasi lokasi

1. Menyiapkan dan mencampur cairan pembersih serta menggunakannya dalam pekerjaan secara benar.

2. Menggunakan alat manual dan elektrik yang digunakan dalam proses pembersihan dan sanitasi.

3. Menggunakan alat pelindung diri dalam melaksanakan pekerjaan. 4. Mengatasi/ menolong korban yang mengalami kecelakaan akibat kimia.

C. Sikap Kerja

Harus bersikap secara :

1. Bersih dalam berpenampilan maupun bersih dalam mengerjakan pekerjaan. 2. Hati-hati dalam membersihkan dan sanitasi lokasi sehingga tidak terjadi

cedera/ celaka atau kerusakan pada peralatan.

3. Teliti saat membersihkan dan sanitasi lokasi sehingga tidak ada bagian lokasi yang terlewat dan tertinggal.

Judul Modul : Membersihkan Lokasi/ Area dan Peralatan BAB IV

MENANGANI LIMBAH DAN LINEN

A. Pengetahuan yang Diperlukan Dalam Menanagni Limbah dan Linen 1. Cara Menyortir dan Membuang Limbah Sesuai dengan Peraturan Kesehatan

Dokumen terkait